Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Manajemen Risiko Pada Produk Asuransi Jiwa AJB Bumiputera 1912

Divisi Syariah. Salah satu hasil wawancara penulis dengan Kabag Teknik Underwriting Divisi Syariah, Uty Triasnani, mengatakan bahwa manajemen risiko pada produk asuransi jiwa individu dan kumpulan sebenarnya hampir sama risikonya, Salah satu aspek yang membedakan asuransi perorangan dari asuransi kumpulan adalah aspek underwriting. Underwriting asuransi jiwa individu mengharuskan seorang calon tertanggung untuk memenuhi persyaratan underwriting yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Sebaliknya, underwriting asuransi jiwa kumpulan umumnya berfokus pada karekteristik kelompok dan biasanya tidak mengharuskan setiap calon tertanggung kumpulan untuk memberikan evidence of insurability. Namun demikian tujuan underwriting kumpulan sama dengan tujuan underwriting asuransi perorangan, yaitu menentukan apakah sekelompok orang mempunyai risiko rata-rata dan apakah pengalaman kerugian kumpulan dapat diramalkan dan diterima oleh perusahaan asuransi. Manajemen risiko yang diterapkan di perusahaan asuransi AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah meliputi beberapa tahapan berikut : 1. Identifikasi Risiko, dilakukan ketika ada pengajuan aplikasi berupa SPA Surat Permohonan Asuransi, seluruh data isian di SPA tersebut mulai dari nama, usia, jumlah manfaat dan lainnya diidentifiksikasi dan dinilai oleh underwriter. 45 2. Penilaian Risiko, merupakan proses lanjutan dari pengidentifikasian risiko, yang kemudian menggolongkan risiko dari masing-masing calon peserta. Penggolongan risiko yang dimaksud adalah kemungkinan tingkat risiko yang menyebabkan kematian. Adapun penggolongan risiko di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah terbagi menjadi tiga, yaitu risiko standar, substandard dan declined ditolak. 3. Eleminasi risiko atau disebut juga sebagai kontrol risiko adalah bagaimana cara perusahaan mengurangi risiko financial perusahaan atas risiko kematian yang tinggi dari peserta asuransi. Adapun mengeleminasi risiko ini biasanya terjadi pada risiko yang tergolong pada substandard, dimana jika hal ini terjadi yang dilakukan perusahaan adalah dengan menambah jumlah premi atau extra premi, atau juga dengan cara mengurangi jumlah manfaat asuransi, serta ada juga dengan cara mengecualikan risiko yang dengan nyata sudah teridentifikasi dari awal. 4. Risk sharing, yaitu dari penggolongan risiko pada saat penilaian risiko sekaligus perusahaan melakukan risk sharing atau membagi risiko dari calon peserta, dengan kategori seperti : a. Jumlah manfaat 50 juta b. Risiko tergolong substandar atau decline Risk sharing di AJB Bmuiputera 1912 Divisi Syariah hanya dilakukan diseluruh divisi perusahaan reasuransi Syariah di Indonesia, seperti ReINDO. 46 Jadi hasil wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa risiko-risiko calon peserta asuransi yang ada dikelola dan diterapkan dengan baik di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah. Proses identifikasi risiko,penilaian risiko, eliminasi risiko, dan risk sharing di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah benar-benar dilakukan dengan ketat pada saat proses underwriting untuk menyeleksi risiko calon peserta. Manajemen risiko harus dikelola dengan optimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Tabel 1.3 Perbedaan Manajemen Risiko Pada produk Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi jiwa Kumpulan. Asuransi Jiwa Individu Asuransi Jiwa Kumpulan Underwriting Pada asuransi individu, penerimaan aplikasi asuransi tergantung hasil seleksi risiko underwriting atas diri calon pemegang polis, yang dilakukan dengan mengevaluasi informasi dalam formulir yang calon peserta isi dan mungkin juga hasil tes kesehatan. Cakupan asuransi tergantung pada kebiasaan, berat badan, riwayat kesehatan, usia, pendapatan atau faktor- faktor lain yang dipertimbangkan dalam penerimaan risiko. Perusahaan Pada asuransi kumpulan, setiap anggota dijamin mendapatkan perlindungan. Dan tidak mungkin ditolak bila dapat membuktikan keanggotaan dalam kumpulan tersebut. Calon peserta tidak perlu menjawab pertanyaan mengenai kesehatan , keuangan , dll, untuk mendapatkan kepesertaan asuransi. Penolakan dan penerimaan asuransi kumpulan dilakukan secara kelompok menerima atau menolak seluruh anggota. 47 asuransi dapat menyetujui pertanggungan dengan premi standar atau premi ekstra, menolak, menunda, atau menerbitkan polis dengan pembatasan cakupan. Premi premi untuk masing-masing peserta pada asuransi jiwa individu cenderung lebih mahal dari pada polis asuransi jiwa kumpulan. Karena seorang underwriting harus melakukan proses underwriting dimana para peserta diharuskan melakukan berbagai tahapan kebiasaan sehari-hari,serta harus melakukan medical check up. Agar seorang underwriter dapat memprediksi tingkatan klaim berdasarkan penyakit yang diderita peserta. Semakin banyak penyakit yang diderita maka semakin mahal premi yang ditetapkan seorang underwriter. Premi untuk masing-masing orang pada polis asuransi kumpulan biasanya lebih murah daripada polis individu. Underwriter asuransi kumpulan menggunakan pendekatan pengalaman klaim claim experience ketika menilai risiko asuransi suatu kelompok. Mereka tidak menghitung tarif berdasarkan kebiasaan, gaya hidup, dan faktor kesehatan individu-individu dalam kelompok tetapi berdasarkan risiko kelompok secara keseluruhan. Kelompok besar dapat diberikan tarif premi yang lebih murah daripada kelompok kecil karena tingkat klaimnya relatif lebih dapat diprediksi dan terdapat subsidi silang di antara peserta Masa Pertanggungan Masa pertanggungan polis asuransi individu bisa setahun, Polis asuransi kumpulan umumnya hanya berlaku selama 48 beberapa tahun, bahkan seumur hidup. setahun dan selanjutnya dapat diperpanjang. Karena asuransi kumpulan menganut “hukum bilangan besar”, bila jumlah peserta kumpulan tidak memenuhi minimal tertentu, asuransi kumpulan tidak dapat diperpanjang. Bila pengalaman klaim dalam setahun menunjukkan rasio klaim yang sangat tinggi, premi asuransi kumpulan bisa melonjak drastis. Manfaat Pertanggungan Manfaat pertanggungan polis individu biasanya ditentukan menurut hasil premi yang ditentukan oleh para underwriter. Manfaat pertanggungan Pada asuransi jiwa kumpulan, dikenal istilah “free cover limit” FCL yaitu uang pertanggungan maksimum yang otomatis bisa diberikan ke peserta asuransi kumpulan. Tinggi-rendahnya jumlah FCL tergantung faktor- faktor seperti usia rata-rata, ukuran kelompok, dll. Bila calon peserta menginginkan uang pertanggungan di atas FCL, Maka akan diwajibkan mengikuti proses underwriting tambahan. Administrai dan Penagihan Administrasi dan penagian asuransi jiwa individu dilakukan secara perorangan, Administrasi dan penagian asuransi kumpulan dilakukan secara kelompok. Tidak ada 49 biasanya para peserta menjadi kontak lasung dengan perusahaan asuransi. pembayaran premi oleh peserta secara sendiri-sendiri. Biasanya, bagian personalia perusahaan atau keanggotaan asosiasi yang menjadi kontak dengan perusahaan asuransi untuk segala sesuatu yang berkenaan dengan asuransi kumpulan. Mereka dapat membayar premi atas beban perusahaanasosiasi atau atas beban karyawananggota melalui pemotongan gajiiuran. Setiap peserta asuransi kumpulan akan menerima sertifikat asuransi, yang menyebutkan hak- hak mereka menurut polis.

B. Proses Underwriting