52
Keterangan : LPK : Laporan Pemerikasaan Kesehatan
ADA : Analisa Darah dan Air Seni ADAL : Analisa Darah dan Air Seni Lengkap
EKG : Elektrokardiogram TPH : Ro Thorax Photo
HIV : Human Immunodeficiency Virus
FS : Financial Statemen
SPT : Surat Pemberitahuan Pph Pasal 21
Secara umum jenis-jenis risiko terdiri dari : 1 Increasing risk risiko menaik
2 Reducing riskdecreasing risk risiko menurun 3 Constant risk risiko tetap
Kemudian dilanjutkan proses penggolongan risiko, penggolongan risiko dilakukan untuk memproses klasifikasi calon peserta yang memiliki tingkat risiko
yang sama, digolongkan dalam kelas yang sama.
2. Proses Underwriting Asuransi Jiwa Kumpulan
Asuransi jiwa kumpulan adalah asuransi yang memproteksi sekumpulan
orang. Masing-masing orang dalam kumpulan tersebut disebut peserta yang mendapatkan perlindungan dalam konteks kelompok.
Asuransi kumpulan biasanya
ditawarkan sebagai tunjangan pekerjaan atau manfaat keanggotaan asosiasi, koperasi, kelompok alumni, ormas, dll.
53
Dalam asuransi jiwa kumpulan Underwriting tidak dilakukan secara medis pada tiap individu dalam kelompok, proses underwriting dilakukan secara sederhana,
proses underwriting hanya dilakukan secara administratif. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa calon tertanggung adalah para karyawan yang notabene adalah orang-
orang yang sehat, kecuali kelompok tersebut kecil. Dalam kelompok kecil setiap anggota harus menyiapkan evidence of insurability dan diproses secara perorangan.
Sedangkan untuk group besar, underwriter mengidentifikasi risiko group sebagai suatu keseluruhan. Adapun faktor-faktor risiko asuransi jiwa kumpulan adalah :
1 Letak geografis. 2 Ukuran Group.
3 Usia. 4 Jenis kelamin.
5 Bidang usaha dan jenis pekerjaan. Bidang usaha dan jenis pekerjaan dalam asuransi jiwa kumpulan
diklasifikasi sebagaimana yang dijelaskan berikut ini: a. Golongan 1: bidang usaha jasa keuangan seperti staf admin, staf
keuangan, staf keuangan, account officer dan lain-lain. b. Golongan 2 : bidang usaha agen penjualan grosir, super market,
ritail, manufaktur seperti salesmen, buruh pabrik dan lain-lain. c. Golongan 3 :bidang usaha teknisi dengan risiko tinggi seperti
teknisi listrik. d. Golongan 4 :bidang usaha pertambangan, pergudangan, properti
seperti operator crane.
54
6 Pembagian biaya. Dalam asuransi kumpulan premi yang dibayar ada yang berupa
contributor plan yaitu pembayaran premi yang melibatkan peserta untuk
memperoleh manfaat yang lebih tinggi. Yang kedua adalah non contributory plan
yaitu pembayaran premi tidak melibatkan peserta. Bagi perusahaan, premi non contributory plan lebih disukai karena tingkat
risiko yang relatif lebih homogen dengan asumsi bahwa individu-individu dalam kelompok tersebut adalah orang-orang yang sehat sehingga bisa
dikatakan tidak ada tingkat risiko tertentu yang lebih tinggi. Proses seleksi risiko yang diberlakukan pada produk asuransi jiwa kumpulan
adalah
2
: 1. Berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam asuransi secara umum.
Seperti, prinsip utmost good faith penutupan asuransi harus didasarkan pada itikad baik peserta dan perusahaan asuransi sebagai syarat sahnya
asuransi atau dengan arti lain tidak ada kecurangan, insurable interest adanya kepentingan peserta untuk ikut asuransi, dan lain sebagainya.
2. Sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Berikut penulis gambarkan keputusan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah mengenai
proses seleksi risiko pada asuransi jiwa kumpulan, yaitu :
2
Uti Triasnani, Praktisi Underwriting Asuransi jiwa AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, Wawancara Pribadi Mengenai Asuransi Jiwa
, Wisma Bumiputera, 12 Agustus 2011.
55
Jenis Penutupan Data dan Dokumen yang disyaratkan
Free Cover 1. Daftar pengajuan asuransi dari pemegang polis yang
memuat data sekurang-kurangnya: a. Nama lengkap calon peserta sesuai dengan ID
yang masih berlaku. b. Tanggal lahir calon peserta.
c. Mulai perjanjian asuransi yang dikehendaki. d. Jangka waktu perjanjian asuransi.
e. Jumlah pembiayaanpinjaman yang diasuransikan Non Medical
Formulir pengajuan asuransi jiwa kumpulan, yang sudah diisi dengan lengkap dan benar, terdiri dari:
1. Data perserta telah diisi sekurang-kurangnya: nama calon peserta, tanggal lahir dan pekerjaan
calon peserta. 2. Data asuransi telah diisi sekurang-kurangnya:
jumlah manfaat asuransi, jenis asuransi, asa perjanjian dan tanggal mulai perjanjian asuransi.
3. Peryataan kesehatan yang meliputi tinggi berat dan badan serta 5 point pertanyaan kondisi
kesehatan telah diisi dengan lengkap. 4. Tempat dan tanggal penandatanganan formulir
telah diisi dengan lengkap. 5. Ditandatangani oleh calon peserta tidak boleh
diwakilkanatas nama.
56
Tabel Underwriting Limit dan Syarat Pemeriksaan Kesehatan Asuransi Jiwa Kumpulan
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Manfaat Awal-Usia Nearest Birthday
20-45 Th 46-50 Th
51-55 Th 56-60 Th
s.d. Rp. 100.000.000,-
NM NM
NM NM
Rp.100.000.001-Rp. 250.000.000
NM NM
NM A
Rp. 250.000.001-Rp. 500.000.000
NM NM
A B
Rp. 500.000.001-Rp. 700.000.000
A B
C D
Rp. 700.000.001-Rp. 500.000.000
B C
D E
Rp. 850.000.001- Rp. 1.000.000.000
D E
E E
Di atas Rp. 1.000.000.00
E E
E E
Keterangan :
NM : Non Medis hanya mengisi SPA dengan peryataan kesehatan
A :Laporan Pemeriksaan Kesehatan LPK + Urine + Elctrocardiogram
ECG B
: LPK + Analisa Darah Air Seni ADA _ ECG + Thorax Photo TP
C : LPK + Analisa Darah Air Seni Lengkap ADAL + ECG + TP
Treadmill Test TT D
: LPK + ADAL + ECG + TP + TT + Surat Peryataan Dokter SPD E
: 2LPK + ADAL + ECG + TP + SPD + HIV TEST.
57
Dari hasil penilitian yang penulis lakukan dilihat dari sisi proses seleksi risiko dari masing-masing produk memperlihatkan perbedaan signifikan. Secara transparan
penulis mengatakan bahwa perbedaan tersebut lebih dikarenakan karakteristik dari masing-masing produk yang berbeda. Berikut penulis gambarkan dalam bentuk tabel:
Proses Field
Underwriting Informasi
DasarSumber Informasi
Kebijakan Perusahaan
mengenai Underwriting
Fokus Underwriter
Atas
Risiko Calon Peserta
Asuransi Jiwa
Individu Pada
produk ini ada proses
field underwriting
yang dilakukan agen
kepada calon peserta
Agen sebagai pihak
yang pertama
kali bertemu
dengan calon peserta
asuransi
dan mencatat
berbagai informasi yang
dibutuhkan mengenai
calon peserta Proses
penutupan produk asuransi
jiwa
individu dapat dilakukan
melalui cara
medis dan non medis
dengan berbagai
ketentuan yang telah ditetapkan
perusahaan Pada
produk asuransi
individu, faktor riwayat
kesehatan merupakan
faktor
utama selain faktor-
faktor lainnya.
Asuransi jiwa
kumpulan Tidak
ada proses
field underwriting
Pihak perusahaan
pihak yang
berkepentingan untuk
mendaftarkan karyawannya
untuk menjadi peserta
asuransi. Proses
penutupan pada produk asuransi
jiwa kumpulan dapat dilakukan
melalui cara free cover,
medis dengan berbagai
ketentuan yang ditetapkan
perusahaan. Pada
produk asuransi
jiwa kumpulan,
selain faktor
riwayat hidup, kesehatan juga
menilai keuangan
peserta asuransi.
Khusus untuk produk asuransi jiwa kumpulan dilihat dari sisi seleksi risiko bisa dikatakan tidak ada tidak ada proses underwritig di AJB Bumiputera 1912
58
Divisi Syariah, kecuali berusia 60 enam puluh tahun- Untuk individu dan Maksimal berusia 65 enam puluh lima tahun – untuk Group. Tidak ada proses
medical check up, sehingga manfaatnya tidak melebihi dari ketentuannya, berbeda dengan asuransi jiwa individu yang manfaatnya tidak dibataasi tetapi disesuaikan
dengan faktor-faktor risiko calon peserta. Letak persamaan dari masing-masing produk lebih dikarenakan alasan-alasan
normatif dan prosedural, berikut penulis jelaskan: 1. Secara universal prinsip-prinsip dalam asuransi melekat dalam proses
underwriting pada semua produk asuransi, prinsip-prinsip tersebut adalah: a. Utmost good faith, penutupan asuransi harus didasarkan oleh itikad
sangat baik dari tertanggung dan penanggung sebagai sarat sahnya suatu kepesertaan asuransi.
b. Insurable interest, kepentingan peserta untuk mengikuti kepersertaan asuransi.
c. Memproses permintaan asuransi dengan prinsip kehati-hatian. d. Membuat dokumentasi yang akurat mengenai setiap langkah yang
diambil dalam melakukan underwriting suatu kasus. 2. Pada saat penerimaan, maka ada beberapa hal yang mesti diperhatikan
underwriting, seperti: a. Sedapat mungkin menerima permintaan asuransi dari calon peserta
asuransi. b. Informasi yang diperlukan underwriting harus dibatasi kepada hal-hal
yang benar-beanr diperlukan.
59
c. Kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai calon peserta hendaknya dipertimbangkan sebaik dan secermat mungkin.
d. Dari beberapa kasus memang harus ditolak, akan tetapi lebih baik mengenakan kondisi yang sangat berat daripada menolaknya. Hal-hal
tersebut berlaku bagi semua produk asuransi jiwa termasuk produk asuransi yang menajadi fokus penelitian.
C. Keputusan Underwriting bagi Asuransi Jiwa Individu dan Asuransi Jiwa