Latar Belakang Masalah POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI

commit to user 1 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pengusaha. Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kepariwisataan, diperlukan langkah-langkah pengaturan yang semakin mampu mewujudkan keterpaduan dalam kegiatan penyelenggaraan kepariwisataan, serta memelihara kelestarian dan mendorong upaya peningkatan mutu lingkungan hidup serta obyek dan daya tarik wisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Maka wisata rohani dapat diartikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara untuk melakukan kegiatan religius dan menikmati daya tarik obyek wisata dan atau wisata rohani. Maka dalam hal ini wisata rohani dapat commit to user 2 2 disejajarkan dengan mendukung dari usaha pemerintah tersebut. Oleh sebab itu Keuskupan Agung Wonogiri, yang selama ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan bahkan menggairahkan kunjungan ke wisata rohani dapat dikategorikan dalam mendukung usaha pemerintah. Jawa Tengah memiliki setidaknya enam tempat Goa Maria, masing – masing mempunyai ciri khas yang sesuai dengan karakter dan lokasi dimana Goa Maria tersebut berada. Keenam Goa Maria tersebut adalah Goa Maria Kerep Ambarawa, Goa Maria Rosa Mystica Tuntang, Goa Maria Besokor Kabupaten Kendal, Goa Maria Sendang Ratu Kenya Wonogiri, Goa Maria Mojosongo Surakarta, dan Goa Maria Sendang Srinigsih Wedi Klaten. Bila melihat masing- masing Goa Maria tersebut, sebenarnya ada potensi untuk dijadikan obyek wisata rohani religius tourism, namun demikian sampai saat ini keberadaan Goa Maria digunakan sebatas sebagai tempat untuk berdoa. Setiap setahun dua kali umat Katolik mempunyai tradisi mengunjungi tempat-tempat Goa Maria yaitu pada bulan Mei dan Oktober, karena pada bulan tersebut diadakan prosesi oncor dari gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya dengan doa jalan salib kemudian dilanjutkan Misa ke Sendang Ratu Kenya. Setiap malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon dilaksanakan kegiatan berdoa kepada Bunda Maria dan atau Tuhan Yesus. Pada masa tertentu seperti Natal atau Paskah umat tidak sedikit yang mengunjungi tempat tersebut. Ada pula yang karena mempunyai maksud tertentu, misalnya karena menjelang ujian sekolah atau ada yang ketika akan melangsungkan perkawinan. Bahkan pengambilan foto untuk undangan atau keperluan dalam pernikahan di lakukan di Goa Maria. Hal ini commit to user 3 3 menjadi potensi yang baik dalam mengembangkan Goa Maria sebagai obyek wisata rohani. Kunjungan di setiap goa maria sangat memuaskan, rata - rata kunjungan dalam satu bulan yaitu dengan cara memperkirakan jumah pengunjung pada saat ada event Novena setiap minggu kedua dan jumlah kunjungan setiap hari dibagi 30 hari. Jumlah kunjungan wisatawan ke Goa Maria yang cukup tinggi dari keenam Goa Maria di Jawa Tengah yang paling banyak dikunjungi adalah Goa Maria Kerep Ambarawa di Kabupaten Semarang. Tetapi penulis menjadikan Goa Maria Sendang Ratu Kenya sebagai obyek penelitian. Karena untuk mengembangkan Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi obyek wisata rohani unggulan di Kabupaten Wonogiri. Karena kawasan Goa Maria Sendang Ratu Kenya selama ini dikenal sebagai tempat untuk ziarah bagi umat beragama Katolik, meskipun umat beragama lain pun ada yang berkunjung ke tempat ini. Khususnya umat beragama Protestan, tidak jarang mereka juga mengunjungi tempat ini, selain berdoa juga melihat obyek yang ada di kawasan Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Tidak ketinggalan juga beragama lain, meski hanya sekedar mengagumi keunikan, keindahan, kebersihan atau bahkan sekedar menikmati suasana yang damai atau kesejukan udara di sekitar taman Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Berdasarkan sejarah dan pengelolaan yang telah berlangsung sekian lama, maka terdapat peluang untuk dapat mengembangkan Goa Maria sebagai obyek wisata yang lebih luas lagi tidak sekedar sebagai tempat doa atau tempat ziarah umat Katolik. commit to user 4 4

B. Perumusan Masalah