POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI

(1)

commit to user

i

POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh : Siska Siga Rosetya

C9407024

PROGRAM STUDI DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI Nama : SISKA SIGA ROSETYA

NIM : C 9407024

MENYETUJUI

Disetujui Tanggal : Disetujui Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sawitri PP, M.Pd Drs. Sri Agus, M.Pd NIP. 195806011986012001 NIP.195908131986031001


(3)

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN

Judul Laporan Tugas Akhir : POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI Nama : SISKA SIGA ROSETYA

NIM : C 9407024 Tanggal Ujian :

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

Drs. Suharyana, M.pd (……….……….) Ketua Penguji

Dra. Isnaini Wijaya W, M.pd (……….……….) Sekertaris Penguji

Dra. Sawitri PP, M.Pd (…….………...) Pembimbing I

Drs. Sri Agus, M.Pd (….………) Pembimbing II

Surakarta, Dekan

Drs. Sudarno, MA NIP. 195303141985061001


(4)

commit to user

iv MOTTO

Seindah apapun rencana manusia, masih jauh lebih indah rencana Tuhan untuk Hamba_Nya

( penulis )

Doa seorang ibu adalah berkah dari usaha kita ( penulis )


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibu tercinta terima kasih atas dukungan dan doanya

2. Shediq Evendy yang telah memberi semangat dan dukungannya


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna menyelesaikan Progam Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya. Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada :

1. Bpk. Drs. Sudarno, M.Pd , Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bpk. Drs. Suharyana, M.Pd , Selaku Ketua Progam Diploma III Usaha Perjalanan Wisata yang telah banyak memberikan petunjuk, saran –saran dan pengarahan yang berharga sehingga memperlancar penyelesaian Tugas Akhir ini.


(7)

commit to user

vii

3. Ibu. Dra. Sawitri PP, M.Pd, Selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan masukan berharga bagi penulis sehingga memperlancar penyelesaian Tugas Akhir ini.

4. Bpk. Drs. Sri Agus, M.Pd, Selaku Pembimbing II yang selama proses penyusunan Tugas Akhir ini telah berkenan memberikan saran dan kritikannya.

5. Ibu. Tiwuk KH, S.S, M.Hum, Selaku Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan nasehat dan arahan yang berharga bagi penulis.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmunya.

7. Bapak Atmorejo yang telah berkenan memberikan izin dan membantu pelaksanaan penelitian.

8. Ayah dan Ibu yang telah memberikan doa, semangat dan dorongan kepada penulis serta saran dan kritiknya.

9. Kekasihku Shediq Evendy yang telah memberikan doa, dukungan, semangat dan dorongan kepada penulis.

10.Sahabat – sahabatku ( Dian, Astrid, Fitri, Nimas, Istami, Septy, Rifka, Mieke, Pak Ket_Pras, Rezky_Kripik, dll ) terima kasih atas dukungan, bantuan, dan kenangan suka duka selama ini.

11.Sahabatku mbak Mieke terima kasih atas semua bantuannya selama ini yang telah mau menemani penulis dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. 12.Teman – teman Diploma III Usaha Perjalanan Wisata 2007 terima kasih atas


(8)

commit to user

viii

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun bagi penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Surakarta, November 2010


(9)

commit to user

ix ABSTRAK

Siska Siga Rosetya, 2010. Potensi Goa Maria Sendang Ratu Kenya Sebagai Kawasan Wisata Rohani Di Kabupaten Wonogiri. Progam Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah potensi wisata di Goa Maria Sendang Ratu Kenya Kabupaten Wonogiri dan bagaimanakah usaha pengembangan Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi obyek wisata rohani yang potensial di Kabupaten Wonogiri.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui potensi – potensi objek wisata rohani Goa Maria Sendang Ratu Kenya di Kabupaten Wonogiri dan untuk mengetahui usaha Pemerintah Daerah Wonogiri dalam mengembangkan Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi objek wisata rohani unggulan di Kabupaten Wonogiri.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan cara melakukan observasi langsung di obyek wisata Sendang Ratu Kenya, studi dokumen yang berkaitan dengan Sendang Ratu Kenya melalui studi pustaka dengan mencatat data dari laporan dan buku yang berkaitan, melakukan wawancara dengan beberapa informan yang dapat memberikan data – data yang akurat setelah data terkumpul, dan langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa obyek wisata Sendang Ratu Kenya merupakan wisata rohani di Kabupaten Wonogiri. Sendang Ratu Kenya memiliki potensi yang sangat menarik dan atraksi – atraksi yang banyak diikuti dan diminati oleh penganut agama Katolik. Pengembangan telah dilakukan pihak pengelola dan pihak gereja untuk mendatangkan wisatawan. Pihak pengelola dan pihak gereja juga akan merencanakan camping ground rohani di obyek wisata Sendang Ratu Kenya. Kendala yang dihadapi oleh pihak pengelola dan pihak gereja yaitu dalam penambahan fasilitas dan perbaikan obyek wisata masih mengalami kesulitan karena terbatasnya dana.

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data adalah bahwa obyek wisata Sendang Ratu Kenya juga memiliki potensi untuk dijadikan obyek wisata rohani (religius tourism) Kabupaten Wonogiri. Potensi di obyek wisata Sendang Ratu Kenya adalah adanya atraksi – atraksi Upacara Pembukaan dan Upacara Penutupan Bulan Maria/Rosario yang diadakan setiap tanggal 30 April dan 30 September yaitu prosesi oncor dari gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya sambil berdoa jalan salib, kemudian dilanjutkan Misa di Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Setiap tanggal 31 April dan 31 Oktober diadakan upacara penutupan seperti upacara pembukaan bulan Maria/Rosario. Setiap malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon selalu diadakan ritual atau kegiatan keagamaan. Pengembangan yang lain adalah pihak gereja dan pihak pengelola akan merencanakan camping ground rohani di obyek wisata Sendang Ratu Kenya.


(10)

commit to user

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN……….. iii

HALAMAN MOTTO ………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I. PENDAHULUAN………... 2

A. Latar Belakang Masalah………. 2

B. Perumusan Masalah………... 5

C. Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian………... 5

E. Kajian Pustaka………... 6

F. Metode Penelitian………... 11

G. Sistematika Penelitian………... 14

BAB II. GAMBARAN UMUM OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI………... 15


(11)

commit to user

xi

B. Sejarah Singkat Kabupaten Wonogiri... 17

C. Kondisi Sosial Budaya Di Kabupaten Wonogiri... 24

D. Potensi Wisata Di Kabupaten Wonogiri... 26

BAB III. POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI... 34

A. Sejarah Goa Maria Sendang Ratu Kenya... 34

B. Keyakinan Yang Dianut Oleh Masyarakat Danan, Ngampohan, Giriwoyo Kabupaten Wonogiri... 37

C. Potensi Dan Pengembangan Goa Maria Sendang Ratu Kenya... 39

D. Potensi Dan Pengembangan Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya Berdasarkan Analisis 4A dan SWOT... 48

E. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Perkembangan Potensi Goa Maria Sendang Ratu Kenya………... 54

F. Pengaruh pengembangan Obyek wisata Sendang Ratu Kenya Bagi Masyarakat……… 57

BAB IV. PENUTUP……….. 60

A. Kesimpulan ……… 60

B. Saran ……….. 61

DAFTAR PUSTAKA………... 62


(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Daftar Informan ... 63

Lampiran II. Peta Kabupaten Wonogiri ... 65

Lampiran III. Peta Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya………... 66

Lampiran IV. Denah Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya……… 67


(13)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pengusaha.

Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kepariwisataan, diperlukan langkah-langkah pengaturan yang semakin mampu mewujudkan keterpaduan dalam kegiatan penyelenggaraan kepariwisataan, serta memelihara kelestarian dan mendorong upaya peningkatan mutu lingkungan hidup serta obyek dan daya tarik wisata.

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Maka wisata rohani dapat diartikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara untuk melakukan kegiatan religius dan menikmati daya tarik obyek wisata dan atau wisata rohani. Maka dalam hal ini wisata rohani dapat


(14)

commit to user

2

disejajarkan dengan mendukung dari usaha pemerintah tersebut. Oleh sebab itu Keuskupan Agung Wonogiri, yang selama ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan bahkan menggairahkan kunjungan ke wisata rohani dapat dikategorikan dalam mendukung usaha pemerintah.

Jawa Tengah memiliki setidaknya enam tempat Goa Maria, masing – masing mempunyai ciri khas yang sesuai dengan karakter dan lokasi dimana Goa Maria tersebut berada. Keenam Goa Maria tersebut adalah Goa Maria Kerep Ambarawa, Goa Maria Rosa Mystica Tuntang, Goa Maria Besokor Kabupaten Kendal, Goa Maria Sendang Ratu Kenya Wonogiri, Goa Maria Mojosongo Surakarta, dan Goa Maria Sendang Srinigsih Wedi Klaten. Bila melihat masing-masing Goa Maria tersebut, sebenarnya ada potensi untuk dijadikan obyek wisata rohani (religius tourism), namun demikian sampai saat ini keberadaan Goa Maria digunakan sebatas sebagai tempat untuk berdoa.

Setiap setahun dua kali umat Katolik mempunyai tradisi mengunjungi tempat-tempat Goa Maria yaitu pada bulan Mei dan Oktober, karena pada bulan tersebut diadakan prosesi oncor dari gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya dengan doa jalan salib kemudian dilanjutkan Misa ke Sendang Ratu Kenya. Setiap malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon dilaksanakan kegiatan berdoa kepada Bunda Maria dan atau Tuhan Yesus. Pada masa tertentu seperti Natal atau Paskah umat tidak sedikit yang mengunjungi tempat tersebut. Ada pula yang karena mempunyai maksud tertentu, misalnya karena menjelang ujian sekolah atau ada yang ketika akan melangsungkan perkawinan. Bahkan pengambilan foto untuk undangan atau keperluan dalam pernikahan di lakukan di Goa Maria. Hal ini


(15)

commit to user

3

menjadi potensi yang baik dalam mengembangkan Goa Maria sebagai obyek wisata rohani.

Kunjungan di setiap goa maria sangat memuaskan, rata - rata kunjungan dalam satu bulan yaitu dengan cara memperkirakan jumah pengunjung pada saat ada event (Novena) setiap minggu kedua dan jumlah kunjungan setiap hari dibagi 30 hari. Jumlah kunjungan wisatawan ke Goa Maria yang cukup tinggi dari keenam Goa Maria di Jawa Tengah yang paling banyak dikunjungi adalah Goa Maria Kerep Ambarawa di Kabupaten Semarang. Tetapi penulis menjadikan Goa Maria Sendang Ratu Kenya sebagai obyek penelitian. Karena untuk mengembangkan Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi obyek wisata rohani unggulan di Kabupaten Wonogiri. Karena kawasan Goa Maria Sendang Ratu Kenya selama ini dikenal sebagai tempat untuk ziarah bagi umat beragama Katolik, meskipun umat beragama lain pun ada yang berkunjung ke tempat ini. Khususnya umat beragama Protestan, tidak jarang mereka juga mengunjungi tempat ini, selain berdoa juga melihat obyek yang ada di kawasan Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Tidak ketinggalan juga beragama lain, meski hanya sekedar mengagumi keunikan, keindahan, kebersihan atau bahkan sekedar menikmati suasana yang damai atau kesejukan udara di sekitar taman Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Berdasarkan sejarah dan pengelolaan yang telah berlangsung sekian lama, maka terdapat peluang untuk dapat mengembangkan Goa Maria sebagai obyek wisata yang lebih luas lagi tidak sekedar sebagai tempat doa atau tempat ziarah umat Katolik.


(16)

commit to user

4

B.Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah potensi wisata di Goa Maria Sendang Ratu Kenya Kabupaten Wonogiri ?

2. Bagaimanakah usaha pengembangan Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi suatu kawasan obyek wisata rohani di Kabupaten Wonogiri ?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui potensi – potensi objek wisata rohani Goa Maria Sendang Ratu Kenya di Kabupaten Wonogiri.

2. Untuk mengetahui usaha Pemerintah Daerah Wonogiri dalam mengembangkan Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi objek wisata rohani unggulan di Kabupaten Wonogiri.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat praktis

Manfaat praktis dalam karya ilmiah ini adalah bisa menjadi bahan masukan/referensi bagi Pemda Wonogiri dalam mengembangkan pariwisata daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.


(17)

commit to user

5 2. Manfaat akademis

Guna menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa, pembaca serta pengunjung yang melakukan wisata di objek wisata rohani Goa Maria Sendang Ratu Kenya. Dan sebagai bahan referensi bagi D III Usaha Perjalanan Wisata.

E.Kajian Pustaka 1. Pengertian Pariwisata

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pengusaha.

Pariwisata juga mempunyai arti adalah semua kegiatan dan urusan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat. Sedangkan secara khusus pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha obyek dan daya tarik wisata, serta usaha – usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata ( Gamal Suwantoro, 2002:40 ).

2. Jenis Pariwisata

Dalam buku Ilmu Pariwisata, Nyoman S. Pandit (1994:41), mengemukakan bahwa jenis pariwisata terdiri dari 14 macam, yaitu :


(18)

commit to user

6 a. Wisata Budaya

Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seorang dengan jalan mengadakan kunjungan/peninjauan ke tempat lain/keluar negeri. Mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup, budaya dan seni mereka.

b. Wisata Kesehatan

Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tersebut untuk menemukan keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan kesehatan baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan/tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.

c. Wisata Olahraga

Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan berolahraga sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat lingkungan.

d. Wisata Komersil

Dalam jenis ini termasuk untuk mengunjungi pameran-pameran dua pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang.


(19)

commit to user

7 e. Wisata Industri

Yang erat dengan wisata komersil adalah wisata industri pengalaman yang dilakukan pelajar maupun mahasiswa, orang-orang awam ke suatu komplek / daerah perindustrian dan terdapat pabrik-pabrik / bengkel-bengkel hias dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan tinjauan / penelitian termasuk dalam golongan wisata industri.

f. Wisata Politik

Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengurangi / mengambil bagian secara aktif dalam pesta politik seperti peringatan ultah suatu Negara di Mosko.

g. Wisata Konversi

Yang dekat dengan wisata politik adalah wisata konversi. Bagai Negara dewasa ini membangun wisata konversi dengan menyediakan fasilitas bangunan ruangan dan suatu konferensi, musyawarah, konversi dan pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

h. Wisata Sosial

Dalam jenis ini termasuk pula wisata (youth tourism) yang dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah mudah untuk memberi kesempatan kepada gabungan.


(20)

commit to user

8 i. Wisata Pertanian

Wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembimbitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur mayur dan palawija disekitar perkebunan.

j. Wisata Maritim (Marina) atau Bahari

Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebih-lebih didanau, bengawan, pantai, teluk, atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah dibawah permukaan air.

k. Wisata Cagar Alam

Wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman, lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.

l. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan sejarah, agama, adat istiadat dan kepercayaan umat/kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan/rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar/pimpinan yang diagungkan ,


(21)

commit to user

9

bukit/gunung yang dianggap keramat. Tempat pemukiman tokoh/pimpinan sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ini banyak dihubungkan dengan niat/hasrat sang wisatawan. Untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk memperoleh berkah kekayaan melimpah.

m. Wisata Bulan Madu

Yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan. n. Wisata Petualangan

Seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam sungai yang sangat curam, arum jeram disungai yang arusnya liar masuk goa penuh misteri dan sebagainya.

3. pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata

Obyek Wisata dalam dunia pariwisata adalah salah satu unsur pokok yang paling penting. Berikut ini pengertian obyek dan daya tarik wisata menurut pendapat beberapa ahli, antara lain sbb :

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Obyek dan Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.


(22)

commit to user

10

Dalam Buku Gamal Suwantoro (2002:4) yang berjudul ” Dasar – Dasar

Pariwisata ” mengemukakan bahwa daya tarik suatu obyek wisata harus

didasarkan antara lain sbb :

a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, dan bersih.

b. Adanya aksebilitas yang tinggi sehingga mudah untuk mengunjunginya. c. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.

d. Sarana dan Prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir.

e. Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi, karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir hutan, dan sebagainya.

F. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Goa Maria Sendang Ratu Kenya Kabupaten Wonogiri. Lokasi: Danan Platarejo Kecamatan Giriwoyo dan Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri. Waktu Tempuh: ± 1 jam 15 menit dari pusat kota Wonogiri.

2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan jalan mengamati, meneliti, atau mengukur kejadian yang sedang berlangsung. Dengan cara ini data yang diperoleh adalah data faktual dan aktual, dalam


(23)

commit to user

11

artian data yang dikumpulkan diperoleh pada saat peristiwa berlangsung (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 84-85).

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung ke Goa Maria Sendang Ratu Kenya pada tanggal 20 – 21 Agustus 2010. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data antara lain mengenai lokasi Goa Maria Sendang Ratu Kenya, keunikan Goa Maria Sendang Ratu Kenya sebagai wisata rohani di Kabupaten Wonogiri dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Goa Maria Sendang Ratu Kenya tersebut.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi antara pengumpul data dengan responden. Sehingga wawancara dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden, dan jawaban – jawaban dicatat atau direkam dengan alat perekam (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 83).

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang Goa Maria Sendang Ratu Kenya menjadi wisata rohani di Kabupaten Wonogiri. Dalam wawancara melibatkan beberapa narasumber antara lain adalah : (a). Suyut sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga, (b). Agus sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga, (c). Atmorejo sebagai petugas pengurus Goa Maria Sendang Ratu Kenya, (d). Ngadino sebagai Warga Dusun Danan, (e). Asih sebagai pengunjung Goa Maria Sendang Ratu Kenya, (f). Darno sebagai salah satu pemilik warung makan di Goa Maria Sendang Ratu Kenya.


(24)

commit to user

12 c. Studi Pustaka

Untuk menunjang data dalam pengembangan karya tulis ini, dilakukan pula dengan membaca dan mempelajari sumber dari buku referensi DIII UPW, Dinas kabupaten Wonogiri, perpustakaan pusat, booklet, karya tulis dan sumber lainnya yang sehingga diperoleh data yang mendukung penelitian di Goa Maria Sendang Ratu Kenya tersebut.

d. Studi Dokumen

Di samping menggunakan ketiga tehnik diatas juga digunakan tehnik studi dokumen baik yang ada di Dusun Danan Ngampohan Kecamatan Giriwoyo, berkaitan dengan monografi dinamis yang ada di Dusun Danan Ngampohan Kecamatan Giriwoyo. Dokumen yang digunakan antara lain : Daftar Informan, Peta Wisata Kabupaten Wonogiri, Peta Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya, Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2009.

3. Analisis Data

Analisa deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena atau hubungan antar-fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual, dan akurat. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat rincian, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki ( Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 29 ).


(25)

commit to user

13

G.Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan, masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, sistematika penulisan, dan metodologi.

BAB II : Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum kepariwisataan Kabupaten Wonogiri berisi tentang sejarah , keadaan geografis, dan potensi yang dimiliki Kabupaten Wonogiri.

BAB III : Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan masalah berisi Sejarah Goa Maria Sendang Ratu Kenya Kabupaten Wonogiri, Potensi Goa Maria Sendang Ratu Kenya Kabupaten Wonogiri, keyakinan Dusun Danan Ngampohan Giriwoyo, Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Potensi Goa Maria Sendang Ratu Kenya.

BAB IV : Merupakan bab terakhir berisi penutup, dan di dalam penutup ini diuraikan kesimpulan dari uraian – uraian yang telah dibahas dalam bab – bab sebelumnya, serta menguraikan saran – saran yang bermanfaat bagi pengembangan Goa Maria Sendang Ratu Kenya Sebagai Kawasan Wisata Rohani Di Kabupaten Wonogiri.


(26)

commit to user

14 BAB II

GAMBARAN UMUM OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN WONOGIRI

A. Gambaran Umum Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Jawa Tengah yang berjarak ± 32 km dari kota Solo ke arah selatan. Kabupaten Wonogiri terletak pada 7º 32º - 8º. Lintang Selatan dan 110º 41º-111º 18º Bujur Timur. Kabupaten Wonogiri sangat strategis karena terletak di ujung selatan Propinsi Jawa Tengah dan diapit oleh Propinsi Jawa Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 ha. Kondisi alamnya sebagian besar berupa pegunungan berbatu gamping. Terutama di bagian selatan yang termasuk jajaran pegunungan seribu dan merupakan mata air dari Bengawan Solo. Secara topografis, sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 100-300 m diatas permukaan air laut. Sedangkan sebagian lagi merupakan dataran tinggi yaitu berada pada 500m atau lebih dari permukaan air laut. Wilayah ini meliputi Kecamatan Jatiroto dan Karangtengah. Fisiografi wilayah Kabupaten Wonogiri sebagian besar berupa perbukitan bergelombang sedangkan fisiografi dataran sangat terbatas hanya di beberapa tempat terutama pada bentuk lahan aluvial. Kondisi iklim di Kabupaten Wonogiri termasuk tipe tropis atau memiliki dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Pergantian musim berlangsung sepanjang tahun dengan temperatur suhu udara rata-rata 24 º-32 º C. Curah hujan


(27)

commit to user

15

di Kabupaten Wonogiri berkisar antara 1.557-2.476 mm/ tahun dengan hari hujan antara 107-153 hari/tahun.

Dengan kondisi alam yang seperti tersebut diatas itulah, maka tidak mengherankan apabila sebagian besar penduduknya lebih senang untuk berimigrasi ke kota besar untuk mencari nafkah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa para perantau tersebut terkenal dengan sosok pekerja yang ulet, tekun, jujur dan kuat. Adapun hasil-hasil produksi dari sektor pertanian antara lain: padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah. Sedangkan produksi tanaman perkebunan adalah mete, kapuk, coklat dan cengkeh. Selain itu dari sektor industri yaitu tatah sungging (wayang kulit), batu mulia, batu kaca, kerajinan rotan, meubel kayu, jamu, tahu tempe, gaplek, cabuk. Sedangkan kesenian yang terkenal antara lain kethek ogleng, wayang kulit, reog, ledheng atau tayu (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 1 2).

Secara administratif Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Jawa Tengah yang terbagi menjadi 25 Kecamatan dan terdiri dari 294 kelurahan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Wonogiri adalah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur) 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (Buku


(28)

commit to user

16

B. Sejarah Singkat Kabupaten Wonogiri

Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Samber Nyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa Jawa yaitu wono (alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/pegunungan). Nama ini sangat tepat menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.

Kabupaten Wonogiri awal mulanya merupakan suatu daerah basis perjuangan Raden Mas Said dalam menentang penjajahan Belanda. Raden Mas Said lahir di Kartosuro pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun Jimakir, Windu Adi Wari Agung, atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8 April 1725. Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkanya.

Memasuki usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang oleh Belanda ke tanah Kaap (Ceylon) atau Srilangka. Hal itu karena ulah keji berupa fitnah dari Kanjeng Ratu dan Patih Danurejo. Akibatnya, Raden Mas Said mengalami masa kecil yang jauh dari selayaknya seorang bangsawan keraton. Pada suatu saat terjadi peristiwa yang membuat Raden Mas Said resah karena di Keraton terjadi ketidakadilan yang dilakukan oleh Raja (Paku Buwono II) yang menempatkan Raden Mas Said hanya sebagai Gandhek Anom yang sejajar dengan Abdi Dalem Manteri. Padahal sesuai dengan drajat dan kedudukan Raden Mas Said seharusnya menjadi Pangeran Sentana.


(29)

commit to user

17

Melihat hal ini, Raden Mas Said ingin mengadukan ketidakadilan kepada Sang Raja, akan tetapi Sang Patih Kartasosuro menanggapi dingin. Dan dengan tidak berkata apa-apa Sang Patih memberikan emas kepada Raden Mas Said. Perilaku Sang Patih ini membuat Raden Mas Said malu dan sangat marah karena beliau menuntut keadilan bukan untuk mengemis.

Raden Mas Said bersama Pamanya Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya yang mengalami nasib yang sama, akhirnya Raden Mas Said memutuskan untuk keluar dari Keraton dan melakukan perlawanan terhadap Raja. Raden Mas Said bersama pengikutnya mulai mengembara mencari suatu daerah yang aman untuk kembali menyusun kekuatan. Raden Mas Said bersama pengikutnya tiba di suatu daerah dan mulai menggelar pertemuan-pertemuan untuk menghimpun kekuatan dan mendirikan sebuah pemerintahan. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rabiulawal dan dalam perhitungan kalender Masehi bertepatan dengan tanggal 19 mei 1741 Masehi.

Daerah yang dituju Raden Mas Said waktu itu adalah Dusun Nglaroh (wilayah Kecamatan Selogiri), dan disana Raden Mas Said menggunakan sebuah batu untuk menyusun strategi melawan ketidakadilan. Batu ini dikemudian hari dikenal sebagai Watu Gilang yang merupakan tempat awal mula perjuangan Raden Mas Said dalam melawan ketidakadilan dan segala bentuk penjajahan. Bersama dengan pengikut setianya, dibentuklah pasukan inti kemudian berkembang menjadi perwira-perwira perang yang mumpuni dengan sebutan Punggowo Baku Kawandoso Joyo. Dukungan dari rakyat Nglaroh kepada perjuangan Raden Mas Said juga sangat tinggi yang disesepuhi oleh Kyai


(30)

commit to user

18

Wiradiwangsa yang diangkat sebagai Patih. Dari situlah awal mula suatu bentuk pemerintahan yang nantinya menjadi cikal bakal Kabupaten Wonogiri (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 3 6).

Dalam mengendalikan perjuangannya, Raden Mas Said mengeluarkan semboyan yang sudah menjadi ikrar sehidup semati yang terkenal dengan sumpah “Kawulo Gusti” atau “Pamoring Kawulo Gusti” sebagai pengikat tali batin antara pemimpin dengan rakyatnya, luluh dalam kata dan perbuatan, maju dalam derap yang serasi bagaikan keluarga besar yang sulit dicerai-beraikan musuh. Ikrar tersebut berbunyi “Tiji tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh”. Ini adalah konsep kebersamaan antara pimpinan dan rakyat yang dipimpin maupun sesama rakyat.

Raden Mas Said juga menciptakan suatu konsep manajemen pemerintahan yang dikenal sebagai Tri Darma yaitu :

1. Mulat Sarira Hangrasa Wani, artinya berani mati dalam pertempuran karena dalam pertempuran hanya ada dua pilihan hidup atau mati. Berani bertindak menghadapi cobaan dan tantangan meski dalam kenyataan berat untuk dilaksanakan. Sebaliknya, disaat menerima anugerah baik berupa harta benda atau anugerah lain, harus diterima dengan cara yang wajar. Hangrasa Wani, mau berbagi bahagia dengan orang lain.

2. Rumangsa Melu Handarbeni, artinya merasa ikut memiliki daerahnya, tertanam dalam sanubari yang terdalam, sehingga pada akhirnya pada akhirnya akan menimbulkan perasaan rela berjuang dan bekerja untuk daerahnya. Merawat dan melestarikan kekayaan yang terkandung didalamnya.


(31)

commit to user

19

3. Wajib Melu Hangrungkebi, artinya dengan merasa ikut memiliki timbul kesadaran untuk berjuang hingga titik darah penghabisan untuk tanah kelahirannya (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 7).

Kegigihan Raden Mas Said dalam memerangi musuh-musuhnya sudah tidak diragukan lagi, bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan gentar melawan musuh.

Raden Mas Said merupakan panglima perang yang mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali pertempuran dengan tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah Raden Mas Said mendapat julukan “Pangeran Sambernyawa” karena dianggap sebagai penebar maut (Penyambar Nyawa) bagi siapa saja musuhnya pada setiap pertempuran.

Berkat keuletan dan ketangguhan Raden Mas Said dalam taktik pertempuran dan bergerilya sehingga luas wilayah perjuangannya meluas meliputi Ponorogo, Madiun dan Rembang bahkan sampai daerah Yogyakarta. Pada akhirnya atas bujukan Sunan Paku Buwono III, Raden Mas Said bersedia diajak ke meja perundingan guna mengakhiri pertempuran.

Dalam perundingan yang melibatkan Sunan Paku Buwono III, Sultan Hamengkubuwono I dan pihak Kompeni Belanda, disepakati bahwa Raden Mas Said mendapat daerah kekuasaan dan diangkat sebagai Adipati Miji atau mandiri bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro I. Penetapan wilayah kekuasaan Raden Mas Said terjadi pada tanggal 17 Maret 1757 melalui sebuah perjanjian di daerah Salatiga. Kedudukannya sebagai Adipati Miji sejajar dengan kedudukan Sunan Paku Buwono III dan Sultan Hamengkubuwono


(32)

commit to user

20

I dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah Keduwang (daerah Wonogiri bagian timur), Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar), Sembuyan (daerah sekitar Wuryantoro dan Baturetno), Matesih, dan Gunung Kidul (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 7 8).

KGPAA Mangkunegoro I membagi wilayah Kabupaten Wonogiri menjadi 5 (lima) daerah yang masing-masing memiliki ciri khas atau karakteristik yang digunakan sebagai metode dalam menyusun strategi kepemimpinan, yaitu :

1. Daerah Nglaroh (wilayah Wonogiri bagian utara, sekarang masuk wilayah kecamatan Selogiri). Sifat rakyat daerah ini adalah Bandol Ngrompol yang berarti kuat dari segi rohani dan jasmani, memiliki sifat bergerombol atau berkumpul. Karakteritik ini sangat positif dalam kaitannya untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Rakyat di daerah Nglaroh juga bersifat pemberani, suka berkelahi, membuat keributan akan tetapi jika bisa memanfaatkan potensi rakyat Nglaroh bisa menjadi kekuatan dasar yang kuat untuk perjuangan. 2. Daerah Sembuyan (wilayah Wonogiri bagian selatan sekarang Baturetno dan

Wuryantoro), mempunyai karakter sebagai Kutuk Kalung Kendho yang berarti bersifat penurut, mudah diperintah pimpinan atau mempunyai sifat paternalistik.

3. Daerah Wiroko (wilayah sepanjang Kali Wiroko atau bagian tenggara Kabupaten Wonogiri sekarang masuk wilayah Kecamatan Tirtomoyo). Masyarakat didaerah ini mempunyai karakter sebagai Kethek Saranggon, mempunyai kemiripan seperti sifat kera yang suka hidup bergerombol, sulit


(33)

commit to user

21

diatur, mudah tersinggung dan kurang memperhatikan tata krama sopan santun. Jika didekati mereka kadang kurang mau menghargai orang lain, tetapi jika dijauhi mereka akan sakit hati. Istilahnya gampang-gampang susah.

4. Daerah Keduwang (wilayah Wonogiri bagian timur) masyarakatnya mempunyai karakter sebagai Lemah Bang Gineblegan. Sifat ini bagai tanah liat yang bisa padat dan dapat dibentuk jika ditepuk-tepuk. Masyarakat daerah ini suka berfoya-foya, boros dan sulit untuk melaksanakan perintah. Akan tetapi bagi seorang pemimpin yang tahu dan paham karakter sifat dan karakteristik mereka, ibarat mampu menepuk-nepuk layaknya sifat tanah liat, maka mereka akan mudah diarahkan ke hal yang bermanfaat.

5. Daerah Honggobayan (daerah timur laut Kota Wonogiri sampai perbatasan Jatipurno dan Jumapolo Kabupaten Karanganyar) mempunyai karakter seperti Asu Galak Ora Nyathek. Karakteristik masyarakat disini diibaratkan anjing buas yang suka menggonggong akan tetapi tidak suka menggigit. Sepintas dilihat dari tutur kata dan bahasanya, masyarakat Honggobayan memang kasar dan keras menampakkan sifat sombong dan congkak serta tinggi hati, dan yang terkesan adalah sifat kasar menakutkan. Akan tetapi mereka sebenarnya baik hati, perintah pimpinan akan dikerjakan dengan penuh tanggungjawab (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 9 - 10).

Dengan memahami karakter daerah-daerah tersebut, Raden Mas Said menerapkan cara yang berbeda dalam memerintah dan mengendalikan rakyat diwilayah kekuasaannya, menggali potensi yang maksimal demi kemajuan dalam


(34)

commit to user

22

membangun wilayah tersebut. Raden Mas Said memerintah selama kurang lebih 40 tahun dan wafat pada tanggal 28 Desember 1795.

Setelah Raden Mas Said meninggal dunia, kekuasaan trah Mangkunegaran diteruskan oleh putra-putra beliau. Pada masa kekuasaan KGPAA Mangkunegara VII terjadi peristiwa penting sekitar tahun 1923 M yakni perubahan status daerah Wonogiri yang dahulu hanya berstatus Kawedanan menjadi Kabupaten. Saat itu Wedana Gunung Ngabehi Warso Adiningrat diangkat menjadi Bupati Wonogiri dengan pangkat Tumenggung Warso Adiningrat. Akibat perubahan status ini, wilayah Wonogiri pun dibagi menjadi 5 Kawedanan yaitu Kawedanan Wonogiri, Wuryantoro, Baturetno, Jatisrono dan Purwantoro.

Pada saat itu di wilayah kekuasaan Mangkunegaran dilakukan penghematan anggaran keraton dengan menghapuskan sebagian wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar sehingga wilayah Mangkunegaran manjadi dua yaitu Kabupaten Mangkunegaran dan Kabupaten Wonogiri. Ini berlangsung sampai tahun 1946.

Dalam perkembangannya, rakyat Wonogiri pada masa pendudukan Jepang dan tentara sekutu, bersama-sama dengan rakyat Indonesia pada umumnya tidak bisa dilepaskan dari penderitaan dan kekejaman penjajahan. Rakyat Wonogiri bersama dengan rakyat Indonesia tergugah dan bersatu padu melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh bangsa Belanda maupun Jepang. Semangat pemuda Wonogiri yang tidak kenal menyerah dan ulet seakan telah menjadi karakter tersendiri dalam berjuang memperbaiki nasib dan taraf kehidupan.


(35)

commit to user

23

Sejak Republik Indonesia merdeka, tanggal 17 Agustus 1945 sampai tahun 1946 di wilayah Mangkunegaran terjadi dualisme pemerintahan, yaitu Kabupaten Wonogiri masih dalam wilayah monarki Mangkunegaran dan di lain pihak menginginkan Kabupaten Wonogiri masuk dalam sistem demokrasi Republik Indonesia. Timbulah gerakan Anti Swapraja yang menginginkan Wonogiri keluar dari sistem kerajaan Mangkunegaran. Akhirnya disepakati bahwa Kabupaten Wonogiri tidak menghendaki kembalinya Swapraja Mangkunegaran.

Sejak saat itu Kabupaten Wonogiri mempunyai status seperti sekarang, dan masuk sebagai Kabupaten yang berada diwilayah Propinsi Jawa Tengah (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 10 12).

C. Kondisi Sosial Budaya Di Kabupaten Wonogiri 1. Sosial Budaya

a. Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan masyarakat Kabupaten Wonogiri pada dasarnya sama pada masyarakat jawa pada umumnya. Memperhitungkan hubungan seseorang dengan orang lain berdasarkan pertalian darah. Keanggotaan di dalam kelompok kekerabatan diperhitungkan berdasarkan pertalian darah. Keanggotaan di dalam kelompok kekerabatan diperhitungkan berdasarkan prinsip bilateral yaitu memperhitungkan keanggotaan kelompok melalui garis keturunan laki-laki maupun perempuan. Bentuk kekerabatan paling kecil adalah


(36)

commit to user

24

keluarga batih. Anggotanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah.

b. Sistem Religi

Sebagian besar warga masyarakat Kabupaten Wonogiri masih menganut Kepercayaan Animisme yaitu masih mempercayai adanya makhluk-makhluk halus yang mendiami atau menempati alam sekeliling tempat tinggal mereka. Sehingga menjadi suatu tradisi untuk mengadakan upacara-upacara penghormatan dan penyembahan yang disertai dengan Doa, sesaji dan bahkan korban (wawancara: Suyut sebagai petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah raga).

2. Tradisi Masyarakat Kabupaten Wonogiri

Masyarakat Kabupaten Wonogiri merupakan bagian dari masyarakat Jawa. Oleh karena itu masyarakat Kabupaten Wonogiri mempunyai tradisi Jawa. Kehidupan mereka dipengaruhi oleh alam. Kabupaten Wonogiri mempunyai tradisi baik bersifat religius maupun non religius. Tradisi yang religius yang berada di Kabupaten Wonogiri antara lain: Upacara Tradisi Punden Donoloyo, Upacara Tradisi Bersih Desa, Upacara Tradisional Susuk Wangan, Upacara Kelahiran dan kematian. Tradisi yang non religius antara lain: Gotong Royong (Sambatan), Kerja bakti (wawancara: Suyut sebagai petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah raga).


(37)

commit to user

25

D. Potensi Wisata Di Kabupaten Wonogiri

Di daerah Kabupaten Wonogiri mempunyai potensi wisata yang menarik dan layak untuk di kunjungi. Mengingat Wonogiri banyak mempunyai obyek wisata untuk dikembangkan sehingga dapat menambah pemasukan bagi pendapatan daerah. Potensi yang dimiliki Kabupaten Wonogiri antara lain adalah sebagai berikut:

1. Obyek Wisata Alam

a. Obyek wisata air terjun Girimanik

Obyek wisata air terjun Girimanik terletak di Kecamatan Slogohimo dengan jarak sekitar 40 km dari Kabupaten Wonogiri. Obyek wisata air terjun Girimanik merupakan tempat wisata alam dengan suasana sejuk dan didukung panorama alam pegunungan yang indah. Obyek wisata air terjun Girimanik mempunyai tiga buah air terjun yang dinamakan air terjun Manik Moyo yang mempunyai ketinggian ± 100m, air terjun Tejo Moyo yang mempunyai ketinggian ± 30m, dan Air terjun Condro Moyo yang mempunyai ketinggian ± 40m (Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, 2007 : 32 – 33).

Dikawasan Wisata Air terjun Girimanik juga terdapat obyek wisata spiritual antara lain:

1) Sendang Drajat

Menurut cerita sendang ini menjadi tempat pemandian Pangeran Samber Nyawa saat bertapa di Pertapaan Girimanik. Sendang ini dipercayai oleh masyarakat bahwa orang yang sulit mencari jodoh apabila mandi di air


(38)

commit to user

26

sendang ini segera menemukan jodoh (Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, 2007 : 33).

2) Sendang Nglambreh

Pada zaman dahulu sendang ini pernah digunakan untuk mandi Roro Mendut. Pada saat itu kemben yang digunakan Roro Mendut terlepas sehingga kelihatan Nglambreh (jawa), oleh karena itu dinamakan Sendang Nglambreh. Luas Sendang Nglambreh ini sekitar 100m². Menurut cerita air telaga Nglambreh berkhasiat untuk awet muda (Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, 2007 : 33 - 34).

3) Pertapaan Girimanik

Pertapaan Girimanik adalah sebuah bukit yang digunakan untuk bertapa Raden Mas Said saat bergerilya melawan penjajah Belanda agar diberikan kejayaan dan kemenangan. Tempat tersebut kemudian disakralkan orang untuk tempat meditasi agar permohonanya dapat terkabul (Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, 2007 : 34).

b. Obyek Wisata Pantai Sembukan

Pantai Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito dengan jarak tempuh dari kota Wonogiri sekitar 60 km kearah selatan atau dua jam perjalanan. Di obyek Wisata Pantai Sembukan mempunyai daya tarik tersendiri yakni event budaya Labuhan Ageng yang di gelar setiap setahun sekali pada bulan Suro tepatnya hari Jumat Kliwon (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 47 – 48).


(39)

commit to user

27 c. Obyek Wisata Goa Putri Kencana

Goa Putri Kencana terletak di Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro atau berjarak 40 km dari Kota Wonogiri kearah selatan. Tempat ini memiliki kelebihan berupa keindahan stalagit dan stalagmit. Goa Putri Kencana berada sekitar 250 m diatas permukaan laut (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 49 50).

d. Obyek Wisata Pantai Nampu

Pantai Nampu terletak di Desa Gunturharjo Kecamatan Paranggupito yang berjarak ± 60 km kearah selatan dari Kota Wonogiri (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 51).

e. Obyek Wisata Goa Maria Sendang Ratu Kenya

Goa Maria Sendang Ratu Kenya terletak di Dusun Ngampohan Kecamatan Giriwoyo dengan jarak tempuh dari kota Wonogiri sekitar 50 km. Goa Maria merupakan obyek wisata spiritual bagi umat Kristiani yang ingin melakukan perenungan diri dan berdoa agara dapat terkabul apa yang diinginkan. Selain itu Goa Maria juga terdapat sebuah sendang yang konon dipercaya mempunyai berbagai khasiat. Pada hari-hari tertentu banyak umat kristen yang datang, tidak hanya dari daerah Wonogiri tetapi juga dari berbagai penjuru wilayah (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 51).

f. Obyek Wisata Cagar Alam Donoloyo

Obyek wisata yang sangat sakral. Obyek wisata ini berupa hutan jati dimana kayu jati yang ada diperuntukkan khusus untuk membangun Istana


(40)

commit to user

28

Raja Surakarta. Obyek wisata cagar alam ini banyak dikunjungi oleh wisatawan minat khusus atau para pecinta alam (wawancara: Suyut sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga).

g. Obyek Wisata Gunung Gandul

Obyek wisata Gunung Gandul termasuk gugusan pegunungan Seribu yang terletak di Kota Wonogiri yang berjarak ± 3 km dari kantor Bupati Wonogiri (wawancara: Suyut sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga).

2. Obyek Wisata Buatan

a. Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur

Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur terletak di sebelah selatan Kota Wonogiri dengan jarak tempuh 7 km, hanya dengan waktu tempuh 15 menit dari kota Wonogiri. Selain itu juga terdapat event wisata budaya berbagai jenis kesenian yang ditampilkan antara lain:

1. Gebyar Gajah Mungkur

Adalah event tahunan yang dilaksanakan di Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur. Event terbesar pariwisata di Kabupaten Wonogiri ini di gelar setiap setahun sekali untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri. Waktu pelaksanaan event ini selama dua minggu yang dilengkapi dengan pentas kesenian berupa orkes melayu, campur sari, parade band, dan atraksi menarik lainya.Pada akhir penutupan Gebyar Gajah Mungkur diadakan atraksi budaya sedekah bumi yaitu berupa upacara ritual yang dipimpin langsung oleh Bupati Wonogiri dengan membagikan ketupat pada


(41)

commit to user

29

ribuan pengunjung. Jumlah pengunjung pada event pariwisata ini mencapai 100.000 orang yang berasal dari dalam dan luar daerah (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 38 40).

2. Jamasan Pusaka Mangkunegaran

Event budaya ini dilakukan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada Kanjeng Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 40 – 41).

3. Ruwatan Massal

Ruwatan ini biasanya digelar dengan memakai sarana cerita wayang kulit dengan lakon Murwakala yang di tuturkan sang dalang pengruwat (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 41).

b. Obyek Wisata Monumen Bedol Desa

Obyek Wisata Monumen Bedol Desa adalah monumen yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk menghormati penduduk Wonogiri yang di pindahkan (transmigrasi ke Sitiung), dimana tempat tinggalnya kemudian dibangun menjadi Waduk Gajah Mungkur, Bendungan Serbaguna ini merupakan hasil pengorbanan sebagian masyarakat Wonogiri demi pembangunan, karena 51 desa ditenggelamkan dan 60.000 jiwa rela di transmigrasikan ke luar Jawa dengan system bedhol desa. Untuk menghormati jasa dan pengorbanan mereka, Pemerintah membuat “ Monumen Bedol Desa” di dekat pintu air Waduk Gajah Mungkur (wawancara: Agus sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga).


(42)

commit to user

30

c. Obyek Wisata Agro Wisata Alam Asri Cakaran

Taman rekreasi ini terletak di Desa Sendang Kecamatan Wonogiri sekitar ± 9 km ke arah barat daya dari kota Wonogiri (wawancara: Suyut sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga).

d. Obyek Wisata Museum Wayang Kulit

Obyek Wisata Museum Wayang Kulit Indonesia terletak di Kecamatan Wuryantoro, jaraknya 15 km ke arah selatan dari Kota Kabupaten Wonogiri. Museum Wayang Kulit terletak dipinggir jalan raya, tepatnya di Padepokan Pak Bei Tani. Museum Wayang Kulit tersebut adalah satu-satunya museum wayang kulit di Jawa Tengah (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 52).

e. Obyek Wisata Museum Kawasan Karst

Museum Kawasan Karst terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, kabupaten Wonogiri. Dari kota Wonogiri ± 40 Km ke arah Selatan, lokasi Museum Kawasan berada pada kawasan yang dikonservasikan (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 38 – 41).

3. Obyek Wisata Budaya

a. Obyek Wisata Petilasan Gunung Giri

Gunung Giri adalah komplek pemakaman kerabat Keraton Surakarta yang dipercayai dapat memberikan berkah kepada siapapun yang berziarah ke makam ini, khususnya untuk permohonan agar usahanya dapat berhasil. Obyek wisata ini terletak di Alas Kethu Wonogiri yang berjarak ± 2 km


(43)

commit to user

31

dari Kabupaten Wonogiri (wawancara: Suyut sebagai Petugas Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olah Raga).

b. Obyek Wisata Kahyangan Dlepih

Obyek Wisata Kahyangan Dlepih terletak di Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo yang berjarak 50 km arah tenggara dari kota Wonogiri (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 48 -49).

c. Obyek Wisata Sendang Siwani

Obyek Wisata Sendang Siwani terletak di Dusun Matah, Desa Singodutan Kecamatan Selogiri yang berjarak ± 4 km dari kota Wonogiri. Sendang Siwani merupakan salah satu petilasan Raden Mas Said (Mangkunegara I) saat melakukan gerilya melawan penjajah Belanda (Buku Pintar Pemerintahan Kabupaten Wonogiri, 2004 : 49).

d. Tugu Penyimpanan Pusaka Mangkunegoro I

Tugu penyimpanan Pusaka Mangkunegoro I merupakan tempat penyimpanan Pusaka Mangkunegaran. Beberapa Pusaka peninggalan Raden Mas Said antara lain yaitu Keris Kyai Baladewa yang tersimpan di sebuah bangunan tugu yang terdapat di Kecamatan Selogiri yang berjarak ± 5 km ke arah utara Kota Wonogiri. Kemudian Keris Kyai Semar Tinandu dan Tombak Kyai Limpung yang tersimpan di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto yang berjarak ± 25 km ke arah timur laut kota Wonogiri. Pada setiap bulan Suro diadakan upacara penjamasan pusaka-pusaka tersebut di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, 2007 : 28).


(44)

commit to user

32 e. Obyek Wisata Prasasti Nglaroh

Obyek Wisata Prasasti Nglaroh terletak di Desa Nglaroh Kecamatan Pule yang berjarak ± 6 km ke arah utara Kota Wonogiri yang merupakan pintu gerbang masuk Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Selogiri terkenal dengan sebutan Bumi Nglaroh, tanahnya yang subur di aliri oleh dua buah sungai yaitu Sungai Pule dan Sungai Krisak yang keduanya bermata air dari pegunungan Gajah Mungkur dan bermuara di Bengawan Solo, di Desa Nglaroh merupakan awal sejarah perjuangan Raden Mas Said. Selanjutnya oleh Pemerintah Kabupaten Wonogiri di buatkan sebuah prasasti yang kemudian dinamakan prasasti Nglaroh dan di bakukan menjadi hari jadi Kabupaten Wonogiri yaitu pada tanggal 19 Mei 1741 (Sekilas Pandang Kepariwisataan Kabupaten Wonogiri, 2007 : 37).


(45)

commit to user

33 BAB III

POTENSI GOA MARIA SENDANG RATU KENYA SEBAGAI KAWASAN WISATA ROHANI DI KABUPATEN WONOGIRI

A. Sejarah Goa Maria Sendang Ratu Kenya

Ada sebuah sendang (sejenis kolam yang airnya keluar dari mata air), terletak di lereng gunung dusun Ngampohan, Giriwoyo, sekitar 50-km di sebelah selatan Kota Wonogiri. Sendang itu tepatnya berada di tepi jalan raya antara Baturetno dan Giritontro, sekitar 10-km arah barat daya kota kecil Baturetno. Sendang ini tidak terlalu luas, namun rongga di dalamnya cukup besar. Karena itu masyarakat menyebutnya Sendang Growong. Di samping sendang itu ada pohon unut (sejenis pohon beringin) yang dijadikan dhayangan oleh warga setempat. Jadilah tempat itu dikenal dengan sebutan Dhayangan Growong. (Majalah HIDUP, No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Namun Dhayangan Growong ini berubah menjadi tempat angker setelah diberi makhluk halus oleh Ki Somejo, tokoh kejawen karismatik setempat. Akhirnya Petrus Suhirman, seorang katekis di dusun ini menyanggupkan diri untuk mengusir makhluk halus setelah mendapatkan persetujuan, dukungan serta restu dari masyarakat. Dan setelah konsultasi dengan Pastor A. Purwodiharja Pr (Pastor Paroki Purbayan Solo), Suhirman bersama umat lainnya mengadakan doa


(46)

commit to user

rosario sembilan hari di Dhayangan Growong. ( Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Setelah selesai doa rosario dan yakin bahwa makhluk halus benar-benar telah pergi, Petrus Suhirman mempunyai gagasan, Sendang Growong dijadikan tempat peziarahan. Tempat peziarahan (berdoa) itu kini dikenal sebagai Gua Maria Sendang Ratu Kenya. Nama ini mempunyai makna sumber air yang melambangkan sumber kehidupan, sumber rahmat Tuhan selalu selalu mengalir. Sumber rahmat Tuhan ini akan selalu dialirkan oleh Ratu Kenya (ratu yang perawan) yakni Bunda Maria. Bunda Maria akan mengalirkan rahmat Tuhan kepada siapa saja, terlebih kepada orang hadir kepadanya. (Majalah HIDUP, No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Tidak terlalu banyak orang dari luar daerah Danan dan Baturetno yang mengenalnya, namun bagi umat Katolik di seluruh wilayah Paroki Santo Yusup Baturetno, Sendang Ratu Kenya menjadi tempat ziarah (berdoa) yang telah masuk di hati. Tempat ini mulanya masuk wilayah Stasi Danan dari Paroki Sato Yusup Baturetno, Wonogiri. Setelah Stasi Danan diresmikan menjadi Paroki administrative pada 1-April-1997 dan diresmikan menjadi paroki mandiri pada 24 Agustus 1998 oleh Uskup Agung Semarang, tempat ziarah ini masuk wilayah dan milik Paroki Santo Ignatius Danan, Giriwoyo, Wonogiri. (Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Letak Gua Maria Sendang Ratu Kenya sangat strategis dan mudah dijangkau sarana transportasi umum. Banyak orang mengakui, tempat ziarah (berdoa) ini menjadi tempat doa yang sejuk dan menjadi tempat mengadu pada


(47)

commit to user

figure yang tepat, yaitu Bunda Maria. Tidak sedikit pula orang yang mengakui bahwa permohonannya telah dikabulkan berkat doa novena dan peziarahanny di tempat ini. (Majalah HIDUP, No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Sejak dibangun 1980, tempat ziarah (berdoa) ini banyak mendapat kunjungan dari para Kelompok Pelayanan Kasih Dari Ibu Yang Bahagia yang berpusat di Cimahi dengan melakukan aksi social ke Desa Boto, Baturetno. Mereka tidak lupa berkunjung ke Gua Maria Sendang Ratu Kenya. Kelompok yang diprakarsai Agnes Suwarno ini berdoa di Gua Maria Sendang Ratu Kenya. Saat itu Agnes percaya dirinya merasakan diri mendapat pesan - pesan khusus dari Bunda Maria untuk memperindah tempat doa dari ziarah ini. (Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Setelah peristiwa tersebut, kelompok pelayanan ini berkoordinasi dengan pastor setempat dan disepakati untuk melakukan pemugaran Gua Maria tahun 1996. Pemugaran diselesaikan September 1997 dan pada tanggal 30-September-1997 diberkati dalam perayaan Ekaristi meriah dengan beberapa imam. Namun pembangunan tidak berhenti sampai di sini. Sekarang Gua Maria ini telah dilengkapi sarana dan prasarana, seperti kapel Rasul Yohanes. (Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Jalan menuju lokasi gua pun dibuat menjadi dua. Dengan dua jalan ini maka para peziarah (pengunjung berdoa) yang semula berjalan kaki melalui jalan setapak, kini bisa sampai di lokasi dengan kendaraan roda empat. Sebelum masuk lokasi dan stasi jalan salib, dikanan jalan tersedia tempat penginapan untuk para


(48)

commit to user

peziarah yang datang dari luar kota dengan fasilitas 16-kamar. ( Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Tempat ziarah ( berdoa ) ini bukan hanya memberikan berkat rohani, tetapi juga keuntungan materi. Banyak pedagang yang berjualan di sekitar tempat ziarah merasakan manfaatnya. Masuknya jaringan listrik ke lokasi gua juga membuat masyarakat sekitar bisa mendapatkan penerangan di rumahnya. ( Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

Di tempat ini setiap Jumat pukul 20.00 WIB diadakan Misa Kudus. Juga diadakan doa novena sembilan kali setiap minggu pertama pukul 10.00 WIB. Doa novena dimulai Minggu pertama September dan berakhir Minggu pertama tahun berikutnya. Pastor Paroki Danan mengajak umat untuk bersyukur karena pihak Gereja dan KAS telah berhasil membeli tanah dan memperluas lokasi Gua Maria. Tanah sekitar 2,5 hektar di sebelah utara gua direncanakan untuk camping ground rohani. ( Majalah HIDUP , No.9 Tahun ke-57, 2 Maret 2003, Ditulis oleh: Henny Alit, www.google.com ).

B. Keyakinan Yang Dianut Oleh Masyarakat Dusun Danan, Ngampohan, Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri

Agama yang ada diwilayah ini hanya ada dua agama yakni agama Katolik dan Islam. Adapun jumlah total penduduk wilayah Ngampohan yaitu 567 orang, yang terdiri dari 353 orang beragama Islam dan 214 orang beragama Katolik. Banyak orang yang ingin dibaptis oleh Petrus Suhirman. Petrus Suhirman adalah seorang katekis yang tinggal di Dusun Ngampohan, Platarejo, Giriwoyo,


(49)

commit to user

Wonogiri. Dan semakin banyak orang yang dibaptis oleh Petrus Suhirman, umat Non – Katolik berpendapat bahwa Petrus Suhirman yang mengajak orang untuk dibaptis menjadi katolik dan dianggap sebagai biang keladi. Ia hanya mengajarkan Agama Katolik tanpa memaksa muridnya untuk menjadi Katolik. Kalau banyak orang yang ingin dibaptis itu karena mereka meminta sendiri untuk dibimbing mempelajari Agama Katolik. Petrus Suhirman tidak berkecil hati meskipun dirinya tidak disenangi oleh umat Non – Katolik. Ia tetap mengajarkan Agama Katolik karena ia percaya apa yang ia ajarkan adalah kebenaran. Tapi lambat laun masyarakat Non – Katolik dapat mengerti dan menerima Ajaran Agama Katolik di lingkungan Masyarakat tersebut. Dan disini sudah tidak ada lagi perbedaan sesama Ajaran Agama. (Atmorejo selaku pengurus Goa Maria Sendang Ratu Kenya ).

Di sini perbedaan agama tidak menjadi persoalan lagi di dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai. Mereka hidup rukun dan damai berdampingan satu dengan yang lainnya. Di dalam hidup bermasyarakat jika ada yang melakukan hajatan atau syukuran semuanya hadir tanpa memandang perbedaan agama yang ada di antara mereka. Agama-agama yang ada di sini juga sangat mendukung perkembangan pendidikan ini terbukti dari adanya sekolah-sekolah yang dikelola oleh yayasan baik itu yayasan katolik maupun islam, seperti SD, SMP, SMA SMK yang ada di wilayah tersebut. (Atmorejo selaku pengurus Goa Maria Sendang Ratu Kenya ).

Secara umum umat mempunyai semangat belarasa dan kesetiakawanan sosial yang dilandasi semangat gotongroyong yang berakar pada masyarakat


(50)

commit to user

pedesaan. Umat mau menerima perubahan dan pembaharuan dalam gereja sesuai dengan arah reksa pastoral yang diperlukan. Umat punya kemauan dan kesediaan untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial yang tentunya ini mendukung berkembangnya semanagt unutkmemperhatikan masyarakat sekitar yang kecil, lemah, miskin dan tersingkir. Sekalipun situsi sulit tetapi umat tetap memiliki daya juang dalam memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun bersama. ( Atmorejo selaku pengurus Goa Maria Sendang Ratu Kenya ).

C. Potensi Dan Pengembangan Goa Maria Sendang Ratu Kenya

Untuk pengembangan obyek wisata di Sendang Ratu Kenya, sarana dan prasarana penunjang merupakan kebutuhan yang harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan Pendapatan Daerah dan juga untuk peningkatan taraf hidup masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari obyek wisata Sendang Ratu Kenya. Untuk meningkatkan animo masyarakat mengunjungi obyek wisata Sendang Ratu Kenya, Kabupaten Wonogiri berupaya untuk menumbuh kembangkan obyek wisata Sendang Ratu Kenya, Kabupaten Wonogiri berupaya untuk menumbuh kembangkan obyek – obyek wisata penunjang yang memang telah ada di sekitar lokasi obyek wisata Sendang Ratu Kenya. Keberadaan dari fasilitas – fasilitas penunjang Sendang Ratu Kenya akan mampu mendorong masyarakat sekitar dan masyarakat di luar Kabupaten Wonogiri untuk datang dan berjiarah di Sendang Ratu Kenya. Fasilitas – fasilitas penunjang dari Sendang Ratu Kenya tersebut antara lain sebagai berikut :


(51)

commit to user

1. Gereja Paroki St. Ignatius Danan Giriwoyo

Gereja Paroki St. Ignatius adalah sebuah gereja berbentuk joglo. Paroki Danan terletak di sebelah Selatan Kabupaten Wonogiri tepatnya di Dusun Danan, Kelurahan Sendang Agung, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Paroki Danan berdiri pada tahun 1942 dan berdirinya paroki tidak terlepas dari peran para guru yang bertugas di SD Kanisius Serenan dan Watu Agung. Pengelolaan gereja ini dipimpin oleh kaum kalangan keluarga, muda mudi dan atau masyarakat. (http://www.santoignatius-giriwoyo.com).

Karena gereja merupakan tempat transit utama bagi para pejiarah, maka gereja ini selalu mengupayakan diri untuk berbenah diri supaya dapat memberi pelayanan yang lebih optimal kepada siapapun. Hal – hal yang segera akan mendapatkan sentuhan renovasi adalah kamar mandi, WC, penambahan buku perpustakaan dan bila memungkinkan juga pengadaan computer. Tetapi alasan utama renovasi adalah pemeliharaan Goa Maria Sendang Ratu Kenya. (http://www.santoignatius-giriwoyo.com).

Kemudian Stasi Danan menjadi Paroki Administratif pada tahun 1 April 1997. Peresmian Stasi Danan menjadi Paroki Administratif oleh Pastor Vikep Surakarta, Rm. Alb. Priyambono Pr. Peresmian tersebut dibarengi dengan pemberkatan gedung gereja Santo Ignatius Danan yang baru. Pada 31 Juli 1998 Paroki adminsitratif Danan resmi menjadi paroki. Peresmian dilaksanakan oleh Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharyo pada 24 Agustus 1998. (http://www.santoignatius-giriwoyo.com).


(52)

commit to user

Sebagai pastor kepala paroki pertama adalah Rm. HP. Bratasudarma, SJ (1998-2000) yang menggembalakan umat lebih dari 2000 orang. Tahun 2000 Rm. FX. Arko Sudiono, SJ menggantikan Rm. HP. Bratasudarma menjadi pastor paroki Danan (2000-2003) dan sejak 2003 Rm. FX. Arko Sudiono, SJ digantikan oleh Rm Alb. Mardi Santosa, SJ (2003). (http://www.santoignatius-giriwoyo.com).

Tahun 2001 Paroki Danan dibagi menjadi lima wilayah dan dua lingkungan jauh terdiri dari 19 lingkungan, yaitu :

1. Wilayah Danan : meliputi lingkungan Danan, Dring, Jatiharjo.

2. Wilayah Jepurun : Meliputi lingkungan Jepurun Lor, Jepurun Kidul, Platar, Selorejo, Jatisawit.

3. Wilayah Ngampohan : Meliputi lingkungan Ngampohan, Pendem, Longsoran, Watuireng.

4. Wilayah Pracimantoro : Meliputi lingkungan Pracimantoro, Wonoharjo, Sedayu.

5. Wilayah Paranggupito : Meliputi lingkungan Paranggupito dan Songbledek.


(53)

commit to user

Paroki Danan kini memiliki sembilan kapel dan satu gedung gereja :

1. Gereja St. Ignatius Danan.

2. Kapel St. Yohanes Rasul Sendang Ratu Kenya.

3. Kapel St. Mateus Dringo.

4. Kapel St. Yakobus Jatiharjo.

5. Kapel St. Maria Jepurun.

6. Kapel Tirtosuworo.

7. Kapel St. Petrus Gedongrejo.

8. Kapel St. Petrus Pracimantoro.

9. Kapel St. Fransiskus Xaverius Paranggupito.

10. Kapel St. Yohanes De Britto Songbledek.

2. Goa Maria

Dalam tradisi Katolik, Goa Maria adalah tempat untuk jiarah dan devosi kepada Bunda Maria. Tempat – tempat tersebut ditetapkan sebagai lokasi jiarah karena pertimbangan spiritual dan supranatural Maria ataupun factor sejarah sebagai devosi umat katolik. Goa maria ini terletak di lereng gunung dusun Ngampohan, Giriwoyo, sekitar 50 km di sebelah selatan Kota Wonogiri terdapat beberapa tempat yang dianggap keramat. Tempat – tempat itu sering digunakan untuk bersemedi, salah satunya adalah Sendang Growong. Namun,


(54)

commit to user

Sendang Growong itu kini dijadikan tempat berdevosi kepada Bunda Maria yang terkenal sebagai Gua Maria Sendang Ratu Kenya. Dulu Sendang Growong ini hanyalah sebuah goa kecil yang berada di tanah milik Ibu Sudrono dengan luas 9 x 19 meter. Kemudian Ibu Sudrono melepaskan hak kepemilikan tanah dan di beli oleh pihak gereja (Paroki Santo Yusup Baturetno). Goa kecil tersebut kemudian dibongkar dan dibangun pada tahun 1958. Setelah goa kecil tersebut selesai dibuat, masih banyak umat yang merasa kurang puas. Kemudian pada tahun 1960 goa tersebut akhirnya dibongkar kembali dengan ukuran yang lebih besar dan juga lebih indah. Setelah pembangunan goa tersebut selesai, tanah tersebut diberkati dan dipersembahkan kepada Bunda Maria dan dijadikan sebagai tempat ziarah dan dengan nama Sendang Ratu Kenya. Nama tersebut mempunyai makna sumber air yang melambangkan sumber kehidupan, sumber rahmat Tuhan yang selalu mengalir. Sumber rahmat Tuhan ini selalu dialirkan oleh Ratu Kenya (ratu yang perawan) yakni Bunda Maria. (Mengenal Goa Maria Sendang Ratu Kenya, 2002:25).

Meski Ratu Kenya masih sangat sederhana saat itu, namun sudah menjadi tempat ziarah yang terawat baik. Sesuai dengan perkembangan waktu, setiap 30 April diadakan upacara pembukaan Bulan Maria dengan prosesi oncor (obor) dari Gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya dan doa jalan Salib, dilanjutkan Misa Pembukaan Bulan Maria pukul 21.00 WIB. Upacara Pembukaan dan penutupan bulan Mei dapat lebih teratur, bahkan kini ditambah upacara pembukaan dan penutupan bulan Oktober (Bulan Rosario).


(55)

commit to user

Sejak tahun 1985/1986 diadakan Novena tiap malam Jum’at Kliwon pada pukul 21.00 WIB yang ternyata banyak peminatnya. Sejak goa ini diresmikan dan diberkati sebagai tempat ziarah, sedikit demi sedikit sarana dan prasarana ditambah, seperti : jalan menuju ke Goa Maria, pembuatan talud, pembuatan tempat persinggahan, pemugaran joglo. Goa Maria memiliki fasilitas – fasilitas penunjang yaitu sebagai berikut :

a. Jalan Salib

Jalan salib merupakan sebuah jalan atau rute yang menggambarkan penderitaan dari Yesus yang mengangkat salib di pundaknya. Penderitaan ini dituangkan dalam jalan – jalan salib yang dilalui-Nya. Rute jalan salib sengaja tidak diperbaiki agar para pejiarah juga merasakan penderitaan Yesus. Rute jalan tersebut masih alami karena terletak di puncak Gunung Ngampohan. Seperti rute jalan salib umumnya, di sepanjang jalan salib itu terdapat relief – relief yang menceritakan perjalanan Yesus memanggul kayu salib. Selama mengikuti rute itu pula pejiarah juga bisa memanjatkan doa dan diakhiri di puncak Gunung Ngampohan dan menjumpai sebuah salib besar dengan patung Yesus terpaku di kayu salib. Lokasi tempat salib itu berdiri dinamai persis seperti nama bukit tempat Yesus disalibkan, yaitu Bukit Golgota. Ditempat tersebut pejiarah dapat menyalakan lilin di bawah patung salib dan memanjatkan doa. (Atmorejo Sebagai Pengurus Goa Maria).


(56)

commit to user

b. Sendang Ratu Kenya

Sendang Ratu Kenya merupakan tempat berjiarah bagi para pengunjung. Sendang Ratu Kenya selain digunakan untuk berjiarah, memanjatkan doa, tapi bisa juga sebagai wahana berinteraksi semua orang tanpa harus dibatasi perbedaan dan juga warga masyarakat yang hanya berkeinginan untuk mendapatkan air dari Sendang Ratu Kenya (dulunya : Sendang Growong). Dhayangan Growong yang sekarang menjadi goa maria memiliki sendang yang airnya jernih, dingin, dan menurut beberapa warga air dari Sendang Ratu Kenya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Kini keberadaan Sendang Ratu Kenya merupakan tempat yang sacral serta tempat untuk memanjatkan doa di depan patung Bunda Maria. Pejiarah yang datang ke Sendang ratu Kenya tak lupa mengambil air dari Sendang untuk di bawa pulang, atau juga dapat membasuh tubuh menggunakan air dari sendang tersebut bagi para pejiarah yang ingin menyembuhkan penyakit yang di deritanya. (Atmorejo Sebagai Pengurus Goa Maria).

3. Data Kunjungan Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya

Perkembangan data kunjungan di Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan hasil yang sangat memusakan. Dari data kunjungan obyek wisata Sendang Ratu Kenya dapat dilihat bahwa para pejiarah di Sendang Ratu Kenya cukup tinggi. Adapun data pengunjung obyek wisata Sendang Ratu Kenya pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :


(57)

commit to user

Table no. 1 Data Kunjungan Tahun 2009

Bulan Domestik Asing

Januari 1125 78

Februari 1047 68

Maret 1189 46

April 1389 32

Mei 1319 27

Juni 1549 43

Juli 1281 97

Agustus 908 88

September 1679 128

Oktober 1898 114

November 1086 109

Desember 1411 121

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Wonogiri Tahun 2009 Berdasarkan table tersebut diatas jumlah pengunjung yang berkunjung tidak selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 jumlah kunjungan tertinggi untuk wisatawan adalah pada bulan September dan Oktober, karena pada bulan September dan Oktober diadakan prosesi oncor dari gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya dan upacara penutupan bulan Maria/Rosario. Sedangkan setiap malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon juga banyak pejiarah yang datang di Sendang Ratu Kenya. (Atmorejo selaku petugas Goa Maria).


(58)

commit to user

4. Pengaruh Potensi Sendang Ratu Kenya Terhadap Kehidupan Masyarakat Setempat

Potensi obyek wisata Sendang Ratu Kenya selain mampu meningkatkan pendapatan asli daerah juga mampu memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar lokasi Sendang Ratu Kenya. Dampak signifikan bagi masyarakat ini adalah terbukanya usaha bagi masyarakat di sekitar lokasi obyek wisata Sendang Ratu Kenya. Keberadaan obyek wisata Sendang Ratu Kenya sendiri mampu menjadikan potensi yang potensial bagi masyarakat sekitar yang mampu memanfaatkan keberadaan dari obyek wisata Sendang Ratu Kenya. Masyarakat sekitar juga menjual accessories yaitu seperti menjual pernak – pernik dan cinderamata kristiani. Adapun pernak – pernik dan cinderamata dari lokasi obyek wisata Sendang Ratu Kenya antara lain adalah patung bunda Maria, patung tuhan Yesus, salib, Rosario, buku panduan Sendang Ratu Kenya, kalung, gelang, hiasan yang terbuat dari batu akik, buku pegangan doa – doa bagi pengunjung. (Atmorejo selaku petugas Goa Maria ).

Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar lokasi Sendang Ratu Kenya. Pemerintah mengharapkan warga sekitar mampu mengimbangi laju pengangguran dan kemiskinan warga sekitar lokasi jiarah. Lapangan pekerjaan itu misalnya : guide, tukang parkir, penjaga makanan dan minuman, pedagang kaki lima, pedagang souvenir. (Atmorejo selaku petugas Goa Maria).

Diakui atau tidak keberadaan para pedagang ini tidak semata – mata menimbulkan efek negative, namun juga membawa implikasi positif yaitu turut


(59)

commit to user

membantu progam pemerintah mengembangkan sumber daya manusia dan menanamkan jiwa usaha mandiri serta mampu membuka lapangan pekerjaan baru sehingga menurunkan angka pengangguran. (Atmorejo selaku petugas Goa Maria).

D. Potensi Dan Pengembangan Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya Berdasarkan Analisis 4A Dan SWOT

Pembangunan Kabupaten Wonogiri ini bertujuan mengembangkan potensi khas daerah, baik berupa potensi alam, potensi sosial budaya, potensi ekonomi, maupun potensi dari sector religious (Sendang Ratu Kenya). Dalam sector religious khususnya di Sendang Ratu Kenya Pemerintah Daerah menitikberatkan pada pembangunan sector wisata religious yang akan mampu meningkatkan devisa daerah dan pendapatan penduduk sekitar. Untuk menunjang aspek pariwisata agar mampu menarik wisatawan, diperlukan analisis 4A dan Analisis SWOT.

1. Analisis 4A meliputi: Attraction (Atraksi), accessbilitas (Kemudahan), Amenities (Fasilitas), dan Actifities (Kegiatan).

a. Atraction (Atraksi)

Adapun potensi – potensi atraksi ritual yang ada di Sendang Ratu Kenya :

1) Setiap tanggal 30 April dan 30 September pukul 19.00 WIB, diadakan prosesi oncor dari gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya sambil


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

elektronik sangat penting dalam memberikan gambaran tentang sebuah lokasi obyek wisata beserta kelebuhan – kelebihan, sehingga masyarakat luas akan semakin tertarik dan kemudian diharapkan akan mengunjungi lokasi obyek wisata Sendang Ratu Kenya.

b. Kurangnya publikasi

Selain kurangnya promosi yang dilakukan Sendang Ratu Kenya maka kurangnya publikasi juga menjadi penghambat, Pemerintah Daerah kurang mengeksplotasi melalui media massa baik elektronik maupun media cetak melalui televisi, radio, maupun surat kabar tentang keberadaan Sendang Ratu Kenya.

Kurangnya publikasi yang dilakukan tersebut membuat masyarakat masih jarang mengetahui tentang potensi yang ada di Sendang Ratu Kenya karena lemahnya pemberitahuan dari Pemerintah Daerah itu sendiri sehingga masyarakat kurang mengenal keberadaan dan potensi wisata yang ada di Sendang Ratu Kenya. (Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri, 2005).

Berdasarkan hasil dengan adanya Analisis 4A dan SWOT, maka perlu adanya pengembangan obyek wisata Sendang Ratu Kenya Kabupaten Wonogiri dan hal ini mendapat dukungan dan tanggapan yang positif oleh masyarakat. Dimana dengan pengembangan tersebut dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar obyek wisata Sendang Ratu Kenya menjadi lebih baik, mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut, dan menjadikan obyek wisata


(2)

commit to user

Sendang Ratu Kenya menjadi asset obyek wisata rohani/religi bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri.

F. Pengaruh Pengembangan Obyek Wisata Sendang Ratu Kenya Bagi Masyarakat

Masyarakat Danan, Ngampohan, Giriwoyo menanggapi dengan positif terhadap adanya pengembangan Sendang Ratu Kenya sebagai obyek wisata religi/rohani, karena dengan adanya usaha pengembangan obyek wisata Sendang Ratu Kenya kehidupan masyarakat sekitar akan jauh lebih baik. Pengembangan obyek wisata Sendang Ratu Kenya sangat berpengaruh besar pada masyarakat Kabupaten Wonogiri. Adapun pengaruh pengembangan obyek wisata Sendang Ratu Kenya terhadap masyarakat antara lain :

1. Ekonomi

a. Membantu Taraf Hidup Masyarakat

Dengan adanya pengembangan obyek wisata Sendang Ratu Kenya maka akan membuka lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat serta berguna untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan selama mengunjungi obyek wisata Sendang Ratu Kenya.

b. Membantu Perekonomian Masyarakat

Selain taraf hidup masyarakat sekitar menjadi lebih baik, perekonomian di sekitar obyek wisata sedikit demi sedikit mengalami perubahan yang lebih baik. Banyaknya usaha baru dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 2. Sosial

a. Kerukunan Umat Beragama

Secara garis besar agama yang dianut oleh masyarakat setempat adalah agama Islam dan Katolik. Umat katolik juga ikut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan mempunyai kemauan dan kesediaan untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial, bergotong-royong dan mempunyai semangat belarasa dan kesetiakawanan sosial. Menerima perubahan dan pembaharuan dalam gereja sesuai dengan arah reksa pastoral yang diperlukan. Selain itu umat juga turut dalam memperhatikan masyarakat sekitar yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan berjuang dalam memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun bersama. Masyarakat setempat tidak mempersoalkan tentang perbedaan agama, tapi masyarakat menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai. Masyarakat memiliki semangat belarasa dan kesetiakawanan social yang dilandasi semangat gotong royong yang berakar pada masyarakat setempat. Contohnya : Hajatan, Kerja Bakti, Pembangunan Jalan, Pembuatan Sumur. Penduduk masih menjunjung tinggi sopan santun dan mengutamakan kebersamaan.


(4)

commit to user

58

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Potensi obyek wisata Sendang Ratu Kenya adalah kegiatan – kegiatan dan atraksi – atraksi ritual yang diadakan setiap tanggal 30 April dan 30 September 19.00 WIB yaitu prosesi oncor dari gereja St. Ignatius ke Sendang Ratu Kenya sambil berdoa jalan salib, kemudian dilanjutkan ke Misa di Sendang Ratu Kenya dan tanggal 31 Mei dan 31 Oktober yaitu upacara penutupan bulan Maria/Rosario seperti pada upacara pembukaan. Selain itu potensi dari Sendang Ratu Kenya adalah setiap malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon yang dijadikan ritual atau kegiatan keagamaan yang mampu menyerap pengunjung dan pejiarah di lokasi Sendang Ratu Kenya. Ritual ibadah yang diselenggarakan Sembilan kali setahun setiap malam Jum’at Kliwon. Ritual ibadah di malam Jum’at Kliwon itu sekaligus menunjukkan adanya perpaduan budaya jawa dan budaya katolik di wilayah itu. Salah satu daya tarik lain adalah Sendang Growong. Sendang ini memiliki daya tarik yang sangat menarik sehingga ramai dikunjungi, daya tarik sendang ini adalah air sendang yang bertuah dan dianggap bisa memberikan keselamatan dan membebaskan dari penyakit. Selain potensi – potensi yang berupa kegiatan dan ritual keagamaan, di lokasi Sendang Ratu Kenya sendiri terdapat beberapa tempat untuk melakukan ritual keagamaan yaitu Jalan Salib dan Goa Maria. Keberadaan


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

kedua lokasi obyek wisata tersebut juga mampu mendorong jumlah pengunjung yang akan melakukan doa atau ritual keagamaan.

Usaha pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola dan pihak gereja yaitu akan direncankannya camping ground rohani di obyek wisata Sendang Ratu Kenya yang terletak di sebelah utara obyek wisata dengan luas tanah 2,5 hektar. Selain itu pihak pengelola juga melakukan pengembangan yang mencakup perbaikan bangunan seperti perbaikan kamar mandi, perluasaan area parker, perbaikan jalan masuk dengan tahap demi tahap agar bangunan menjadi lebih indah dan masyarakat yang melakukan ritual di Sendang Ratu Kenya dan Goa Maria lebih khusuk. Usaha lain yang dapat dilakukan agar Sendang Ratu Kenya lebih menarik adalah tetap menjaga kebersihan dan perawatan rutin seperti selalu merawat dan menjaga Sendang Ratu Kenya agar tetap terawat, dan juga menjaga lingkungan obyek wisata agar masyarakat dan pengunjung lebih konsentrasi untuk melakukan ritual dan berdoa di Sendang Ratu Kenya maupun dilokasi obyek – obyek wisata lainnya yang ada di sekitar Sendang Ratu Kenya. Potensi di Sendang Ratu Kenya ini dimanfaatkan masyarakat setempat dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat sehingga mengurangi angka pengangguran dan merubah taraf hidup masyarakat setempat.

Pengelola Sendang Ratu Kenya memang tidak memiliki strategi secara khusus untuk memasarkan potensi yang dimiliki Sendang Ratu Kenya, tetapi pemasaran dilakukan oleh pengelola adalah hanya dengan menggunakan Website. Secara keseluruhan promosi yang dilakukan oleh pengelola, gereja dan Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri kurang memadai, karena kurangnya promosi dan


(6)

commit to user

60

publikasi kepada masyarakat luas akan keberadaan lokasi dan obyek wisata Sendang Ratu Kenya sehingga masyarakat luas kurang mengetahui keberadaan Sendang Ratu Kenya.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri terkait dengan obyek wisata Sendang Ratu Kenya dan Goa Maria adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya jalan menuju lokasi obyek wisata Sendang Ratu Kenya diperbaiki sehingga mempermudah akses pengunjung yang ingin memanjatkan doa dan melakukan ritual.

2. Hendaknya Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri terus melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait agar potensi yang terdapat di Kabupaten Wonogiri mampu dimaksimalkan dan mampu menjadikan pemasukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Wonigiri.

3. Hendaknya agar Pemerintah Kabupaten Wonogiri beserta pengelola obyek wisata jiarah Sendang Ratu Kenya membuat dan menata tempat untuk para pedagang yang menempati lahan di lokasi wisata pejiarah Sendang Ratu Kenya.