berjumlah 18 aitem yang terdiri atas 18 aitem favorabel. Distribusi skala kecemasan sosial untuk uji coba dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Distribusi Skala Kecemasan Sosial Sebelum Uji Coba
Komponen Bentuk
Pernyataan Nomor
Aitem Jumlah
Aitem Evaluasi Negatif
Favorabel 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8 8
Orang Asing Favorabel
9, 10, 11, 12, 13, 14
6
Orang yang Dikenal Favorabel
15, 16, 17, 18,
4 Total
18
3. Pelaksanaan Uji Coba
Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian pada subjek penelitian, kedua skala yang telah disusun dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
dosen pembimbing. Setelah dikoreksi kemudian direvisi dan mendapat persetujuan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan uji coba. Tujuan
dilaksanakan uji coba adalah untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas serta menguji apakah aitem yang sudah disusun dapat dipakai untuk penelitian dan
tidak menimbulkan interpretasi ganda. Uji coba yang berupa skala konsep diri, dan skala kecemasan sosial dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8
Januari 2010 yang dikenakan pada siswa putra kelas XI SMA Kristen 2 Surakarta
berjumlah 2 kelas 49 siswa. Pendistribusian skala dikoordinasi oleh peneliti secara langsung dan subjek dikumpulkan dalam ruang kelas masing-masing. Dari
49 eksemplar yang dibagikan, semua terkumpul dan diperoleh 49 eksemplar yang memenuhi syarat untuk diskor serta dianalisis validitas dan reliabilitasnya.
4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
Perhitungan validitas aitem untuk skala konsep diri dan kecemasan sosial dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson,
yaitu mencari korelasi antara skor aitem dengan skor total aitem. Sedangkan perhitungan reliabilitasnya dihitung dengan teknik analisis reliabilitas Cronbach’s
Alpha . Perhitungan validitas dan reliabilitas skala pada pendekatan ini
menggunakan program analisis validitas dan reliabilitas butir program statistik SPSS 15.0 for Windows. Uji validitas akan menentukan aitem yang gugur atau
sahih. a.
Uji validitas dan reliabilitas skala konsep diri Hasil uji validitas skala konsep diri dapat diketahui bahwa dari 40 aitem
yang diujicobakan, diperoleh indeks korelasi aitem berkisar antara -0,124 sampai dengan 0,620. Ada 17 aitem dinyatakan gugur dengan taraf signifikansi 5 dan
N = 49. Selanjutnya dari analisis korelasi aitem total yang telah dikoreksi, diperoleh 23 aitem sahih dengan indeks korelasi aitem berkisar antara 0,306
sampai dengan 0,620 Sedangkan reliabilitas skala yang ditunjukkan dengan koefisien Alpha sebesar 0,798. Dengan demikian, skala konsep diri ini dianggap
cukup andal sebagai alat ukur penelitian. Adapun perincian aitem yang sahih dan gugur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Distibusi Aitem Sahih dan Aitem Gugur
Dari Skala Konsep Diri Setelah Uji Coba
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan Sosial. Hasil uji validitas skala kecemasan sosial dapat diketahui bahwa dari 18
aitem yang diujicobakan, diperoleh indeks korelasi aitem berkisar antara 0,113 sampai dengan 0,601. Ada 2 aitem dinyatakan gugur dengan taraf signifikansi 5
Komponen Bentuk
Pernyataan Aitem yang Sahih
Aitem Gugur Total
Nomor Aitem
Jumlah Aitem
Nomor Aitem
Jumlah Aitem
Diri Fisik Favorabel
3, 5, 7, 8 4
1, 1
5 Unfavorabel
4, 1
2, 6, 2
3 Diri Moral
Etika Favorabel
11, 12 2
9, 1
3 Unfavorabel
10, 13, 2
14, 1
3
Diri Personal Favorabel
15, 16, 19, 24,
4 23, 27,
2 6
Unfavorabel 18, 20, 21,
22, 4
17, 25, 26 3
7
Diri Keluarga Favorabel
29, 31 2
28, 1
3 Unfavorabel
30, 32 2
2
Diri Sosial Favorabel
33, 34, 37 3
3 Unfavorabel
36, 40 2
35, 38, 39 3
5 Total
23 17
40
dan N = 49. Selanjutnya dari analisis korelasi aitem total yang telah dikoreksi, diperoleh 16 aitem sahih dengan indeks korelasi aitem berkisar antara 0,308
sampai dengan 0,601 Sedangkan reliabilitas skala yang ditunjukkan dengan koefisien Alpha sebesar 0,743. Dengan demikian, skala kecemasan sosial ini
dianggap cukup andal sebagai alat ukur penelitian. Adapun perincian aitem yang sahih dan gugur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Distribusi Aitem Sahih dan Aitem Gugur
dari Skala Kecemasan Sosial Setelah Uji Coba
5. Penyusunan Alat Ukur untuk Penelitian dengan Nomor Urut Baru