Metode Analisis METODE PENELITIAN

47 menentukan besarnya estimasi parameter alfa dan beta untuk masing-masing saham. Periode estimasi ditentukan yaitu 100 hari sebelum periode uji. c. Menetapkan lamanya periode uji atau event period, yaitu selama 15 hari perdagangan yang terdiri dari 7 hari sebelum, saat dan 7 hari sesudah hari pengumuman opini audit masing-masing perusahaan. d. Menghitung actual return dari perusahaan sampel dalam penelitian sesuai dengan rumus actual return dan menghitung market return dengan mengunakan pendapatan index pasar yang diwakili oleh IHSG sesuai dengan rumus market return. e. Menghitung besarnya parameter alfa dan beta. Penghitungan α dan β dari masing-masing saham dengan cara meregresikan Rit sebagai variabel dependen dan Rmt sebagai variabel independen sehingga diperoleh Y=a+bX dengan a sebagai α dan b sebagai β. f. Menghitung expected return pada periode uji dengan menggunakan nilai α dan β pada rumus expected return. g. Menghitung abnormal return dengan cara mengurangi actual return dengan expected return selama periode uji sesuai dengan rumus abnormal return. h. Menghitung pendapatan average abnormal return dari seluruh perusahaan sampel pada hari t yaitu untuk 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah tanggal publikasi laporan audit. 48 2. Uji Normalitas Setelah data diolah, maka sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data agar tidak melanggar asumsi dasar dari alat statistik yang digunakan, yaitu dengan menggunakan non parametric test One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu: Nilai Sig p α 0,05 : data terdistribusi secara normal Nilai Sig p α 0,05 : data tidak terdistribusi secara normal 3. Uji Beda Uji Paired Samples T-Test a. Menentukan Hipotesis: 1 Ha: Terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan setelah pengumuman laporan audit Wajar Tanpa Pengecualian WTP. b. Menentukan rata-rata abnormal return saham Average Abnormal Return masing-masing sampel, 7 hari sebelum pengumuman dan 49 7 hari setelah pengumuman laporan audit Wajar Tanpa Pengecualian WTP. c. Menentukan derajat kepercayaan, dalam penelitian ini tingkat kepercayaannya adalah 95 dengan level of significance sebesar 5, α = 0,05. d. Melakukan pengujian data dengan menggunakan metode Uji Paired Sample T-Test. e. Menentukan kriteria pengujian hipotesis: 1 Ha ditolak, jika t-hitung t-tabel, atau Sig. 2-tailed level of significance α. 2 Ha diterima, jika t-hitung t-tabel, atau Sig. 2-tailed level of significance α.

F. Operasionalisai Variabel dan Penelitian

1. Pengumuman Laporan Audit WTP Peristiwa pengumuman opini audit Wajar Tanpa Pengecualian WTP dan Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas WTPPP merupakan contoh penyampaian informasi melalui signalling. Prinsip dari teori sinyal adalah bahwa setiap tindakan mengandung informasi karena adanya asymmetric information. Asymmetric information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pada pihak lain, misalnya pihak manajemen perusahaan memiliki informasi lebih banyak dibandingkan para investor di pasar modal Nuswandari, 2009. 50 Informasi yang diterima direspon secara berbeda oleh para investor. Sinyal dari perusahaan yang kondisi fundamentalnya terpercaya tentu akan direspon oleh investor sehingga sinyal tersebut menjadi berkualitas, sedangkan sinyal yang dikirim oleh perusahaan yang kondisi fundamentalnya kurang terpercaya tentu tidak akan menyamai sinyal yang dikirim oleh perusahaan yang kondisi fundamentalnya terpercaya Nuswandari, 2009. 2. Abnormal Return AR Abnormal return adalah selisih antara pendapatan saham aktual Actual Return dengan pendapatan yang diharapkan Expected Return pada masing-masing saham. Dalam menganalisis pasar yang efisien secara informasi dipergunakan abnormal return sebagai tolak ukur. Hal ini didasarkan pada sifat investor yang selalu berfikir rasional dan memegang prinsip incremental benefit, yakni berdasar perilakunya terhadap risiko, investor mempertimbangkan berinvestasi pada suatu sekuritas sejauh sekuritas tersebut dapat memberi keuntungan di atas keuntungan rata-rata setelah memperhitungkan tingkat risiko yang ditanggung. Perhitungan abnormal return dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: AR it = R it – ER it Keterangan: AR it = Abnormal return sample ke-1 pada hari t R it = Actual return yang terjadi untuk sample ke-1 pada hari t ER it = Expected return sample ke-1 pada hari t