Tinjauan Literatur TINJAUAN PUSTAKA
10 perusahaan, sehingga perlu adanya publikasipengumuman untuk
mengurangi asimetri informasi. Pemberian sinyal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan publikasi laporan audit yang berisi
opini audit. Laporan audit yang berisi opini auditor tentang kewajaran
laporan keuangan adalah suatu bentuk informasi yang bermanfaat. Publikasi laporan audit tersebut oleh perusahaan akan dianggap oleh
investor sebagai sebuah informasi yang berguna bagi dasar pengambilan
keputusan. Apabila
pengumuman tersebut
menyebabkan kenaikan harga saham dan volume perdagangan saham di pasar modal, maka pengumuman tersebut merupakan
sinyal positif. Namun, jika pengumuman tersebut memberikan penurunan harga saham dan volume perdagangan saham, maka
pengumuman tersebut merupakan sinyal negatif. Berdasarkan teori sinyal, maka pengumuman laporan audit yang berisi opini auditor
merupakan informasi yang penting dan dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan.
2. Reaksi Pasar a. Definisi Reaksi Pasar
Reaksi pasar adalah suatu bentuk tanggapan pasar atas informasi yang terdapat pada sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Sebuah pengumuman yang dipublikasikan oleh perusahaan dianggap sebagai suatu sinyal dari perusahaan yang
11 menggambarkan kondisi perusahaan dan pelaku pasar akan
merespon dengan cepat informasi yang diterimanya tersebut. Adanya reaksi pasar setelah pengumuman laporan audit yang berisi opini
audit menunjukkan bahwa opini audit merupakan suatu informasi dari perusahaan dan pelaku pasar akan bereaksi terhadap adanya
informasi tersebut. Menurut Jogiyanto 2008, reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan. Reaksi ini kemudian diukur dengan menggunakan abnormal return yang termasuk salah satu jenis perhitungan dalam
return saham. b. Definisi Return Saham
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya Ang, 1997. Investor
memiliki motivasi untuk melakukan investasi dengan harapan untuk mendapat kembalian investasi yang sesuai. Tidak adanya suatu
keuntungan dari suatu investasi tentunya membuat investor tidak akan bersedia melakukan investasi tersebut. Menurut Jogiyanto
2003 return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan
terjadi di masa mendatang.
12 c. Jenis-Jenis Perhitungan Rasio Return Saham
Terdapat beberapa jenis perhitungan rasio return saham sampai mendapatkan hasil akhir rasio average abnormal return AAR,
yaitu: Samsul, 2006 ; Al-Thuneibat et al, 2008 1
Actual Return Actual Return adalah pendapatan saham sesungguhnya yang
diterima oleh investor. Pendapatan aktual dihitung berdasarkan nilai historis. Pendapatan aktual berguna sebagai dasar
penentuan pendapatan yang diharapkan. Pendapatan aktual dinyatakan oleh dalam persamaan 2.1 sebagai berikut:
R
it
=
+ D
t
Keterangan: R
it
= Pendapatan aktual saham i periode t Pit
= Harga saham i periode t Pit-1
= Harga saham i periode t-1 D
t
= Dividen periode t Penelitian ini hanya khusus melihat kenaikan atau
penurunan harga saham pada suatu periode, maka dividen pada rumus di atas dihilangkan. Sehingga rumus untuk menghitung
pendapatan aktual akan menjadi: Rit =
13 2
Market Return Indeks pasar saham merupakan cerminan dari perilaku
investasi perdagangan saham dari seluruh investor yang ada pada pasar saham kepada masyarakat luas. Indeks pasar saham
memiliki fungsi mulai dari patokan dalam pergerakan saham, mengevaluasi suatu kinerja perusahaan, hingga indikasi suatu
return pasar market return. Return pasar saham dalam penelitian ini menggunakan
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Rumus perhitungan return pasar saham dinyatakan dalam persamaan 2.2:
R
mt
= Keterangan:
Rmt = Pendapatan aktual periode t
IHSGt = Indeks harga saham gabungan t
IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan t-1
3 Expected Return
Expected return adalah pendapatan saham yang diharapkan akan diperoleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan
pendapatan aktual yang sifatnya sudah terjadi, pendapatan yang diharapkan sifatnya belum terjadi. Pendapatan yang diharapkan
sangat penting jika dibandingkan dengan pendapatan aktual karena merupakan pendapatan yang diharapkan dari investasi
yang akan dilakukan. Pendapatan yang diharapkan dihitung
14 dengan menggunkan persamaan 2.3 market model formula
sebagai berikut: E R
it
=
α
i
+ β
i
R
mt
+ e
i
Keterangan: E R
it
= Expected return saham i periode t α
i
= konstanta saham i
β
i
= Risiko sistematis saham i
R
mt
= Pendapatan pasar saham periode t
e
i
= kesalahan residu saham i periode t
Diasumsikan, kesalahan residu 0, sehingga diperoleh persamaan untuk mengestimasikan pendapatan saham yang
diharapkan sebagai berikut: E R
it
=
α
i
+ β
i
R
mt
Dalam penelitian ini, αi dan βi diestimasikan dengan meregresikan pendapatan saham i dan pendapatan pasar pada
periode estimasi. Periode estimasi estimation period merupakan periode yang digunakan untuk estimasi parameter
dari garis regresi untuk estimasi pendapatan yang diharapkan. Pada penelitian ini periode estimasi yang digunakan adalah 100
hari sebelum tanggal awal periode uji. Periode uji terdiri dari 7 hari sebelum dan sesudah tanggal pengumuman laporan
keuangan oleh Bursa Efek Indonesia, yaitu 15 hari termasuk
15 hari ke-0. Periode estimasi dan periode uji dapat dilihat pada
gambar berikut ini. Gambar 2.1
Periode Estimasi dan Periode uji untuk data harian
Sumber: Data Internal
Pemilihan periode ini karena opini audit marupakan informasi yang membutuhkan waktu untuk mempengaruhi
investor, tidak seperti pengumuman laba atau dividen yang dengan cepat langsung diketahui pengaruhnya. Umumnya
periode uji juga melibatkan hari sebelum tanggal peristiwa untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran informasi. Periode
uji sebagai periode pengamatan merupakan periode yang akan dihitung nilai abnormal return-nya.
4 Abnormal Return
Abnormal return adalah selisih antara pendapatan saham aktual Actual Return dengan pendapatan yang diharapkan
Expected Return pada masing-masing saham. Dalam menganalisis pasar yang efisien secara informasi dipergunakan
abnormal return sebagai tolak ukur. Hal ini didasarkan pada sifat investor yang selalu berfikir rasional dan memegang
prinsip incremental benefit, yakni berdasar perilakunya terhadap
T= -107 T= -7
T= 0 T= +7
16 risiko, investor mempertimbangkan berinvestasi pada suatu
sekuritas sejauh sekuritas tersebut dapat memberi keuntungan di atas keuntungan rata-rata setelah memperhitungkan tingkat
risiko yang
ditanggung. Perhitungan
abnormal return
dinyatakan dalam persamaan 2.4 sebagai berikut: AR
it
= R
it
– ER
it
Keterangan: AR
it
= Abnormal return sample ke-1 pada hari t R
it
= Actual return yang terjadi untuk sample ke-1 pada hari t
ER
it
= Expected return sample ke-1 pada hari t Abnormal return yang positif menunjukkan bahwa tingkat
hasil saham yang diperoleh lebih besar dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Abnormal return yang negatif menunjukkan
tingkat hasil saham yang diperoleh lebih kecil dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Tidak ada abnormal return
menunjukkan bahwa tingkat hasil saham yang diperoleh sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
5 Average Abnormal Return
Average abnormal return AAR merupakan nilai rata-rata dari abnormal return. Rumus persamaan 2.5 yang digunakan
adalah
AAR
t
=
∑
17 Keterangan:
AAR
t
= Rata-rata abnormal return pada hari t ARit = Abnormal return untuk sample ke-1 pada hari ke t
k =jumlah sample yang dipengaruhi oleh pengumuman
peristiwa d. Efisiensi Pasar Modal
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maurice Kendall 1953 yang dikutip oleh Bodie 2004 menyatakan bahwa pola saham tidak
dapat diprediksi unpredictable karena bergerak secara acak random walk. Pergerakan harga saham yang acak berarti bahwa
fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru yang akan diterima. Munculnya suatu informasi baru akan membuat pasar
mencapai harga keseimbangan yang baru. Hal ini dapat terjadi karena informasi baru tersebut dapat mengandung isyarat positif
maupun isyarat negatif yang akan mempengaruhi keputusan investor dalam menjual ataupun membeli saham. Akan tetapi, infomasi baru
tersebut tidak diketahui waktu penerimaan dan isi kandungannya, sehingga harga saham bersifat unpredictable.
Menurut Samsul 2006:269, harga saham di pasar bukan saja dipengaruhi oleh psikologi investor, serta isyarat positif atau negatif
yang terkandung dalam informasi, tetapi juga oleh hasil analisis investor. Harga saham di pasar merupakan harga konsensus di antara
para investor. Rentang harga pasar yang lebar mengindikasikan
18 bahwa pasar tidak mencerminkan semua informasi yang diperoleh
investor atau dengan kata lain pasar tidak efisien. Sebaliknya, pada pasar efisien fluktuasi harga sangat tipis.
Menurut Fama 1970 yang dikutip oleh Jogiyanto 2003:382, “suatu pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas mencerminkan
secara penuh semua informasi yang tersedia”. Pada pasar yang efisien seolah-olah semua pihak mengamati informasi relevan yang
tersedia sehingga pasar dengan cepat menyerap informasi dan mengevaluasi harga sekuritas serta menyesuaikannya menjadi harga
keseimbangan yang baru. Sedangkan pada pasar yang tidak efisien kecepatan penyerapan
informasi cenderung lama dan berlarut-larut. Harga sekuritas tidak sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia sehingga
pada proses penyesuaian harga terdapat celah yang dapat digunakan oleh sekelompok investor yang mendapatkan informasi tersebut
untuk mendapatkan abnormal return. Ciri dari pasar yang tidak efisien adalah terprediksinya harga pergerakan harga sekuritas.
e. Konsep Pasar Modal Efisien Pengertian pasar efisien menurut Jones 2000:311, “An efficient
market is defined as one in which the prices of all securities quickly and fully reflect all available information
“. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga sekuritas
mencerminkan secara penuh semua informasi yang tersedia. Harga
19 sekuritas akan segera menyesuaikan diri dengan munculnya suatu
informasi baru yang relevan. Pasar efisien dapat terjadi apabila terpenuhinya kondisi berikut:
1 Banyak investor yang rasional dan bertujuan memaksimalkan keuntungan dengan berpartisipasi secara aktif di pasar dengan
melakukan analisis, penilaian dan memperdagangkan saham. Semua investor tersebut adalah price taker. Jika hanya ada satu
atau sekelompok partisipan yang aktif maka hal ini tidak mencerminkan harga saham yang sesungguhnya.
2 Informasi mudah didapat dan tersedia secara luas bagi semua investor di pasar modal secara bersamaan.
3 Informasi tersebar secara acak dan tidak tergantung atau dipengaruhi informasi yang lain.
4 Informasi menyesuaikan harga saham dengan cepat untuk merefleksikan dampak adanya informasi baru.
Pada pasar efisien harga sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang tersedia atau dengan kata lain semua investor telah
mendapatkan dan mengamati informasi publik yang ada. Munculnya informasi yang mempengaruhi harga sekuritas juga acak dan tidak
terprediksi. Oleh karenanya, informasi tersebut secara independen dan acak akan mengevaluasi harga sekuritas dan melakukan
penyesuaian berdasarkan informasi yang diterima oleh investor
20 untuk membuat harga keseimbangan yang baru. Tidak terprediksinya
pergerakan harga sekuritas inilah yang menjadi ciri pasar efisien. Menurut Bodie et al 2004 ada 3 versi dari hipotesis pasar
efisien EMH, yaitu : 1 Efisiensi pasar bentuk lemah Weak Form
Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini telah mencerminkan semua informasi historis atau informasi
yang dapat diperoleh data perdagangan seperti harga saham dan volume perdagangan di masa lalu. Informasi historis seperti itu
telah tersedia secara umum di publik dan diketahui oleh semua investor. Jika informasi tersebut memiliki nilai lebih yang dapat
digunakan oleh para investor, maka semua investor akan dapat mempelajari nilai yang terkandung di dalamnya sehingga
informasi tersebut tidak dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan abnormal return.
2 Efisiensi pasar bentuk setengah kuat Semi Strong Form Hipotesis ini mengatakan bahwa semua informasi yang
relevan tentang perusahaan yang dipublikasikan telah tercermin sepenuhnya di dalam harga sekuritas saat ini, sebagai tambahan
dari informasi masa lalu. Informasi yang dipublikasikan berhubungan dengan prospek perusahaan seperti kualitas
manajemen, komposisi neraca, praktek akuntansi, dan peramalan pendapatan. Investor tidak akan bisa mendapatkan
21 abnormal return apabila bergantung hanya pada informasi yang
dipublikasikan karena informasi tersebut berasal dari sumber publik yang juga telah diketahui oleh semua investor.
3 Efisiensi pasar bentuk kuat Strong Form Hipotesis ini mengatakan bahwa harga sekuritas saat ini
selain mencerminkan informasi yang dipublikasikan juga mencerminkan semua informasi yang tidak dipublikasikan atau
informasi yang berasal dari internal perusahaan. Hanya sedikit pihak yang mau mempercayai informasi internal yang masih
belum jelas dan memanfaatkannya untuk mendapatkan abnormal return karena banyak peraturan perdagangan yang
menjaga agar informasi internal tidak bocor keluar perusahaan sebelum saat publikasi.
Ketiga bentuk pasar efisien saling berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan ketiganya berupa tingkatan kumulatif,
dimana bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk
kuat. Tingkat kumulatif ini mempunyai implikasi bahwa pasar efisien bentuk setengah kuat juga merupakan pasar efisien
bentuk lemah dan pasar efisien bentuk kuat juga merupakan pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk
lemah. Tetapi implikasi ini tidak berlaku sebaliknya.
22 f.
Implikasi Pasar Modal Efisien Di dalam pasar modal investor membutuhkan informasi yang
dapat digunakan sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan. Informasi dikatakan memiliki nilai apabila informasi tersebut
mampu mendorong investor untuk menjual atau membeli saham yang berakibat pada naik turunnya harga saham. Pada dasarnya
terdapat tiga jenis informasi yang perlu diketahui investor Husnan, 2003 : 166. Pertama, informasi fundamental yang terkait dengan
kondisi umum
industri sejenis
serta faktor-faktor
yang mempengaruhi kondisi dan prospek perusahaan di masa depan.
Kedua, informasi yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mencerminkan kondisi perdangangan efek seperti fluktuasi harga
saham, volume perdagangan, IHSG dan sebagainya. Ketiga, informasi mengenai keadaan perekonomian politik dan keamanan
yang dapat mempengaruhi prospek perusahaan. Setelah mendapatkan informasi, investor cenderung melakukan
analisis sebelum melakukan keputusan jual atau beli saham, atau sebagai usaha untuk mendapatkan abnormal return. Analisis yang
umum digunakan adalah analisis teknikal dan analisis fundamental. Informasi historis yang ada pada hipotesis pasar efisien bentuk
lemah digunakan dalam analisis teknikal yang melihat pola yang dapat diprediksi dari pergerakan harga saham. Analisis fundamental
23 pada dasarnya adalah analisis saham yang dilakukan dengan
mengestimasi nilai
intrinsik saham
berdasarkan informasi
fundamental yang telah dipublikasikan untuk menentukan keputusan membeli dan menjual saham.
3. Laporan Audit a. Definisi Laporan Audit
Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan hasil proses audit yang telah dilakukan
kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit yang umum digunakan adalah laporan audit standar, yaitu laporan audit yang
mencantumkan opini pendapat wajar tanpa pengecualian yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Boynton, 2006.
Laporan auditor standar terdiri dari paragraf pendahuluan yang isinya adalah pembedaan tanggung jawab manajemen dan tanggung
jawab auditor, paragraf ruang lingkup yang isinya adalah penguraian sifat dan ruang lingkup dan paragraf pendapat yang isinya adalah
opini audit yang diberikan auditor kepada auditee entitas yang di audit. Auditor akan menggunakan laporan jenis ini selama tidak ada
penyimpangan yang harus dicantumkan dalam laporannya. Apabila ada beberapa kondisi atau penyimpangan yang harus dilaporkan,
maka auditor akan memberikan laporan selain laporan auditor
24 standar, yang mencantumkan opini selain opini wajar tanpa
pengecualian. b. Opini Audit Atas Laporan Keuangan
Menurut Boynton 2006, ada beberapa opini auditor, yaitu: 1 Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion
Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil uaha, dan arus kas entitas, sesuai dengan pinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan audit dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut terpenuhi:
a Semua laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan terdapat dalam laporan keuangan. b Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat
dipenuhi oleh auditor. c Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor dan auditor
telah melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkannya untuk melaksanakan tiga stándar
pekerjaan lapangan. d Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Hal ini juga
25 berarti bahwa pengungkapan telah dilakukan secara
memadai dalam laporan keuangan. e Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk
menambahkan paragraf penjelas atau memodifikasi kata- kata dalam laporan audit.
2 Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph
Opini ini diberikan apabila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan audior menggunakan paragraf penjelas dalam
laporan stándar, tetapi secara keseluruhan pendapat yang diberikan tetap pendapat wajar tanpa pengecualian karena
laporan keuangan telah menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keadaan yang menjadi
penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas dalam laporan audit stándar yaitu:
a Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yang digunakan oleh perusahaan.
b Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas. c Apabila kepatuhan pada praktek akuntansi yang berlaku
umum akan menghasilkan laporan yang menyesatkan, maka diperbolehkan adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi
yang ditetapkan secara formal oleh badan yang berwenang.
26 d Penekanan atas suatu hal yang dalam beberapa keadaan
auditor perlu untuk memberikan penjelasan. Contohnya, adanya transaksi dengan pihak yang punya hubungan
istimewa, perusahaan adalah bagian dari entitas yang lebih besar, dll.
e Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.
3 Pendapat Wajar Dengan Pengecualian Qualified Opinion Opini ini menyatakan bahwa kecuali untuk dampak dari
hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan keuangan menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dengan keadaan yaitu:
a Auditor tidak mampu mendapatkan bukti yang kompeten yang cukup berkenaan dengan satu atau lebih asersi
manajemen atau disebut juga pembatasan lingkup, sehingga tidak memiliki dasar yang memadai untuk memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor akan memberikan pendapat
wajar dengan pengecualian kecuali dampak hal ini sangat material.
b Laporan standar mengandung penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyimpangan ini dapat
27 berupa ketidaktepatan penerapan prinsip akuntansi, estimasi
akuntansi yang tidak masuk akal dan kegagalan untuk membuat pengungkapan yang diwajibkan oleh prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Auditor akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian kecuali dampak
tersebut hal tersebut sangat material. 4 Pendapat Tidak Wajar Adverse Opinion
Opini ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi usaha,
dan arus kas entitas, sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Opini ini diberikan apabila di laporan keungan
auditee terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang dampaknya sangat material. Jika laporan
keuangan diberi opini tidak wajar, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak
dapat dipercaya, sehingga tidak dapat digunakan oleh pengguna informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
5 Pendapat Tidak Memberikan Pendapat Disclaimer of Opinion Opini ini menyatakan bahwa auditor tidak memberikan
pendapat atas laporan keuangan. Kondisi yang menyebabkan dikeluarkannya opini ini adalah:
a Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit dimana auditor tidak cukup memperoleh bukti mengenai
28 kewajaran laporan keuangan sehingga auditor tidak mampu
memberikan pendapat. b Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
Perbedaan antara adverse opinión dengan disclaimer opinion adalah bahwa pendapat tidak wajar adverse diberikan
dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, namun auditor tidak dibatasi ruang
lingkup pemeriksaannya, sehingga auditor dapat mengumpulkan bukti yang kompeten yang cukup untuk mendukung
pendapatnya tersebut. Sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat disclaimer karena auditor tidak cukup
memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan atau karena tidak independen hubungannya dengan klien.
c. Dampak Pengumuman Opini Audit Terhadap Return Saham Berdasarkan penelitian experimental-based yang dilakukan oleh
Firth 1980 mendapatkan kesimpulan bahwa beberapa pengecualian dari qualified opinion seperti keraguan akan valuasi aktiva sangat
mempengaruhi keputusan peminjaman oleh bank dan analis kredit. Houghton 1983 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang
diberikan dari tiap tipe opini audit terhadap suatu keputusan, tetapi ada tidaknya opini audit mempengaruhi proses pembuatannya. Hal
yang serupa juga telah dibuktikan dari hasil survei yang dilakukan Guillamon 2003 terhadap keputusan investasi yang dilakukan oleh
29 dealer dan perusahaan broker juga keputusan pemberian kredit oleh
kreditor. Opini audit dianggap sebagai sumber informasi yang berguna dalam membuat keputusan ekonomi.
Opini audit yang dianggap sebagai salah satu informasi fundamental yang menjamin tentang kualitas praktik akuntansi dan
kredibilitas perusahaan serta salah satu acuan kelangsungan hidup perusahaan. Opini ini menjamin bahwa laporan keuangan yang
diterbitkan oleh perusahaan telah wajar dan dapat dipercaya. Di dalam informasi ini terkandung isyarat yang memungkinkan investor
mengambil tindakan menjual atau membeli saham. Apabila informasi ini dianggap menguntungkan oleh investor, maka investor
akan membeli saham dan harga naik. 4.
Event Study Jogiyanto 2003 : 392 mendefinisikan event study sebagai studi
peristiwa yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa event yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event
study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan
menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan
30 menggunakan abnormal return. Jika menggunakan abnormal return
maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.