55
perusahaan fokus untuk membangun kondisi internal perusahaan secara efektif dan efisien terlebih dulu, dengan terciptanya kondisi internal yang
baik diharapkan dapat menciptakan value added yang tinggi pula dimasa mendatang. Efek dari value added yang tinggi ini perusahaan dapat
menyisihkan kelebihan incomenya untuk kemaslahatan umat secara luas, khususnya di Indonesia.
Implikasi dari pengelolaan structural capital menunjukkan tidak adanya pengaruh pada penciptaan kinerja maqashid syariah. Maksdunya
dari setiap kegiatan penerapan dan pengelolaan sistem keorganisasian, kekayaan intelektual, teknologi atau sistem perbankan dan transparansi
yang dilakukan perbankan syariah hanya berdasarkan tindakan legitimasi perbankan yang berusaha menciptakan nilai perusahaan semata. Ditinjau
dari teori RBT hal ini juga menandakan perbankan syariah dalam hal pengelolaan structural capital sama saja dengan perbankan konvensional
yang berorientasi menarik nasabah demi mendapat profit dan memiliki nilai yang tinggi dimata stakeholder.
Lebih lanjut pengelolaan structural capital untuk penciptaan maqashid syariah dirasa belum tepat sasaran karena perusahaan melakukan
pengelolaan structural capital berdasarkan tindakan isomorfisma mimetic atau meniru-niru. Kecenderungan tindakan isomofisma mimetic ini
mencerminkan sikap organisasi pada operasional kerja hanya sebatas kegiatan formal, bukan berorientasi pada substansi Sofyani Akbar 2013.
Maksud dari penjelasan ini yaitu setiap kegiatan penerapan sistem
56
keorganisasian, kekayaan intelektual, teknologi atau sistem perbankan dan transparansi hanya dilakukan sebatas formalitas atas regulasi perbankan
yang ada atau budaya perusahaan sejenis, bukan dilakukan secara sukarela demi kemaslahatan umat.
57
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengujian dan pembahasan yang telah dijelaskan dalam bab 4, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama yaitu Capital Employed Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Maqashid Syariah Perbankan Syariah. Sementara itu setelah
dilakukan uji regresi berganda hasilnya tidak terdapat pengaruh positif capital employed terhadap kinerja maqashid syariah selama 4 tahun
pengamatan 2012-2015. 2. Hipotesis kedua yaitu Human Capital Berpengaruh Positif Terhadap
Kinerja Maqashid Syariah Perbankan Syariah. Sementara itu setelah dilakukan uji regresi berganda hasilnya sesuai, yaitu terdapat pengaruh
positif human capital terhadap kinerja maqashid syariah selama 4 tahun pengamatan 2012-2015.
3. Hipotesis ketiga yaitu Structural Capital Berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Maqashid Syariah Perbankan Syariah. Sementara itu setelah
dilakukan uji regresi berganda hasilnya tidak terdapat pengaruh structural capital terhadap kinerja maqashid syariah selama 4 tahun pengamatan
2012-2015. 4. Intellectual capital yang ada diperbankan syariah, seperti sumber daya
manusia, sistem, operasional dan kekayaan intelektual kemungkinan mengadopsi dan turunan dari perbankan konvensional sebagai induk
58
perusahaan. Lebih lanjut, dari proses adopsi budaya dan transfer tenaga kerja mengakibatkan sudut pandang yang dibawa masih konvensional dan
belum mengarah pada maqashid syariah.
B. Keterbatasan Penelitian
Sebagaimana penelitian empiris, penelitian ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Populasi penelitian yang hanya sebatas bank umum syariah dan yang dijadikan unit sampel sesuai kriteria yaitu hanya 11 perbankan syariah
dalam kurun waktu pengamatan tahun 2012-2015. Sehingga sampel yang didapat hanya sebanyak 44 sampel. Hal lainnya yaitu dari beberapa bank
yang masuk kategori BUS tidak semuanya sudah berumur lebih dari 5 tahun, sehingga masih ada bank syariah yang fluktuasi keuangannya belum
stabil bahkan mengalami kerugian sehingga mempengaruhi data yang diperoleh.
2. Data yang diolah ada beberapa yang simpangan datanya jauh dari data yang lain, namun oleh statistik sudah dianggap normal. Efek dari simpangan data
berupa nilai standar deviasi menjadi tinggi dari nilai mean, sehingga validitas eksternal yang diperoleh kurang akurat dikarenakan data rasio
perusahaan ada yang jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari perusahaan lainnya.
C. Saran
Saran yang didasarkan pada beberapa keterbatasan sebagaimana telah disebutkan diatas adalah:
59
1. Penelitian selanjutnya mungkin bisa menguji hubungan Intellectual Capital dan Kinerja Maqashid Syariah di Indonesia dengan objek perusahaan
keuangan syariah non-bank, seperti asuransi, multi finenace, pegadaian dan lainnya.
2. Penelitian selanjutnya mungkin bisa menambahkan variabel kontrol seperti umur perusahaan, ukuran total aset, dan sharia government untuk melihat
apakah ada efek lain yang ditimbulkan antara hubungan intellectual capital terhadap kinerja maqashid syariah.
3. Penelitian selanjutnya mungkin bisa meneliti lebih dalam mengenai penerapan maqashid syariah di perbankan syariah, terutama dalam
pengelolaan modal intelektual.
-----ooOoo-----