didapat seperti: meningkat atau berkurangnya nafsu makan, mudah lelah dan hipersomnia Yamamoto,2009.
Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saat menstruasi yang mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea terjadi
kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol urin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram
pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi Llewellyn,2001.
2.4 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Gangguan Haid
Penyebab pendarahan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai hal. Yang paling umum adalah ketidakseimbangan hormon. Menstruasi terjadi
karena adanya hormon FSH , LH, estrogen, progesteron, prolaktin dan testosteron. Hormon FSH dan LH itu keluar atas perintah hipotalamus dan hipotalamus
memerintahkan indung telur untuk mengeluarkan estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron memiliki pengaruh terhadap selaput dalam rahim untuk
mengeluarkan darah mentruasi. Seandainya regulasi ini bermasalah, outputnya jadi bermasalah juga.
Perubahan pola haid dipengaruhi usia seseorang Wknjosastro, 2008, stresBarron dkk,2008, pemakaian kontrasepsi Llewellyn, 2005, penyakit pada
ovarium misalnya: tumor Benson, Ralph C. dan Pernoll, Martin L., 2009, gangguan pada sistem saraf pusat- Hipotalamus-Hipofisis Benson, Ralph C. dan
Pernoll, Martin L., 2009, Panjang siklus haid tidak sama untuk setiap wanita. Perubahan pola haid
normalnya terjadi pada kedua ujung siklus haid ,yaitu waktu remaja dan menjelang menoupase. rata-rata pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1 hari, pada
wanita usia 43 tahun ialah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun ialah 51,9 hari. Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi
biasanya dipakai oleh wanita usia subur Llewellyn,2001. Kontrasepsi mempengaruhi hormonal dan hipotalamus. Dimana hipofisis mengeluarkan FSH
Universitas Sumatera Utara
dan LH. Hormon-hormon ini dapat merangsang ovarium untuk membuat estrogen dan progesteron.
Dua hormone ini menumbuhkan endometrium pada waktu daur haid, dalam keseimbangan yang tertentu menyebabkan ovulasi, dan akhirnya penurunan
kadarnya mengakibatkan disintegrasi endometrium dan haid Wknjosastro, 2008. Gangguan di hipofisis, hal ini dapat membuat nekrosis karena spasme atau
thrombosis arteriola-arteriola pada pars anterior hipofisis. Dengan nekrosis fungsi hipofisis terganggu dan menyebabkan menurunnya pembuatan hormon-hormon
gonadotropin, tireotropin, kortikotropin, somatotropin, dan prolaktin Wknjosastro, 2008.
Endometriosis atau adanya kelenjar atau stroma pada endometrium, hanya 10-20 yang menyerang wanita yang aktif menstruasi.
Stres mempengaruhi fungsi normal menstruasi Yamamoto dkk, 2009. Pada keadaan stres, mengaktifkan hipotalamus menyekresikan CRH. CRH
mempunyai pengaruh negatif terhadap pengaturan sekresi GnRH. Pelepasan GnRH inilah menyebabkan pengeluaran LH dan FSH sebagai hormon pengatur
menstruasi Guyton,2006. Stres diketahui merupakan faktor etiologi dari banyak penyakit salah
satunya menyebabkan stres fisiologis yaitu gangguan pada menstruasi. Kebanyakan wanita mengalami sejumlah perubahan dalam pola menstruasi, stres
melibatkan sistem endokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita Yamamoto,2009.
2.5. Penangganan Gangguan Haid