1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Gagal jantung kongestif adalah masalah emergensi yang sering terjadi pada anak-anak  dengan  penyakit  jantung.  Pada  anak-anak  yang  menderita  gagal
jantung,  80  dapat  terjadi  saat  tahun  pertama  kehidupan,  umumnya diakibatkan  oleh  kelainan  jantung  bawaan.  Sedangkan  20  lainnnya  terjadi
sesudah usia satu tahun, dimana setengah dari kejadian ini juga diakibatkan oleh  penyakit  jantung  bawaan  PJB,  dan  sisanya  akibat  penyakit  jantung
didapat.
1
Suatu  keadaan  dimana  jantung  tidak  dapat  menghantarkan  curah jantung yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, maka akan
timbul gagal jantung. Pada stadium awal gagal jantung, berbagai mekanisme kompensasi  dibangkitkan  untuk  mempertahankan  fungsi  metabolik,  ketika
mekanisme ini tidak efektif, akibatnya manifestasi klinisnya makin bertambah berat.
2
Secara  keseluruhan  insiden  dan  prevalensi  anak  dengan  gagal jantung  tidak  diketahui  secara  pasti.  Diperkirakan  15  sampai  25  anak
dengan  penyakit  kelainan  struktur  jantung  akan  berkembang  menjadi  gagal jantung.
3
Pengaruh  hormon  tiroid  terhadap  sistem  kardiovaskular  telah  sejak lama  diketahui.  Beberapa  gejala  dan  tanda  dijumpai  pada  pasien  dengan
Universitas Sumatera Utara
2
hipertiroidisme  atau  hipotiroidisme  yang  diakibatkan  oleh  peningkatan  atau penurunan kerja hormon tiroid pada jantung dan pembuluh darah. Hipertiroid
dan  hipotiroid  menyebabkan  perubahan  dalam  kontraktilitas  jantung, konsumsi  oksigen  miokardium,  curah  jantung,  tekanan  darah  dan  resistensi
pembuluh darah perifer.
4
Metabolisme  hormon  tiroid  berubah  pada  beberapa  pasien  dengan penyakit jantung yang bersifat akut maupun kronik sama seperti halnya yang
dijumpai  pada  pasien  non-thyroid  illness  syndrome  lainnya.
5
Fakta-fakta terbaru menunjukkan bahwa gagal jantung dapat mengakibatkan penurunan
regulasi  sistem  pensinyalan  hormon  tiroid  di  jantung.  Pada  gagal  jantung terjadi penurunan kadar reseptor hormon tiroid. Sebagai tambahan, terdapat
penurunan  kadar 3,5,3’,5’-l-tetraidothyronine  T4  dan  3,5,3’-l-triidothyronine
T3  pada  gagal  jantung  dalam  bingkaian  non-thyroid  illness  syndrome. Penurunan kadar T3 mengindikasikan sebagai prognosis buruk pada pasien
gagal  jantung  yang  dihubungkan  dengan  peningkatan  angka  kematian.
6
Fakta  ini  diperkuat  oleh  penelitian  di  Pisa,  Italia  dari  Januari  1999  sampai dengan Januari 2000 terhadap 573 orang dewasa penderita penyakit jantung
menunjukkan  bahwa  Low  T3  Syndrome  LT3S  merupakan    prediktor  yang kuat pada kematian pasien dengan penyakit jantung.
7
1.2. Perumusan Masalah