Analisis Data IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 KARAWANG.

Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya. 2. Tes, penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui prestasi belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest . Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat kemampuan akhir siswa ranah kognitif pada Standar Kompetensi Dasar Rangkaian Digital setelah melakukan treatment. Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data No. Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data 1. Studi Pendahuluan - Keadaan pembelajaran, metode pembelajaran. Proses pembelajaran 2. Studi Literatur - Teori-teori penunjang yang berhubungan dengan penelitian. Buku-buku referensi, skripsi, jurnal dan internet 3. Tes Soal pretest dan posttest hasil ranah kognitif sebelum dan sesudah digunakannya pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah PBL Siswa

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data yang Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti sehingga data tersebut agar dapat lebih bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

1. Gain Siswa

Analisis yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran pretest dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan posttest, serta melihat ada atau tidaknya peningkatan gain hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya pendekatan saintifik dengan model pembelajaran berbasis masalah. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttest dan gain siswa: a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai Skor untuk soal essay ditentukan berdasarkan pedoman pada soal bentuk uraian objektif yg sudah terlampir bersama kunci jawaban. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung nilai jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut adalah nilai yang didapatkan siswa. b. Menghitung gain Menyatakan gain peningkatan dalam hasil proses pembelajaran tidaklah mudah, dengan menggunakan gain absolut selisih antara skor pretest dan posttest kurang dapat menjelaskan mana sebenarnya yang dikatakan gain tinggi dan mana yang dikatakan gain rendah. Misalnya, siswa yang memiliki gain 2 dari 4 ke 6 dan siswa yang memiliki gain 2 dari 6 ke 8 dari suatu soal dengan nilai maksimal 10. Gain absolut menyatakan bahwa kedua siswa memiliki gain yang sama. Secara logis seharusnya siswa kedua memiliki gain yang lebih tinggi dari siswa pertama. Hal ini karena usaha untuk meningkatkan dari 6 ke 8 akan lebih berat dari pada meningkatkan 4 ke 6. Menyikapi kondisi bahwa siswa yang memiliki gain absolut sama, belum tentu memiliki N-gain Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hasil belajar yang sama. mengembangkan sebuah alternatif untuk menjelaskan gain yang disebut gain ternormalisasi normalize gain Hake, 2002, hlm. 4. Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria normalisasi gain yang dihasilkan. Gain diperoleh dari data skor pretest dan posttest selanjutnya diolah untuk menghitung rata-rata ternormalisasi gain. Rata-rata gain yang dinormalisasi dihitung menggunakan rumus: Keterangan g = Gain yang ternormalisasi N-gain S maks = Skor maksimum ideal test awal dan test akhir S post = Skor test akhir S pre = Skor test awal Tinggi rendahnya gain yang ternormalisasi N-gain dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.7 Gain Ternormalisasi Nilai gain ternormalisasi g Kriteria g ≥ 0,7 Tinggi 0,30 ≤ g 0,70 Sedang g 0,30 Rendah Hake, 2002, hlm. 4 c. Menghitung nilai keseluruhan Nilai keseluruhan dari proses pembelajaran diambil dari rata-rata aspek afektif, psikomotor dan kognitif. Nilai keseluruhan ini diambil menurut kebijakan sekolah yang bersangkutan. � e mak e N A Nilai Afe tif + Nilai si omotor + 0 Nilai Kognitif Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat χ 2 . Menurut Sugiyono 2013, hlm. 79, uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul b dengan kurva normal bakustandar a. Gambar 3.1 a Kurva Normal Baku b Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya Sugiyono, 2013, hlm. 80 Menurut Sugiyono 2013, hlm. 80, untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat , maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 sesuai dengan Kurva Normal Baku. b. Menentukan panjang kelas interval PK, yaitu: c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi Tabel 3.8 Tabel Distribusi Frekuensi Interval f o f h f o – f h f o – f h 2 Keterangan : f o : frekuensijumlah data hasil observasi K data terbesar data ter ecil umlah elas interval Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f h : frekuensijumlah yang diharapkan persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n d. Menghitung frekuensi yang diharapkan f h e. Memasukkan harga-harga f h kedalam tabel kolom f h , sekaligus menghitung harga-harga f o – f h dan dan menjumlahkannya. Harga merupakan harga chi-kuadrat . f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan: Jika: hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung tabel maka data terdistribusi tidak normal

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa kedua kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama atau penguasaan yang homogen. Uji homogenitas ini dilakukan terhadap hasil pretest, posttest, dan gain ternormalisasi pada kedua kelas. Langkah-langkah perhitungan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut: perhitungan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut: a. Mencari nilai F dengan rumus, sebagai berikut: 2 2 Vb Varians terbesar F atau F Vk Varians terkecil   , dimana Varians = S 2 Dimana : Vb = varians terbesar, Vk = varians terkecil Sugiyono, 2013, hlm. 140 b. Menentukan derajat kebebasan dk 1 = n 1 - 1; dk 2 = n 2 - 1 c. Menentukan nilai F tabel pada taraf signifikansi 10 dari responden. d. Penentuan keputusan. Adapun kriteria pengujian, sebagai berikut : Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada taraf signifikan 10 dengan derajat kebebasan dk 1 = n 1 - 1 dan dk 2 = n 2 - 1, maka kedua varians dianggap sama homogen. Dan sebaliknya tidak homogen. 1 Jika F hitung ≤ F tabel , maka data dianggap homogen 2 Jika F hitung F tabel , maka data tidak homogen

4. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : a. H : Tidak terdapat perbedaan peningkatan gain rata-rata hasil belajar antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik dengan menggunakan metode pembelajaran PBL dan siswa yang menggunakan pembelajaran berpusat pada guru pada kompetensi dasar menerapkan macam –macam gerbang dasar rangkaian logika dan membangun macam– macam gerbang dasar rangkaian logika. b. H a : Terdapat perbedaan peningkatan gain rata-rata hasil belajar antara siswa yang menggunakan pendekatan saintifik dengan menggunakan metode pembelajaran PBL dan siswa yang menggunakan pembelajaran berpusat pada guru pada kompetensi dasar menerapkan macam –macam gerbang dasar rangkaian logika dan membangun macam –macam gerbang dasar rangkaian logika. H : µ = µ0 H a : µ ≠ µ0 Dimana : µ 1 : Peningkatan gain rata-rata hasil belajar siswa menggunakan pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran PBL. µ 2 : Peningkatan gain rata-rata hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran berpusat pada guru. Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s x i x n Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis komparatif. Karena H a berbunyi terdapat perbedaan dan H berbunyi tidak terdapat perbedaan, maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji dua pihak . Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis komparatif adalah sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata data x b. Menghitung simpangan baku s Sugiyono, 2013, hlm. 57 Keterangan: x i : nilai pada tiap siswa n : jumlah siswa x : nilai rata-rata s : simpangan baku c. Menghitung varians Varians merupakan jumlah kuadrat semua standar deviasi atau simpangan baku. Untuk mengetahui varians maka harus mengetahui jumlah simpangan baku, setelah itu dikuadratkan. d. Menghitung harga t ̅ ̅ + + + Sugiyono, 2013, hlm. 138 Keterangan : x data banya nya data Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Rata-rata sampel 1 : Simpangan baku sampel 1 : Rata-rata sampel 2 : Simpangan baku sampel 2 : Varians sampel 1 : Varians sampel 2 t : Korelasi antara dua sampel e. Membuat keputusan pengujian hipotesis Setelah melakukan perhitungan uji-t, maka selanjutnya dibandingkan dengan nilai tabel. Jika dilihat dari statistik hitung t hitung dengan statistik tabel t tabel , penarikan kesimpulan ditentukan dengan aturan sebagai berikut: Terima H jika t hitung terletak diantara batas –t 1-12a t hitung t 1-12a : Tolak H jika t hitung tidak terletak diantara batas –t 1-12a t hitung t 1-12a :

5. Pengukuran Ranah Afektif

Selain pengukuran ranah kognitif untuk memperoleh data primer, dalam penelitian ini dilakukan pula pengukuran ranah afektif peserta didik untuk memperoleh data sekunder. Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto 2010, hlm. 183 adalah: a. Untuk mendapatkan umpan balik baik feedback bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan remedial program bagi anak didiknya. b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik. c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik. d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik. Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian ini meliputi aspek penerimaan, partisipasi dan penilaian dalam kegiatan pembelajaran. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria Penerimaan dan Partisipasi 80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal Arikunto, 2010, hlm. 183 Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.10 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah Skor Nilai Penerimaan Partisipasi Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus: Arikunto, 2010, hlm. 183 Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai N umlah or Keseluruhan umlah Aspe Yang inilai Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

6. Pengukuran Ranah Psikomotor

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan Arikunto, 2010, hlm. 183. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti pada penilaian ranah afektif. Aspek yang dinilai yaitu keterampilan dan tindakan setelah menerima pengalaman belajar. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini: Tabel 3.11 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria Gerakan Refleks dan Gerakan Skill 80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal Arikunto, 2010, hlm. 183 Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.12 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah Skor Nilai Refleks Skill N umlah or Aspe umlah iswa Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus yang sama seperti perhitungan ranah afektif.

H. Prosedur dan Alur Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 44

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 2 Kota Cimahi.

0 0 47

PENDEKATAN SAINTIFIK PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 0 40

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK N 3 WONOSARI.

1 4 179

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MODEL ATOM BAHAN SEMI KONDUKTOR - repositoryUPI S TE 0905790 Title

0 0 6

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA - repository UPI T PK 1201181 Title

0 0 3

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESOR PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG | An

0 0 9

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK I SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2014 2015 -

0 0 51

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MA DARUSSALAM SAMPANG

0 0 15

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PPKn di SMK NEGERI 5 MATARAM - Repository UNRAM

0 1 12