Instrumen Penelitian Proses Pengembangan Instrumen

Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

5. Teknik Elektronika

Teknik elektronika merupakan salah satu mata pelajaran pada program keahlian Teknik Elektronika Industri yang diberikan kepada siswa kelas X SMK Negeri 1 Karawang. Mata pelajaran teknik elektronika khususnya pada KD menerapkan macam –macam gerbang dasar rangkaian logika dan membangun macam –macam gerbang dasar rangkaian logika merupakan suatu pencapaian yang diperoleh siswa setelah mereka belajar teknik elektronika.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2011, hlm. 147. Setiap item instrumen dirancang agar menghasilkan data empiris sebagaimana adanya dan sebelum membuat instrumen penelitian, terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen agar instrumen yang dibuat dapat secara tepat mewakili indikator maupun kompetensi inti yang diharapkan pada responden penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen berupa soal-soal pretest-posttest. Instrumen digunakan untuk pengambilan data primer prestasi belajar siswa pada ranah kognitif. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes tertulis berbentuk jawaban essay yang berkaitan dengan materi pelajaran. Dalam penelitian ini, tes tertulis yang digunakan adalah tes awal pretest dan tes akhir posttest. Tes awal diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum perlakuan diterapkan. Tes akhir diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah perlakuan diterapkan.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian instrumen penelitian adalah suatu pengujian yang dilakukan peneliti terhadap instrumen yang akan digunakan untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel, serta mengukur tingkat kesukaran dan daya pembeda, terlebih dahulu instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data diujicobakan kepada kelas yang lebih atas diluar kelas sampel penelitian. Data hasil ujicoba selanjutnya dianalisis untuk menyeleksi soal-soal yang telah dibuat, soal-soal yang tidak memenuhi syarat tidak digunakan dalam instrumen penelitian, pengujian instrumen menggunakan uji seperti dibawah ini :

1. Validitas

Jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka test itu valid untuk tujuan tersebut Zainal, 2012, hlm. 247. Dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui tingkat validitas dari soal, digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: √ Riduwan, 2012, hlm. 98 Keterangan : r : Koefisien korelasi ∑X : Jumlah skor tiap siswa pada item soal ∑Y : Jumlah skor total seluruh Siswa n : Jumlah responden ∑XY : Jumlah produk X dan Y Interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,80 r 1,00 0,60 r 0,80 0,40 r 0,60 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,20 r 0,40 0,00 r 0,20 Rendah Sangat Rendah Zainal, 2012, hlm. 257

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkatan atau derajat konsistensi dari suatu instrumen Zainal, 2012, hlm. 258. Suatu test dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila ditestkan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Setelah dilakukan pengujian validitas semua instrumen, maka butir-butir soal yang valid dihitung koefisien reliabilitasnya. Seperti halnya uji validitas, uji reliabilitas ini dilakukan pada instrumen yang berbentuk soal pilihan ganda yang digunakan untuk memperoleh data hasil pretest dan posttest pada penelitian ini. Kegunaan dari uji reliabilitas ini tentunya untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan pada penelitian ini bersifat konsisten atau tidak. Instrumen yang konsisten menurut Kerlinger dalam Zainal, 2012, hlm. 258 diukur dari tiga kriteria, yaitu stability, dependability, dan predictability. Stability menunjukkan kekonsistenan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada waktu yang berbeda. Dependability menunjukkan kemantapan seberapa jauh test dapat diandalkan. Predictability menunjukkan kemampuan test untuk meramalkan hasil pada pengukuran gejala selanjutnya. Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 21 K-R.20 sebagai berikut: r i s t pq s t Sugiyono, 2011, hlm. 186 Keterangan : r i : reliabilitas tes secara keseluruhan p : proporsi subjek yang menjawab benar q : proporsi subjek yang menjawab salah q = 1 – p pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s t 2 : varians total Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: s x n dimana : x n Sugiyono, 2012, hlm 187 Keterangan : x t 2 : varians ∑X t : jumlah skor seluruh siswa n : jumlah siswa Selanjutnya harga r i dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan 10. Apabila r i r tabel , maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila r i r tabel , instrumen dinyatakan tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan dibawah ini pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,80 r 1,00 0,60 r 0,80 0,40 r 0,60 0,20 r 0,40 0,00 r 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Zainal, 2012, hlm. 257

3. Daya Pembeda

Setelah dilakukan uji validitas, reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran soal, kemudian dilakukan pula uji daya pembeda pada tiap butir soal pada instrumen penelitian ini. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa kurang pandai berkemampuan rendah Arikunto, 2010, hlm. 75. Sehingga uji daya pembeda ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu soal untuk Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu membedakan kemampuan setiap siswa. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi. Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah. b. Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. c. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal. d. Mencari daya pembeda D dengan menggunakan rumus sebagai berikut Arikunto, 2010, hlm. 75 : Keterangan : D : daya pembeda B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J A : banyaknya peserta tes kelompok atas J B : banyaknya peserta tes kelompok bawah Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Klasifikasi 0,00 D 0,20 0,20 D 0,40 0,40 D 0,70 0,70 D 1,00 Negatif Jelek Cukup Baik Baik Sekali Tidak Baik, Harus Dibuang Arikunto, 2010, hlm. 75

4. Tingkat Kesukaran

Wisnu Suhindra , 2015 IMPLEMENTASI PEND EKATAN SAINTIFIK D ENGAN MOD EL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA D I SMK NEGERI 1 KARAWANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk mengetahui tiap butir soal pada instrumen penelitian ini mudah atau sukar, maka dilakukan uji tingkat kesukaran. Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran difficulty index adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal Arikunto, 2010, hlm. 210. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan Arikunto, 2010, hlm. 210 : Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran Klasifikasi 0,00 P 0,30 Soal Sukar 0,30 P 0,70 Soal Sedang 0,70 P 1,00 Soal Mudah Arikunto, 2010, hlm. 210

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 44

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL E-LEARNING BERBASIS MOODLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Elektronika Di SMK Negeri 2 Kota Cimahi.

0 0 47

PENDEKATAN SAINTIFIK PEMBELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 0 40

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK N 3 WONOSARI.

1 4 179

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MODEL ATOM BAHAN SEMI KONDUKTOR - repositoryUPI S TE 0905790 Title

0 0 6

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA - repository UPI T PK 1201181 Title

0 0 3

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESOR PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG | An

0 0 9

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK I SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2014 2015 -

0 0 51

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP SOSIAL DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MA DARUSSALAM SAMPANG

0 0 15

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN PPKn di SMK NEGERI 5 MATARAM - Repository UNRAM

0 1 12