Pengolahan dan Analisis Data

Tiur Nurmayany Raharjo, 2014 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Metode Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Format catatan reflektif HariTanggal: Siklus : Waktu Catatan selama pembelajaran Catatan

4. Dokumentasi

Menurut Hopkins 2011: 210 “fungsi utama dokumentasi dalam penelitian kelas adalah menyediakan konteks bagi pemahaman kita atas kurikulum atau metode pengajaran tertentu.” Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah dokumen berupa video dan foto yang merekam serta memperlihatkan kegiatan belajar dan mengajar di kelas dengan menggunakan kamera digital. Selain itu berfungsi sebagai sumber refleksi yang dilakukan oleh peneliti dengan mitra.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ini bersifat kualitatif. Teknik pengolahan data yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis menurut Miles dan Huberman. Teknik analisis menurut Miles dan Huberman 1994: 10-11 terdiri dari tiga komponen, yaitu Tiur Nurmayany Raharjo, 2014 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Metode Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu reduksi data data reduction, penyajian data data display, dan penarikan serta pengujian kesimpulan drawing and verifying conclusions. Komponen pertama adalah reduksi data data reduction, yaitu mengacu pada proses seleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksi, dan mentransformasikan data yang muncul dalam catatan atau transkrip. Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Data yang didapatkan dari lapangan memiliki jumlah yang cukup banyak sehingga dicatat secara teliti dan rinci. Banyaknya catatan memerlukan analisis dengan mereduksi data, yaitu merangkum, memilih dan memfokuskan hal-hal yang penting, serta mencari tama atau polanya. Hal tersebut bertujuan memberi gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan penelitan selanjutnya. Data yang diperoleh segera dianalisis data melalui reduksi data. Ini dilakukan untuk fokus kepada temuan yang penting dan memberikan gambaran yang lebih jelas dalam menganalisis data. Reduksi data ini dilakukan sampai penelitian selesai. Komponen kedua adalah penyajian data data display, umumnya adalah kumpulan informasi untuk dilakukan penarikan kesimpulan dan tindakan. Dengan melihat penyajian mempermudah untuk mengartikan apa yang terjadi dan apa yang dilakukan. Penyajian data juga termasuk kedalam analisis data yang dalam penyajiannya dalam bentuk narasi, matriks, maupun bagan. Komponen ketiga adalah menggambarkan kesimpulan dan verifikasi conclution drawing and verification. Menggambarkan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dari awal pengumpulan data. Analisis yang dilakukan adalah mengartikan data yang diperoleh, mencatat keteraturan, pola, penjelasan, konfigurasi yang masuk akal, casual flows, dan proposisi. Kesimpulan akhir mungkin tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara sehingga akan mengalami perubahan. Dengan kata lain, kesimpulan tidak akan mengalami perubahan jika memiliki bukti-bukti yang valid dan konsisten. Tiur Nurmayany Raharjo, 2014 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Metode Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Untuk mengacu pada kredibilitas dan derajat kepercayaan penelitian maka dilakukan validitas. Validitas dalam penelitian ini menggunakan: 1. Audit Trail Audit trail menurut Kunandar 2008: 108 ialah “memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan di dalam pengambilan keputusan.” Dalam penelitian ini peneliti bersama mitra untuk memeriksa kembali metode maupun prosedur pembelajaran yang telah peneliti terapkan dalam penelitian untuk mengambil kesimpulan penelitian. 2. Member Check Member Check adalah pengecekan kembali data yang telah diperoleh untuk memeriksa kebenaran data yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data selama observasi agar terjaga kebenarannya. 3. Expert Opinion Expert opinion merupakan kegiatan meminta pendapat kepada orang yang dianggap ahli mengenai penelitian. Sejalan dengan pendapat Kunandar, 2008: 108 Expert opinion yaitu meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar penelitian bidang studi untuk memeriksa semua tahapan-tahapan keguatan penelitian dan memberikan arahan atau jugements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji Dalam penelitian ini peneliti meminta saran dari ahli atau pakar Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian ini, peneliti meminta saran kepada dosen pembimbing. Ketiga validitas diatas digunakan dalam penelitian ini dapat membantu peneliti dalam melihat ketepatan dan kecermatan alat ukur yang digunakan sesuai dengan fungsinya dan memperoleh kepercayaan terhadap penelitian yang dilakukan. Tiur Nurmayany Raharjo, 2014 Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Sejarah Dengan Menggunakan Metode Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan penelitian. Bab ini memaparkan mengenai kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian. Selain itu, dalam bab ini berisi pula mengenai saran untuk pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Ini bertujuan agar pihak bersangkutan yang ingin memperbaiki proses pembelajaran sejarah.

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian tindakan kelas di Kelas IV-1 SD Dharma Karya UT

1 4 173

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PENERAPAN METODE PERMAINAN SIMULASI.

2 21 44

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT UNTUK MENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH :penelitian tindakan kelas di kelas X-IPS SMA Puragabaya Bandung.

1 10 9

PENERAPAN TEKNIK BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X Mia 2 SMA Negeri 26 Bandung.

1 6 57

PENGGUNAAN MEDIA TIME LINE UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRONOLOGIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X MIA 1 SMA Negeri 15 Bandung.

7 33 51

PENERAPAN ASESMEN KINERJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH: Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI IPS 2 SMAN 22 Bandung.

3 17 47

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM SPEED READING DI KELAS X SMA NEGERI 1 BANDUNG : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa kelas X-6 di SMA Negeri 1 Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 69

PENERAPAN METODE TANYA-JAWAB DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPA 4 SMAN 14 BANDUNG.

0 1 54

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA :Penelitian Tindakan Kelas di kelas X-2 SMA Negeri 6 Bandung.

0 2 54

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MAKASSAR

0 0 177