Pengertian Belajar Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika

commit to user 8 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Belajar

Sebagai guru Sekolah Dasar, kita akan selalu terkait dan terlibat dalam pembelajaran Matematika karena di SD menganut sitem guru kelas, di mana seorang guru harus mengajarkan berbagai mata pelajaran dalam suatu kelas. Pembelajaran Matematika di SD sangat penting. Hal ini dikarenakan Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran dalam berbagai disiplin ilmu, dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik dari SD untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh , mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Untuk menguasai dan mencipta teknologi dan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif di masa depan, maka diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini dan pembelajaran yang membuat siswa dapat belajar dan menjadi bermakna. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang Nyimas Aisyah, 2007 : 9.18. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada diri individu yang sedang belajar. 8 commit to user 9 Tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang terdapat berada dalam individu faktor internal maupun faktor yang berada di luar individu itu faktor eksternal. Faktor internal ialah apa-apa yang dimiliki seseorang , antara lain minat dan perhatian, kebiasaan, motivasi, serta faktor- faktor lainnya. Sedang faktor eksternal dalam proses belajar dapat dibedakan menjadi tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Di antara ketiga lingkungan itu yang paling besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar siswa dalam proses belajar-mengajar adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah pada hakikatnya berfungsi sebagai lingkungan belajar siswa, yakni lingkungan tempat siwa berinteraksi, sehinngga menumbuhkan kegiatan belajar pada dirinya. Belajar menurut Slameto 2003 : 2 adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya. Sementara Winkel dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007 : 1.3 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannnya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetapbertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah pada kemajuan yang progresif. Delors dalam Ingridwati Kurnia, dkk 2007 : 1.3 mengemukakan belajar didasarkan pada konsep belajar sepanjang hayat life long education dan belajar bagaiman belajar learning how to learn. Konsep ini bertumpu pada empat pilar pembelajaran yaitu : 1 Learning to know belajar mengetahui, dengan memadukan pengetahuan umum yang cukup luas dengan kesempatan untuk bekerja melalui kemampuan belajar bagaimana caranya belajar sehingga diperoleh keuntungan dari peluang-peluang pendidikan sepanjang hayat yang tersedia. 2 Learning to do commit to user 10 belajar berbuat bukan hanya untuk memperoleh suatu keterampilan kerja tetapi juga untuk mendapatkan kompetensi berkenaan bekerja dalam kelompok dan berbagai kondisi sosial yang informal. 3 Learning to be belajar menjadi dirinya dengan lebih menyadari kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan terus menerus mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik, mampu bertindak mandiri, dan membuat pertimbangan berdasar tanggung jawab pribadi. 4 Learning to live together belajar hidup bersama dengan cara mengembangkan pengertian dan kemampuan untuk dapat hidup bersama dan bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat global yang semakin pluralistik atau majemuk secara damai dan harmonis, yang didasari dengan nilai – nilai demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia , dan pembangunan berkelanjutan. M. Djauhar Siddiq 2009 : 1.3 menyatakan bahwa belajar adalah aktivitas yang disengaja oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang sifatnya menetap sebagai hasil pengalamannya sendiri dan hasil interaksi dengan lingkungan.

b. Pengertian Pembelajaran

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS X SMA.

0 2 31

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASILBELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning(PTK pada Siswa Kelas XI IPA 4 MAN Remban

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASILBELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning(PTK pada Siswa Kelas XI IPA 4 MAN Remban

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN Sentul 02 Tahun Pelajaran 2012/2

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VI MATA PELAJARAN PKn SD N 01 PAPAHAN TASIKMADU TAHUN 2011/2012.

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembelajaran Matematika

0 0 17

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Tidar 1 dalam mata pelajaran Matematika melalui model pembelajaran kontekstual.

1 3 286

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV A SD N MARGOYASAN.

0 1 242