commit to user 13
dan saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan pembelajarankompetensi yang telah dirumuskan. Meskipun masing-masing komponen pembelajaran memiliki
fungsi atau peran yang berbeda, tetapi dengan perpaduan antar komponen tersebut dapat membuat proses pembelajaran lebih sistematis dan berhasil. Misalnya
komponen guru harus dapat berinteraksi dengan komponen siswa. Komponen materiisi pelajaran harus dapat terintegrasi dengan komponen media pembelajaran,
dan disusunlah dalam bentuk bahan pembelajaran yang mantap, komponen metode dan media harus terintegrasi secara serasi.
Ita Utamawati 2010 : 13 menyatakan pembelajaran merupakan suatu proses yang sengaja didesain secara sistematis oleh guru sebagai tempat interaksi dengan
peserta didik dalam membantu peserta didik mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru guna mencapai suatu tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta
didik sehingga peserta didik mengalami perubahan tingkah laku.
c. Hakikat Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika tidaklah sama maknanya dengan mengajar Matematika. Para ahli psikologi dan pendidikan memberikan batasan mengajar yang
berbeda-beda rumusannya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan titik pandang terhadap makna mengajar. Pandangan pertama melihatnya dari segi
pelakunya yaitu pengajarnya. Atas pandangan ini, mengajar diartikan menyampaikan ilmu pengetahuanbahan ajar kepada siswa atau peserta didik. Batasan ini
menganggap siswa sebagai objek, bukan subjek pembelajaran sehingga batasan ini banyak mendapat kritikan.
Batasan yang lain memandang dari sudut siswa yang belajar. Dari pandangan ini dipaparkan bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan siwa belajar. Mengajar
adalah mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan minat siwa melakukan kegiatan belajar.
commit to user 14
Konsep Matematika tidak dipandang sebagai barang jadi yang hanya menjadi bahan informasi untuk siswa. Namun guru diharapkan merancang pembelajaran
Matematika sehingga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara mandiri atau bersama-sama.
Siswa diharapkan dapat ” menemukan kembali ” reinvention akan konsep, aturan, atau pun algoritma. Algoritma dalam Matematika yang dahulu diberikan
begitu saja oleh guru kepada siswa untuk menambah pengetahuan, sekarang selain untuk itu siswa diberi kesempatan untuk menemukan algoritma tersebut, dan tidak
menutup kemungkinan siswa menemukan cara lain yang belum diketahui oleh guru. Pembelajaran Matematika yang demikian, akan dapat menimbulkan minat, rasa
percaya diri, memupuk, dan mengembangkan imajinasi dan daya cipta kreativitas siswa.
d. Hakikat Pembelajaran Matematika di SD
Dalam batasan pengertian pembelajaran yang dilakukan di sekolah, Nyimas Aisyah 2007 : 1.4 menyatakan pembelajaran Matematika dimaksudkan sebagai
proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelassekolah yang memungkinkan kegiatan siswa belajar Matematika di sekolah.
Dari pengertian tersebut jelas bahwa unsur pokok dalam pembelajaran Matematika adalah guru sebagai salah satu perancang proses pembelajaran, siswa sebagai
pelaksana kegiatan belajar, dan Matematika sekolah sebagai objek yang dipelajari dalam hal ini sebagai salah satu bidang studi dalam pelajaran.
Adapun tujuan Matematika sekolah, khusus di SD atau MI adalah agar peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1 Memahami konsep Matematika,
menjelaskan, keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.2 Menggunakan
penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika.
3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah masalah,
commit to user 15
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5 Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian,
dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pembelajaran Matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat Matematika. Ini
berarti hakikat Matematika merupakan unsur utama dalam pembelajaran Matematika. Oleh karenanya hasil-hasil pembelajaran Matematika menampakkan kemampuan
berpikir yang sistematis dalam diri siswa, yang bermuara pada kemampuan menggunakan Matematika sebagai bahasa dan alat dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Hasil lain yang tidak dapat diabaikan adalah terbentuknya kepribadian yang baik dan kokoh.
2. Tinjauan tentang Pengolahan Data a. Pengertian Pengolahan Data