Perbaikan desain fasilitas kerja dan Alat bantu

Tempat kompor Dimensi: P1 p=170cm, l=58cm P2 p=70cm, l=58cm, t=24cm P3 t=70 cm, l=58 cm P4 p= 81.5cm, l=58cm P5 p= 30.5 cm, l 58 cm P6 p= 50 cm, l= 58 cm Kursi Cetak Bakso Dimensi: P1 p= 48cm, l= 10 cm P2 p= 7,5 cm, t= 20 cm P3 p= 48 cm, l= 34 cm P4 p= 70 cm, d= 5.5 cm P5 p= 48 cm, l= 32.5 cm Rak Bakso Jadi Dimensi: P1p= 120 cm, l= 55 cm P2l= 208 cm, t= 120 cm P3p=55cm,l=55cm, t=18.5cm P4p= 40 cm, l= 35 cm Fasilitas Kerja Pengirisan Bakso Dimensi Meja: PIp= 30 cm, l= 20 cm P2d= 20 cm P3 t=60 cm, d=5 cm P4 p= 30, l= 20 cm P5, P7 p=30cm, l=20 cm P6p=22.5 cm, l= 30 cm Dimensi Kursi: P1 p= 30 cm, l= 25 cm P2 p=25cm,l=23cm,t=12.5cm P3p=48.5 cm, l= 4 cm Alat Bantu Pengirisan Dimensi: P1p= 28 cm, p= 5.5 cm P2p= 28 cm,l=5cm,t=4cm P3d= 4.2 cm P4d= 4.2 cm Gambar 4 Desain Perbaikan Fasilitas Kerja dan Alat Bantu P1 P6 P2 P4 P3 P5 P1 P2 P4 P3 P5 P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P1 P2 P3 P1 P2 P4 P3

4. Relayout Fasilitas Kerja Produksi Bakso

Untuk peningkatan produktivitas dan penerapan desain fasilitas kerja usulan untuk lebih meminimalkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh operator produksi bakso, usulan relayout fasilitas kerja menggunakan ARC menjadi salah satu cara untuk mengurangi wasting time. Adapun hasil ARC seperti gambar berikut: Kompor Panci Tutup Panci Saringan Bakso Baskom Ember Peniris Bakso Tempat Pisau Tempat Bakso Jadi Tempat Duduk Keterangan: A = Mutlak Diperlukan E = Hubungan Sangat Penting I = Hubungan Pemtimg 0 = Hubungan Biasa U = Hubungan Tidak Penting X = Hubungan Sangat Tidak Penting A O U I U U X X I A A I U U I U I U U U U X I O U U I A O I X U U A A A I I I A O I O I U KodeAlasan 1. Penggunaan catatan secara bersamaan 2. Menggunakan tenaga kerja yang sama 3. Menggunakan area yang sama 4. Derajat kontak yang sering digunakan 5. Derajat kontak kerta kerja yang sering digunakan 6. Urutan aliran kerja 7. Melakukan kegiatan kerja yang sama 8. Menggunakan peralatan yang sama 9. Kemungkinan tidak ada hubungan 10. safety 1,3,4,6 3,6 3,6 3,6 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 1,3,4,6 1,3,4,6 1,3,4,6 1,3,4,6 1,3,4,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6 9 2,10 2,10 2,10 2,10 1,3,4,6 1,3,4,6 Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Fasilitas Kerja Gambar 5 ARC Usulan Relayout Fasilitas Kerja Dari hasil perhitungan menggunakan metode ARC didapatkan hasil usulan relayout seperti pada gambar di bawah ini: GAS GAS GAS GAS PANCI 1 PANCI 2 PANCI 4 PANCI 3 TAMPAN BAKSO 1 TAMPAN BASO 2 TEMPAT DUDUK 1 TEMPAT DUDUK 2 BASKOM ADONAN 1 RAK BASO 1 RAK BASO 2 RAK BASO 5 RAK BASO 4 RAK BASO 3 TEMPAT DUDUK BASKOM ADONAN 2 TEMPAT PENCETAKAN BAKSO TEMPAT PENGIRISAN BASO KOMPOR 1 KOMPOR 2 KOMPOR 3 Gambar 6 Hasil Usulan Relayout Fasilitas Kerja

5. Analisa Data Postur, Perancangan Desain dan Relayout Fasilitas Kerja

Pencetakan Bakso a. Analisis Postur Kerja Dari hasil kuisioner NBM didapatkan hasil Sakit kaku di leher bagian atas80, Sakit di bahu kiri70, sakit di bahu kanan 60, sakit pada lengan atas kiri 30, sakit di punggung80, sakit pada legan atas kanan 20, sakit pada pinggang 100, sakit pada siku kiri 20, sakit pada siku kanan 10, sakit pada lengan bawah kiri 20, sakit pada lengan bawah kanan 10, sakit pada pergelangan tangan kiri 40, sakit pada pergelangan tangan kanan 30, sakit pada tangan kiri 30, sakit pada tangan kanan 20, sakit pada paha kiri 30, sakit pada paha kanan 10, sakit pada lutut kiri 50, sakit pada lutut kanan 60, sakit pada betis kiri30, sakit pada betis kanan 40, sakit pada pergelangan kaki kiri 70, sakit pada pergelangan kaki kanan 70, sakit pada kaki kiri 60, sakit pada kaki kanan 60. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa fasilitas kerja produksi yang tersedia menyebabkan beberapa keluhan pada operator yang menunjukkan bahwa kondisi fasilitas kerja yang tersedia tidak ergonomi. Hasil perhitungan JSI pada proses pencetakan dan pengirisan bakso menunjuukan bahwa aktivitas keduanya bersiko, dengan hasil perhitungan JSI 7 dari kesepuluh operator yang dijadikan responden penelitian. Aktivitas pengirisan bakso dari 10 responden menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan kedua tangan baik tangan kiri dan tangan kanan beresiko. Ditunjukkan dengan hasil perhitungan JSI 7 dari kesepuluh operator yang dijadikan responden penelitian

b. Analisis Perancangan Desain Fasilitas Kerja

Perbaikan desain fasilitas kerja diterapkan pada perbaikan desain stasiun proses pencetakan dan pengirisan sampai pada penempatan bakso jadi. Proses pencetakan pembaharuan usulan desian diterapkan pada fasilitas penempatan kompor yang dibuat tinggi dengan pengaturan tempat adonan yang disesuaikan untuk mengurangi keluhan pada bgian jangkauan tangan, posisi punggung, posisi badan, posisi kepala. Kursi pencetakan yang di buat tinggi disesuaikan dengan tempat pengaturan kompor untuk mengurangi keluhan-keluhan yang timbul bagian punggung, kaki, betis, paha dan persendian di bagian tubuh bagian bawah. Rak bakso yang dibuat tidak tinggi dan disusun dengan rak yang yang bisa diatur ketinggian untuk mengurangi resiko pada bagian pengangkatan.

c. Analisis Relayout Fasilitas Kerja

Peletakkan layout fasilitas kerja di Cakra Gajah Mungkur Cabang 1 Cipunagara berada dalam kondisi kurang ergonomi. Peletakkan antara fasilitas kerja satu dengan yang lainnya diletakkan secara berjauhan. Kondisi ini dapat menimbulkan gerakan-gerakan yang tidak efektif yang dilakukan oleh operator. Untuk mengurangi gerakan yang tidak efektif dan meningkatkan nilai produktivitas baik dilihat dari segi waktu, segi quantity, dan segi ergonomi