Relayout Fasilitas Kerja Produksi Bakso

5. Analisa Data Postur, Perancangan Desain dan Relayout Fasilitas Kerja

Pencetakan Bakso a. Analisis Postur Kerja Dari hasil kuisioner NBM didapatkan hasil Sakit kaku di leher bagian atas80, Sakit di bahu kiri70, sakit di bahu kanan 60, sakit pada lengan atas kiri 30, sakit di punggung80, sakit pada legan atas kanan 20, sakit pada pinggang 100, sakit pada siku kiri 20, sakit pada siku kanan 10, sakit pada lengan bawah kiri 20, sakit pada lengan bawah kanan 10, sakit pada pergelangan tangan kiri 40, sakit pada pergelangan tangan kanan 30, sakit pada tangan kiri 30, sakit pada tangan kanan 20, sakit pada paha kiri 30, sakit pada paha kanan 10, sakit pada lutut kiri 50, sakit pada lutut kanan 60, sakit pada betis kiri30, sakit pada betis kanan 40, sakit pada pergelangan kaki kiri 70, sakit pada pergelangan kaki kanan 70, sakit pada kaki kiri 60, sakit pada kaki kanan 60. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa fasilitas kerja produksi yang tersedia menyebabkan beberapa keluhan pada operator yang menunjukkan bahwa kondisi fasilitas kerja yang tersedia tidak ergonomi. Hasil perhitungan JSI pada proses pencetakan dan pengirisan bakso menunjuukan bahwa aktivitas keduanya bersiko, dengan hasil perhitungan JSI 7 dari kesepuluh operator yang dijadikan responden penelitian. Aktivitas pengirisan bakso dari 10 responden menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan kedua tangan baik tangan kiri dan tangan kanan beresiko. Ditunjukkan dengan hasil perhitungan JSI 7 dari kesepuluh operator yang dijadikan responden penelitian

b. Analisis Perancangan Desain Fasilitas Kerja

Perbaikan desain fasilitas kerja diterapkan pada perbaikan desain stasiun proses pencetakan dan pengirisan sampai pada penempatan bakso jadi. Proses pencetakan pembaharuan usulan desian diterapkan pada fasilitas penempatan kompor yang dibuat tinggi dengan pengaturan tempat adonan yang disesuaikan untuk mengurangi keluhan pada bgian jangkauan tangan, posisi punggung, posisi badan, posisi kepala. Kursi pencetakan yang di buat tinggi disesuaikan dengan tempat pengaturan kompor untuk mengurangi keluhan-keluhan yang timbul bagian punggung, kaki, betis, paha dan persendian di bagian tubuh bagian bawah. Rak bakso yang dibuat tidak tinggi dan disusun dengan rak yang yang bisa diatur ketinggian untuk mengurangi resiko pada bagian pengangkatan.

c. Analisis Relayout Fasilitas Kerja

Peletakkan layout fasilitas kerja di Cakra Gajah Mungkur Cabang 1 Cipunagara berada dalam kondisi kurang ergonomi. Peletakkan antara fasilitas kerja satu dengan yang lainnya diletakkan secara berjauhan. Kondisi ini dapat menimbulkan gerakan-gerakan yang tidak efektif yang dilakukan oleh operator. Untuk mengurangi gerakan yang tidak efektif dan meningkatkan nilai produktivitas baik dilihat dari segi waktu, segi quantity, dan segi ergonomi maka diusulkan perbaikan layout yang disesuaikan dengan usulan perancangan desain baru. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Analisis postur dari kuisioner NBM menunjukkan hasil kesepulah responden mengalami tingkat kelelahan pada bagian dimensi tubuh, hal ini menunjukan kondisi fasilitas kerja percetakan tidak ergonomi. b. Perhitungan resiko kerja pada bagian tangan dengan metode JSI menunjukkan bahwa pada percetakan kegiatan tangan kiri dan tangan kanan nilai JSI 7 dan pada kegiatan pengirisan perilaku tangan kanan dan tangan kiri memiliki nilai JSI 7, artinya kegiatan percetakan dan pengirisan beresiko dan berpotensi cidera. c. Hasil relayout dan usulan desain baru dapat meminimalkan keluhan dan hasil relayout disesuaikan dengan derajat kedekatan dan intensitas hubungan fasilitas kerja sesuai dengan metode ARC.

2. Saran

a. Untuk mengurangi keluhan kerja pada operator produksi dan mengurangi resiko kerja, perbaikan desain fasilitas kerja dapat diterapkan di usaha bakso Cakra Gajah Mungkur. b. Penggunaan mesin percetakan bakso dan alat bantu pengiris bakso dapat di manfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, quantity dan mengurangi resiko kerja yang fatal. c. Perlu perbaikan desain layout kedekatan antar fasilitas kerja untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi gerakan-gerakan yang memakan waktu sia-sia. DAFTAR PUSTAKA Bukhori Endang. 2010. “Hubungan Faktor Resiko Pekerjaan Dengan Terjadinya Keluhan Musculosketal Disorder MSDs Pada Tukang Angkut Beban Penambang Emas Di Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak”.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Garg, J S. 1995. The Strain Index: A Proposed Method To Analyze Jobs For Risk: American Industrial Hygiene Association Journal. diakses 5 Januari 2015. Humantech. 2003. Applied Ergonomics Training Manual. Humantech Inc: Barkeley Australia. Kroemer, K.H.E Kroemer, A.D. 2001. Office Ergonomics, Taylor Francis, London. Kroemer, K, Kroemer, H Albert, K, K. 2001. Ergonomics-How to Design For Ease and Efficiency, Practice Hall, New Jersey. Mc. Cormick, E.J. M.S. Sanders. 1993.Human Factor in Engineering and Design,7th ed, McGraw Hill International Edition, New York