commit to user
82
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman-Keuls ditempuh
sebagai langkah-langkah uji rata-rata setelah Anava. Berkenaan dengan hasil analisis varians dan uji rentang Newman-Keuls, ada beberapa hipotesis yang
harus diuji. Urutan pengujian disesuaikan dengan urutan hipotesis yang dirumuskan pada bab II. Hasil analisis data, yang diperlukan untuk pengujian
hipotesis sebagai berikut: Tabel 11. Ringkasan Nilai Rata-rata Kecepatan Smash Bolavoli Berdasarkan
Jenis Metode Latihan dan Tingkat Kekuatan otot lengan Variabel
Rerata Kekuatan Otot Lengan
A
1
A
2
B
1
B
2
B
1
B
2
Hasil tes awal 18.6184
16.8009 17.7402
16.6425 Hasil tes akhir
21.8487 18.3927
19.2955 18.3280
Peningkatan 3.2303 1.5918
1.5553 1.6855
Keterangan : A
1
= Latihan plyometrik. A
2
= Latihan berbeban. B
1
= Kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi B
2
= Kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah
commit to user
83 Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Metode Latihan
A
1
dan A
2
Sumber Variasi
dk JK RJK F
o
F
t
A 1 3.1259 3.126
5.1852 4.49
Kekeliruan 16
9.6457 0.603
Tabel 13. Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kekuatan otot lengan B
1
dan B
2
Sumber Variasi
dk JK RJK F
o
F
t
B 1 2.8438 2.844
4.7173 4.49
Kekeliruan 16
9.6457 0.603
Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor
Sumber Variasi
Dk JK RJK F
o
F
t
Rata-rata Perlakuan
1 81.2634
81.263 A 1 3.1259
3.126 5.1852
4.49 B 1 2.8438
2.844 4.7173
4.49 AB 1
3.9106 3.911
6.4868 4.49
Kekeliruan 16
9.6457 0.603
Total 20
100.7895
Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians KP
A2B1 A1B2 A2B2 A1B1 RST
Rerata 1.555
1.592 1.685
3.230 A2B1
1.555 -
0.037 0.130
1.675 1.0417
A1B2 1.592
- 0.094
1.639 1.2674
A2B2 1.685
- 1.545
1.4063 A1B1
3.230 -
commit to user
84 Keterangan ;
Yang bertanda signifikan pada
α
≤ 0,05. Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis I
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan berbeban memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan plyometrik. Hal ini dibuktikan dari nilai
F
hitung
= 5.185 F
tabel
= 4.49. Dengan demikian hipotesis nol H ditolak. Yang
berarti bahwa latihan berbeban memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan plyometrik dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh
bahwa ternyata latihan plyometrik memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada latihan berbeban, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 2.4111
dan 1.6204.
2. Pengujian Hipotesis II
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi memiliki peningkatan kecepatan smash bolavoli yang
berbeda dengan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai F
hitung
= 4.717 F
tabel
= 4.49. Dengan demikian hipotesis nol H
ditolak. Yang berarti bahwa mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan tinggi memiliki peningkatan kecepatan smash bolavoli yang berbeda dengan
commit to user
85 mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah dapat diterima
kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata mahasiswa yang memiliki
kekuatan otot lengan tinggi memiliki peningkatan kecepatan smash bolavoli yang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot lengan rendah,
dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 2.3928 dan 1.6386.
3. Pengujian Hipotesis III
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara metode latihan dan tingkat kekuatan otot lengan sangat bermakna. Karena F
hitung
= 6.487 F
tabel
= 4.49. Dengan demikian hipotesa nol ditolak. Yang berarti terdapat interaksi yang
signifikan antara metode latihan yang diterapkan untuk meningkatkan kecepatan smash
bolavoli dan tingkat kekuatan otot lengan.
D. Pembahasan Hasil Penelitian