F. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam peneltian ini adalah berupa data lembar keterlaksanaan pembelajaran, data hasil pre test peguasaan konsep, post test
penguasaan konsep, kemampuan berpikir kreatif melalui tes, serta data kemampuan berpikir kreatif selama pengerjaan proyek pembuatan alat penjernih
air sederhana.
a. Data Observasi
Data hasil observasi yang diperoleh dari lembar keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa di analisis dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menjumlahkan kegiatan yang terlaksana dalam setiap pembelajaran
pembelajaran. 2.
Menghitung persentase keterlaksanaannya dengan menggunakan rumus:
∑ ∑
Tabel 3.1 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan Pembelajaran Interpretasi
0-16 Sangat Kurang
17-37 Kurang
38-58 Sedang
59-79 Baik
80-100 Baik Sekali
Mundilarto, 2012, hlm. 65
b. Tes Penguasaan Konsep
Tes penguasaan konsep bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep mengenai materi yang akan diteliti. Tes ini meliputi pre test dan post test.
Jawaban siswa yang benar akan diberi skor 1satu dan jawaban yang salah akan diberi skor 0 nol, sehingga dari penskoran tersebut didapat skor yang kemudian
digunakan dalam perhitungan. Analisis pengingkatan penguasaan konsep siswa dihitung berdasarkan angka
skor pre test dan post test setiap ranah kognitif C
1
sampai dengan C
4
dengan menggunakan persamaan gain yang dinormalisasi sebagai berikut :
Hake dalam Chaerunisa, 2013 Keterangan :
S
post
: Skor Post Test S
pre
: Skor Pre Test S
max
: Skor Maximum Setelah mendapatkan nilai gain, maka data tersebut ditafsirkan dengan kriteria
sebagai berikut : Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi
Nilai g Klasifikasi
Tinggi Sedang
Rendah
Hake, 1998
c. Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Tes kemampuan berpikir kreatif diberikan kepada siswa yang dikerjakan secara individu. Adapun persamaan yang digunakan untuk pengolahan data tes
kemampuan berpikir kreatif adalah sebagai berikut :
Keterangan : NP = Nilai Persen Kemampuan Berpikir kreatif yang dicari.
2. Lembar Penilaian Proyek untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif
Selain menggunakan tes tertulis, kemampuan berpikir kreatif siswa juga diukur menggunakan rubrik penilaian selama pengerjaan proyek pembuatan alat
penjernih air sederhana. Data yang diperoleh kemudian di olah untuk mengetahui
persentase jumlah yang memunculkan setiap indikator kemampuan berpikir kreatif dengan persamaan :
Keterangan : NP = Nilai Persen Kemampuan Berpikir kreatif yang dicari.
Data NP yang telah diperoleh berdasarkan tes dan non tes kemudian dikategorikan kedalam kategori kemampuan berpikir kreatif untuk masing-masing
indikator. Tabel 3.3 Interpretasi Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif
Persentase Kategori
81 – 100
Sangat Tinggi 61
– 80 Tinggi
41 – 60
Sedang 21
– 40 Rendah
– 20 Sangat rendah
Muhibin Syah dalam Anggraeni, 2013, hlm 47 d.
Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen 1.
Validitas Pengujian validitas instrumen dilakukan secara dua tahap. Pertama validitas
logis dan yang kedua validitas empiris. Validitas logis meliputi validitas isi dan validitas konstruksi, sedangkan validitas empiris meliputi validitas concurrent dan
validitas prediksi. Pengujian validitas instrument yang telah disusun dibagi kedalam dua tahapan.
Tahapan pertama yaitu validitas logis. Instrumen tes yang meliputi tes penguasaan konsep, tes kemampuan berpikir kreatif, dan lembar penilaian proyek dilakukan
uji validitas logis oleh dosen ahli judgement. Uji validitas ini meliputi konten dan isi agar instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Setelah tahap uji logis selesai, tahap selanjutnya adalah uji empiris, namun
untuk uji empiris hanya intrumen penguasaan konsep dikarenakan dua intrumennya lainnya dirasa cukup hanya dengan uji logis.
Pengolahan data untuk tes penguasaan konsep adalah menggunakan point biserial dengan persamaan sebagai berikut :
√ Keterangan :
Y
pbi
= koefisien korelasi biserial M
p
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
M
t
= rerata skor total St = standar deviasi dari skor total proporsi
p = proporsi siswa menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1- p.
Tabel 3.4 Nilai Korelasi dan Interpretasi Validitas Instrumen
Nilai Interpretasi
0,80-1,00 Sangat Tinggi
0,60-0,80 Tinggi
0,40-0,60 Cukup
0,20-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat Rendah
Arikunto, 2012, hlm. 65 2.
Reliabilitas Reliabilitas tes merupakan tingkat keajegan suatu tes. Persamaan yang
digunakan untuk reliabilitas pada pengujian instrumen tes penguasaan konsep adalah sebagai berikut:
, dengan
∑
∑
Dimana : adalah reliabilitas tes
adalah varians belahan pertama 1 yang dalam hal ini varians skor item ganjil
adalah varians belahan kedua 2, yaitu varians skor item genap. adalah varians total yaitu varians skor total
Tabel 3.5 Interpretasi Reabilitas Butir Soal
Nilai Interpretasi
0,80-1,00 Sangat Tinggi
0,60-0,80 Tinggi
0,40-0,60 Cukup
0,20-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat Rendah
Arikunto, 2012, hlm.89
3. Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal Arikunto, 2012. Besarnya indeks kesukaran, P berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00.
Indeks kesukaran butir soal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Dimana P adalah indeks kesukaran, B adalah banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar, JS adalah jumlah seluruh siswa peserta tes. Kategori untuk
tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel . Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran
Nilai Interpretasi
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Arikunto, 2012, hlm. 225
e. Hasil Uji Coba Instrumen
Delapan belas soal tes penguasaan konsep diuji validitas logisnya oleh dosen pen-judgement. Setelah diuji validitas logis dan direvisi, instrumen diujicobakan
pada 34 peserta didik yang telah melaksanakan pembelajaran terkait dengan materi pada instrumen tes. Validitas item dan tingkat kesukaran untuk masing-
masing nomor digambarkan menjadi sebaran seperti pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Sebaran Validitas Poin Biserial dan Tingkat Kesukaran Instrumen Hasil Uji Coba
Penggunaan instrumen dalam penelitian ditentukan berdasarkan validitas logis oleh dosen ahli dan validitas empiris atau ujicoba. Instrumen tersebut sudah
valid jika diuji oleh dosen ahli, namun berdasarkan data hasil uji coba statistik mengenai instrumen yang akan digunakan untuk mengukur peningkatan
penguasaan konsep, diperoleh bahwa terdapat soal yang tidak valid atau harus di perbaiki. Dengan pertimbangan bahwa instrumen tersebut sudah di uji ahli dan
tidak ada instrumen yang mewakili, maka instrumen tersebut tetap digunakan. Ada pun reliabilitas dari hasil uji coba ini adalah 0.82 dengan kategori sangat
tinggi.
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
1.0
-0.2 0.0
0.2 0.4
0.6 0.8
Tingkat Kesukaran
Tidak Valid Sangat
Rendah Rendah
Cukup Tinggi
Y
pbis
Mudah
Sedang
Sukar
G. Pelaksanaan Penelitian