Perumusan Masalah Batasan Masalah Definisi Operasional

5 Heri Wiharja, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Core Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Berdasarkan paparan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran CORE Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengembangan multimedia interaktif sebagai alat bantu model pembelajaran CORE ? 2. Apakah hasil belajar kognitif siswa yang mengikuti mata pelajaranTIK menggunakan model pembelajaran CORE lebih baik dari siswa yang mengikuti mata pelajaran TIK secara Konvensional ? 3. Apakah penerapan model pembelajaran CORE dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran TIK ? 4. Bagaimana respon siswa terhadap mata pelajaran TIK dengan menggunakan model pembelajaran CORE ?

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari luasnya permasalahan yang dikaji, maka masalah yang akan dibatasi dalam penelitina ini adalah : 1. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada penguasaan pokok bahasan program aplikasi pengolah kata MS.Word. 6 Heri Wiharja, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Core Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa 2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dengan model pembelajaran CORE terhadap hasil belajar kognitif siswa ranah pengetahuan C1 pemahaman C2 dan penerapan C3.

1.4. Definisi Operasional

1. Pengembangan multimedia pembelajaran pada model pembelajaran CORE adalah sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi pelajaran TIK. Multimedia juga membantu guru dalam menerapkan langkah- langkah model pembelajaran CORE. Penerapan model pembelajaran CORE berbantu multimedia interaktif dilaksanakan pada kelas eksperimen. 2. Model pembelajaran CORE adalah model pembelajaran yang mencakup 4 proses, yaitu Connecting menghubungkan informasi lama dengan informasi baru, Organizing mengorganisasikan pengetahuan, Reflecting menjelaskan kembali informasi yang diperoleh, dan Extending memperluas pengetahuan. 3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Bloom dalam Winkel menggolongkan tiga tipe hasil belajar yang berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga kategori ini disebut ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik 7 Heri Wiharja, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Core Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa 4. Ranah Kognitif adalah ranah berfikir hirarkis yang berisi perilaku- perilaku yang menekankan hasil belajar intelektual yang mencakup kegiatan mental otak. Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.

1.5. Tujuan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) PADA MATERI SISTEM GERAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

5 40 100

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING AND EXTENDING) TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA SISWA TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 10 MEDAN.

1 5 24

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING Eksperimen Model Pembelajaran Core (Connecting Organizing Reflecting Extending) Dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Semester

0 2 16

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS GAME DENGAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA.

0 2 53

MODÉL CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA BABAD SUMEDANG.

1 16 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 14 39

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran M

0 3 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA.

1 7 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP - repository UPI S MTK 0902192 Title

0 0 3

1. Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) - PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) DAN OEL (OPEN ENDED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA PADA MATA PELA

2 6 37