Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran

28 Heri Wiharja, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Core Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Pengembangan multimedia didasarkan pada metode pengembangan multimedia yang diadopsi dari Munir 2008:195 sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan multimedia pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Tahap Analisis Menurut Munir 2008: 196 Pada tahap ini diterapkan tujuan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru maupun bagi lingkungan. Untuk keperluan tersebut maka analisis dilakukan berkerjasama dengan guru dalam mempelajari kurikulum TIK disekolah. Penulis melakukan pengkajian untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi disekolah dalam penyampaian materi. Permasalahan yang didapat dianalisis untuk mencari beberapa solusi alternatif 2. Tahap Desain Dalam menerapkan model pembelajaran, guru membutuhkan alat bantu dalam penyampaian materi. Maka dari itu, penulis memilih multimedia sebagai alat bantu model pembelajaran CORE dalam penyampaian materi. Pada tahap ini dilakukan persiapan pokok bahasan untuk materi pembelajaran yang akan disajikan didalam program multimedia sesuai dengan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. 29 Heri Wiharja, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Core Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Adapun SK dan KD dari mata pelajaran TIK SMP Kelas VIII yang diambil adalah SK No.1 yaitu Menggunakan perangkat lunak pengolah kata untuk menyajikan informasi dengan KD No.1.4 Menjelaskan fungsi dan menggunakan menu dan ikon pada program pengolah kata. 3. Tahap Pengembangan Tahap pengembangan software meliputi langkah-langkah : penyediaan papan cerita, carata alir, aturcara, memperhatikan grafis, media suara dan video dan pengintegrasian sistem Munir 2008:199. Setelah menentukan desain multimedia, pada tahap pengembangan penulis membuat alur cerita flowchart dan papan cerita storyboard yang akan diaplikasikan pada multimedia pembelajaran. Setelah tahap merancang flowchart dan storyboard, tahap selanjutnya adalah proses produksi program, proses produksi program dilakukan dengan menggunakan program aplikasi Adobe Flash 5.5 Proses produksi tersebut menggunakan berbagai tools yang telah disediakan, kombinasi actionscript dan berbagai komponen yang ada pada program aplikasi tersebut. 4. Tahap Implementasi Setelah melalui tahap analisis, desain dan pengembangan, multimedia yang dibuat diimplementasikan dikelas eksperimen sebagai alat bantu pada model pembelajaran CORE. Siswa dapat menggunakan software multimedia di dalam kelas secara kreatif dan interaktif melalui pendekatan individu atau kelompok Munir 2008:200. Pengimplementasian multimedia dilakukan pada saat pemberian perlakuan sebagai alat bantu 30 Heri Wiharja, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Core Connecting, Organizing, Reflecting, Extending Berbantu Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam penyampaian materi pada penelirian yaitu setelah pretes dan sebelum postes. 5. Tahap Penilaian Tahap penilaian merupakan tahap yang memperlihatkan hasil tentang kesesuian software multimedia tersebut dengan program pembelajaran. Pendekatan penilaian ditentukan seperti penilaian dalam kemampuan literasi komputer, literasi materi pembelajaran dan tahap motivasi peserta didik.

3.2. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) PADA MATERI SISTEM GERAK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

5 40 100

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING AND EXTENDING) TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA SISWA TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 10 MEDAN.

1 5 24

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING Eksperimen Model Pembelajaran Core (Connecting Organizing Reflecting Extending) Dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Semester

0 2 16

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS GAME DENGAN MODEL CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA.

0 2 53

MODÉL CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA BABAD SUMEDANG.

1 16 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 14 39

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE (Connecting, Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) (PTK Pembelajaran M

0 3 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA.

1 7 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP - repository UPI S MTK 0902192 Title

0 0 3

1. Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) - PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE (CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING) DAN OEL (OPEN ENDED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA PADA MATA PELA

2 6 37