Metodologi Penelitian Kelemahan Penelitian

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Metodologi Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratoris yang bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh terhadap setting time dan kekuatan kompresi gips tipe III yang timbul akibat adanya penambahan larutan garam dapur dan NaCl 2. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya pengaruh penambahan larutan garam dapur dan NaCl 2 pada gips tipe III terhadap setting time dan kekuatan kompresinya dengan cara memberikan perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil dari kelompok yang diberi perlakuan tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol. 34-35 5.2 Hasil Penelitian 5.2.1 Setting Time Gips Tipe III dengan Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2 Setting time didapat dengan cara menghitung waktu dimulai dari setelah terjadinya hilang kilap atau suhu gips mulai meningkat setting awal pada permukaan gips tipe III hingga mencapai suhu maksimum dengan menggunakan stopwatch dan dinyatakan dalam menit. Setting time bervariasi tiap sampel, hal ini dapat disebabkan oleh tekanan atmosfer lingkungan sekitar yang dapat berbeda setiap pengujian sampel. Faktor-faktor yang mempengaruhi setting time bukan hanya berupa waktu dan kecepatan pengadukan, aselerator dan retarder, rasio WP, suhu, dan kemurnian bubuk gips namun juga tekanan atmosfer lingkungan sekitar. 2,5,7,9 Menurut Yosi KE, dkk. Universitas Sumatera Utara 1998, suhu dan kelembaban ruang yang lebih tinggi mempercepat waktu pengerasan secara bermakna pada gips tipe III. 21 Pada penelitian ini diperoleh nilai rerata±SD setting time pada kelompok gips tipe III dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® adalah 7,17±0,56 menit, kelompok gips tipe III dengan penambahan larutan garam NaCl 2 adalah 4±0,5 menit, dan kelompok gips tipe III tanpa penambahan larutan garam adalah 10,94±1,21 menit. Hal ini menunjukkan setting time kelompok gips tipe III tanpa penambahan larutan garam kelompok C lebih panjang dibandingkan dengan gips tipe III dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® kelompok A dan NaCl 2 kelompok B, berarti dengan penambahan larutan garam 2 mengandung NaCl maka setting time akan semakin pendek. Hal ini disebabkan penambahan NaCl20 akan meningkatkan kelarutan hemihidrat menjadi dihidrat. 15,36 Hasil penelitian ini juga menunjukkan setting time kelompok A lebih panjang dibandingkan dengan kelompok B, hal ini disebabkan garam B mengandung NaCl murni 100 sedangkan garam A hanya mengandung NaCl minimal 94,7 menurut standar SNI. 19 Perbedaan kandungan NaCl inilah yang menyebabkan adanya perbedaan setting time antara kelompok A dan B. Hasil penelitian yang diperoleh kelompok NaCl 2 pada penelitian ini sama dengan hasil penelitian Ratwita DF 1994 sebesar 210 detik atau 3,5 menit. 15 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Shen C, dkk. 1981 dengan menggunakan aselerator lain berupa K 2 SO 4 , hasil setting time yang diperoleh pada kelompok dental stone yang ditambahkan K 2 SO 4 2 6,78±0,3 menit menit lebih pendek daripada kelompok kontrol 15,17±0,46 menit. Setting time pada kelompok kontrol yang diperoleh dari penelitian Shen C, dkk. 1981 lebih panjang daripada hasil Universitas Sumatera Utara setting time pada kelompok kontrol yang diperoleh pada penelitian ini. Hal tersebut dapat disebabkan karena pada penelitian Shen C, dkk. 1981 menggunakan dental stone yang mengandung sedikit partikel dihidrat yang dilapisi dengan retarder yang dapat memperlambat setting time gips tersebut. 24

5.2.2 Kekuatan Kompresi Gips Tipe III dengan Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2

Kekuatan kompresi didapat dengan cara memberikan beban tekanan pada sampel hingga pecah dengan menggunakan alat uji tekan dan dinyatakan dengan satuan kgf yang kemudian dikonversikan menjadi MPa. Kekuatan kompresi bervariasi tiap sampel, hal ini dapat disebabkan oleh tekanan atmosfer lingkungan sekitar yang dapat berbeda setiap pengujian sampel. Faktor-faktor yang mempengaruhi setting time bukan hanya berupa waktu dan kecepatan pengadukan, aselerator dan retarder, rasio WP, suhu, dan kemurnian bubuk gips namun juga tekanan atmosfer lingkungan sekitar. 2,5,7,9 Menurut Yosi KE, dkk. 1998, suhu dan kelembaban ruang yang lebih tinggi menurunkan kuat tekan gips tipe III secara bermakna. 21 Pada penelitian ini diperoleh nilai rerata±SD kekuatan kompresi pada kelompok gips tipe III dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® adalah 28,34±2 MPa, kelompok gips tipe III dengan penambahan larutan garam NaCl 2 adalah 23,67±2,1 MPa, dan kelompok gips tipe III tanpa penambahan larutan garam adalah 25,71±2,22 MPa. Hal ini menunjukkan kekuatan kompresi gips tipe III dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® lebih besar dibandingkan dengan gips tipe III dengan penambahan larutan garam NaCl 2 dan tanpa penambahan larutan garam, berarti kekuatan kompresi tertinggi terdapat pada kelompok A. Hal ini kemungkinan Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh komposisi larutan garam Dolphin ® yang tidak hanya mengandung NaCl namun juga timbal Pb, tembaga Cu, raksa Hg dan arsen As yang merupakan unsur logam yang umumnya bersifat keras. Hal inilah yang kemungkinan turut meningkatkan kekuatan kompresi gips tipe III. Menurut Ratwita DF 2005, penambahan NaCl berpengaruh terhadap kekuatan kompresi gips keras dan NaCl dengan konsentrasi 2 mempunyai kekuatan kompresi yang dapat diterima secara ilmiah. 26 Hasil penelitian pada kelompok NaCl 2 sama dengan hasil yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan oleh Ratwita DF 2005 yaitu kekuatan kompresi gips masih dapat diterima secara ilmiah pada kisaran 20,7-34,5 MPa. 7,26 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Shen C, dkk. 1981 dengan menggunakan aselerator lain berupa K 2 SO 4 , hasil kekuatan kompresi yang diperoleh pada kelompok dental stone yang ditambahkan K 2 SO 4 2 26,58±5,07 MPa lebih kecil daripada kelompok kontrol 30,57±2,48 MPa. Kekuatan kompresi pada kelompok kontrol yang diperoleh dari penelitian Shen C, dkk. 1981 lebih besar daripada hasil kekuatan kompresi pada kelompok kontrol yang diperoleh pada penelitian ini. Hal tersebut dapat disebabkan karena pada penelitian Shen C, dkk. 1981 menggunakan dental stone yang mengandung sedikit partikel dihidrat yang dilapisi dengan retarder. Partikel dihidrat dapat menambah jumlah nukleus kristalisasi gips sehingga dapat meningkatkan kekuatan kompresi gips. 24 Hasil penelitian Hasan RH, dkk. 2005 menunjukkan bahwa kekuatan kompresi maksimum gips diperoleh setelah pengeringan udara selama 1 jam dan pengeringan sampel gips dengan metode pengeringan udara secara signifikan lebih kuat dibandingkan dengan metode pengeringan dengan microwave dan metode Universitas Sumatera Utara pengeringan dengan oven. 4 Menurut Shen C, dkk. 1981, kekuatan kompresi dapat berkurang dengan bertambahnya bahan kimia seperti aselerator dan retarder diakibatkan oleh bahan kimia ini menempati ruang interkristalin sehingga menurunkan kohesi interkristalin dan menghasilkan jalinan interkristalin yang buruk. 24

5.2.3 Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2 terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi

NaCl20 bertindak sebagai aselerator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi pengerasan dengan cara meningkatkan kelarutan hemihidrat menjadi dihidrat, sedangkan penambahan NaCl20 akan bertindak sebagai retarder yang berfungsi memperlambat reaksi pengerasan akibat penumpukan NaCl pada permukaan kristal gips yang akan menghalangi pertumbuhan kristal gips. 1,15,36 Menurut Ratwita DF, penggunaan NaCl20 bertindak sebagai aselerator, namun sebaliknya bila konsentrasinya 20 maka NaCl akan bertindak sebagai retarder yang justru memberikan pengaruh memperlambat reaksi pengerasan. 15 Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada tabel 2 terlihat bahwa kelompok C memiliki rerata setting time terpanjang 10,94±1,21 menit dibandingkan dengan kelompok A 7,17±0,56 menit dan kelompok B 4±0,5 menit. Dari hasil penelitian pada tabel 4 terlihat bahwa ada pengaruh penambahan larutan garam pada gips tipe III terhadap setting time karena diperoleh signifikansi p=0,000 p0,05. Pada tabel 5 hasil uji LSD menunjukkan adanya perlakuan yang bermakna antar kelompok perlakuan: kelompok B dengan p=0,000 p0,05 dan kelompok C dengan p=0,000 p0,05. Adanya perlakuan bermakna disebabkan karena penambahan NaCl20 akan Universitas Sumatera Utara meningkatkan kelarutan hemihidrat menjadi dihidrat sehingga memperpendek setting time gips. 15,36 Pada penelitian ini menunjukkan setting time kelompok C lebih panjang dibandingkan dengan kelompok A dan B, berarti dengan penambahan larutan garam 2 mengandung NaCl maka setting time akan semakin pendek. Menurut Ratwita DF, penggunaan NaCl20 bertindak sebagai aselerator, namun sebaliknya bila konsentrasinya 20 maka NaCl akan bertindak sebagai retarder yang justru memberikan pengaruh memperlambat reaksi pengerasan. 15 NaCl dapat menurunkan setting time gips, hal ini mungkin disebabkan karena NaCl dapat meningkatkan laju pendinginan sehingga reaksi eksotermis yang terjadi menjadi lebih singkat. Rizal MT 2005 menyatakan bahwa NaCl mampu meningkatkan laju pendinginan apabila dilarutkan dalam air. 37 Berdasarkan hasil yang diperoleh, pada tabel 3 terlihat bahwa kelompok A memiliki nilai rerata kekuatan kompresi terbesar 28,34±2 MPa dibandingkan dengan kelompok B 23,67± 2,1MPa dan kelompok C 25,71±2,22 MPa. Dari hasil penelitian tabel 6 terlihat bahwa ada pengaruh penambahan larutan garam pada gips tipe III terhadap kekuatan kompresi karena diperoleh signifikansi p=0,000 p0,05. Adanya pengaruh penambahan larutan garam pada gips tipe III disebabkan karena setiap penambahan larutan garam baik sebagai aselerator maupun retarder akan menurunkan kekuatan kompresi gips setelah mengeras. 38 Pada tabel 7 hasil uji LSD menunjukkan adanya perlakuan yang bermakna antar kelompok perlakuan: kelompok B NaCl 2 dengan p=0,000 p0,05 dan kelompok C dengan p=0,014 p0,05. Hal ini sesuai Universitas Sumatera Utara dengan penelitian Ratwita DF 2005 yang menyatakan bahwa penambahan NaCl berpengaruh terhadap kekuatan kompresi gips. 26 Menurut Shen C, dkk. 1981, penggunaan aselerator dalam bentuk larutan jauh lebih efisien dalam menurunkan setting time dan meningkatkan kekuatan kompresi dibandingkan dalam bentuk bubuk terutama larutan dalam konsentrasi yang rendah. 24 Jika dilihat dari aspek klinis, setting time model kerja yang lebih pendek diperlukan selain untuk menganalisa apakah preparasi gigi yang dilakukan telah sejajar satu sama lain pada kasus GTC yang memerlukan banyak gigi penyangga, juga agar pasien dapat dengan segera menggunakan GTC sementara untuk mengembalikan estetis atau fungsi pengunyahannya kembali untuk sementara waktu sambil menunggu selesainya pembuatan mahkota gigi permanen pada kasus pembuatan GTC. Kekuatan kompresi model kerja yang lebih besar juga dibutuhkan agar model kerja tidak pecah saat dikeluarkan dari cetakan. Jika dilihat dari aspek laboratoris, setting time model kerja yang lebih pendek diperlukan pada saat pengisian kuvet agar proses pembuatan gigitiruan atau mahkota gigi permanen lebih singkat, sedangkan kekuatan kompresi model kerja yang lebih besar juga dibutuhkan agar model kerja tidak pecah saat dilakukan pengepresan kuvet. 5.2.4 Korelasi antara Setting Time dan Kekuatan Kompresi pada Gips Tipe III yang Ditambahkan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2 Pada tabel 8 memperlihatkan hasil analisis statistik Korelasi Pearson yang menunjukkan bahwa pada α=0,05 diperoleh hasil tidak adanya korelasi antara setting time dengan kekuatan kompresi pada gips tipe III yang ditambah larutan garam dapur Universitas Sumatera Utara Dolphin ® dan NaCl 2 dengan signifikansi p=0,141 p0,05, artinya setting time dan kekuatan kompresi pada gips tipe III yang ditambahkan larutan garam dapur Dolphin ® dan NaCl 2 pada penelitian tidak dapat dilihat korelasinya. Hal ini terjadi karena pada penelitian ini pengujian setting time dan kekuatan kompresi dilakukan pada sampel yang berbeda, yang disebabkan oleh sampel telah rusak saat dilakukan pengujian setting time sehingga tidak dapat diuji lagi kekuatan kompresinya. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan penambahan larutan garam NaCl 2 terjadi penurunan setting time dan kekuatan kompresi namun dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® terjadi penurunan setting time dan peningkatan kekuatan kompresi sehingga waktu kerja pembuatan model kerja gigitiruan menjadi lebih singkat dan dihasilkan model kerja yang lebih kuat dan tahan terhadap abrasi yang berguna saat dilakukannya pengukiran malam, penanaman model kerja dalam kuvet serta pencocokan kembali gigitiruan pada model kerja dalam proses pembuatan gigitiruan. Penambahan larutan garam yang mengandung NaCl20 ke dalam gips tipe III menurunkan setting time dan kekuatan kompresi. Pada penelitian Ratwita DF 1994 dan 2005 menyatakan bahwa dengan penambahan larutan NaCl 2 selain dapat menurunkan setting time hingga 210 detik, dapat juga menurunkan kekuatan kompresi namun masih dalam nilai yang dapat diterima secara ilmiah. 15,26

5.3 Kelemahan Penelitian

Kelemahan pada penelitian ini yang dapat mempengaruhi setting time pada sampel adalah uji hilang kilap untuk mengukur setting awal yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti. Hal ini disebabkan oleh uji hilang kilap lebih bersifat subjektif, Universitas Sumatera Utara namun untuk meminimalisasi kesalahan yang terjadi maka peneliti melakukan pengukuran suhu sesaat setelah adonan dituang kedalam cetakan dan adonan dianggap telah kehilangan kekilapannya sesaat setelah suhu gips meningkat. Pada penelitian ini didapatkan pula hasil penelitian yang berupa tidak adanya korelasi antara setting time dan kekuatan kompresi pada gips tipe III yang ditambah larutan garam dapur Dolphin ® dan NaCl 2, hal ini disebabkan pada penelitian ini uji setting time dilakukan pada sampel yang berbeda dengan uji kekuatan kompresi sehingga tidak dapat terjadi korelasi antara variabel yang diteliti. Peneliti tidak dapat melakukan uji setting time dan kekuatan kompresi pada sampel yang sama dikarenakan sampel telah rusak saat dilakukan pengujian setting time sehingga tidak dapat diuji lagi kekuatan kompresinya. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan uji setting time dengan menggunakan jarum Vicat dan Gillmore oleh karena pada pengujian ini alat yang digunakan berupa jarum yang dapat disesuaikan beratnya sehingga kerusakan yang terjadi pada sampel dapat dihindari seminimal mungkin. Peneliti tidak dapat melakukan pengukuran setting time dengan menggunakan jarum Vicat dan Gillmore oleh karena keterbatasan alat tersebut di kota Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini disimpulkan bahwa: 1. Nilai rerata setting time gips tipe III dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® adalah 7,17±0,56 menit, kelompok gips tipe III dengan penambahan larutan garam NaCl 2 adalah 4±0,5 menit, dan kelompok gips tipe III tanpa penambahan larutan garam adalah 10,94±1,21 menit. 2. Nilai rerata kekuatan kompresi gips tipe III dengan penambahan larutan garam dapur Dolphin ® adalah 28,34±2 MPa, kelompok gips tipe III dengan penambahan larutan garam NaCl 2 adalah 23,67±2,1 MPa, dan kelompok gips tipe III tanpa penambahan larutan garam adalah 25,71±2,22 MPa. 3. Ada pengaruh penambahan larutan garam dapur dan NaCl 2 pada gips tipe III terhadap setting time dengan p=0,000 p0,05 dan terhadap kekuatan kompresi dengan p=0,000 p0,05. 4. Tidak ada korelasi antara setting time dengan kekuatan kompresi pada gips tipe III yang ditambah larutan garam dapur Dolphin ® dan NaCl 2 dengan signifikansi p=0,141 p0,05. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan larutan garam dapur 2 pada gips tipe III dapat menurunkan setting time dan meningkatkan kekuatan kompresi sehingga waktu kerja pembuatan model kerja gigitiruan menjadi lebih singkat dan dihasilkan model kerja yang lebih kuat dan tahan terhadap abrasi. Jika dilihat dari Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbedaan Kekuatan Kompresi Gipsum Tipe III Pabrikan, Gipsum Tipe III Daur Ulang Dengan dan Tanpa Penambahan Larutan Garam Dapur 1,5% Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

4 50 70

Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

1 57 70

Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

10 57 81

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Untuk Pembuatan Gigitiruan - Pengaruh Penambahan NaCl dan Garam Dapur terhadap Perubahan Dimensi Gips Tipe III pada Pembuatan Model Kerja Gigitiruan

0 0 17

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN NaCl DAN GARAM DAPUR TERHADAP PERUBAHAN DIMENSI GIPS TIPE III PADA PEMBUATAN MODEL KERJA GIGITIRUAN

0 0 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur dan NaCl 2% terhadap Setting Time dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe III sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

0 0 7

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN GARAM DAPUR DAN NaCl 2 TERHADAP SETTING TIME DAN KEKUATAN KOMPRESI GIPS TIPE III SEBAGAI BAHAN MODEL KERJA GIGITIRUAN

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Penambahan Larutan Garam Dapur Dan Nacl 2%Terhadap Setting Time Dan Kekuatan Kompresi Gips Tipe Iii Sebagai Bahan Model Kerja Gigitiruan

0 0 7

PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN GARAM DAPUR DAN NaCl 2 TERHADAP SETTING TIME DAN KEKUATAN KOMPRESI GIPS TIPE III SEBAGAI BAHAN MODEL KERJA GIGITIRUAN

0 2 16