50
d. Refleksi
Pelaksanaan kegiatan siklus I pertemuan pertama ini, kondisi anak dalam keadaan senang, rasa ingin tahunya mulai muncul, dan
anak-anak menyukai dadu yang dipergunakan, papan ular tangga yang digunakan mengalami sedikit kendala, yaitu gambarnya masih
kurang jelas, papannya terlalu kecil, dan belum adanya tangga yang seharusnya ada di papan permainan. Kegiatan pembelajaran pada
siklus pertama pertemuan I ini, terbilang masih kacau, banyak anak yang berebut bidak catur, ada yang tidak mau memakai pion yang
berwarna hijau, ada pula anak yang memegang dadu, dan tidak mau melepasnya, dikelompok lain, masih ada yang hanya diam dan
bingung menjalankan permainan ular tangga ini. Menyikapi perolehan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I
pertemuan I peneliti simpulkan belum mencapai target yang peneliti harapkan untuk itu akan dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I
pertemuan II.
3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Pertemuan II
Setelah peneliti menganalisis perbaikan pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama. Dari hasil tersebut peneliti melakukan
perbaikan pembelajaran
siklus I
pertemuan kedua.
Dengan mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan memilih
strategi, metode pembelajaran, dan pengajaran efektif, menyenangkan anak, dari kegiatan permainan ular tangga yang sudah dilaksanakan.
a. Rencana Kegiatan
Siklus II merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang pelaksaannya merupakan pembenahan dari Pra Siklus dan
implementasi dari Siklus I, dimana ketika anak praktek bermain ular tangga, terdapat beberapa pembelajaran yaitu berhitung 1-20 dan
mengenal angka, dalam praktiknya Siklus II, merupakan hasil
51
pemahaman dari indikator-indikator yang sudah di rancang oleh penulis.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada Siklus I pertemuan kedua sebagai berikut:
1 kegiatan awal
a guru memberi salam, mengajak anak berdoa bersama
b guru mengabsen kehadiran anak
c guru mengkondisikan tempat duduk anak
d guru mengajak anak bernyanyi dengan syair Bapak Tani
2 kegiatan inti
a guru mengeluarkan papan permainan ular tangga, dadu dan
bidaknya b
guru memperkenalkan nama dan fungsi dari masing-masing alat permainan ular tangga
c guru bertanya jawab mengenai permainan ular tangga
d guru membagi anak menjadi 4 kelompok, dan setiap
kelompok beranggotakan 5 anak e
guru membagi papan ular tangga, bidak, dan dadu pada masing-masing kelompok
f guru menjelaskan aturan permainan ular tangga
g guru menunjuk anak yang bermain pertama dan anak yang
bermain terakhir pada masing-masing kelompok h
anak bermain mengikuti peraturan dan bergiliran memainkan dadu
i selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti dan guru
melakukan pengamatan terhadap anak yang melakukan permainan ular tangga
3 kegiatan akhir
a guru mengevaluasi hasil kecerdasan logika matematika
melalui permainan ular tangga
52
b guru bertanya jawab mengenai perasaan anak saat bermain
permainan ular tangga.
c guru memberi salam dan penutup
Tabel 8.
Tabulasi Skor Observasi Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak
Kelompok B Di TK Pertiwi III Karanganyar
Penelitian Siklus 1 Pertemuan Kedua
No. Nama
Siswa Butir Amatan
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Esty
3 3
3 3
2 3
3 2
22 69
2 Putri A
3 3
3 3
2 3
3 3
23 72
3 Aulia
1 1
1 1
1 1
1 1
8 25
4 Galeh
2 1
1 1
1 1
1 1
9 28
5 Dimas
2 2
2 3
3 3
4 3
22 69
6 Risky
2 2
2 3
3 3
3 3
21 66
7 Bunga
2 2
2 3
3 3
2 2
19 59
8 Nanda
2 3
3 3
3 3
3 2
22 69
9 Sifa
2 2
2 3
2 2
2 1
16 50
10 Zahra
2 2
3 2
2 2
2 3
18 56
11 Amel
2 2
2 2
2 3
3 4
20 63
12 Asifa
2 2
3 3
2 2
2 2
18 56
13 Afgan
3 3
3 3
2 3
3 3
23 72
14 Ezra
3 3
3 3
3 3
4 3
25 78
15 Gagah
2 3
3 3
3 3
4 4
25 78
16 Bela
2 4
2 3
4 3
3 3
24 75
17 Adrian
2 2
3 2
3 2
3 1
20 63
18 Farhan
2 3
3 3
3 3
3 2
22 69
19 Hafis
2 2
2 2
2 2
3 3
18 56
20 Fitri
1 1
1 1
1 1
1 1
8 25
Jumlah 42 46 49 50 47 49 53 47
383 1198
Rata-rata Skor 383:20=19
Persentase 1198:20=59,9
53
Keterangan : Skor Maksimal = 32
Jumlah Skor riil Persentase =
X 100 Skor Maksimum
c. Observasi
Pelaksanaan tahap siklus I pertemuan II perkembangan kecerdasan logika matematika anak dinyatakan berkembang, anak
mulai hafal lambang bilangan yang di berikan, dari hasil yang dicapai mulai terlihat anak yang mendapat skor 4 Berkembang Sangat Pesat,
dari rata-rata pencapaian anak, yang memperoleh nilai 50 ada 17 anak, sisanya 3 orang masih belum berkembang, kemampuan anak
meningkat menjadi 59,9. Pada tahap ini anak mulai sedikit mengetahui aturan permainan,
anak yang sebelumnya pasif mulai tertarik dengan permainan ular tangga, meski berhitung masih di bantu guru, namun antusias anak
untuk mengikuti permainan ular tangga mulai tampak
d. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama guru berdiskusi dan menganalisis hasil pengamatan pada Siklus I, antara lain mengambil kesimpulan
tentang kemampuan anak setelah dikenai tindakan, menilai masing-masing anak dalam praktik pengembangan kecerdasan logika
matematika dengan permainan ular tangga. Apabila dalam hasil refleksi tersebut terdapat aspek-aspek yang belum tercapai pada siklus
atau tidak berhasil, maka akan dilakukan perbaikan pada Siklus II. Pelaksanaan Siklus II akan dilaksanakan setelah refleksi pada
Siklus I, meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan siklus II direncanakan berdasarkan hasil
54
refleksi siklus I. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum tercapai pada siklus I.
Demikian juga dengan siklus selanjutnya, tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum yang belum tercapai
pada siklus sebelumnya siklus II. Penelitian Pengembangan Kecerdasan Logika matematika di TK
Pertiwi III Karanganyar kecamatan Sambungmacan, kabupaten Sragen tahun 20142015 melalui permainan ular tangga dari guru.
Penelitian ini akan dihentikan pada siklus tertentu jika sudah memenuhi target, dari hasil penelitian pada Siklus I pertemuan II,
peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke dalam siklus II.
4. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II Pertemuan I