36
kemampuan anak kelompok B ini cukup mudah untuk menyerap pembelajaran tetapi sebagian juga masih kurang bisa mandiri dalam
melakukan setiap kegiatan.
4. Struktur Organisasi TK Pertiwi III Karanganyar,kecamatan
Sambungmacan,kabupaten Sragen
Struktur organisasi TK Pertiwi III Karanganyar,kecamatan Sambungmacan,Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Struktur Organisasi TK Pertiwi III Karanganyar,kecamatan
Sambungmacan,kabupaten Sragen
5. Keadaan SDM
TK Pertiwi III Karanganyar, kecamatan Sambungmacan, kabupaten Sragen, dipimpin oleh Ibu Sumiyati dan dalam proses belajar mengajar
kepala TK dibantu dibantu oleh Guru pengajar sebangyak 4 Guru dengan kualifikasi pendidikan SMA dan S1, Saat ini masih ada yang sedang
melanjutkan pendidikan kejenjang S1 PAUD. Ketua Yayasan
Sulasih,M.pd
Kepala Sekolah Sumiyati,S.pd
Guru Kelas Purbo
Winarni Guru Kelas
Tri Romawati,S.pd
Guru Kelas Puji Lestari
Guru Kelas Destiana
Canggih
37
Tabel 4.
Data Guru TK Pertiwi III Karanganyar,kecamatan Sambungmacan,kabupaten Sragen
No Nama
L P
Jabatan Ijasah
TMT 1.
Sumiyati,Spd P
Kepala TK S1 PAUD
07-01-84 2.
Tri Rohmawati,Spd P
Guru S1 PAUD
01-12-04 3.
Purbo Winarni P
Guru SMK
01-12-05 4.
Puji Lestari P
Guru SMU
10-08-05 5.
Destiana Canggih S P
Guru SMU
01-07-11
6. Kegiatan Pembelajaran di TK Pertiwi III Karanganyar,kecamatan
Sambungmacan,kabupaen Sragen
TK Pertiwi III Karanganyar, kecamatan Sambungmacan, kabupaten Sragen terdapat 2 Kelompok belajar yaitu kelas A dan kelas B dan masuk
setiap hari dari senin sampai sabtu. Waktu pembelajaran dimulai pukul 07.00-10.00 WIB. Kegiatan pembelajaran di TK Pertiwi III Karanganyar
kecamatan Sambungmacan kabupaten Sragen menggunakan kegiatan kelompok dan klasikal.
Setiap hari pukul 06.30 WIB guru piket datang untuk menyambut anak-anak yang baru datang, bel tanda masuk pukul 07.15 WIB
waktunya anak-anak berpisah dengan orang tua, kemudian berbaris untuk masuk didalam kelas. Pembelajaran awal dimulai selama 30 menit yang
meliputi berbaris, doa, salam, bernyanyi, mengabsen murid. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang dimulai pukul 07.30 WIB sampai
pukul 08.30 WIB, setelah itu anak-anak bermain bebas diluar kelas sampai pukul 09.00 WIB. Anak-anak masuk kedalam kelas pukul 09.00
WIB kemudian cuci tangan, berdoa, makan bekal bersama. Pukul 09.30 WIB waktunya untuk kegiatan akhir, ulasan kegiatan, evaluasi,
pemberian prestasi, setelah itu guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
38
A. Deskripsi Pra Siklus
Peneliti melakukan observasi terhadap kemampuan pengembangan kecerdasan logika matematika anak di TK Pertiwi III Karanganyar, kecamatan
Sambungmacan, kabupaten Sragen Tahun 20142015, untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi ketika proses pembelajaran pengembangan
kecerdasan logika matematika. Kegiatan Pra tindakan dilakukan selama dua kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri atas 30 menit pembelajaran. Kegiatan
Pra tindakan ini dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2014 pukul 08.00-09.00 WIB dan 23 Oktober 2014 pukul 08.00-09.00 WIB.
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara untuk mengetahui kemampuan logika matematika anak dalam pembelajaran dikelas khususnya
pada saat pengembangan kecerdasan logilka matematika. Berdasarkan hasil observasi pengamatan tersebut,dapat disimpulkan bahwa kendala yang
dihadapi anak ketika melakukan pengembangan kecerdasan logika matematika adalah sebagai berikut:
1. Anak kurang berminat pada saat pembelajaran berhitung.
2. Anak kurang mampu mengenal lambang bilangan
3. Anak kurang berani rasa malu,tegang,takut salah,tidak percaya diri
dalam hal hitung menghitung. 4.
Kurangnya pemanfaatan media saat pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap kemampuan matematika anak sebelum dikenai tindakan, masih banyak anak yang belum bisa berhitung,
belum bisa membedakan lambang bilangan, Selain itu anak belum berminat dalam pembelajaran pengembangan kecerdasan matematika hal itu disebabkan
karena kurangnya media saat pengembangan kecerdasan logika matematika. Pada tahap pra tindakan, kemampuan awal berhitung anak dilakukan
dengan berhitung angka 1-20 dihadapan Guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan berhitung anak sebelum dikenai tindakan. Dalam
pembelajaran pengembengan kecerdasan matematika, beberapa anak terlihat
39
memperhatikan guru, namun tidak sedikit anak yang berbicara dengan temannya yang beraktivitas sendiri. Tampak sebagian anak tidak
memperhatikan penjelasan guru. Beberapa anak terlihat berbicara dengan teman sebangkunya dan anak menghadap kesamping. Hal ini mengganggu
anak lain yang sedang memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Menurut hasil dari pengamatan yang menyatakan bahwa anak yang
memperhatikan dan konsentrasi selama proses pembelajaran hanyalah 7 anak atau sekitar 35.
Saat kegiatan bernyanyi yaitu lagu, atas bawah, anak tidak dapat mengikuti gerakan dengan benar, saat menunjuk posisi diatas anak belum
mengetahui posisi diatas, dibawah, dikanan, dikiri, didepan, dibelakang, pertama, dan terakhir, anak masih belum bisa mengikuti gerakan tangan
dengan benar.Pada tahap pra tindakan, kemampuan anak dalam pembelajaran matematika sangat kurang. Hal ini dapat dilihat ketika kegiatan pembelajaran
memasangkan jumlah ayam dengan lambang bilangan, anak masih belum mendapatkan nilai yang bagus, masih banyak anak yang keliru memasangkan
lambang bilangan, bahkan ada anak yang tidak mau mengerjakan kegiatan yang diberikan, sama halnya dengan kegiatan berhitung, saat berhitung
menggunakan jari, anak masih keliru menunjukkan jumlah jari dengan bilangan yang di ucapkan.
Melihat dari kejadian diatas maka peneliti meminta izin kepada Kepala TK Pertiwi III Karanganyar, untuk menggunaan metode permainan ular
tangga. Dengan metode permainan ular tangga dan alat peraga yang sesuai dapat mengembangkan kecerdasan logika matematika dan meningkatkan
motivasi belajar anak. Karena dalam kegiatan pembelajaran menggunakan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Pada masa anak
adalah masa bermain, maka anak merasa senang, tidak tertekan, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
Setelah kesepakatan dari Kepala Sekolah didapat, maka kegiatan se lanjutnya yaitu, menyiapkan alat dan bahan yang akn digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, media yang digunakan yaitu papan ular tangga yang
40
bagus dan menarik perhatian anak, sehingga anak akan lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.
B. Deskripsi Hasil Setiap Siklus
1. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus
Sebelum melakukan Tindakan Kelas Siklus I, peneliti melakukan observasi pra siklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk
mengetahui kecerdasan logika matematika anak sebelum dilakukan tindakan dengan menerapkan kecerdasan logika matematika dengan
melalui permainan ular tangga. Pelaksanaan observasi memerlukan instrumen yang digunakan
sebagai pedoman dalam pengamatan yang dilakukan. Dalam penelitian ini ada 2 aspek yang di amati yaitu keaktifann anak dan pelaksanaan
kecerdasan logika matematika dengan melalui permainan ular tangga. Adapun penyusunan pedoman observasi adalah sebagai berikut
a. Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui
peningkatan kemampuan anak. Adapun tingkat perkembangan yang akan dicapai berdasarkan indikator adalah sebagai berikut:
1 memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
2 menyebutkan konsep kanan-kiri, atas-bawah, naik-turun,
pertama-terakhir. 3
membilangmenyebut urutan bilangan dari 1-20
b. Menjabarkan indikator kedalam butir amatan yang menunjukkan
pencapaian indikator yang dapat dilakukan anak ketika melakukan
kegiatan, yang dijadikan kisi-kisi dalam melakukan observasi.
41
Tabel 5.
Instrumen Observasi Kecerdasan Logika Matematika
Keterangan : Skor 4 BSP : Berkembang Sangat Pesat
Skor 3 BSH : Berkembang Sesuia Harapan Skor 2 MB
: Mulai Berkembang Skor 1 BB
: Belum Berkembang No.
Indikator Butir amatan
Diskription
Pra Siklus Siklus
Pertama Siklus
Kedua 1 2 3 4 1 2 3
4 1 2 3 4
1. Membilangm
enyebut urutan
bilangan dari 1-20
− Menyebutkan urutan angka 1-5
− Menyebutkan urutan angka 6-10
− Menyebutkan urutan angka 11-15
− Menyebutkan urutan angka 16-20
2. Memasangka
n benda sesuai dengan
pasangannya − Dapat
memasangkan lambang bilangan
− Dapat menghitung jumlah bilangan
yang ada
3. Menyebutkan
konsep kanan-kiri,
atas-bawah, naik-turun,
maju-mundur, pertama-terak
hir − Dapat
membedakan konsep pertama
− Dapat membedakan
konsep terakhir
42
c. Menuliskan kedalam instrumen kedua observasi yang berisi nama
anak, tema, sub tema, kelompok, semester, butir amatan, jumlah deskriptor amatan, tempat dan tanggal amatan.
d. Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.
e. Menghitung Persentasi peningkatan pengembngan kecerdasan logoka
matematika anak melalui permainan ular tangga dengan cara sebagai berikut :
1 Skor mencapai kemampuan anak
Jumlah skor butir amatan anak X 100
Skor Maksimum Skor maksimum =
Skor maksimum butir amatan x jumlah butir amatan
2 Hasil presentasi diisikan pada tebel tabulasi pada kolom
f. Menghitung rata-rata pencapaian dengan skor maksimum pada setiap
siklus yang telah ditentukan penelitian. Peneliti pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah mencapai skor maksimum yang telah
ditentukan peneliti pada setiap siklusnya. g.
Membandingkan persentase rata-rata pencapaian kecerdasan logika matematika semua anak dengan indikator keberhasilan pada setiap
siklus.
Adapun penilaian dari kegiatan Pra tindakan pengembangan kecerdasan logika matematika anak sebelum dikenai tindakan disajikan
pada tabel berikut:
43
Tabel 6.
Tabulasi Skor Observasi Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Ular Tangga Pada Anak
Kelompok B Di TK Pertiwi III Karanganyar
Penelitian Pra Siklus
Keterangan : Skor Maksimal = 32
Jumlah Skor riil Persentase =
X 100 Skor Maksimum
No .
Nama Anak
Butir Amatan Jumlah
Skor Persentase
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Esty
1 1
1 1
1 1
2 1
9 28
2 Putri A
2 2
1 1
1 1
1 1
10 31
3 Aulia
1 1
1 1
1 1
1 1
8 25
4 Galeh
1 1
1 1
1 1
1 1
8 25
5 Dimas
1 1
1 2
1 2
2 2
12 37
6 Risky
1 1
1 1
1 2
2 2
11 34
7 Bunga
2 2
2 2
1 1
1 1
12 37
8 Nanda
1 1
1 1
1 1
2 2
10 31
9 Sifa
1 1
1 1
1 1
1 1
8 25
10 Zahra
1 1
1 1
1 2
1 1
9 28
11 Amel
1 2
1 2
1 1
1 1
11 34
12 Asifa
1 1
2 2
1 1
2 1
10 31
13 Afgan
2 1
1 2
2 2
1 1
12 37
14 Ezra
1 1
1 2
1 2
2 2
12 37
15 Gagah
1 1
2 1
1 2
2 2
12 37
16 Bela
2 2
2 1
1 1
1 1
11 34
17 Adrian
2 2
1 1
1 1
2 1
11 34
18 Farhan
1 1
1 1
1 2
2 1
10 31
19 Hafis
1 1
1 1
1 2
2 2
11 34
20 Fitri
1 1
1 1
1 1
1 1
8 25
Jumlah 25 25 24 26 21 28 30 26
205 635
Rata-rata Skor 205:20=10,25
Persentase 635:20=31,75
44
Berdasarkan hasil pengamatan sebelum dilakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa dalam satu kelas tidak ada seorang anak pun yang
mendapatkan nilai 4 Berkembang Sangat Pesat. Tingkat keberhasilan sebelum dilakukan penelitian 31,75. Perkembangan yang dimiliki anak
dalam hal kecerdasan logika matematika masih kurang, hal ini disebabkan karena banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari Guru, anak
bercanda dengan teman sebangkunya, ngobrol sendiri, bosan dengan metode pembelajaran.
Dari data diatas kemampuan anak yang mencapai 50 tidak ada, hal ini membuktikan tingkat kemampuan kecerdasan logika matematika anak
di TK Pertiwi III Karanganyar Sragen tahun ajaran 20142015 dinyatakan masih rendah dan perlu sekali dilakukan tindak lanjut, agar kecerdasan
logika matematika dapat berkembang secara optimal.
a. Analisis Pencarian Data
Sebelum melakukan penelitian, peneliti menemukan fakta-fakta dilapangan kenapa anak belum dapat mengembangkan kecerdasan
logika matematika. Adapun fakta yang yang peneliti temukan sebagai berikut:
1 metode yang digunakan, belum menarik perhatian anak
2 pembelajaran dirasa anak membosankan, dalam kegiatan
memasangkan gambar ayam dengan lambang bilangan. 3
ramai, ngobrol, tidak memperhatikan penjelasan guru.
Dalam upaya mengembangkan kecerdasan logika matematika anak, ketika pembelajaran berhitung, anak masih belum mampu
berhitung dengan benar, anak belum bisa menunjukkan lambang bilangan dengan jumlah jari yang diacungkan, terlihat anak masih
pasif dalam pembelajaran berhitung.
45
b. Deskripsi Penelitian Siklus
Berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi anak dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak serta berbagai
faktor penyebab munculnya permasalahan sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pendahuluan, maka peneliti melakukan
serangkaian tindakan guna mengatasi permasalahan dalam mengembangkan kecerdasan logika matematika anak di TK Pertiwi
III Karanganyar kecamatan Sambungmacan, kabupaten Sragen. Tehnik yang peneliti pergunakan yaitu melakukan penelitian tindakan
kelas dua siklus. Penelitian yang peneliti lakukan diawali Pra siklus hasil
pengembangan kecerdasan logika matematika anak sebelum dilakukan penelitian. Kemudian peneliti melakukan perbaikan pada
siklus I, Setiap Siklus peneliti melakukan penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar dan refleksi.
2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Pertemuan I