MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI BERMAIN KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN) Mengembangkan Kemampuan Logika Matematika Melalui Bermain Klasifikasi (Pengelompokan) Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi II Nglorog Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI BERMAIN KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN)
PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II NGLOROG KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat sarjana S-1
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
YANUAR DEWI INDAH WULANDARI NIM A53H111056
PSKGJ PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013/2014
(2)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102 Website: http//www.ums.ac.id Email : ums@ums.ac.id
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir: Nama : Dra. Surtikanti, S.H.M.Pd
NIP / NIK : 155
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/ tugas akhir mahasiswa :
Nama : Yanuar Dewi Indah Wulandari
NIM : A53H111056
Program Studi : PG PAUD PSKGJ
Judul Skripsi : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LOGIKA
MATEMATIKA MELALUI BERMAIN
KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN) PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II NGLOROG KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 10 Februari 2014 Pembimbing
Dra. Surtikanti, S.H.M.Pd NIK : 155
(3)
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI
BERMAIN KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN) PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI II NGLOROG KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014
Yanuar Dewi Indah Wulandari. A53H111056, Progam Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 117 halaman.
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan logika matematika anak usia dini dengan bermain klasifikasi (pengelompokan) tahun ajaran 2013/2014. Subyek pelaksanaan tindakan ini adalah anak kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog yang berjumlah 20 anak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil persentase pencapaian setiap anak dengan persentase keberhasilan yang telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya dan selain itu peneliti menggunakan teknik deskriptif interaktif. Hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan kemampuan logika matematika anak melalui bermain klasifikasi (pengelompokan). Kemampuan logika matematika anak pada pra siklus mencapai 37%, siklus pertama 40%, dan siklus kedua menjadi 80%. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa variasi dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kemampuan logika matematika melalui bermain klasifikasi (pengelompokan). Dengan demikian, dapat terbukti bahwa penerapan bermain klasifikasi (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan logika matematika anak kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014.
(4)
I. PENDAHULUAN
Kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini melibatkan ketrampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Kecerdasan ini pada dasarnya melibatkan kemampuan-kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola-pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. (Darsinah, 2011 : 123)
Umumnya anak yang mempunyai kecerdasan logis matematis akan peka dan mampu membedakan pola logika dan numerik serta mampu menangani rangkaian penalaran yang panjang. Anak-anak dengan kecerdasan logis matematis pada umumnya menunjukkan minat yang besar pada aktivitas eksplorasi. Hal ini untuk menjawab rasa penasarannya. Ia juga aktif bertanya tentang berbagai hal yang dilihatnya dan menuntut adanya jawaban rasional yang masuk akal dari setiap pertanyaan yng dia ajukan. Anak-anak dengan kecerdasan logis selalu yakin bahwa semua pertanyan mempunyi jawaban yang rasional. Itulah sebabnya anak akan merasa lebih nyaman jika dihadapkan pada sesuatu yang dapat dikategorikan, diukur, dianalisis, dan dihitung. (Neni Utami Adiningsih, 2008 : 6)
Anak-anak di TK pertiwi 2 nglorog sragen sebagian besar masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan matematika. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pra siklus yang dilakukan peneliti dan dari hasil observasi tersebut, secara keseluruhan rata-rata pencapaian kemampuan logika matematika terutama dalam hal bentuk-bentuk geometri hanya mencapai 37%. Kondisi ini diamati sebagai masalah yang harus diatasi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan rangsangan agar kemampuan matematikanya berkembang. Rangsangan ini salah satunya dapat diberikan dengan cara bermain klasifikasi (pengelompokan). Bermain klasifikasi adalah bermain mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan jenis, fungsi, warna, bentuk pasangannya sesuai dengan yang dicontohkan dan tugas yang diberikan oleh guru. Dengan bermain klasifikasi bentuk-bentuik geometri anak-anak diharapkan dapat mengenal dan menyebutkan berbagai macam benda
(5)
berdasarkan bentuk geometri dengan cara mengamati benda-benda yang ada di sekitarnya misalnya lingkaran, segitiga, bujur sangkar, segi empat, segi lima, segi enam, setengah lingkaran, bulat telur (oval) (depdiknas, 2007 : 15)
Penggolongan (klasifikasi) – mengelompokkan benda-benda yang serupa atau memiliki kesamaan adalah salah satu proses yang penting untuk mengembangkan konsep bilangan. Supaya anak-anak usia tiga, empat dan lima tahun mampu menggolongkan atau menyortir benda-benda, mereka harus mengembangkan pengertian tentag “saling memiliki kesamaan, “keserupaan”, “kesamaan”, dan “perbedaan”, (Ginsburg & Seo, 1999). Program matematika untuk anak-anak usia 3-5 tahun harus berfokus pada pencapaian konsep ini dan label-label bagi konsep itu (Milko, 1995). Kegiatan-kegiatan di kelas, yang mendukung perkembangan kemampuan anak-anak untuk menggolongkan dan menyortir benda-benda ke dalam kategori yang sama dan berbeda memperkuat pengembangan konsep pada anak-anak. (Carolt Seefeldt ; Wasik, 2008; 394) II. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi II Nglorog Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen tahun ajaran 2013/2014.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi II Nglorog pada bulan November 2013 – Januari 2014
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ditetapkan pada anak-anak di TK Pertiwi II Nglorog Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen tahun 2013/2014 dengan jumlah anak 20 anak terdiri dari 10 anak perempuan dan 10 anak laki-laki.
Guru yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah guru kelas, peneliti, dan kepala sekolah.
C. Prosedur Penelitian
Uraian langkah/ tahapan penelitian tindakan kelas di atas adalah sebagai berikut (wakhinuddin.wordpress.com):
(6)
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dimulai dari penemuan masalah sampai akhirnya ditentukan rencana tindakan kelas. Secara terperinci langkah-langkah pada tahapan ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Penemuan masalah di lapangan
Melalui pra-survei peneliti berupaya untuk mendapatkan masalah apa yang dihadapi di dalam kelas maupun melalui pengamatan di lapangan.
b. Pemilihan masalah
Berbagai permasalahan yang diperoleh untuk selanjutnya difokuskan pada suatu permasalahan yang perlu diprioritaskan untuk mendapatkan pemecahan masalah.
c. Perumusan hipotesis tindakan.
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan dan ditetapkan untuk dicarikan pemecahannya, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan
d. Rancangan pemecahan masalah.
Langkah-langkah pemecahan masalah antara lain:
1) Membuat rencana bidang pengembangan sebagai rencana tindakan atas dasar kesepakatan peneliti dengan guru kelas
2) Menyampaikan pengarahan dan rambu-rambu kepada guru agar melaksanankan rancangan pembelajaran yang sudah dirancang. 2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan di kelas didasarkan rencana perlakuan yang dituangkan pada RBP yang telah disusun. Oleh karena itu, pelaksanaan tindakan diupayakan tidak menyimpang dari rencana perlakuan.
3. Observasi.
Pada saat tindakan berlangsung, peneliti dibantu kolaborator melaksanakan observasi dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Pengamatan dilakukan dengan cermat dari awal hingga akhir
(7)
pembelajaran berlangsung. Selain mencatat data yang ada, peneliti dan kolaborator juga memberikan catatan atas berbagai masalah yang dijumpai dengan menggunakan catatan lapangan.
4. Refleksi
Hasil observasi kelas, rekaman data, maupun catatan lapangan dan data lainnya dianalisis bersama-sama dengan praktisi (kolaborator) yang terlibat dalam penelitian ini. Refleksi dilakukan pada akhir tindakan setiap siklus. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Tindakan yang telah berhasil dapat dilanjutkan pada pembelajaran berikutnya, sedangkan tindakan yang belum berhasil diubah dan diperbaiki. (wakhinuddin.wordpress.com) D. Teknik pengumpulan data
1. Observasi 2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi E. VALIDITAS DATA
Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu: kredibilitas, transferabilitas dan konfirmitas.
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya 2. Transferabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability
Yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada tingkat konsistensi peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
(8)
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah : 1. Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui
perkembangan kecerdasan logika matematika anak TK Pertiwi II Nglorog Kec. Sragen, Kab. Sragen.
2. Menjabarkan indikator ke dalam butir amatan yang menunjukkan pencapaian indikator yang dapat dilakukan anak ketika melakukan kegiatan yang dijadikan kisi-kisi dalam melakukan observasi. Adapun butir amatan dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel Butir Amatan
No Indikator Butir amatan Jumlah
1 Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri-ciri tertentu. Misal: menurut jenis, warna, bentuk, ukuran dll
1. Anak dapat mengenal perbedaan warna
2. Anak dapat mengenal konsep ukuran besar kecil
3. Anak dapat mengenal perbedaan bentuk
4. Anak dapat mengenal perbedaan jumlah kumpulan benda
4
2 Mengelompokkan benda tiga dimensi (benda-benda sebenarnya) yang berbentuk geometri (lingkaran, segitiga, segi empat)
1. Anak dapat menunjukkan benda-benda disekitarnya yang
menyerupai geometri.
1
(9)
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2012 : 131) yaitu :
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. Misalnya, mencari nilai rerata, presentase, keberhasilan belajar, dan lain-lain.
b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapatdianalisis secara kualitatif.
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan berupa daftar nilai siswa dan prosentase keberhasilan siswa. Peneliti mengumpulkan data pada setiap kegiatan observasi pelaksanaan siklus PTK. Kemudian dianalisis secara deskriptif mengguanakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil dan belum berhasil. Sedangkan data kuantitatif yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi.
H. INDIKATOR PENCAPAIAN
Guna menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka dirumuskan indikator kinerja yang digunakan sebagai cara atau acuan keberhasilan.
Tabel Indikator Pencapaian
No Pra Siklus Siklus I Siklus II
(10)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
Penelitian tindakan kelas di TK Pertiwi II Nglorog Sragen untuk meningkatkan kemampuan logika matematika pada anak kelompok B dilaksanakan dalam 2 siklus dan tiap siklus diterdiri dari 3 pertemuan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal yang telah direncanakan.
Data dari hasil evaluasi anak siklus 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 40%. Nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 80. karena nilai rata-rata yang dicapai pada siklus 1 belum memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti pada indikator pencapaian yaitu 70%, maka peneliti kemudian melakukan siklus kedua yang terdiri dari 3 pertemuan dan dengan butir amatan yang sama. Dan hasilnya nilai rata-rata anak sebesar 80%. Dengan nilai tertinggi mencapai 90, sedangkan yang terendah 65. pada siklus kedua ini sudah bisa dikatakan melampaui target dalam indicator pencapaian yaitu sebesar 80%.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari siklus I sampai siklus II dapat dikatakan bahwa kemampuan logika matematika dengan bermain klasifikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014. Perubahan tersebut menunjukkan keberhasilan pembelajaran kemampuan logika matematika anak melalui bermain klasifikasi. Sebelum melakukan tindakan Siklus I, peneliti melakukan observasi awal berupa pra siklus untuk mengetahui kondisi awal nyata di lapangan dan permasalahan apa yang terjadi. Data persentase pencapaian yang diperoleh pada kondisi awal adalah 37% hampir semua anak belum memiliki kemampuan logika matematika terutama dalam hal bentuk-bentuk geometri. Siklus I mencapai 40% dengan anak dengan kemampuan logika matematikanya baik menjadi 12 anak. Sedangkan persentase pencapaian pada siklus II mencapai 80% dengan banyak anak yang kemampuan logika matematikanya baik bertambah menjadi 16 anak. Meskipun masih ada 4 anak yang belum memiliki kemampuan logika
(11)
matematika yang sesuai harapan, namun hasil terakhir sudah memenuhi target yang ingin dicapai peneliti yaitu persentase keberhasilan 80%.
IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam
dua siklus dengan menerapkan pembelajaran bagi siswa kelompok B TK Pertiwi II Nglorog Sragen, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
dirumuskan terbukti kebenarannya, artinya bahwa melalui bermain klasifikasi
dapat meningkatkan kemampuan logika matematika bagi siswa kelompok B TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan bermain klasifikasi dapat meningkatkan kemampuan logika matematika anak di TK Pertiwi II Nglorog Sragen. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase kemampuan logika matematika dari prasiklus 37%, siklus I 40%, Siklus II 80%. Persentase kemampuan logika matematika anak dari siklus I ke Siklus II meningkat 40%.
2. Variasi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kemampuan logika matematika melalui bermain klasifikasi Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi dengan bermain klasifikasi (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan logika matematika anak kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun 2013/2014 dapat terbukti kebenarannya.
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, Neni Utami. 2008. Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Logis
Matematis Balita. Karya kita. Bandung
Ardhana12.wordpress.com/.../teknik-analisis-data, diunduh pada tanggal 3 desember 2013, jam 14.48)
Ardhana12's Weblog” /rancangan-penelitian.doc diunduh pada tanggal 29-11-2013 Jam. 17.30
Anonim, 2011. Tahapan perkembangan kecerdasan logika matematika dan cara menstimulasinya: http://groups.yahoo.com/group/Bayi-Kita/message/52129 diunduh tanggal 29-11-2013 Jam 15.19
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, willi. 2011. Bermain dan Teknik Permainan. Surakarta. Universitas muhammadiyah Surakarta
Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta. Universitas muhammadiyah Surakarta
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Depdiknas
Einon, Dorothy.2005. Permainan Cerdas Untuk Anak. Jakarta. Erlangga.
http://groups.yahoo.com/group/Bayi-Kita/message/52129 diunduh jum’at 29
November 2013 Jam 15.19
Masitoh, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Musfiroh, takdirotun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta. Depdiknas
Schiller, pam. 1999. 20 Tips Start Smart Memompa Kecerdasan Sejak Dini. Jakarta. Erlangga
Seefeldt Carol, Wasik A. Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini menyiapkan
Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks.
Suyanto, Slamet . 2005. Pembelajaran Untuk Anak. Jakarta: Depdiknas.
www.damandiri.or.id/file/priyantaunmuhsolo, diunduh pada tanggal 3 desember 2013, jam 14.43)
(1)
pembelajaran berlangsung. Selain mencatat data yang ada, peneliti dan kolaborator juga memberikan catatan atas berbagai masalah yang dijumpai dengan menggunakan catatan lapangan.
4. Refleksi
Hasil observasi kelas, rekaman data, maupun catatan lapangan dan data lainnya dianalisis bersama-sama dengan praktisi (kolaborator) yang terlibat dalam penelitian ini. Refleksi dilakukan pada akhir tindakan setiap siklus. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Tindakan yang telah berhasil dapat dilanjutkan pada pembelajaran berikutnya, sedangkan tindakan yang belum berhasil diubah dan diperbaiki. (wakhinuddin.wordpress.com) D. Teknik pengumpulan data
1. Observasi 2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi E. VALIDITAS DATA
Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu: kredibilitas, transferabilitas dan konfirmitas.
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya 2. Transferabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability
Yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada tingkat konsistensi peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
(2)
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah : 1. Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui
perkembangan kecerdasan logika matematika anak TK Pertiwi II Nglorog Kec. Sragen, Kab. Sragen.
2. Menjabarkan indikator ke dalam butir amatan yang menunjukkan pencapaian indikator yang dapat dilakukan anak ketika melakukan kegiatan yang dijadikan kisi-kisi dalam melakukan observasi. Adapun butir amatan dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel Butir Amatan
No Indikator Butir amatan Jumlah
1 Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri-ciri tertentu. Misal: menurut jenis, warna, bentuk, ukuran dll
1. Anak dapat mengenal perbedaan warna
2. Anak dapat mengenal konsep ukuran besar kecil
3. Anak dapat mengenal perbedaan bentuk
4. Anak dapat mengenal perbedaan jumlah kumpulan benda
4
2 Mengelompokkan benda tiga dimensi (benda-benda sebenarnya) yang berbentuk geometri (lingkaran, segitiga, segi empat)
1. Anak dapat menunjukkan benda-benda disekitarnya yang
menyerupai geometri.
1
(3)
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2012 : 131) yaitu :
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. Misalnya, mencari nilai rerata, presentase, keberhasilan belajar, dan lain-lain.
b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapatdianalisis secara kualitatif.
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan berupa daftar nilai siswa dan prosentase keberhasilan siswa. Peneliti mengumpulkan data pada setiap kegiatan observasi pelaksanaan siklus PTK. Kemudian dianalisis secara deskriptif mengguanakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, menganalisis tingkat keberhasilannya, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil dan belum berhasil. Sedangkan data kuantitatif yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi.
H. INDIKATOR PENCAPAIAN
Guna menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka dirumuskan indikator kinerja yang digunakan sebagai cara atau acuan keberhasilan.
Tabel Indikator Pencapaian
No Pra Siklus Siklus I Siklus II
(4)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian
Penelitian tindakan kelas di TK Pertiwi II Nglorog Sragen untuk meningkatkan kemampuan logika matematika pada anak kelompok B dilaksanakan dalam 2 siklus dan tiap siklus diterdiri dari 3 pertemuan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal yang telah direncanakan.
Data dari hasil evaluasi anak siklus 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 40%. Nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 80. karena nilai rata-rata yang dicapai pada siklus 1 belum memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti pada indikator pencapaian yaitu 70%, maka peneliti kemudian melakukan siklus kedua yang terdiri dari 3 pertemuan dan dengan butir amatan yang sama. Dan hasilnya nilai rata-rata anak sebesar 80%. Dengan nilai tertinggi mencapai 90, sedangkan yang terendah 65. pada siklus kedua ini sudah bisa dikatakan melampaui target dalam indicator pencapaian yaitu sebesar 80%.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari siklus I sampai siklus II dapat dikatakan bahwa kemampuan logika matematika dengan bermain klasifikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014. Perubahan tersebut menunjukkan keberhasilan pembelajaran kemampuan logika matematika anak melalui bermain klasifikasi. Sebelum melakukan tindakan Siklus I, peneliti melakukan observasi awal berupa pra siklus untuk mengetahui kondisi awal nyata di lapangan dan permasalahan apa yang terjadi. Data persentase pencapaian yang diperoleh pada kondisi awal adalah 37% hampir semua anak belum memiliki kemampuan logika matematika terutama dalam hal bentuk-bentuk geometri. Siklus I mencapai 40% dengan anak dengan kemampuan logika matematikanya baik menjadi 12 anak. Sedangkan persentase pencapaian pada siklus II mencapai 80% dengan banyak anak yang kemampuan logika matematikanya baik bertambah menjadi 16 anak. Meskipun masih ada 4 anak yang belum memiliki kemampuan logika
(5)
matematika yang sesuai harapan, namun hasil terakhir sudah memenuhi target yang ingin dicapai peneliti yaitu persentase keberhasilan 80%.
IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam
dua siklus dengan menerapkan pembelajaran bagi siswa kelompok B TK Pertiwi II Nglorog Sragen, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
dirumuskan terbukti kebenarannya, artinya bahwa melalui bermain klasifikasi
dapat meningkatkan kemampuan logika matematika bagi siswa kelompok B TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan bermain klasifikasi dapat meningkatkan kemampuan logika matematika anak di TK Pertiwi II Nglorog Sragen. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase kemampuan logika matematika dari prasiklus 37%, siklus I 40%, Siklus II 80%. Persentase kemampuan logika matematika anak dari siklus I ke Siklus II meningkat 40%.
2. Variasi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kemampuan logika matematika melalui bermain klasifikasi Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi dengan bermain klasifikasi (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan logika matematika anak kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun 2013/2014 dapat terbukti kebenarannya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, Neni Utami. 2008. Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Logis Matematis Balita. Karya kita. Bandung
Ardhana12.wordpress.com/.../teknik-analisis-data, diunduh pada tanggal 3 desember 2013, jam 14.48)
Ardhana12's Weblog” /rancangan-penelitian.doc diunduh pada tanggal 29-11-2013 Jam. 17.30
Anonim, 2011. Tahapan perkembangan kecerdasan logika matematika dan cara menstimulasinya: http://groups.yahoo.com/group/Bayi-Kita/message/52129 diunduh tanggal 29-11-2013 Jam 15.19
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, willi. 2011. Bermain dan Teknik Permainan. Surakarta. Universitas muhammadiyah Surakarta
Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta. Universitas muhammadiyah Surakarta
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Depdiknas
Einon, Dorothy.2005. Permainan Cerdas Untuk Anak. Jakarta. Erlangga.
http://groups.yahoo.com/group/Bayi-Kita/message/52129 diunduh jum’at 29 November 2013 Jam 15.19
Masitoh, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Musfiroh, takdirotun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta. Depdiknas
Schiller, pam. 1999. 20 Tips Start Smart Memompa Kecerdasan Sejak Dini. Jakarta. Erlangga
Seefeldt Carol, Wasik A. Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. Suyanto, Slamet . 2005. Pembelajaran Untuk Anak. Jakarta: Depdiknas.
www.damandiri.or.id/file/priyantaunmuhsolo, diunduh pada tanggal 3 desember 2013, jam 14.43)