Permasalahan Potensi dan Permasalahan

20

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi BPPT

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran strategis BPPT untuk mendukung arah kebijakan dan strategi nasional, arah kebijakan BPPT pada tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengkajian dan penerapan teknologi melalui inovasi dan layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing industri melalui : 1 Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi: energi, informasi, elektronika, material, transportasi, maritim, hankam, permesinan, industri kimia, pangan dan pertanian, sistim inovasi untuk pembangunan taman tekno dan sains, dan inkubasi teknologi. 2 Melakukan peningkatan dukungan bagi pelaksanaan pengkajian dan penerapan melalui dukungan infrastruktur labratorium 3 Berkontribusi dalam pembangunan dan pengembangan Taman Tekno dan Taman Sains. b. Mendukung kemandirian bangsa melalui: Penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi:obat dan kesehatan, teknologi sumber daya alam dan kelautan, lingkungan dan kebencanaan. c. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi Strategi pelaksanaan dari arah kebijakan tersebut diatas dilakukan melalui: a. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi melalui 3 tiga program utama yaitu: 1 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi PPT, 2 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPPT, 3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPPT. 21 b. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi melalui pembidangan teknologi yang ada di BPPT c. Melaksanakan kegiatan dengan pemanfaatan Sistem Inovasi Nasional d. Melaksanakan kegiatan dengan sistem tata kerja kerekayasaan STTK Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka BPPT merumuskan Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2015-2019 kedepan, seperti di tunjukkan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis IKSS TUJUAN SASARAN STRATEGIS IKSS T1 Meningkatkan inovasi dan layanan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa SS1 Terwujudnya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa IKSS1 Jumlah Inovasi yang dihasilkan IKSS2 Jumlah Rekomendasi yang dimanfaatkan SS2 Terwujudnya layanan teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa IKSS 3 Jumlah Layanan Teknologi IKSS 4 Indeks Kepuasan Masyarakat T2 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung inovasi dan layanan teknologi SS3 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi IKSS5 Indeks Reformasi Birokrasi IKSS 6 Opini penilaian laporan keuangan oleh BPK IKSS 7 Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian TIRBR

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi serta pencapaian sasaran strategis Kedeputian TIRBR BPPT, serta mengacu revisi Renstra BPPT dan kebijakan BPPT bahwa Kedeputian TIRBR mengkoordinasikan program 4 empat bidang teknologi yaitu: Industri Maritim, Sarana dan Prasarana Transportasi, permesinan dan Hankam, maka arah kebijakan Kedeputian TIRBR BPPT pada tahun 2015-2019 22 adalah Mendukung peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsa melalui penyelenggaraan litbangyasa teknologi untuk menghasilkan inovasi dalam bidang teknologi Maritim, Transportasi, Permesinan dan Hankam. Strategi Pelaksanaan Program Kedeputian TIRBR 2015-2019 adalah :  Program merupakan bagian dari program pembangunan nasional yang dilaksana- kan secara sinergi komplementari bersama mitra dalam sistem inovasi nasional  Dilaksanakan dengan sistem tatakerja kerekayasaan secara konsisten  Melibatkan seluruh potensi sumberdaya di BPPT secara lintas unit dan lintas kedeputian secara matriks Berdasarkan kepada strategi diatas, program didefinisikan sebagai KUMPULAN KEGIATAN YANG TERINTEGRASI UNTUK MENCAPAI DAYA SAING INDUSTRI DAN KEMANDIRIAN BANGSA SECARA HOLISTIK SERTA DILAKSANAKAN SECARA SINERGI KOMPLEMENTARI OLEH SELURUH POTENSI BANGSA DALAM SUATU S ISTEM I NOVASI . Selanjutnya sesuai hasil analisa kebutuhan, maka terdapat empat bidang kegiatan di TIRBR yaitu: Bidang Teknologi Industri Hankam: 1. Inovasi dan layanan teknologi Drone 2. Inovasi dan layanan teknologi Rudal. 3. Inovasi dan layanan teknologi Kapal Cepat Rudal 4. Inovasi dan layanan teknologi Kapal Selam. Bidang Teknologi SistemSarana dan PrasaranaTransportasi: 1. Inovasi dan layanan teknologi Sistem Transportasi. 2. Inovasi dan layanan teknologi Inovasi Teknologi Moda dan Prasarana Transportasi Darat Bidang Teknologi Industri Permesinan: 1. Inovasi dan layanan teknologiPeralatan Pabrik. 2. Inovasi dan layanan teknologi Mesin Perkakas dan Tooling System. Bidang Teknologi Industri Rekayasa Maritim: 1. Inovasi dan layanan teknologi Infrastruktur Kepelabuhanan. 2. Inovasi dan layanan teknologi Industri Perkapalan. 23 Gambar 3.1. Alur Penentuan Program PPT di Kedeputian TIRBR Kegiatan utama tersebut ditentukan mengikuti alur seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Program Lembaga BPPT berupa Pengkajian dan Penerapan Teknologi PPT menghasilkan luaran dalam bentuk impact atau benefit, khususnya tetapi tidak terbatas pada fokus kegiatan yang tencantum dalam buku 1 RPPJMN 2015-2019. Impactbenefit tersebut merupakan hasil dari outcomes kedeputian program Eselon 1, seperti yang termaktub dalam Buku 1 RPJMN, Buku 2 dan lampirannya.

1.3. Kerangka Kelembagaan

Kerangka Kelembagaan BPPT struktur organisasi, ketatalaksanaan dan pengelolaan SDM yang digunakan untuk melaksanakan Rencana Strategis BPPT 2015-2019 mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 Meningkatkan keterkaitan dan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang pembangunan yang terdapat dalam RPJMN 2015-2019, sesuai dengan fungsi dan visimisi BPPT; 2 Mempertajam arah kebijakan dan strategi BPPT sesuai dengan kapasitas organisasi dan dukungan sumber daya BPPT; 24 3 Membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, menghindari duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi BPPT dalam melaksanakan program-program pembangunan nasional; 4 Memperjelas ketatalaksanaan dan meningkatkan profesionalitas SDM BPPT. Struktur organisasi BPPT merupakan kerangka dalam pola tetap hubungan diantara fungsi-fungsi, unit-unit, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu organisasi BPPT. Struktur organisasi BPPT mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1 Spesialisasi kegiatan, yaitu berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas dalam organisasi BPPT; 2 Standardisasi kegiatan, yaitu prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang telah direncanakan; 3 Koordinasi kegiatan, yaitu menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi BPPT; 4 Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan yang menunjukkan lokasi letak kekuasaan pembuatan keputusan; 5 Ukuran satuan kerja yang menunjukkan level eselonisasi suatu unit kerja. Struktur organisasi BPPT berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor : 009 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ditunjukkan pada Gambar 3.2