Salah satu alat utama manajer keuangan yang digunakan adalah analisis rasio. Analisis rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Dengan demikian maka laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi dan melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
tingkat pengembalian investasi yang dilakukan dalam satu periode tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, maka skripsi ini diberi judul “ DAMPAK RASIO LIKUIDITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI
PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BEI”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini terbatas pada :
a. Apakah Current Ratio, Liquid Ratio Dan Quick Ratio secara simultan berpengaruh terhadap pengembalian investasi ?
b. Apakah Current Ratio, Liquid Ratio Dan Quick Ratio secara parsial berpengaruh terhadap pengembalian investasi ?
1.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Liquid Ratio dan Quick Ratio terhadap pengembalian investasi secara simultan.
b. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Liquid Ratio dan Quick Ratio terhadap pengembalian investasi secara parsial.
2.1 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai kegunaan rasio likuiditas untuk melihat pengembalian investasi.
b. Bagi Pemakai Laporan Keuangan Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. c. Bagi Akademis
Dapat digunakan sebagai literatur dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai kegunaan prediktif rasio keuangan
terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang. d. Bagi Perusahaan
Mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan kinerja keuangan
dan perkembangan yang telah dicapai perusahaan serta membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk yang teratur dan
logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Warren Reeve Fess 2008:10 “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan”. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan
hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihak- pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.
2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikantan Akuntan Indonesia 2009:1 “laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan”.
Menurut Kasmir 2008:7 “dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat ini atau dalam satu periode tertentu”.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan penjelasan menurut Harahap 2009:105 “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah sebagai berikut: Neraca atau Laporan Laba Rugi atau
hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan”. Kemudian menurut Raharjo 2005:1 Menyatakan bahwa
Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
kepadanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan stakeholder terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan pemegang saham,
pemerintah instansi pajak, kreditor bank atau lembaga keuangan lainnya dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Dari pengertian laporan keuangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah pelaporan prestasi keuangan suatu perusahaan yang
disajikan pada akhir suatu periode, yang lazimnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan.
2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2009:1 menyatakan bahwa Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan aru kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan
dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewarship manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Sedangkan menurut Kasmir 2008:10, tujuan laporan keuangan adalah : 1 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva harta
yang dimiliki perusahaan pada saat ini; 2 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;
Universitas Sumatera Utara
3 Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;
4 Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu;
5 Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasivam dan modal perusahaan;
6 Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan pada suatu periode;
7 Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;
8 Informasi keuangan lainnya
2.2.2 Komponen Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2009:1, komponen laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut :
a. Neraca b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan Arus Kas
e. Catatan atas Laporan Keuangan
2.1.4.1 Neraca
Menurut Rahardjo 2005:1, neraca adalah sebagai berikut : Neraca Balance Sheet merupakan laporan mengenai keadaan
harta atau kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat tanggal tertentu. Neraca memberitahu kita
mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang
dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Neraca adalah laporan kondisi keuangan suatu perusahaan yang disusun
secara sistematis, sehingga dapat memberikan posisi keuangan pada saat tertentu.
Menurut Kuswadi 2008:8 ”Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva harta, kewajiban utang, dan modal
perusahaan ekuitas perusahaan pada saat tertentu”.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.2 Laporan Laba Rugi
Penyajian laporan laba rugi menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2009:1 “Laporan laba rugi suatu perusahaan disajikan sedemikian rupa,
menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar”.
Laporan Laba Rugi minimal meliputi pos pos sebagai berikut : 1. Pendapatan
2. Laba rugi usaha 3. Beban pinjaman
4. Bagian laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang
diperlukan dengan menggunakan metode ekuitas. 5. Beban pajak
6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan 7. Pos luar biasa
8. Hak minoritas dan ; 9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan
Penjelasan laporan laba rugi menurut Kuswadi 2008:8 “laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha pada suatu periode tertentu”
2.1.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas
Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2009:1, perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan : 1. Laba atau rugi bersih dari periode yang bersangkutan
2. Setiap pos dan pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait
diakui secara langsung dalam ekuitas. 3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan
perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait
4. Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik
Universitas Sumatera Utara
5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode beserta perubahannya
6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan
2.1.4.4 Laporan Arus Kas
Penjelasan laporan arus kas menurut Kuswadi 2008:8 ”lapran arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar
di perusahaan”. Menurut Warren Reeve Feess 2005:25 “laporan arus kas adalah Suatu
ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun”.
2.1.4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan
Menurut Kuswadi 2008:8 “Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang
disajikan”. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap
pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan : 1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;
Universitas Sumatera Utara
2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan
perubahan modal; 3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan
keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar”.
2.2.3 Pihak Pemakai
Menurut Prastowo 2008:18, Para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dilihat dari penjelasan berikut :
1. Investor Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan
hasil pengembangan investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk menentukan apakah
harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan
melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.
2. Kreditor Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi
yang memungkinkan mereka untuk memutuskan mereka apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Kreditur usaha lainnya berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor.
4. Pemegang Saham Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk busines plan
selanjutnya.
5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung
dengan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu juga mereka juga
membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya terkait
pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan
kesempatan kerja.
8. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai
cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan
kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecendrungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya.
2.2.4 Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan memiliki keterbatasan antara lain : a Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas
kejadian yang sudah lewat . b Laporan keuangan bersifat umum, yaitu disajikan untuk semua
pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk pajak dan bank.
c Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan taksiran dan dan berbagai pertimbangan.
d Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
Universitas Sumatera Utara
e Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
f Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwatransaksi daripada bentuk hukumnya.
g Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis
akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan. h Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
i Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
2.1.3 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Arti pentingnya analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat karakteristik dari laporan keuangan itu sendiri dan mengaitkannya dengan
kebutuhan atau fokus perhatian para pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Prastowo dkk 2008:18, analisis laporan keuangan adalah : Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang akan
datang.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Rahardjo 2001:85 ”Analisis Laporan Keuangan adalah hubungan antara satu angka dengan angka yang lain, dan jumlah serta arah
perubahan dari suatu saat tertentu ke saat berikutnya”. Menurut Skousen dkk. 2005:775 “analisis laporan keuangan adalah
Memeriksa hubungan antara angka-angka dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode”.
2.3.1. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Bernstein yang dikutip oleh Harahap 2009:105 adalah sebagai berikut :
1. Screening Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan
kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung kelapangan.
2. Understanding Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya.
3. Forcasting Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan di masa yang akan datang. 4. Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi,
keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.
5. Evaluation Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam
mengelola perusahaan. Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dalam analisis laporan
keuangan adalah tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi.
Mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Teknik analisis laporan keuangan menurut Prastowo 2002:52, adalah sebagai berikut :
a Metode Analisis Horizontal Dinamis Analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode, sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecendrungannya.
b Metode Analisis Vertikal Statis Analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos
yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun periode yang sama.
c Metode Analisis Rasio Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan
yang paling banyak dipakai dalam praktik. Dalam menggunakan teknik analisis rasio, yang perlu ditekankan
adalah arti dan kegunaan dari masing-masing angka rasio tersebut
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
2.1.10.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Suatu rasio keuangan mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara
antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio akan menjadi bermanfaat, bila rasio tersebut memang memperlihatkan suatu
hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran karena hubungan ini mempunyai makna.
Menurut Prastowo 2008:18 “Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini
Universitas Sumatera Utara
merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak”.
2.1.10.2 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek
pada saat jatuh tempo serta menunjukkan jumlah waktu yang diharapkan sampai suatu aktiva terealisasi menjadi kas atau sampai
kewajiban perusahaan dilunasi. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat
pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan
tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang
lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya
pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut tidak likuid. Dalam skripsi ini rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai
berikut :
2.1.10.2.1 Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang
dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah
Universitas Sumatera Utara
arus kas jangka pendek dapat menyebabkan perusahaan bangkrut.
Adapun rumus Rasio Lancar disajikan sebagai berikut :
Rasio Lancar =
������ ������ ������ ������
2.1.10.2.2 Rasio Cepat Quick Ratio
Menurut Bambang Riyanto 2001:94 Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid. Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid
mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100
atau 1:1 apabila rasio ini kurang dari 100 maka posisi likuiditas dianggap kurang likuid.
Persediaan dan biaya yang dibayar dimuka merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Bagi perusahaan yang siklus operasi
yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengkonversi persediaan menjadi kas, oleh sebab itu
banyak kreditor lebih menyukai rasio cepat ketimbang rasio lancar sebagai parameter solvensi jangka pendek.
Menurut Mamoru 2003:220 “Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar yang segera harus dipenuhi dengan
aktiva lancar yang likuid”.
Universitas Sumatera Utara
Adapun rumus rasio cepat disajikan sebagai berikut :
Rasio Cepat =
����� ������ − ���������� ������ ������
2.1.10.2.3 Rasio Liquid Liquid Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
kas yang tersedia dan yang disimpan di bank. Adapun rumus rasio lambat adalah sebagai berikut :
Rasio Liquid =
��� + ��������� ������ ������
2.1.10.3 Pengertian Investasi
Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk
pertumbuhan kekayaan accreation of wealth melalui distribusi hasil investasi seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa, untuk
apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
perdagangan. Menurut Pengertian investasi menurut Henry Simamora 2000:438
menyatakan bahwa Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil
Universitas Sumatera Utara
investasi seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain, untuk apresiasi nilai investasi,
atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Pengertian investasi menurut Mulyadi 2001:284 ”Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan
laba di masa yang akan datang”.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Kerangka Konseptual
Dalam penelitan akan diteliti mengenai hubungan antara rasio keuangan dan pengembalian investasi. Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri tiga rasio yaitu, current ratio, quick ratio, liquid ratio dan ROI.
Gafik 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
H4 Current Ratio CR
X1
Quick Ratio QR X2
Liquid Ratio LR X3
Pengembalian Investasi ROI Y
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka hipotesis yang digunakan adalah
sebagai berikut : H1 : ada pengaruh Current Ratio terhadap pengembalian investasi
H2 : ada pengaruh Quick Ratio terhadap pengembalian investasi H3 : ada pengaruh Liquid Ratio terhadap pengembalian investasi
H4 : ada pengaruh CR, QR, LR terhadap pengembalian investasi baik secara simultan dan parsial
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Judul Variabel Penelitian
Hasil Penelitian 1
Anlovan Rizky Nasution 2010
Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap
Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di
Bursa Efek Indonesia Profit Margin, Return On
Investment, Return On Equity, Earning Per
Share Secara parsial tidak
adanya pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen
2 Widya Astuti P
2010 Pengaruh Kinerja Keuangan
Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI
Net Profit Margin, Return On Investment,
Return On Equity, Earning Per Share
Secara parsial tidak adanya pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen
3 Yesisika C
Sihombing 2011
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Saham Pada
Perusahaan Industri Barang Konsumen Di BEI
Return On Investment, Return On Equity, Debt
To Equity Ratio, Long Term Debt To Equity
Ratio Secara parsial tidak
adanya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen
4 Yuspan
Handoko 2011 Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI 2010
Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio,
Long Term Debt to Equity Ratio
Secara parsial tidak adanya pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen
5 Igka Ulupui
Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,
Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham
CR, ROA, DER, TATO, dan Return Saham
CR dan ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham
6 Mei Hotma
Mariati Munte PengaruhFaktor Fundamental
Terhadap Return Saham CR, ROE, CFOD, PBV,
Ukuran Perusahaan
Size dan return Secara simultan semua
variabel independen berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain kausal. Desain kausal yaitu menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30. Desain kausal digunakan untuk penelitian yang memiliki hubungan
sebab akibat antara variabel independen dengan dependen.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Erlina 2011:80 “Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap
yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karateristik tertentu , yang berada dalam satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
yang berkaitan dengan masalah penelitian.” Populasi penelitian ini adalah perusahaan jasa go publik yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia BEI sejak tahun 2009 sampai 2011. Menurut Sugiyono 2004:73 “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”
Universitas Sumatera Utara
Menurut Jugiyanto 2004:79 “Penelitian ini menggunakan teknik sampel dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan
suatu kriteria tertentu”. Kriteria pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI dengan kategori perusahaan manufaktur selama periode pengamatan tahun 2009, 2010 dan 2011.
2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2009. 2010 dan 2011 dalam satuan rupiah.
3. Periode laporan keuangan lengkap yang diaudit oleh akuntan publik sehingga lebih akurat dan dapat dipercaya.
4. Perusahaan yang memperoleh laba selama periode pengamatan 2009, 2010 dan 2011.
Berdasarkan kriteria diatas dan data yang tersedia, jumlah sampel yang memenuhi syarat adalah sebanyak 30 sampel dengan populasi 40
3.3 Jenis dan Sumber Data