Dampak Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI

(1)

SKRIPSI

DAMPAK RASIO LIKUIDITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFACTURE YANG

TERDAFTAR DI BEI

OLEH

TEGUH PANIRO SIMAMORA 100522173

PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini berjudul

:“Dampak Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar di BEI”. Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, 25 januari 2014

Yang membuat pernyataan

TEGUH PANIRO SIMAMORA

NIM : 100522173


(3)

ABSTRAK

Dampak Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI

Penelitian ini berjudul “ Dampak Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di BEI “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak rasio likuiditas terhadap pengembalian investasi pada perusahaan jasa yang terdaftar di BEI.

Penlitian ini merupakan jenis penelitian ekplanasi. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan PT. Akasa Wira Internasional, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk, PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, , PT. Sampoerna Agro, Tbk, PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk, PT. Sekar Laut, Tbk, PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk, PT. Unilever Indonesia, Tbk. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 .

Metode analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, metode analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap pengembalian investasi. Dikarenakan rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek sementara investasi pada umumnya berumur panjang atau lebih dari satu periode akuntansi.


(4)

ABSTRACT

The Impact Of Liquidity Ratio Effects Against Return On Investment In Companies Registered in IDX

This study entitled “ The Impact Of Liquidity Ratio Effects Against Return On Investment In Companies Registered in IDX”. This study aims to determine the impact of liquidity ratio of the return invesments in service companies listed on The Stock Exchange. This the kind of research explanation. The population in this study are the financial statements of PT. Bank Central Asia Tbk , PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk, PT. Media Nusantara Citra Tbk, PT. MAG Insurance Tbk, PT. BFI Finance Tbk, PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk, PT. CIMB Niaga Tbk. Collecting data using secondary data from annual financial statements. Data processing is performed using SPSS version 16.0.

The method of data analysis using descriptive analysis, regression analysis method and test classical assumption test.

Based on these result it can be concluded that the ratio of liquidity does not affect either simultaneously and partially on the return on investment. Due to the liquidity ratios are used to measure a company’s ability to cover short-term liabilities while investing in general live longer or more than one a accounting period.


(5)

KATA PENGANTAR

Syalom,

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak keterbatasan, untuk itu penulis akan menerima saran dan kritik yang membangun.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan berbagai pihak.

Untuk Ayahanda Marlon Simbolon dan Ibunda Rita Br. Sirait, penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM. Ak., selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syarifuddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.


(6)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM. Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak (alm) Drs. Syahelmi, M. Si., Ak selaku dosen pembimbing. 5. Bapak Drs. Idhar Yahya, M. B. A., Ak selaku dosen pembaca penilai. 6. Pacar tercinta Nur Hasanah dan sahabat terbaik Teguh Paniro Simamora

yang terus memberi dukungan dan motivasi kepada saya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi semu pihak yang membutuhkan.

Medan, 25 januari 2014

Yang membuat pernyataan

TEGUH PANIRO SIMAMORA


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

2.1Perumusan Masalah ... 2

3.1Tujuan Penelitian ... 3

4.1Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teori ... 4

2.1.1 Pengertian Akuntansi ... 4

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan ... 5

2.1.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 6

2.1.4 Komponen Laporan Keuangan ... 7

2.1.4.1 Neraca ... 7

2.1.4.2 Laporan Laba Rugi ... 8

2.1.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas ... 8

2.1.4.4 Laporan Arus Kas ... 9

2.1.4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan ... 10

2.1.5 Pihak Pemakai ... 10

2.1.6 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 13

2.1.7 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 14

2.1.8 Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 15

2.1.9 Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 16

2.1.10 Analisis Rasio Keuangan ... 17

2.1.10.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ... 17

2.1.10.2 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas ... 18

2.1.10.2.1 Rasio Lancar ... 18

2.1.10.2.2 Rasio Cepat ... 19

2.1.10.2.3 Rasio Lambat ... 20

2.1.11 Pengertian Investasi ... 20

2.1.12 Kerangka Konseptual ... 21

2.1.13 Hipotesis ... 22

2.1.14 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23


(8)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian ... 24

3.2Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

3.3Jenis dan Sumber Data ... 25

3.4Metode Pengumpulan Data ... 26

3.5Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27

3.6Metode dan Analisis Data ... 30

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 30

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 30

3.6.1.2 Uji Multikolonearitas ... 31

3.6.1.3 Uji Autokorelasi ... 32

3.6.1.4 Uji Heteroskesdastisitas ... 33

3.6.2 Analisis Regresi Berganda ... 33

3.6.3 Pengujian Hipotesis ... 34

3.6.3.1 Uji F ... 35

3.6.3.2 Uji T ... 36

3.7Tempat dan Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1Data Penelitian ... 38

4.2Hasil Analisis ... 43

4.2.1 Uji Normalitas ... 43

4.2.2 Uji Multikolonearitas ... 50

4.2.3 Uji Heteroskesdastisitas ... 52

4.2.4 Uji Autokorelasi ... 55

4.2.5 Uji Hipotesis ... ... 58

4.2.5.1 Uji F ... 58

4.2.5.2 Uji T ... 60

4.3Analisis Regresi Berganda ... 67

4.4Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 71

5.2Keterbatasan ... 72

5.3Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 75


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 29

Tabel 4.1 Nama-nama Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian...39

Tabel 4.2 Hasil Rasio Likuiditas 2011 ...40

Tabel 4.3 Hasil Rasio Likuiditas 2010 ...41

Tabel 4.4 Hasil Rasio Likuiditas 2009 ...42

Tabel 4.5 Hasil Pengembalian Investasi ... 43

Tabel 4.6 Uji Kolmogorov-Smirnov 2011 ...44

Tabel 4.7 Uji Kolmogorov-Smirnov 2010 ...45

Tabel 4.8 Uji Kolmogorov-Smirnov 2009 ...46

Tabel 4.9 Uji Multikolonearitas 2011 ...51

Tabel 4.10 Uji Multikolonearitas 2010 ...51

Tabel 4.11 Uji Multikolonearitas 2009...52

Tabel 4.12 Uji Autokorelsi 2011 ...56

Tabel 4.13 Uji Autokorelasi 2010 ...57

Tabel 4.14 Uji Autokorelasi 2009 ...57

Tabel 4.15 Uji F(Annova) 2011 ... 59

Tabel 4.16 Uji F (Annova) 2010 ...59

Tabel 4.17 Uji F (Annova) 2009 ...60

Tabel 4.18 Uji t 2011 ...62

Tabel 4.19 Uji t 2010 ...64

Tabel 4.20 Uji t 2009 ... 65

Tabel 4.21 Analisis Regresi Berganda 2011 ... 67

Tabel 4.22 Analisis Regresi Berganda 2010 ... 68


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Kerangka Konseptual ... 21

Grafik 4.1 Normal P-Plot 2011 ... 47

Grafik 4.2 Normal P-Plot 2010 ... 48

Grafik 4.3 Normal P-Plot 2009 ... 49

Grafik 4.4 Scatterplot 2011 ... 53

Grafik 4.5 Scatterplot 2010 ... 54


(11)

ABSTRAK

Dampak Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI

Penelitian ini berjudul “ Dampak Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di BEI “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak rasio likuiditas terhadap pengembalian investasi pada perusahaan jasa yang terdaftar di BEI.

Penlitian ini merupakan jenis penelitian ekplanasi. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan PT. Akasa Wira Internasional, Tbk, PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk, PT. Gudang Garam, Tbk, PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk, PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk, , PT. Sampoerna Agro, Tbk, PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk, PT. Sekar Laut, Tbk, PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk, PT. Unilever Indonesia, Tbk. Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 .

Metode analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, metode analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap pengembalian investasi. Dikarenakan rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendek sementara investasi pada umumnya berumur panjang atau lebih dari satu periode akuntansi.


(12)

ABSTRACT

The Impact Of Liquidity Ratio Effects Against Return On Investment In Companies Registered in IDX

This study entitled “ The Impact Of Liquidity Ratio Effects Against Return On Investment In Companies Registered in IDX”. This study aims to determine the impact of liquidity ratio of the return invesments in service companies listed on The Stock Exchange. This the kind of research explanation. The population in this study are the financial statements of PT. Bank Central Asia Tbk , PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk, PT. Media Nusantara Citra Tbk, PT. MAG Insurance Tbk, PT. BFI Finance Tbk, PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk, PT. CIMB Niaga Tbk. Collecting data using secondary data from annual financial statements. Data processing is performed using SPSS version 16.0.

The method of data analysis using descriptive analysis, regression analysis method and test classical assumption test.

Based on these result it can be concluded that the ratio of liquidity does not affect either simultaneously and partially on the return on investment. Due to the liquidity ratios are used to measure a company’s ability to cover short-term liabilities while investing in general live longer or more than one a accounting period.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Laporan keuangan suatu perusahaan umumnya disajikan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan yang berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, keputusan ini mungkin mencakup misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan ini disusun dan disajikan sekurang – kurangnya satu tahun sekali. Untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan dalam kondisi yang bagus dapat dilakukan berbagai analisis rasio seperti analisis rasio likuiditas, analisis rasio rentabilitas, analisis rasio profitabilitas dan lain sebagainya.

Disini saya akan menggunakan analisis rasio likuiditas untuk menilai seberapa besar pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian investasi.


(14)

Salah satu alat utama manajer keuangan yang digunakan adalah analisis rasio. Analisis rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Dengan demikian maka laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban finansial yang harus segera dipenuhi dan melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam tingkat pengembalian investasi yang dilakukan dalam satu periode tertentu.

Berdasarkan uraian diatas, maka skripsi ini diberi judul “ DAMPAK RASIO LIKUIDITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN JASA YANG TERDAFTAR DI BEI”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini terbatas pada :

a. Apakah Current Ratio, Liquid Ratio Dan Quick Ratio secara simultan berpengaruh terhadap pengembalian investasi ?

b. Apakah Current Ratio, Liquid Ratio Dan Quick Ratio secara parsial berpengaruh terhadap pengembalian investasi ?

1.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :


(15)

a. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Liquid Ratio dan Quick Ratio terhadap pengembalian investasi secara simultan. b. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Liquid Ratio

dan Quick Ratio terhadap pengembalian investasi secara parsial.

2.1 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Bagi Peneliti

Dapat digunakan untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai kegunaan rasio likuiditas untuk melihat pengembalian investasi.

b. Bagi Pemakai Laporan Keuangan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

c. Bagi Akademis

Dapat digunakan sebagai literatur dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai kegunaan prediktif rasio keuangan terhadap perubahan laba dimasa yang akan datang.

d. Bagi Perusahaan

Mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan kinerja keuangan dan perkembangan yang telah dicapai perusahaan serta membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran kegiatan-kegiatan ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.

Menurut Warren Reeve Fess (2008:10) “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktifitas ekonomi dan kondisi perusahaan”. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

2.1.2 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ikantan Akuntan Indonesia (2009:1) “laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan”.

Menurut Kasmir (2008:7) “dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan


(17)

Sedangkan penjelasan menurut Harahap (2009:105) “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah sebagai berikut: Neraca atau Laporan Laba Rugi atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan”.

Kemudian menurut Raharjo (2005:1) Menyatakan bahwa

Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga keuangan lainnya) dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

Dari pengertian laporan keuangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah pelaporan prestasi keuangan suatu perusahaan yang disajikan pada akhir suatu periode, yang lazimnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta laporan perubahan posisi keuangan.

2.2.1 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) menyatakan bahwa

Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan aru kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewarship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Sedangkan menurut Kasmir (2008:10), tujuan laporan keuangan adalah :

1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini;

2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini;


(18)

3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu;

4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada suatu periode tertentu;

5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasivam dan modal perusahaan;

6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan pada suatu periode;

7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan;

8) Informasi keuangan lainnya

2.2.2 Komponen Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), komponen laporan keuangan yang lengkap adalah sebagai berikut :

a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi

c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan Arus Kas

e. Catatan atas Laporan Keuangan

2.1.4.1 Neraca

Menurut Rahardjo (2005:1), neraca adalah sebagai berikut :

Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. Neraca memberitahu kita mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Neraca adalah laporan kondisi keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan posisi keuangan pada saat tertentu.

Menurut Kuswadi (2008:8) ”Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu”.


(19)

2.1.4.2 Laporan Laba Rugi

Penyajian laporan laba rugi menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1) “Laporan laba rugi suatu perusahaan disajikan sedemikian rupa, menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar”.

Laporan Laba Rugi minimal meliputi pos pos sebagai berikut : 1. Pendapatan

2. Laba rugi usaha 3. Beban pinjaman

4. Bagian laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan dengan menggunakan metode ekuitas.

5. Beban pajak

6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan 7. Pos luar biasa

8. Hak minoritas dan ;

9. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan

Penjelasan laporan laba rugi menurut Kuswadi (2008:8) “laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha pada suatu periode tertentu”

2.1.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas

Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan :

1. Laba atau rugi bersih dari periode yang bersangkutan

2. Setiap pos dan pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

3. Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait


(20)

5. Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode beserta perubahannya

6. Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan

2.1.4.4 Laporan Arus Kas

Penjelasan laporan arus kas menurut Kuswadi (2008:8) ”lapran arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan”.

Menurut Warren Reeve Feess (2005:25) “laporan arus kas adalah Suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun”.

2.1.4.5 Catatan Atas Laporan Keuangan

Menurut Kuswadi (2008:8) “Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan”.

Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan :

1. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;


(21)

2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal;

3. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian yang wajar”.

2.2.3 Pihak Pemakai

Menurut Prastowo (2008:18), Para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dilihat dari penjelasan berikut :

1. Investor

Para investor berkepentingan terhadap risiko yang melekat dan hasil pengembangan investasi yang dilakukannya.

Investor ini membutuhkan informasi untuk menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden.

2. Kreditor

Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

3. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan mereka apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha lainnya berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor. 4. Pemegang Saham

Para pemegang saham berkepentingan dengan informasi kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan modal untuk busines plan selanjutnya.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung dengan perusahaan.


(22)

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu juga mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya terkait pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

8. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta serangkaian aktivitasnya.

2.2.4 Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan memiliki keterbatasan antara lain :

a) Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang sudah lewat .

b) Laporan keuangan bersifat umum, yaitu disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja misalnya untuk pajak dan bank.

c) Proses penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari penggunaan taksiran dan dan berbagai pertimbangan.


(23)

e) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

f) Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya.

g) Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.

h) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.

i) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.1.3 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Arti pentingnya analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat karakteristik dari laporan keuangan itu sendiri dan mengaitkannya dengan kebutuhan atau fokus perhatian para pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Prastowo dkk (2008:18), analisis laporan keuangan adalah :

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang akan datang.


(24)

Sedangkan menurut Rahardjo (2001:85) ”Analisis Laporan Keuangan adalah hubungan antara satu angka dengan angka yang lain, dan jumlah serta arah perubahan dari suatu saat tertentu ke saat berikutnya”.

Menurut Skousen dkk. (2005:775) “analisis laporan keuangan adalah Memeriksa hubungan antara angka-angka dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode”.

2.3.1. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Bernstein yang dikutip oleh Harahap (2009:105) adalah sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung kelapangan.

2. Understanding

Memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya. 3. Forcasting

Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

4. Diagnosis

Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan.

5. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan.

Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dalam analisis laporan keuangan adalah tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi. Mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.


(25)

2.3.2. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik analisis laporan keuangan menurut Prastowo (2002:52), adalah sebagai berikut :

a) Metode Analisis Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecendrungannya.

b) Metode Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama.

c) Metode Analisis Rasio

Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak dipakai dalam praktik. Dalam menggunakan teknik analisis rasio, yang perlu ditekankan adalah arti dan kegunaan dari masing-masing angka rasio tersebut

2.1.4 Analisis Rasio Keuangan

2.1.10.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Suatu rasio keuangan mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio akan menjadi bermanfaat, bila rasio tersebut memang memperlihatkan suatu hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran karena hubungan ini mempunyai makna.

Menurut Prastowo (2008:18) “Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini


(26)

merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak”.

2.1.10.2 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo serta menunjukkan jumlah waktu yang diharapkan sampai suatu aktiva terealisasi menjadi kas atau sampai kewajiban perusahaan dilunasi.

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut tidak likuid.

Dalam skripsi ini rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut :

2.1.10.2.1 Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah


(27)

arus kas jangka pendek dapat menyebabkan perusahaan bangkrut.

Adapun rumus Rasio Lancar disajikan sebagai berikut :

Rasio Lancar = ������������

������������

2.1.10.2.2 Rasio Cepat (Quick Ratio)

Menurut Bambang Riyanto (2001:94) Quick Ratio yaitu

kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid. Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1 apabila rasio ini kurang dari 100% maka posisi likuiditas dianggap kurang likuid.

Persediaan dan biaya yang dibayar dimuka merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Bagi perusahaan yang siklus operasi yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengkonversi persediaan menjadi kas, oleh sebab itu banyak kreditor lebih menyukai rasio cepat ketimbang rasio lancar sebagai parameter solvensi jangka pendek.

Menurut Mamoru (2003:220) “Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid”.


(28)

Adapun rumus rasio cepat disajikan sebagai berikut :

Rasio Cepat = �����������−����������

������������

2.1.10.2.3 Rasio Liquid (Liquid Ratio)

Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank.

Adapun rumus rasio lambat adalah sebagai berikut :

Rasio Liquid = ���+��������� ������������

2.1.10.3 Pengertian Investasi

Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Menurut Pengertian investasi menurut Henry Simamora (2000:438) menyatakan bahwa


(29)

investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.

Pengertian investasi menurut Mulyadi (2001:284) ”Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang”.


(30)

2.1.5 Kerangka Konseptual

Dalam penelitan akan diteliti mengenai hubungan antara rasio keuangan dan pengembalian investasi. Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri tiga rasio yaitu, current ratio, quick ratio, liquid ratio dan ROI.

Gafik 2.1

Kerangka Konseptual

H1

H2

H3

H4 Current Ratio (CR)

X1

Quick Ratio (QR) X2

Liquid Ratio (LR) X3

Pengembalian Investasi (ROI) Y


(31)

2.1.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

H1 : ada pengaruh Current Ratio terhadap pengembalian investasi H2 : ada pengaruh Quick Ratio terhadap pengembalian investasi H3 : ada pengaruh Liquid Ratio terhadap pengembalian investasi H4 : ada pengaruh CR, QR, LR terhadap pengembalian investasi baik secara simultan dan parsial


(32)

2.1.7 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Anlovan Rizky

Nasution (2010)

Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share

Secara parsial tidak

adanya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen

2 Widya Astuti P (2010)

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI

Net Profit Margin, Return On Investment, Return On Equity, Earning Per Share

Secara parsial tidak adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

3 Yesisika C

Sihombing (2011)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Saham Pada Perusahaan Industri Barang Konsumen Di BEI

Return On Investment, Return On Equity, Debt To Equity Ratio, Long Term Debt To Equity Ratio

Secara parsial tidak adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

4 Yuspan

Handoko (2011)

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI 2010

Debt to Assets Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio

Secara parsial tidak adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

5 Igka Ulupui Analisis Pengaruh Rasio

Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas

Terhadap Return Saham

CR, ROA, DER, TATO, dan Return Saham

CR dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham

6 Mei Hotma

Mariati Munte

PengaruhFaktor Fundamental Terhadap Return Saham

CR, ROE, CFOD, PBV,

Ukuran Perusahaan

(Size) dan return

Secara simultan semua variabel independen berpengaruh


(33)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain kausal. Desain kausal yaitu menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003:30). Desain kausal digunakan untuk penelitian yang memiliki hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan dependen.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Erlina (2011:80) “Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai karateristik tertentu , yang berada dalam satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.”

Populasi penelitian ini adalah perusahaan jasa go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2009 sampai 2011. Menurut Sugiyono (2004:73) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”


(34)

Menurut Jugiyanto (2004:79) “Penelitian ini menggunakan teknik sampel dengan cara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu”.

Kriteria pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI dengan kategori perusahaan manufaktur selama periode pengamatan tahun 2009, 2010 dan 2011. 2. Perusahaan telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan

keuangan untuk tahun 2009. 2010 dan 2011 dalam satuan rupiah. 3. Periode laporan keuangan lengkap yang diaudit oleh akuntan publik

sehingga lebih akurat dan dapat dipercaya.

4. Perusahaan yang memperoleh laba selama periode pengamatan 2009, 2010 dan 2011.

Berdasarkan kriteria diatas dan data yang tersedia, jumlah sampel yang memenuhi syarat adalah sebanyak 30 sampel dengan populasi 40

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat kuantatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya.

Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini.

Data sekunder menurut Umar (2003:60) “Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram,


(35)

gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.”

Data dalam penelitian ini adalah data polled, yaitu kombinasi antara data time series dan data cross section. Data time series disebut juga data deret waktu, merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan (interval waktu dalam penelitian ini dimulai dari tahun 2009 sampai tahun 2011). Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dengan mengamati banyak subjek (seperti individu, perusahaan atau negara/wilayah) pada titik waktu yang sama, atau tanpa memperhatikan perbedaan waktu (subjek yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI). Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan cara mengunduh laporan keuangan perusahaan sampel melalui situs Bursa Efek Indonesia, yaitu

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui dua tahap. Tahap pertama peneliti melakukan studi pustaka, yaitu dengan mencari literatur yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap kedua peneliti mengumpulkan data melalui media internet dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek Indonesia, yait laporan keuangan perusahaan yang menjadi populasi atau sampel penelitian.


(36)

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional menjelaskan karakteristik dari objek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset (Jogiyanto, 2004:62).

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, quick ratio, dan liquid ratio.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan harga saham.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Current Ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Indikator yang digunakan untuk mengukur current ratio adalah aktiva lancar dan hutang lancar. Besarnya current ratio


(37)

diketahui dengan membandingkan aktiva lancar dan hutang lancar pada periode akuntansi tersebut.

2. Quick Ratio (Rasio Cepat)

Quick Ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur quick ratio adalah aktiva lancar, persediaan dan hutang lancar. Besarnya quick ratio diketahui dengan mengurangkan aktiva lancar dan persediaan lalu dibandingkan dengan hutang lancar pada periode akuntansi tersebut.

3. Liquid Ratio (Rasio Liquid)

Liquid ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di bank. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur liquid ratio adalah kas, investasi dan hutang lancar. Besarnya liquid ratio dapat diketahui dengan menambahkan kas dengan investasi kemudian dibandingkan dengan hutang lancar pada periode akuntansi tersebut

4. Return On Investment (Pengembalian Investasi)

Menurut Munawir (1195:89) “ROI (return on investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan


(38)

dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur ROI adalah laba bersih sebelum pajak dan investasi. Besarnya ROI dapat diketahui dengan membandingkan laba bersih sebelum pajak dengan investasi.

Tabel 3.1

Identifikasi Variabel Penelitian :

No Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Pengukuran

1 Independen Current Ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewaji- ban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki.

Aktiva lancar dan Hutang lancar

2 Independen Quick Ratio Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenihi kewajiban yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid.

Aktiva lancar, Persediaan dan Hutang lancar

3 Independen Liquid Ratio Rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan Dalam memenuhi kewajiban Jangka pendek dengan kas Yang tersedia dan yang disimpan di bank.

Kas, investasi dan Hutang lancar

4 Dependen ROI Rasio untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba.

Laba bersih sebelum Pajak dan investasi


(39)

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : normalitas data, tidak terjadi multikolineritas, tidak terjadi autokolerasi dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006:147), melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menguji kolmogorov-smirnov, dimana apabila nilai signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data tidak normal. Selain itu kita juga akan melihat grafik


(40)

histogram dan grafik PP.Plots dari data yang dimaksud untuk menguji kenormalan data. Apabila data terdistribusi tidak normal, maka akan dilakukan transformasi agar data normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.

1. Analisis Grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan

sebagaimana dikemukakan oleh Ghozali (2006:149)

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.


(41)

2. Analisis Statistik

Menurut Ghozali (2006:149) “Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati, secara visual kelihatan normal padahal secara statistik bisa saja sebaliknya”.

Oleh sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi juga dengan uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji statistik kolmogorov-smirnov (K-S). Pedoman untuk pengambilan keputusan didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali (2006:151) “Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal. Apabila probabilitas <0,05 maka distribusi data tidak normal.

3.6.1.2 Uji Multikolineritas

Santoso (2002:203) menyatakan bahwa : Multikolineritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah Variabel-variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara variabel bebas, maka konsekuensinya adalah :


(42)

1) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir;

2) Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.

Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolineritas. Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses.

Pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel.

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel tersebut menandakan adanya


(43)

“Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya”.

Untuk menguji ada tidaknya multikolineritas dapat menggunakan variance Inflatin Factor (VIF) dan nilai toleransi multikolineritas terjadi jika VIF ≥ 10 dan nilai toleransi ≤ 0,10.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2006:99) “Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya”. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series.

Menurut Ghozali (2006:108) Run test digunakan untuk : menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0,05 menyimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang digunakan.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan cara melihat besaran durbin-watson (D-W) sebagai berikut

• Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi

positif.

• Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada


(44)

• Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi

negatif.

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi tidak terjadi kesamaan regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.2 Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + ... + bXn

Keterangan :

Y = Pengembalian Investasi (ROI) X1 = Current Ratio (CR)

X2 = Quick Ratio (QR) X3 = Liquid Ratio (LR) b1 .. b2 = Koefisien Regresi a = Konstanta


(45)

Priyatno (2010:81) Menyatakan bahwa :

Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisis mengingat penelitian ini bersifat fundamental method . Hal ini berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel bebas dengan variabel terikat, setiap kenaikan nilai variabel bebas akan mengakibatkan kenaikan variabel terikat (dependen). Demikian pula sebaliknya, bila koefisien b bernilai negatif (-) maka dapat dikatakan tidak terjadi pengaruh searah antara variabel bebas dengan variabel terikat (dependen), hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel bebas mengalami kenaikan maka variabel terikat (dependen) akan mengalami penurunan.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik, apabila uji statistiknya berada dalam daerah kritis maka Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

3.6.3.1 Uji F (Anova)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Liquid Ratio (LR) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pengembalian investasi (ROI).

Menurut Priyatno (2010:81) Tahap-tahap yang dilakukan adalah:


(46)

a. Merumuskan hipotesis

Ho diterima : berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

Ha diterima : berarti terdapat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.

b. Menetukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 (α=0,05)

c. Menentukan F hitung d. Menentukan F tabel e. Kriteria pengujian

1. Ho diterima apabila F hitung < F tabel 2. Ha diterima apabila F hitung > F tabel f. Membandingkan F hitung dengan F tabel

Dasar-dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali, (2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu :

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen).

3.6.3.2 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah model regresi Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Liquid Ratio (LR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengembalian investasi (ROI) perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Langkah-langkah uji t adalah menurut Priyatno (2010:81): a. Menentukan hipotesis


(47)

Ha : secara parsial ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel terikat (dependen).

b. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan 0,05 (α = 0,05 c. Menentukan t hitung

d. Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% dengan derajat kebebasa (df = n-1)

e. Kriteria pengujian

Ho diterima jika t tabel < t hitung Ho ditolak jika t tabel > t hitung

f. Membandingkan t tabel dengan t hitung

Dasar-dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu :

a. Apabila probabilitas signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya.

3.7 Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jadwal penelitian dimulai dari bulan september sampai dengan selesai.


(48)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya digunakan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Pengujian asumsi klasik dan regresi logistik digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 16.0. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dengan menghasilkan output-output sesuai metode analisis yang ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh sembilan kriteria perusahaan yang diamati selama tiga tahun dari tahun 2009 sampai 2011 dan dijadikan dua puluh tujuh sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel 4.1

Tabel 4.1

Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian

No. Nama Perusahaan Kode

1. PT. Akasa Wira Internasional, Tbk ADES

2 PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk MLBI

3 PT. Gudang Garam, Tbk GGRM

4 PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk PSDN

5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk ICBP

6 PT. Sampoerna Agro, Tbk SGRO

7 PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk ROTI

8 PT. Sekar Laut, Tbk SKLT

9 PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk ULTJ

10 PT. Unilever Indonesia, Tbk UNVR


(49)

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data keuangan dan pengembalian investasi (ROI) pada perusahaan-perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tahun penelitian 2009 sampai dengan 2011. Adapun rasio likuiditas tahun 2009 sampai dengan 2011 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Hasil Rasio Likuiditas 2011

No. Perusahaan Current Ratio Quick Ratio Liquid Ratio

1 PT. Akasa Wira Internasional, Tbk 1,71 1,19 0,19

2 PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk 0,99 0,83 0,38

3 PT. Gudang Garam, Tbk 2,24 0,17 0,08

4 PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 1,58 0,91 0,70

5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk 2,87 2,32 1,48

6 PT. Sampoerna Agro, Tbk 1,58 0,91 0,70

7 PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk 1,28 1,17 0,32

8 PT. Sekar Laut, Tbk 1,69 0,93 0,15

9 PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

1,52 0,91 0,39


(50)

Tabel 4.3

Hasil Rasio Likuiditas 2010

No Perusahaan Current Ratio Quick Ratio Liquid Ratio

1 PT. Akasa Wira Internasional, Tbk 1,51 1,41 0,3

2 PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk 0,95 0,78 0,33

3 PT. Gudang Garam, Tbk 2,7 0,32 1,24

4 PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 1,06 0,58 0,19

5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 2,59 2,07 1,26

6 PT. Sampoerna Agro, Tbk 1,88 1,39 1,14

7 PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk 2,29 2,19 1,30

8 PT. Sekar Laut, Tbk 1,87 0,89 0,1

9 PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

2,00 1,25 0,85


(51)

Tabel 4.4

Hasil Rasio Likuiditas 2009

No Perusahaan Current Ratio Quick Ratio Liquid Ratio

1 PT. Akasa Wira Internasional, Tbk 2,48 2,24 1,3

2 PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk 0,66 0,53 0,39

3 PT. Gudang Garam, Tbk 2,45 0,34 1,31

4 PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 1,56 0,72 0,43

5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 0,51 0,33 0,01

6 PT. Sampoerna Agro, Tbk 0,26 2,03 1,64

7 PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk 1,44 1,34 0,6

8 PT. Sekar Laut, Tbk 1,89 0,91 0,21

9 PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

2,11 1,11 0,55


(52)

Tabel 4.5

Hasil Rasio Pengembalian Investasi 2009-2011

No. Perusahaan 2009 2010 2011

1 PT. Akasa Wira Internasional, Tbk 6,8 0,32 8,56

2 PT. Multi Bintang Indonesia ,Tbk 3,82 4,26 3,71

3 PT. Gudang Garam, Tbk 3,48 5,14 3,64

4 PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk 2,35 2,65 1,96

5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 12,27 13,01 15,89

6 PT. Sampoerna Agro, Tbk 1,07 1,59 1,02

7 PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk 2,46 0,9 0,7

8 PT. Sekar Laut, Tbk 1,89 0,7 0,95

9 PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

2,07 3,1 2,01

10 PT. Unilever Indonesia, Tbk 6,06 3,46 3,89

4.2 Hasil Analisis

4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel independen dan variabel dependennya memiliki distribusi data normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov satu arah atau analisis grafis. Berikut ini


(53)

adalah hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 4.6

Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 30 30 30

Normal Parametersa Mean 1.6067 1.1093 .5963

Std. Deviation .68801 .64008 .49993

Most Extreme Differences Absolute .087 .177 .197

Positive .087 .177 .197

Negative -.077 -.125 -.134

Kolmogorov-Smirnov Z .474 .969 1.079

Asymp. Sig. (2-tailed) .978 .304 .195

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Terlihat bahwa rasio likuiditas, tingkat signifikansi Current Ratio (CR) 0.978; Quick Ratio (QR) 0.304; dan Liquid Ratio (LR) 0.195 lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.


(54)

Grafik 4.1

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari gambar grafik di atas. Jika data menyebar disekitar garis diagonal maka itu menunjukkan pola distribusi data normal, maka regresinya memenuhi asumsi normalitas. Dengan demikian, variabel independen dan variabel dependen yang digunakan telah terdistribusi secara normal.


(55)

4.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas memiliki bahwa arti bahwa antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinearitas dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel independen dengan variabel dependen dan jika korelasinya signifikan.

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat : 1. Nilai tolerance dan lawannya

2. VIF (Variance Inflation Factor), nilai cut off tolerance < 0.01 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 maka dapat dilihat hasilnya sebagai berikut

Uji Multikolinearitas Tabel 4.7 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 6.105 3.609 1.692 .151

CR -6.200 8.654 -4.895 -.716 .506 .003 347.485

QR 6.547 8.590 5.210 .762 .480 .003 347.910


(56)

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Dari tabel coefficient terlihat bahwa nilai VIF yaitu dominan jumlahnya berada di atas 10 sehingga masih dapat dianggap terjadi multikolinearitas atau tepatnya hanya strong collinearity.

4.2.3. Uji Heteroskesdastisitas

Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual homokesdastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdastisitas. Uji heteroskesdastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser, disamping itu untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskesdastisitas menurut Ghozali (2005:105) dapat dilihat dari grafik scatterplot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, namun telah terjadi heteroskesdastisitas, sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heteroskesdastisitas. Dari hasil perhitungannya SPSS versi 16.0 maka hasil yang didapat sebagai berikut :


(57)

Uji Hetoroskesdastisitas Grafik 4.2

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Dilihat dari hasil scatterplot antara standardized residual SRESID dari Standardized Predicted Value ZPRED tidak membentuk suatu pola tertentu, sehingga bisa dianggap residual mempunyai variance konstan atau homokesdastisitas (tidak terjadi heteroskesdastisitas).


(58)

4.2.4. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2005:95) “ uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). “penggunaan progres SPSS bertujuan untuk mendeteksi adanya problem autokorelasi adalah dengan melihat besaran Durbin Watson, yaitu panduan mengenai D-W (Durbin Watson) pada tabel D-X.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :

• Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

• Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

• Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negative.

Uji Autokorelasi Tabel 4.8

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .267a .071 -.036 3.90779 2.311

a. Predictors: (Constant), LR, CR, QR b. Dependent Variable: ROI


(59)

Dilihat dari hasil Durbin-Watson di atas yaitu sebesar 2.311 yang berarti tidak terjadi autokorelasi dimana angka DW yang dihasilkan terletak di atas +2 yang artinya terjadi autokorelasi negatif

4.2.5. Uji Hipotesis

4.2.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :

Ho : variabel-variabel bebas yaitu Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Liquid Ratio (LR) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu pengembalian investasi (ROI).

Ha : variabel-variabel bebas yaitu Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Liquid Ratio (LR) mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu pengembalian investasi (ROI).

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu :

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel bebas tidak


(60)

mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Uji hipotesis dapat dilakukan dengan program SPSS dengan hasil sebagai berikut:

Uji Signifikansi Simultan Tabel 4.9

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 30.500 3 10.167 .666 .581a

Residual 397.040 26 15.271

Total 427.541 29

a. Predictors: (Constant), LR, CR, QR b. Dependent Variable: ROI

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikan sebesar 0.666, probabilitas signifikan > 0.05, artinya semua variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. F hitung sebesar 0.666 dan F tabel 2.99. F hitung < F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel bebas yaitu CR, QR, dan LR secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap pengembalian investasi (ROI).


(61)

4.2.5.2 Uji Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, dan X3 (CR, QR, dan LR) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (ROI) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005:84).

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :

H1 : ada pengaruh Current Ratio (CR) terhadap pengembalian investasi (ROI)

Ho : variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

H2 : ada pengaruh Quick Ratio (QR) terhadap pengembalian investasi (ROI)

Ho : variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

H3 : ada pengaruh Liquid Ratio (LR) terhadap pengembalian investasi (ROI)


(62)

Ho : variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Ha : variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu :

a. Apabila angka probabilitas signifikan > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila angka probabilitas signifikan < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Untuk menguji data dapat dilakukan oleh program SPSS dengan hasil sebagai berikut :

Uji Signifikansi Parsial Tabel 4.10 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.659 1.977 .839 .409

CR .996 1.230 .178 .809 .426

QR .339 1.854 .056 .183 .856

LR .598 2.416 .078 .248 .806


(63)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen :

Pengaruh CR terhadap ROI

• Nilai signifikansi sebesar 0.426 menunjukkan bahwa nilai sig untuk uji t

individual (parsial) lebih besar dari 0.05. Artinya variabel CR tidak berpengaruh secara parsial terhadap ROI.

• Variabel CR memiliki t hitung 0.809 lebih kecil dari t tabel 2.045. hal ini

menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya CR tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi (ROI).

Pengaruh QR terhadap ROI

• Nilai signifikansi sebesar 0.856 menunjukkan bahwa nilai sig untuk uji t

individual (parsial) lebih besar dari 0.05. artinya variabel QR tidak berpengaruh secara parsial terhadap ROI.

• Variabel QR memiliki t hitung 0.183 lebih kecil dari t tabel 2.045. Hal ini

menunjukkan t hitung lebih kecil dari t tabel, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa QR tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi (ROI).


(64)

Pengaruh LR terhadap Pengembalian Investasi (ROI)

• Nilai signifikansi sebesar 0.806 menunjukkan bahwa nilai sig untuk uji t

individual (parsial) lebih besar dari 0.05, artinya variabel LR tidak berpengaruh terhadap ROI.

• Variabel LR memiliki t hitung 0.248 lebih kecil dari t tabel 2.045.Hal ini

menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa LR tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi (ROI).

4.3 Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, uji analisis regresi berganda untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.

Analisi Regresi Berganda Tabel 4.11

Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2013

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 1.659 1.977 .839 .409

CR .996 1.230 .178 .809 .426 .244 .157 .153

QR .339 1.854 .056 .183 .856 .202 .036 .035

LR .598 2.416 .078 .248 .806 .211 .048 .047

a. Dependent Variable: ROI


(65)

Hasil analisis menunjukkan nilai konstanta 1.659; koefisien CR 0.996; koefisien QR 0.339; dan koefisien LR 0.598. Jadi persamaan regresinya adalah :

Y= 1.659+ 0.996 CR + 0.339QR + 0.598 LR

Korelasi parsial untuk CR, QR, dan LR besarnya masing-masing 0.004; 0.661; dan 0.402.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial CR, QR, dan LR tidak berpengaruh terhadap pengembalian investasi (ROI). Dari hasil pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa CR, QR, dan LR tidak berpengaruh terhadap pengembalian investasi (ROI) pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini ditunjukkan dengan lebih besarnya nilai signifikan CR 0.809, QR 0.856 dan LR 0.806 dari 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap pengembalian investasi (ROI) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan nilai F sebesar 0.666 lebih kecil dari nilai F tabel 2.99 sehingga sesuai dengan dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali. Pengembalian investasi dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro dan mikro, tingkat inflasi, tingkat suku bunga serta kebijakan pemerintah.


(66)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji variabel independen yaitu Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Liquid Ratio (LR) terhadap pengembalian investasi (ROI) pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti menguji 9 emiten yang terdaftar selama periode 2009-2011.

Berdasarkan hasil penelitian pada Bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap pengembalian investasi (ROI) secara parsial pada perusahan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi (ROI) pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Liquid Ratio (LR) tidak berpengaruh secara parsial terhadap pengembalian investasi (ROI) pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.

4. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan SPSS Versi 16.0 maka dapat penulis simpulkan bahwa Current Ratio (CR), Liquid Ratio (LR), dan Quick Ratio (QR) berpengaruh secara simultan terhadap pengembalian investasi (ROI) dengan nilai uji F 0.666 lebih besar dari 0.05.


(67)

5.2 Keterbatasan

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu :

1. Objek penelitian ini adalah perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melaporkan keuangan secara berturut-turut selama periode tersebut. Dan perusahaan yang dijadikan sampel terbatas pada 10 perusahaan. Hal ini mungkin berbeda jika penilaian pengaruh rasio pada perusahaan berjenis lain dan dilakukan dengan periode yang lebih panjang.

2. Periode penelitian yang diamati adalah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil analisis data dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi investor

Tidak semua rasio keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI dapat dijadikan parameter yang baik untuk memprediksi pengembalian investasi perusahaan jasa. Investor sebaiknya memperhatikan tingkat resiko dari proyeksi laba, jumlah hutang perusahaan terhadap ekuitas, kondisi perekonomian dan kebijakan pemerintah.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya di bidang yang sama yang akan


(68)

datang, dan saya harap dapat dikembangkan dan diperbaiki. Misalnya dengan memperpanjang periode penelitian serta menambah jumlah sampel yang diteliti.


(69)

DAFTAR PUSTAKA

Candiasa, I Made, 2004. Analisis Butir Disertai Aplikasi Dengan SPSS, Singaraja, Unit Penerbitan IKIP Negeri Singaraja.

Ghozali, H. Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo, Jakarta.

J. Fred Weston, Eugeno, 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

Djarwanto, PS, 2001. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan, BPFE, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2005. Teori Akuntansi, Raja Grafindo, Jakarta.

Munawir, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Paniro Simamora. Tanggal 10 September 2012.

Rahardjo, Budi. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan, Membaca, Memahami, dan Menganalisis Cetakan Kedua, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Lapoliwa, W dan Kuswandi, S. 2000. Akuntansi Perbankan Edisi Kelima Jilid 1, Bank Indonesia, Jakarta.


(70)

Wild, Jhon J dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedelapan Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Skousen, K. Fred. 2005. Akuntansi Intermmediate Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.


(71)

LAMPIRAN I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 5.5333 5.4378 1.1367

Std. Deviation 4.41668 4.45233 1.74206

Most Extreme Differences Absolute .206 .198 .452

Positive .206 .198 .452

Negative -.161 -.161 -.299

Kolmogorov-Smirnov Z .619 .595 1.356

Asymp. Sig. (2-tailed) .839 .871 .051

a. Test distribution is Normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 7.2533 7.1656 1.2967

Std. Deviation 9.00191 9.04961 1.46059

Most Extreme Differences Absolute .308 .304 .258

Positive .308 .304 .258

Negative -.235 -.235 -.231

Kolmogorov-Smirnov Z .925 .913 .774

Asymp. Sig. (2-tailed) .359 .375 .586


(72)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 7.2533 7.1656 1.2967

Std. Deviation 9.00191 9.04961 1.46059

Most Extreme Differences Absolute .308 .304 .258

Positive .308 .304 .258

Negative -.235 -.235 -.231

Kolmogorov-Smirnov Z .925 .913 .774

Asymp. Sig. (2-tailed) .359 .375 .586

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 7.2533 7.1656 1.2967

Std. Deviation 9.00191 9.04961 1.46059

Most Extreme Differences Absolute .308 .304 .258

Positive .308 .304 .258

Negative -.235 -.235 -.231

Kolmogorov-Smirnov Z .925 .913 .774

Asymp. Sig. (2-tailed) .359 .375 .586


(73)

(74)

(75)

LAMPIRAN IV Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 6.105 3.609 1.692 .151

CR -6.200 8.654 -4.895 -.716 .506 .258 -.305 -.263

QR 6.547 8.590 5.210 .762 .480 .270 .323 .279

LR -1.480 1.190 -.461 -1.244 .269 -.398 -.486 -.456

a. Dependent Variable: ROI

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 44.104 38.282 1.152 .301

CR -37.445 118.926 -5.614 -.315 .766 -.111 -.139 -.134

QR 36.878 118.167 5.558 .312 .768 -.106 .138 .133

LR -9.656 18.315 -.235 -.527 .621 -.274 -.229 -.224

a. Dependent Variable: ROI

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 6.202 6.906 .898 .410

CR -8.402 41.584 -4.239 -.202 .848 .056 -.090 -.088

QR 8.742 41.353 4.431 .211 .841 .058 .094 .093

LR -1.338 3.443 -.217 -.389 .714 -.101 -.171 -.170


(1)

Wild, Jhon J dkk. 2005. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kedelapan Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.

Skousen, K. Fred. 2005. Akuntansi Intermmediate Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.


(2)

LAMPIRAN I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 5.5333 5.4378 1.1367

Std. Deviation 4.41668 4.45233 1.74206

Most Extreme Differences Absolute .206 .198 .452

Positive .206 .198 .452

Negative -.161 -.161 -.299

Kolmogorov-Smirnov Z .619 .595 1.356

Asymp. Sig. (2-tailed) .839 .871 .051

a. Test distribution is Normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 7.2533 7.1656 1.2967

Std. Deviation 9.00191 9.04961 1.46059

Most Extreme Differences Absolute .308 .304 .258

Positive .308 .304 .258

Negative -.235 -.235 -.231

Kolmogorov-Smirnov Z .925 .913 .774

Asymp. Sig. (2-tailed) .359 .375 .586


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 7.2533 7.1656 1.2967

Std. Deviation 9.00191 9.04961 1.46059

Most Extreme Differences Absolute .308 .304 .258

Positive .308 .304 .258

Negative -.235 -.235 -.231

Kolmogorov-Smirnov Z .925 .913 .774

Asymp. Sig. (2-tailed) .359 .375 .586

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

CR QR LR

N 9 9 9

Normal Parametersa Mean 7.2533 7.1656 1.2967

Std. Deviation 9.00191 9.04961 1.46059

Most Extreme Differences Absolute .308 .304 .258

Positive .308 .304 .258

Negative -.235 -.235 -.231

Kolmogorov-Smirnov Z .925 .913 .774

Asymp. Sig. (2-tailed) .359 .375 .586


(4)

(5)

(6)

LAMPIRAN IV Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 6.105 3.609 1.692 .151

CR -6.200 8.654 -4.895 -.716 .506 .258 -.305 -.263

QR 6.547 8.590 5.210 .762 .480 .270 .323 .279

LR -1.480 1.190 -.461 -1.244 .269 -.398 -.486 -.456

a. Dependent Variable: ROI

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 44.104 38.282 1.152 .301

CR -37.445 118.926 -5.614 -.315 .766 -.111 -.139 -.134

QR 36.878 118.167 5.558 .312 .768 -.106 .138 .133

LR -9.656 18.315 -.235 -.527 .621 -.274 -.229 -.224

a. Dependent Variable: ROI

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) 6.202 6.906 .898 .410

CR -8.402 41.584 -4.239 -.202 .848 .056 -.090 -.088

QR 8.742 41.353 4.431 .211 .841 .058 .094 .093

LR -1.338 3.443 -.217 -.389 .714 -.101 -.171 -.170


Dokumen yang terkait

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DIVIDEN DAN PENGEMBALIAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DIVIDEN DAN PENGEMBALIAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 20

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DIVIDEN DAN PENGEMBALIAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2004-2009).

0 2 15

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DIVIDEN DAN PENGEMBALIAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2004-2009).

0 2 32

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DIVIDEN DAN PENGEMBALIAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2004-2009).

0 2 16

MEMPREDIKSI TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA SAHAM MELALUI RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, SERTA KESEMPATAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI.

0 3 6

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN HUTANG TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN SEKTOR TAMBANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 99

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2013-2015

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 - Dampak Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI

0 0 17

ABSTRAK Dampak Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Pengembalian Investasi Pada Perusahaan Manufacture Yang Terdaftar Di BEI

0 0 10

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, HUTANG DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015

0 0 16