2.3.2. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Teknik analisis laporan keuangan menurut Prastowo 2002:52, adalah sebagai berikut :
a Metode Analisis Horizontal Dinamis Analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun periode, sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecendrungannya.
b Metode Analisis Vertikal Statis Analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun periode tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos
yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun periode yang sama.
c Metode Analisis Rasio Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan
yang paling banyak dipakai dalam praktik. Dalam menggunakan teknik analisis rasio, yang perlu ditekankan
adalah arti dan kegunaan dari masing-masing angka rasio tersebut
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan
2.1.10.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Suatu rasio keuangan mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya atau perbandingan antara
antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio akan menjadi bermanfaat, bila rasio tersebut memang memperlihatkan suatu
hubungan antara penjualan dan biaya pemasaran karena hubungan ini mempunyai makna.
Menurut Prastowo 2008:18 “Analisis rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini
Universitas Sumatera Utara
merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak”.
2.1.10.2 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek
pada saat jatuh tempo serta menunjukkan jumlah waktu yang diharapkan sampai suatu aktiva terealisasi menjadi kas atau sampai
kewajiban perusahaan dilunasi. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat
pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan
tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang
lancarnya atau hutang jangka pendek. Sebaliknya apabila perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya
pada saat ditagih, berarti perusahaan tersebut tidak likuid. Dalam skripsi ini rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai
berikut :
2.1.10.2.1 Rasio Lancar Current Ratio
Rasio lancar yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang
dimiliki. Likuiditas jangka pendek ini penting karena masalah
Universitas Sumatera Utara
arus kas jangka pendek dapat menyebabkan perusahaan bangkrut.
Adapun rumus Rasio Lancar disajikan sebagai berikut :
Rasio Lancar =
������ ������ ������ ������
2.1.10.2.2 Rasio Cepat Quick Ratio
Menurut Bambang Riyanto 2001:94 Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang likuid. Rasio ini menunjukkan aktiva lancar yang paling likuid
mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar rasio ini maka akan semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100
atau 1:1 apabila rasio ini kurang dari 100 maka posisi likuiditas dianggap kurang likuid.
Persediaan dan biaya yang dibayar dimuka merupakan aktiva lancar yang paling likuid. Bagi perusahaan yang siklus operasi
yang panjang, kemungkinan dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk mengkonversi persediaan menjadi kas, oleh sebab itu
banyak kreditor lebih menyukai rasio cepat ketimbang rasio lancar sebagai parameter solvensi jangka pendek.
Menurut Mamoru 2003:220 “Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar yang segera harus dipenuhi dengan
aktiva lancar yang likuid”.
Universitas Sumatera Utara
Adapun rumus rasio cepat disajikan sebagai berikut :
Rasio Cepat =
����� ������ − ���������� ������ ������
2.1.10.2.3 Rasio Liquid Liquid Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
kas yang tersedia dan yang disimpan di bank. Adapun rumus rasio lambat adalah sebagai berikut :
Rasio Liquid =
��� + ��������� ������ ������
2.1.10.3 Pengertian Investasi
Pengertian investasi menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk
pertumbuhan kekayaan accreation of wealth melalui distribusi hasil investasi seperti: bunga, royalti, deviden dan uang sewa, untuk
apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan
perdagangan. Menurut Pengertian investasi menurut Henry Simamora 2000:438
menyatakan bahwa Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil
Universitas Sumatera Utara
investasi seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain, untuk apresiasi nilai investasi,
atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Pengertian investasi menurut Mulyadi 2001:284 ”Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan
laba di masa yang akan datang”.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Kerangka Konseptual
Dalam penelitan akan diteliti mengenai hubungan antara rasio keuangan dan pengembalian investasi. Adapun rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri tiga rasio yaitu, current ratio, quick ratio, liquid ratio dan ROI.
Gafik 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
H4 Current Ratio CR
X1
Quick Ratio QR X2
Liquid Ratio LR X3
Pengembalian Investasi ROI Y
Universitas Sumatera Utara