20 f.
Musnah akibat bencana alam seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, angin rebutcleret tahun, dan sebagainya.
g. Merupakan kelebihan persediaan, sehingga bila makin lama
disimpan akan makin merugi karena rusak. h.
Hilang akibat pencurianperampokan, diselewengkan, dan sebagainya.
i. Hewan atau ternak dan tanaman yang mati atau cacat.
Wahyuningrum 2000: 42-43 mengatakan bahwa penghapusan ialah proses kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik
Negara kekayaan Negara dari daftar inventarisasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sarana dan prasarana yang sudah tidak
sesuai lagi bagi pelaksanaan pembelajaran diganti atau disingkirkan. Tujuan penghapusan menurut Wahyuningrum 2000: 43 adalah:
a. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau
pemborosan biaya untuk pemeliharaanperbaikan, pengamaan barang-barang yang semakin buruk kondisinya, barang-barang
berlebih, dan atau barang-barang lainnya tidak dapat dipergunakan lagi.
b. Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksana
inventaris. c.
Membebaskan ruangpekarangan kantor dari barang-barang yang tidak dipergunakan lagi.
d. Membebaskan barang dari pertanggungjawaban administrasi
satuan organisasi yang mengurus.
D. Standar Sarana dan Prasarana Bengkel Kerja
Pada permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 termuat berbagai aturan mengenai standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi pada setiap jurusan
yang ada pada setiap lembaga pendidikan SMKMAK secara umum. Berikut standar sarana dan prasarana ruang praktik bengkel.
21
1. Ruang Praktik Program Keahlian Perabot Kayu
a. Ruang praktik Program Keahlian Perabot Kayu berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: pekerjaan dasar konstruksi perabot kayukerja bangku, pekerjaan kayu secara maksinal,
pekerjaan upholestryjok, pekerjaan perakitan kayu dan finishing. b.
Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Perabot Kayu adalah 288 m² untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi: area kerja
kayukerja bangku 64 m², area kerja mesin kayu 64 m², area kerja upholestryjok 48 m², ruang kerja perakitan dan finishing 64 m², dan
ruang penyimpanan dan instruktur 48 m². c.
Ruang praktik Program Keahlian Perabot Kayu dilengkapi prasarana sebagai berikut:
1 Area kerja kayu
2 Area kerja mesin kayu
3 Area kerja upholestry jok
4 Ruang kerja perakitan dan finishing
5 Ruang penyimpanan dan instruktur
d. Ruang praktik Program Keahlian Perabot Kayu dilengkapi sarana
sebagai berikut: 1
Perabot meliputi: meja kerja, kursi kerja stool, lemari simpan alat dan bahan.
2 Peralatan meliputi: peralatan untuk pekerjaan kerja kayu kerja
bangku. 3
Media pendidikan meliputi: papan tulis. 4
Perlengkapan lain meliputi: kotak kontak dan tempat sampah.
22
2. Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Pemesinan
a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Pemesinan berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: pekerjaan logam dasar, pengukuran dan pengujian logam, membubut lurus, bertingkat, tirus,
ulir luar dan dalam, memfrais lurus, bertingkat, roda gigi, menggerinda-alat, dan pengepasanpemasangan komponen.
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik Pemesinan
adalah 288 m² untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi: area kerja bangku 64 m², ruang pengukuran dan pengujian logam 24 m²,
area kerja mesin bubut 64 m², area kerja mesin frais 32 m², area kerja gerinda 32 m², ruang kerja pengepasan 24 m², ruang penyimpanan dan
instruktur 48 m². c.
Ruang praktik Program Keahlian Teknik Pemesinan dilengkapi prasarana sebagai berikut:
1 Area kerja bangku
2 Ruang pengukuran dan pengujian logam
3 Area kerja mesin bubut
4 Area kerja mesin frais
5 Area kerja mesin gerinda
6 Ruang kerja pengepasan
7 Ruang penyimpanan dan instruktur
d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Pemesinan dilengkapi sarana
sebagai berikut : 1
Perabot yang meliputi meja kerja, kursi kerjastool, lemari simpan alat dan bahan.
2 Peralatan meliputi peralatan untuk pekerjaan kerja bangku.