Pengembangan Media Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter

41

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan

Hasil penelitian Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab untuk Peserta Didik Sekolah Dasar ini adalah tersusunnya buku cerita bergambar pendidikan karakter tanggung jawab untuk peserta didik Sekolah Dasar dengan langkah pertama studi pendahuluan. Studi pendahuluan ini dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap analisis potensi masalah dan pengumpulan bahan materi. Langkah kedua yaitu perancangan produk yang terdiri dari tujuh tahapan pengembangan, yaitu: pembuatan tema, pembuatan storyboard alur cerita, pembuatan karakter tokoh, pembuatan ilustrasi, penyusunan buku cerita bergambar, validasi desain dan revisi desain. Dalam tahap validasi, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinilai oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan reviewer . Langkah ketiga adalah uji coba untuk mengetahui penilaian terhadap kelayakan produk tersebut yang mencakup materi, bahasa dan media dalam buku cerita bergambar pendidikan karakter tanggung jawab. Penilaian didapat dari hasil uji coba terhadap peserta didik kelas 2 SD.

B. Pembahasan

1. Pengembangan Media Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter

Tanggung Jawab Pembahasan ini menyajikan hasil Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab untuk Peserta Didik Sekolah Dasar. Tujuan dari buku cerita bergambar ini adalah untuk membantu peserta didik dalam pembelajaran pendidikan karakter baik di sekolah maupun di rumah khususnya pendidikan karakter tanggung jawab. Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan untuk menghasilkan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter tanggung Jawab untuk Sekolah Dasar di SD N Timuran Yogyakarta adalah sebagai berikut : a. Studi Pendahuluan 1 Analisis Potensi Masalah a Karakteristik peserta didik Sekolah Dasar 1 Sekolah Pembelajaran pendidikan karakter di SD N Timuran hanya ada pada buku tematik SD, pembelajaran pendidikan karakter yang digabungkan dengan mata pelajaran lain dalam satu buku tema. Beluam ada media atau bahan ajar pendukung lain yang digunakan untuk proses pembelajaran. 2 Peserta Didik Analisis terhadap peserta didik dilakukan kepada peserta didik kelas 2 SD. Peserta belum sepenuhnya mampu mengaplikasikan pendidikan karakter tanggung jawab dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap yang belum mencerminkan sikap tanggung jawab seperti belum bisa membuang sampah pada tempatnya. Menganalisis peserta didik merupakan hal yang penting, karena peserta didik merupakan pengguna dari buku cerita bergambar ini. Tahap kognitif peserta didik SD kelas 2 sudah memungkinkan untuk dilakuan pembelajaran dengan penyampaian materi dalam bentuk gambar dan teks yang diharapkan mudah diserap dan dipahami peserta didik dalam menyampaikan materi pendidikan karakter tanggung jawab. b Kebutuhan Produk 1 Media Belajar Media sebagai penyampai pesan pendidikan karakter khususnya pendidikan karakter tanggung jawab masih jarang dijumpai. Hal ini juga terjadi di SD N Timuran yaitu tidak ditemukannya media pembelajaran pendidikan karakter tanggung jawab dalam perpustakaan SD N Timuran. Di sisi lain peran media belajar sangat penting dalam meningkatkan minat belajar peserta didik. 2 Bahan Ajar Bahan ajar adalah hal pokok yang ada dalam proses pembelajaran baik itu bahan tertulis maupun tidak tertulis. Bahan ajar cetak yang digunakan guru untuk mengajar pendidikan karakter tanggung jawab di SD N Timuran masih terbatas. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 2 SD N Timuran Yogyakarta, peneliti mendapatkan informasi bahwa pembelajaran pendidikan karakter tidak bisa berdiri sendiri. Pendidikan karakter selalu berdampingan dengan pelajaran- pelajaran lain baik itu formal maupun non formal. Di SD N Timuran Yogyakarta terdapat pembelajaran pendidikan karakter tanggung jawab dalam buku paket. Hanya saja pendidikan karakter yang diterapkan khususnya pendidikan karakter tanggung jawab hanya sebatas mata pelajaran di sekolah. Oleh karena itu terdapat beberapa hambatan dalam pembelajaran pendidikan karakter di sekolah, salah satunya adalah kurangnya media pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pendidikan karakter adalah buku-buku mengenai pendidikan karakter. Buku pendidikan karakter ini dapat membantu guru SD dalam menyampaikan pembelajaran pendidikan karakter dengan cara yang lebih menyenangkan. Selain hal itu, di SD N Timuran juga belum ada buku cerita bergambar yang secara khusus membahas pendidikan karakter bagi peserta didik. Guru kelas 2 SD N Timuran sangat setuju apabila di SD N Timuran ada media berupa buku cerita bergambar pendidikan karakter. Hasil dari analisis kebutuhan ditemukan bahwa peserta didik memerlukan sebuah media berupa buku cerita bergambar pendidikan karakter di SD N Timuran. Buku cerita pendidikan karakter perlu dikembangkan sehingga menjadi sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bahan ajar guru dan referensi bagi peserta didik untuk memahami pendidikan karakter baik di sekolah maupun di rumah. 2 Pengumpulan Bahan Materi a Data wawancara Pengumpulan bahan materi yang pertama diperoleh dari proses wawancara terhadap guru SD kelas 2 SD N Timuran Yogyakarta. Data-data yang didapatkan antara lain bahwa anak-anak kelas 2 SD lebih menyukai gambar yang berwarna dibandingkan dengan gambar hitam-putih. Tokoh dalam cerita dibuat dengan tokoh anak-anak. Guru mendukung adanya buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran pendidikan karakter tanggung jawab. b Studi kepustakaan Setelah melakukan wawancara, dilakukan studi literatur dengan mempelajari literatur bacaan yang relevan dengan penelitian yaitu literatur yang berhubungan dengan buku cerita bergambar dan pendidikan karakter tanggung jawab. Adapun literatur yang berhubungan dengan pendidikan karakter tanggung jawab dan buku cerita bergambar yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Daftar Literatur No. Judul buku artikel Pengarang situs Materi yang digunakan 1 Comic Making M.S. Gumelar Cara membuat cerita bergambar 2 Diksi Rupa Mikke Susanto Cergam 3 Perkembangan Peserta Didik Rita Eka Izzati, dkk Perkembangan kognitif anak- anak akhir 4 Pendidikan Karakter Doni Kusuma A. Pendidikan karakter dan nilai karakter tanggung jawab 5 Perencanaan Pembelajaran Abdul Majid Bahan ajar Anak-anak di usia ini juga lebih memilih cerita petualangan dan melibatkan cerita binatang-binatang. Hal-hal tersebut sangatlah penting karena akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan cerita Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab. b. Perancangan Produk Sebelum mengembangkan produk buku cerita bergambar, peneliti mebuat perancangan pelaksanaan pengembangan produk. Langkah-langkah perancangan produk buku cerita ini adalah sebagai berikut: 1 Pengambilan tema Penelitian pengembangan ini mengembangkan buku cerita bergambar sebagai media pendidikan karakter tanggung jawab dengan tema petualangan dan genre yang digunakan adalah mixed genres yaitu menggabungkan fiction story , action serta fable . Pemilihan tema dan genre tersebut berdasar pada minat baca anak-anak usia 7-9 tahun. Tema dalam buku cerita bergambar adalah petualangan. Tiga anak kecil yang bersahabat dan berpetualang ke Negeri Sembilan serta bersahabat dengan para binatang yang bisa berbicara. Pengambilan tema ini didasari dengan usia peserta didik kelas 2 SD yang berkisar 7 tahun yang menyukai cerita-cerita khayal. 2 Pembuatan alur cerita story board Setelah dilakukan penentuan tema, dibuatlah alur cerita buku cerita pendidikan karakter. Alur cerita dalam buku cerita bergambar ini dimulai dari karakter tokoh yang ingin pergi ke Negeri Sembilan dengan menggunakan perahu untuk mengawali cerita. Kemudian dilanjutkan dengan adanya konflik yang dituangkan dalam sebuah bencana dan selanjutnya langkah yang tokoh ambil untuk menghadapi bencana tersebut. Dalam pembuatan alur cerita inilah materi pendidikan karakter tanggung jawab dimasukkan yaitu pada saat tokoh dihadapkan pada langkah apa yang harus mereka ambil untuk menghadapi bencana yang melanda Negeri Sembilan. Jumlah dari kejadian ada 16 kejadian yang kemudian dibuat 16 ilustrasi gambar. 3 Pembuatan karakter tokoh Dalam buku bahan ajar buku cerita bergambar, peneliti membuat 3 tokoh anak yaitu Wisang sebagai tokoh utama, Agni sebagai tokoh protagonis 1, dan Banyu sebagai tokoh protagonis 2. Pembuatan karakter tokoh ini menyesuaikan umur anak Sekolah Dasar 7-9 tahun. Selain itu ditambahkan pula tokoh binatang-binatang yang mengandung unsur distorsi untuk memberi kesan lucu sehingga buku ilustrasi tersebut lebih digemari peserta didik. Sifat dan watak yang terkandung dalam tiga tokoh tersebut berdasar pada karakter ksatria pada wayang purwa dalam cerita mahabarata. Wisang adalah karakter utama yang ada dalam buku ilustrasi. Sifat dan watak pada tokoh ini diambil dari seorang ksatria bernama Wisanggeni, putra dari Arjuna dengan Dewi Dresanala. Menurut Heru S Sudjarwo dkk. 2010: 1138 Wisanggeni lahir dengan wujud api yang menyala, kemudian menjadi anak yang luar biasa, baik kecerdikannya, kepandaiannya, maupun kesaktiannya. Dia cerdas, berwatak pemberani, lugas dan spontan. Dalam buku cerita bergambar, Wisang juga digambarkan dengan sifat ceria. Ia mempunyai rambut kuncung dan gigi satu di rahang atas. Baju yang dikenakan adalah sorjan dengan warna coklat dengan garis- garis berwarna kuning. Bercelana pendek dan membawa tas untuk bekal. Visualisasi karakter Wisang dapat dilihat dalam gambar berikut : Gambar 5. Karakter Wisang Kedua, Agni juga merupakan tokoh protagonis yang menemani petualangan Wisang. Sifat dan watak Agni diambil dari ksatria wanita bernama Srikandi. Ia adalah istri dari Arjuna. Heru S Sudjarwo dkk. 2010: 1063 menyebutkan bahwa Dewi Srikandi adalah perempuan pemberani, bersuara nyaring, kenes lantang, renyah agak genit. Agni adalah anak perempuan yang digambarkan berambut coklat panjang dengan jepit rambut berwarna magenta dan tahi lalat di pipi sebelah kiri. Ia juga memakai sorjan, bedanya sorjan yang dikenakan berwarna coklat dengan garis-garis warna merah dan bercelana panjang. Visualisasi karakter Agni dapat dilihat dalam gambar berikut : Gambar 6. Karakter Agni Tokoh ketiga adalah Banyu, yaitu anak laki-laki yang cenderung pendiam dengan rambut keriting. Ia mengenakan baju sorjan warna coklat dengan garis-garis warna biru dan selalu membawa saputangan yang terikat di lehernya. Banyu merupakan tokoh protagonis yang mendampingi petualangan Wisang. Sifat dan watak Banyu ini diambil dari seorang ksatria bernama Abimanyu, putra dari Arjuna dengan Dewi Sumbadra. Menurut Heru S Sudjarwo dkk. 2010: 440 Abimanyu merupakan insan kekasih dewata. Sejak dalam kandungan ia sudah mendapat anugerah Wahyu Hidayat sehingga sejak bayi Abimanyu telah menguasai pengetahuan segala hal. Setelah dewasa ia mendapat Wahyu Cakraningrat . Dengan wahyu itu Abimanyu ditakdirkan menurunkan raja-raja besar yang menguasai jagat raya. Abimanyu mempunyai sifat dan watak pemberani, halus, baik tingkah lakunya, kemauannya keras dan besar tanggung jawabnya. Visualisasi karakter Banyu dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 7. Karakter Banyu 4 Pembuatan ilustrasi Setelah alur cerita dan pembuatan tokoh selesai, dibuatlah ilustrasi. Tahap ini adalah tahap di mana sebuah narasi divisualisasikan dalam bentuk gambar dalam satu panel berukuran 22 cm x 44 cm. Tahap awal untuk proses pembuatan ilustrasi adalah dengan membuat sketsa ilustrasi yang menggunakan alat dan bahan pensil, penghapus dan drawing pen. a Ilustrasi 1 Narasi : “Terdengar ayam berkokok. Tanda hari sudah pagi. Ayamku selalu membangunkan aku setiap pagi. Hari ini adalah hari libur. Aku ingin berpetualang ke sebuah pulau. Kata ayah, di pulau itu ada negeri ajaib. Namanya Negeri Sembilan. Aku penasaran ingin tahu seperti apa negeri itu” Berdasarkan narasi di atas, dibuatlah sketsa dengan pensil seperti gambar di bawah: Gambar 8. Sketsa awal Ilustrasi 1 Setelah sketsa pensil selesai, proses dilanjutkan pada penebalan garis tepi outline objek menggunakan drawing pen yang kemudian dilanjutkan lagi dengan menghapus goresan-goresan pensil. Hal ini bertujuan agar sketsa awal dengan pensil hilang dan bersih sehingga sketsa gambar benar-benar sudah jadi seperti gambar berikut: Gambar 9. Sketsa Akhir Ilustrasi 1 b Ilustrasi 2 Secara teknis pembuatan sketsa, ilustrasi yang kedua ini mengalami proses yang sama dengan ilustrasi 1. Narasi: “Oh iya, namaku Wisang. Aku mengajak dua sahabatku, Agni dan Banyu. Kami pergi ke sana dengan perahu kayu yang dibuat ayahku. Bekal telah kami siapkan” Gambar 10. Sketsa Ilustrasi 2 c Ilustrasi 3 Narasi: “Kami pintar mendayung lho. Ayahku sering mengajak kami bermain perahu. Kami mendayung sambil bernyanyi. La la la.... La la laaa... Setelah mendayung cukup lama, kami melihat sebuah pulau. Itu adalah Negeri Sembilan” Gambar 11. Sketsa Ilustrasi 3 d Ilustrasi 4 Narasi: “Kami senaaang sekali. Banyu segera mengikat perahu dengan tali. Setelah perahu aman dari ombak, kami langsung masuk ke dalam hutan. Tas yang berisi bekal tidak lupa kami bawa” Gambar 12. Sketsa Ilustrasi 4 e Ilustrasi 5 Narasi: “Di dalam hutan, kami melihat ada pohon yang bergerak-gerak. Aku mendekati pohon itu. Waaaa Aku kageeet sekali. Ternyata ada anak burung hantu di belakang pohon. Dia sangat lucu. Lalu aku membawanya di pundak ” Gambar 13. Sketsa Ilustrasi 5 f Ilustrasi 6 Narasi: “Pohonnya banyak sekali. Tinggi-tinggi dan besar. Lama- lama aku merasa hutannya semakin gelap” Gambar 14. Sketsa Ilustrasi 6 g Ilustrasi 7 Narasi: “Benar saja, tiba-tiba hutan jadi gelap. Kami merasa ada yang melihat kami. Seperti ada yang mengikuti kami..” Gambar 15. Sketsa Ilustrasi 7 h Ilustrasi 8 Narasi: “ Mereka yang mengawasi kami keluar satu per satu. Ternyata mereka adalah binatang-binatang penghuni pulau ini. Kami sangat terkejut. Mereka bisa bicara Mereka terlihat seperti marah. Lalu Singa bertanya, kalian ingin apa datang ke sini?” Gambar 16. Sketsa Ilustrasi 8 i Ilustrasi 9 Narasi: “Om Singa.. Kami ingin berpetualang.. Ayahku bilang, di pulau ini ada Negeri Sembilan yang ajaib. Apa itu benar? Kami boleh bermain ke sini kan?” Gambar 17. Sketsa Ilustrasi 9 j Ilustrasi 10 Narasi: “Om Singa mengatakan bahwa kami anak yang sopan. Jadi kami boleh datang ke negeri ini. Mengajak kami bermain dan jalan-jalan. Mereka semua bisa berbicara. Wajah mereka juga aneh-aneh. Tapi mereka ramah dan baik sekali. Kami semua bersahabat” Gambar 18. Sketsa Ilustrasi 10 k Ilustrasi 11 Narasi: “Kami lama tak datang ke Negeri Sembilan. Ketika datang, kami bingung. Pohon-pohon hilang. Binatang-binatang terlihat kotor. Mereka bersedih. Mereka menangis” Gambar 19. Ilustrasi 11 l Ilustrasi 12 Narasi: “ Mereka membawa kami untuk melihat yang terjadi di Negeri Sembilan. Pohon-pohon habis ditebangi. Sampah-sampah banyaaaak sekali di sungai. Negeri sembilan yang indah jadi hancur. Langit juga ikut bersedih. Kata om Singa, bencana ini terjadi karena ulah manusia. Apa yang harus kita lakukan?” Gambar 20. Sketsa Ilustrasi 12 m Ilustrasi 13 Narasi: “Agni-Kita kan juga manusia, jadi kita harus bertanggung jawab. Ayo kita buat Negeri Sembilan jadi indah lagi.. Banyu-Bagaimana kalau kita ajak teman-teman dan saudara kita memperbaiki Negeri Sembilan? Kita harus menanam pohon lagi dan membersihkan sampah-sampah di sini..Aku- waah ide yang bagus” Gambar 21. Sketsa Ilustrasi 13 n Ilustrasi 14 Narasi: “Esok harinya kami menanam pohon dan membersihkan sampah di Negeri Sembilan. Setiap sore kami menyiram bibit yang ditanam. Kami ingin semua orang menyayangi tanaman dan tidak membuang sampah sembarangan. Kami ingin Negeri Sembilan indah lagi” Gambar 22. Sketsa Ilustrasi 14 o Ilustrasi 15 Narasi: “ Negeri Sembilan memang ajaib. Pohon-pohon yang kami tanam juga tumbuh dengan cepat. Negeri Sembilan yang hancur menjadi indah kembali. Kami sangat gembira..” Gambar 23. Sketsa Ilustrasi 15 p Ilustrasi 16 Narasi: “Negeri Sembilan sudah indah kembali. Liburan juga sudah selesai. Aku, Agni dan Banyu kembali bersekolah. Agni-Hei Wisang..Bungkus jajanmu jangan lupa dibuang ke tempat sampah Banyu-Agni benar.. Sampahnya jangan dibuang sembarangan..Aku- Hehe.. Iaya-iya.. Aku kan ingin jadi anak bertanggung jawab.. Hehehe... Gambar 24. Sketsa Ilustrasi 16 q Ilustrasi cover Gambar 25. Sketsa Ilustrasi Cover Setelah semua sketsa jadi, tahap selanjutnya adalah scan dan pewarnaan gambar. Dalam proses pewarnaan ilustrasi buku cerita bergambar ini peneliti menggunakan software photoshop dan wacom pen tablet. Pewarnaan bisa dimulai dari background terlebih dulu dilanjutkan dengan pewarnaan tokoh atau bisa sebaliknya. Seperti gambar berikut : Gambar 26. Ilustrasi Gambar Hasil Scan Masuk ke Photoshop Gambar 27. Pewarnaan Background Gambar 28. Pewarnaan Tokoh dan Pohon Gambar 29. Pemberian Efek Bayangan dan Cahaya Pada tahap pewarnaan ini, semua gambar mengalami teknik pewarnaan yang sama termasuk cover buku cerita bergambar. 5 Penyusunan buku cerita bergambar Penyusunan buku cerita bergambar adalah proses penggabungan serta penataan teks narasi dengan gambar ilustrasi yang dilanjutkan dengan percetakan buku cerita bergambar. Proses ini dilakukan dengan pertimbangan lay out yang sesuai agar narasi teks tidak mengganggu gambar ilustrasi atau sebaliknya dengan menggunakan soft ware photoshop seperti pada gambar berikut: Gambar 30. Penyusunan Buku Cerita Bergambar Pada proses penyusunan buku cerita bergambar ini, semua gambar ilustrasi mengalami proses yang sama. Hanya saja pada cover buku cerita bergambar terdapat penambahan logo instansi Universitas Negeri Yogyakarta seperti pada gambar berikut: Gambar 31. Proses Lay Out Buku Cerita Bergambar Judul Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab ini adalah “Wisang Negeri Sembilan”. Pengambilan judul ini dilakukan berdasarkan nama karakter utama pada cerita bergambar dan nama negeri ajaib yang mereka kunjungi. Setelah proses lay out buku cerita bergambar selesai, proses dilanjutkan dengan mencetak buku cerita bergambar. Pemilihan kertas disesuaikan dengan kualitas. Pemilihan kertas ini berdasar pada keawetan kertas untuk bagian isi buku dan cover. Pada bagian isi buku cerita bergambar, kertas yang dipilih adalah kertas jenis art paper 120. Sedangkan untuk cover buku cerita bergambar adalah kertas ivori 190. Kertas ivori 190 ini dipilih sebagai cover karena tidak terlalu tebal sehingga tidak cepat rusak apabila mengalami lipatan pada penjilidan. 6 Validasi Setelah melakukan perencangan produk, jadilah buku cerita bergambar tahap awal. Setelah itu peneliti melakukan validasi kepada reviewer dan tiga ahli yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan ahli bahasa. Data hasil penilaian riviewer dan para ahli ini berupa data kualitatif. Data ini diperoleh dari angket terbuka dan berupa masukan atau saran yang kemudian digunakan untuk perbaikan sesuai dengan saran reviewer dan para ahli sehingga buku cerita bergambar menjadi lebih baik dan sesuai. Berikut ini adalah hasil penilaian dari masing- masing ahli: a Hasil Penilaian Ahli Media Dalam penilaian ahli media, buku cerita bergambar ini diuji validasinya oleh ibu Arsianti Latifah, M. Sn. dari jurusan pendidikan seni rupa yang mempunyai latar belakang pendidikan desain dengan jenjang S2. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli media yang dilakukan melalui proses pengisian angket terbuka dan konsultasi, data kualitatif yang didapat peneliti disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3. Penilaian Ahli Media Pertanyaan Jawaban Bagaimanakah ketepatan jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam Buku Cerita Bergambar Kendidikan Karakter Tanggung Jawab? Jenis huruf sudah sesuai. Ukuran huruf sudah sesuai, tapi untuk cover judulnya diperbesar + outline putih diganti warna lain misal biru atau merah hati Bagaimanakah ketepatan pemilihan gambar dan ilustrasi dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Ilustrasi sudah sesuai, karakter tokohnya mampu menunjukkan isi cerita. Bagaimanakah kualitas gambar dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Kualitas gambar bagus. Kontras warna antara teks dan background baik. Warna- warna gambar harmonis. Bagaimanakah keruntutan sajian gambar ilustrasi dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Sajian gambar sudah runtut. Bagaimanakah ketepatan Lay out dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tamggung Jawab? Lay out sudah tepat. Enak dilihat. Bagaimanakah kualitas pemilihan warna dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Meskipun dibeberapa halaman terkesan agak gelap, tetapi secara keseluruhan sudah baik. Pada validasi media, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab mendapat respon positif dari ahli media. Karakter pada buku cerita bergambar sudah sesuai dengan anak-anak usia 7-9 tahun. Susunan ilustrasi gambar runtut, lay out buku secara keseluruhan bagus dan warna-warna yang ditampilkan harmonis. Hanya saja ada sedikit revisi di bagian cover untuk memperbesar judul buku cerita bergambar. Berdasarkan pada data yang diperoleh dari penilaian tersebut, dapat diketahui bahwa tampilan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab menunjukkan hasil baik dan layak untuk uji coba di lapangan dengan sedikit revisi. b Hasil Penilaian Ahli Materi Dalam penilaian ahli materi, buku cerita bergambar ini diuji validasinya oleh bapak Agung Hastomo, M. Pd. dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan yang mempunyai latar belakang bidang keahlian perkembangan peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi yang dilakukan melalui proses pengisian angket terbuka dan konsultasi, data kualitatif yang didapat peneliti disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4. Penilaian Ahli Materi Pertanyaan Jawaban Bagaimanakah ketepatan materi pendidikan karakter tanggung jawab dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Sudah baik. Sangat mendukung implementasi pendidikan karakter, diperlukan dukungan teknik penyampaian yang terbimbing. Bagaimanakah ketepatan materi pendidikan karakter tanggung jawab dengan tujuan fungsional? Sudah tepat, khususnya untuk anak SD kelas rendah lebih sesuai. Bagaimanakah kejelasan materi dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Sudah Jelas. Bagaimanakah kesesuaian materi pendidikan karakter dengan pemahaman psikologis peserta didik? Materi lebih tepat untuk anak SD khususnya kelas rendah. Bagaimanakah peran Buku Cerita Bergambar Pendidikan Tanggung Jawab sebagai pendukung media pembelajaran pendidikan karakter? Saya mendukung pembelajaran pendidikan karakter. Pada validasi materi, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab juga mendapat respon yang positif dari ahli materi. Materi tanggung jawab yang disampaikan dalam buku cerita bergambar sudah tepat untuk anak-anak khususnya untuk anak usia rendah. Ahli materi sangat mendukung apabila Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan pada data yang diperoleh dari penilaian tersebut, dapat diketahui bahwa materi Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab menunjukkan hasil baik dan layak untuk uji coba di lapangan dengan sedikit revisi. c Hasil Penilaian Ahli Bahasa Dalam penilaian ahli bahasa, buku cerita bergambar ini diuji validasinya oleh ibu Else Liliani, M. Hum. dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang mempunyai latar belakang bidang keahlian sastra anak. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli bahasa yang dilakukan melalui proses pengisian angket terbuka dan konsultasi, data kualitatif yang didapat peneliti disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5. Penilaian Ahli Bahasa Pertanyaan Jawaban Bagaimanakah ketepatan pemilihan kata yang ramah anak dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Pemilihan kata sudah ramah anak, hanya ada beberapa kata yang perlu diperbaiki. Bagaimanakah ketepatan penyusunan kalimat cerita dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Ada beberapa kalimat yang terlalu panjang dan kompleks, sehingga perlu disederhanakan. Bagaimanakah keruntutan sajian cerita dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Cerita berjalan cukup runtut. Pada halaman dan ada keterputusan ide. Saran untuk masalah ini sudah disampaikan secara tertulis pada media. Cat: Mohon diberi halaman. Bagaimanakah kualitas sajian cerita dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Cerita cukup bagus, menggambarkan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Pada validasi bahasa, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab sudah menggunakan kata-kata yang ramah untuk anak. Susunan cerita juga runtut. Hanya saja ada beberapa kalimat yang terlalu panjang dan harus dikurangi agar penyusunan kalimat tidak terlalu panjang. Berdasarkan pada data yang diperoleh dari penilaian tersebut, dapat diketahui bahwa bahasa dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab menunjukkan hasil baik dan layak untuk uji coba di lapangan dengan sedikit revisi. d Hasil Penilaian Reviewer Buku cerita bergambar ini diuji kelayakannya oleh ibu Sri Monah, S.Pd. dari SD N Timuran sebagai reviewer yang mempunyai latar belakang sebagai guru dan wali kelas 2 A. Berdasarkan hasil penilaian dari reviewer yang dilakukan melalui proses pengisian angket terbuka dan konsultasi, data kualitatif yang didapat peneliti disajikan dalam tabel berikut: Tabel 6. Penilaian Reviewer Pertanyaan Jawaban Bagaimanakah ketepatan jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Tanggung Jawab? Huruf sudah bagus dan tidak kaku. Bagaimanakah ketepatan pemilihan gambar dan ilustrasi dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Gambarnya bagus-bagus. Lucu- lucu dan hewannya menarik. Gambar ilustrasinya sudah mewakili kejadian-kejadian. Bagaimanakah kualitas gambar dalam Buku cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Kualitas gambarnya bagus sekali. Bagaimanakah keruntutan sajian gambar dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Sudah runtut. Bagaimanakah ketepatan lay out dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Lay out nya sudah bagus. Bagaimanakah kualitas pemilihan warna dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Warnanya beragam dan bagus. Binatang yang warna warni cocok untuk anak. Disukai anak. Bagaimanakah ketepatan materi pendidikan karakter tanggung jawab dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Materinya sudah tepat. Jadi di dalam buku ada pesan yang ingin disampaikan dengan cara yang baik. Bagaimanakah ketepatan materi pendidikan karakter tanggung jawab Sudah tepat apabila buku ini digunakan untuk anak kelas 2 dengan tujuan fungsional? SD. Bagaimanakah kejelasan materi dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Materi tanggung jawab sudah cukup jelas. Bagaimanakah kesesuaian materi pendidikan karakter tanggung jawab dengan psikologis peserta didik? Materi yang disampaikan tidak terlalu berat. Anak kelas 2 SD bisa memahaminya. Bagaimanakah peran Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab sebagai pendukung media pembelajaran pendidikan karakter? Perannya bagus. Belum ada media pembelajaran karakter yang seperti ini. Bagaimanakah ketepatan pemilihan kata yang ramah anak dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Kata-kata yang digunakan dalam buku sudah baik. Bagaimanakah ketepatan penyusunan kalimat cerita dalam Buku Cerita Bergambar Pendidikan kKarakter Tanggung Jawab? Sudah tepat. Kalimat tidak terlalu panjang. Bagaimanakah keruntutan sajian cerita dalam Buku Ceita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab? Ceritanya sudah runtut. Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinilai menarik oleh reviewer . Selain buku cerita bergambar pendidikan karakter belum ada di sekolah tersebut, tokoh-tokoh dalam buku cerita bergambar lucu. Bahasa yang digunakan juga tidak susah untuk dipahami anak serta materi tanggung jawab yang ada dalam cerita bergambar pas untuk anak. Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinilai oleh reviewer layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran tanpa revisi. Berdasarkan hasil validasi ahli dan penilaian reviewer di atas dapat disimpulkan bahwa Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinyatakan layak dengan sedikit revisi. 7 Revisi Desain a Media Berdasarkan hasil validasi ahli media, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinyatakan layak uji coba di lapangan dengan sedikit revisi yaitu judul sedikit diperbesar dengan warna out line diganti dan nama penulis diletakkan di tengahseperti pada gambar berikut : Gambar 32. Cover Awal Gambar 33. Cover Setelah Revisi b Materi Dari hasil validasi ahli materi, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinyatakan layak uji coba di lapangan dengan sedikit revisi yaitu awal cerita diberi kalimat untuk menunjukkan sudut pandang cerita seperti gambar berikut : Gambar 34. Ilustrasi 2 Awal Gambar 35. Ilustrasi 2 Setelah Revisi c Bahasa Dari hasil validasi ahli materi, Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dinyatakan layak uji coba di lapangan dengan sedikit revisi sebagai berikut: 1 Kalimat pembuka “Ayamku berkokok” diubah menjadi “Terdengar Ayam berkokok” dan pemberian halaman pada buku cerita bergambar. Gambar 36. Ilustrasi 1 Sebelum Revisi Gambar 37. Ilustrasi 1Setelah Revisi 2 Penghilangan kata “Kami terkejut” Gambar 38. Ilustrasi 3 Sebelum Revisi Gambar 39. Ilustrasi 3 Sesudah Revisi 3 Penghilangan kalimat “Akhirnya kami sampai” Gambar 40. Ilustrasi 4 Sebelum Revisi Gambar 41. Ilustrasi 4 Sesudah Revisi 4 Background tulisan dibuat lebih gelap agar tulisan lebih terlihat jelas Gambar 42. Ilustrasi 5 Sebelum Revisi Gambar 43. Ilustrasi 5 Sesudah Revisi Gambar 44. Ilustrasi 6 Sebelum revisi Gambar 45. Ilustrasi 6 Setelah Revisi Gambar 46. Ilustrasi 8 Sebelum Revisi Gambar 47. Ilustrasi 8 Setelah Revisi 5 Penghilangan kalimat “Aku, Agni dan Banyu sering bermain ke sini” Gambar 48. Ilustrasi 10 Sebelum Revisi Gambar 49. Ilustrasi 10 Setelah Revisi Gambar 50. Ilustrasi 16 Sebelum Revisi Gambar 51. Ilustrasi 16 Setelah Revisi 6 Penghilangan kata “Lalu” Gambar 52. Ilustrasi 12 Sebelum Revisi Gambar 53. Ilustrasi 12 Setelah Revisi 7 Penggantian kata “ayah kita dan orang-orang” Gambar 54. Ilustrasi 13 Sebelum Revisi Gambar 55. Ilustrasi 13 Sesudah Revisi 8 Penyederhanaan kalimat agar tidak terlalu panjang Gambar 56. Ilustrasi 14 Sebelum Revisi Gambar 57. Ilustrasi 14 Setelah Revisi Gambar 58. Ilustrasi 15 Sebelum revisi Gambar 59. Ilustrasi 15 Setelah Revisi 8 Uji Coba Produk Tahap uji coba produk merupakan tahap yang dilakukan untuk mengetahui respon peserta didik. Penilaian dilakukan oleh peserta didik kelas 2 SD N Timuran Yogyakarta dalam jumlah yang dibatasi. Tahap uji coba dalam kelompok kecil yaitu dengan jumlah peserta didik 5 anak kelas 2 A yang hanya dilakukan satu kali. Uji coba dimulai dengan memperkenalkan buku cerita bergambar kepada peserta didik dan kemudian membagikannya satu demi satu kepada 5 peserta didik tersebut untuk mereka baca dari awal hingga akhir. Setelah peserta didik selesai membaca buku cerita bergambar, peneliti melakukan wawancara terhadap peserta didik dengan 11 pertanyaan. Tanggapan dari 11 pertanyaan tersebut yang menjadi hasil uji coba. Pertanyaan wawancara dibuat berdasarkan kisi-kisi seperti pada tabel berikut: Tabel 7. Kisi-kisi Wawancara Uji Coba Produk No. Aspek yang dinilai Indikator Nomor soal 1. Bahasa a. ketepatan pemilihan kata yang ramah anak dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab b. ketepatan penyusunan kalimat cerita dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab c. keruntutan sajian cerita dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab kualitas sajian Cerita Bergambar Pendidikan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab 1 2 3 2. Media a. ketepatan jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab b. ketepatan pemilihan gambar, ilustrasi, kualitas gambar dan keruntutan sajian gambar ilustrasi dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab c. ketepatan lay out dan kualitas pemilihan warna dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab 4 5 6 3. Materi a. ketepatan materi pendidikan karakter tanggung jawab dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab 7 b. ketepatan materi pendidikan karakter tanggung jawab dengan tujuan fungsional c. kejelasan materi dalam Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab untuk dipahami peserta didik d. kesesuaian materi pendidikan karakter tanggung jawab dengan pemahaman psikologis peserta didik e. peran Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab sebagai pendukung media pembelajaran pendidikan karakter 8 9 10 11 Jumlah item pertanyaan 11 Berdasarkan kisi-kisi di atas, dibuatlah pertanyaan yang kemudian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu direkap dalm sebuah tabel berikut: Tabel 8. Hasil Wawancara Uji Coba Produk Nama Peserta Didik Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Caesya Legista Al Fawwas v v v v v v v v v v v Daniel Saputra v v v v v v v v v v v Geovani Andhika Febriansyah v v v v v v v v v v v Lintang Amini Nur Ralehman v v v v v v v v v v v Wirakara Arundaya Jagadhita K. v v v v v v v v v v v Apabila jawaban dari peserta didik sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian pengembangan, maka dalam tabel akan diberi tanda centang v. Dan apabila jawaban dari peserta didik tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dalam tabel diberikan tanda silang x. Tanggapan terhadap Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dari kelima peserta didik positif. Mereka menjawab semua pertanyaan wawancara sesuai dengan harapan penelitian. Beberapa diantaranya mereka menyebutkan bahwa buku cerita bergambar lucu dan menarik. Diantaranya adalah Tokoh Wisang yang bergigi satu. Mereka tidak mengalami kendala dalam membaca cerita baik secara kalimat maupun dari jenis font yang digunakan. Materi yang dibawakan juga dapat mereka pahami dengan baik bahkan mereka mampu menyebutkan contoh-contoh lain dari bentuk tanggung jawab. Dari hasil data tersebut penggunakan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dirasa sudah dapat digunakan oleh peserta didik dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dilapangan yang sudah mencapai tujuan dari penelitian ini dan dapat disimpulkan bahwa Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab layak digunakan sebagai media pembelajaran. 9 Tahap Revisi Produk Tahap revisi produk adalah upaya perbaikan produk buku cerita bergambar pendidikan karakter setelah dilakukan uji coba terbatas. Berdasarkan hasil uji coba produk, buku cerita bergambar pendidikan karakter tanggung jawab tidak terdapat revisi.

2. Kendala dalam Penelitian Pengembangan