7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Power Tungkai
Salah satu komponen kebugaran jasmani yang penting adalah power
. Power merupakan hasil kali antara kekuatan dan kecepatan. Menurut Dadan Heryana 2010: 59, power merupakan kekuatan dan
kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-
cepatnya. Menurut Harsono 2001: 24, power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang amat singkat.
Pada tungkai terdapat beberapa otot-otot besar dan otot-otot kecil yang mengendalikan gerakan kaki. Sedangkan menurut Surtiyo Utomo dan
Suwandi 2008: 60 power atau daya ledak adalah kemampuan kerja otot usaha dalam satuan waktu detik. Kualitas power akan tercemin dari
unsur kekuatan otot dan kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan.
Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah lower body yang terdiri dari os femur, os tibia, os fibula, os patella, ossa tarsalia, ossa
metatarsalia, dan ossa digitorum pedis
.
Pada tungkai terdapat beberapa otot-otot besar dan otot-otot kecil yang mengendalikan gerakan kaki.
Power tungkai adalah kemampuan otot tungkai untuk menggerakkan,
8 meledakkan tenaga secara maksimal dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Tim Anatomi, 2003: 43. Dalam lari sprint 50 meter otot-otot tungkai sangat berperan
penting dalam gerak melangkah ke depan dengan cepat. Pada saat berlari, power
tungkai sangat berperan penting dalam pencapaian prestasi terutama untuk meningkatkan kecepatan langkah agar bisa mencapai kecepatan
yang optimal. Pengambilan power tungkai menjadi salah satu variabel dalam penelitian, karena peneliti beranggapan power tungkai memiliki
hubungan dengan prestasi lari sprint dimana dalam berlari komponen utama adalah tungkai. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa power
tungkai adalah kemampuan sekelompok otot tungkai untuk menggerakkan atau meledakkan tenaga secara maksimal dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya.
2. Hakikat Panjang Langkah
Menurut Yoyo Bahagia 2000: 11, panjang langkah yang dibuat pelari merupakan hasil penjumlahan dari tiga jarak yang terpisah, yaitu:
a. Jarak tolakan kaki take off distance, yaitu jarak horisontal antara kaki yang menolak dengan titik berat badan pelari.
b. Jarak melayang di udara flight distance, yaitu jarak horisontal yang dicapai oleh pelari dengan pemindahan titik berat badan selama berada
di udara. Jarak melayang di udara ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kecepatan lepas, sudut lepas, ketinggian lepas, dan tahanan
udara.