Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2013 I. 11 Balikpapan-Samarinda Pada Kawasan Hutan Lindung Sungai Manggar Seluas 57,40 Lima Puluh Tujuh dan Empat Puluh Perseratus hektar Atas Nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Surat Menhut tersebut bertanggal 6 September 2013. c. Izin pinjam pakai tersebut hanya diberikan untuk pembangunan jalan tol freeway Balikpapan-Samarinda, bukan untuk kegiatan lain. Arealnya pun tetap berstatus sebagai kawasan hutan. d. Dalam izin pinjam pakai tersebut, kewajiban Pemprov Kaltim untuk membayar dana Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Penggunaan Kawasan Hutan sebagai pengganti lahan kompensasi sesuai peraturan perundang-undangan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur diwajibkan melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai DAS dengan ratio 1:1 ditambah dengan luas rencana areal terganggu dengan kategori L3. Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga harus melakukan reklamasi dan reboisasi dengan bibit tanaman pioneer dan unggulan setempat pada kawasan hutan yang sudah tidak dipergunakan, tanpa menunggu selesainya jangka waktu izin pinjam pakai. e. Pembangunan jalan tol ini sepanjang 99,02 meter dengan menggunakan system perkerasan rigid pavement cor beton dengan lebar badan jalan 36,9 meter terbagi dalam 2 jalur dengan 6 lajur, dan setiap lajurnya selebar 3,6 meter. Rencana pembangunan jalan tol di Kota Balikpapan dimulai dari titik nol pada KM 13, yang akan menghubungkan jalan dari Penajam Paser Utara melewati jembatan Pulau Balang dan Kawasan Industri Kariangau selanjutnya bertemu dengan jalan dari arah kota Balikpapan untuk menuju Samarinda. Gambar 1.8. Freeway Jalan Tol Penghubung Balikpapan – Samarinda Sumber : www.skyscrapercity.com , Tahun 2013 f. Dari rencana semula apabila proyek ini selesai maka jalan tembus Balikpapan – Samarinda yang semula ditempuh dengan waktu 2 sampai 3 jam maka hanya ditempuh dengan waktu 40 menit dan dapat menghantarkan pengguna jalan tol LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2013 I. 12 umumnya dari daerah Samarinda, Bontang, Kutai Timur sampai ke Kutai Kartanegara lebih cepat untuk menuju bandara Sepinggan yang merupakan bandara internasional yang terletak di Kota Balikpapan. g. Roda pembangunan ekonomi di Kalimantan Timur juga akan meningkat dengan adanya jalan tol ini karena akan menghubungkan kawasan industri dengan daerahKabupaten dan Kota yang ada disekitarnya, akan tetapi menjaga lingkungan untuk tetap seimbang juga lebih diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.

1.3. Tanah Longsor

 Tanah longsor selama periode bulan Januari sampai Desember 2013 terjadi 3 tiga kali kejadian bencana longsor, dimana 2 dua kali kejadian longsor di bulan Pebruari 2013 di Kecamatan Balikpapan Selatan dan Kecamatan Balikpapan Timur dan 1 satu kali di bulan Mei 2013 di Kecamatan Balikpapan Tengah. Dua kali kejadian longsor terjadi pada bulan Pebruari 2013 yang merupakan puncak curah hujan tertinggi selama tahun ini.  Kerugian akibat bencana longsor tahun 2013 ini adalah kerugian materi terhadap rumah yang terkena longsor, tanpa korban jiwa. Terjadi penurunan sebesar 13,36 dibandingkan tahun 2012. Kerugian material akibat tanah longsor sepanjang tahun 2012 dengan nilai estimasi kerugian mencapai Rp.150.000.000,- di Kelurahan Teritip Kecamatan Balikpapan Timur.  Kejadian longsor umumnya terjadi karena kondisi geografis Kota Balikpapan yang berbukit-bukit kurang lebih 85 dari luas wilayah dan struktur tanah podsolik merah kuning, alluvial pasir kwarsa yang merupakan jenis tanah mudah terjadi longsor dan curah hujan diatas normal dan cenderung eksrim. Berdasarkan Buku Laporan Pemetaan dan Penyusunan Rencana Penanganan Lahan Kritis, Rawan Longsor dan Titik GenanganBanjir Tahun 2012 Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, kawasan rawan bencana longsor Kota Balikpapan dengan luas mencapai 1,318,66 Ha dan tersebar 11 sebelas kelurahan yaitu Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Gunung Bahagia, Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kelurahan Karang Joang, Kelurahan Kariangau, Kelurahan Klandasan Ulu, Kelurahan Lamaru, Kelurahan Sepinggan, Kelurahan Teritip dan Kelurahan Telaga Sari.

C. ISU UTAMA - Banjir

Alasan banjir dipilih menjadi isu utama sesuai kriteria dalam penetapan Isu Lingkungan Prioritas mendapatkan skore nilai penapisan tertinggi. Isu utama tersebut akan diulas LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2013 I. 13 dengan metode Status, Tekanan dan Respon atau PSR Pressure-State-Response sebagai berikut : StatusKondisi: Berdasarkan data inventarisasi sungai Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, terdapat 40 sungai yang berada di Kota Balikpapan, dimana salah satunya adalah Sungai Ampal yang daerah aliran sungai meliputi 3 tiga kecamatan yaitu Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Kota dan Kecamatan Balikpapan Utara dengan panjang 4,89 km, dimana wilayah yang dilewati daerah aliran sungai ini akan mengalami bencana banjir apabila terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi. Kejadian banjir pada tahun 2013 terjadi penurunan dibanding tahun 2012 yaitu dari 75 kali kejadian dengan total area terendam 84,9 Ha menjadi 20 kali kejadian dengan total area terendam 13,5 Ha. Prosentase penurunan 73,3 dengan prosentase penurunan luas area terendam 84,09. Intensitas tertinggi bencana banjir terjadi pada bulan Pebruari 2013, dengan intensitas curah hujan tertinggi bulanan mencapai 515,9 mm. Lokasi banjir terbanyak berada di Kelurahan Sungai Nangka Kecamatan Baikpapan Selatan yang berada pada alian sungai Ampal. Gambar 1.9. Kondisi Banjir Keterangan : Kondisi Banjir di Jl. Beller dan Jl. MT. Haryono berada pada aliran Sungai Ampal. Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan dan Tribun News, Tahun 2013 Pressure Tekanan : Beberapa penyebab banjir di Kota Balikpapan diantaranya karena curah hujan yang sangat tinggi, adanya pembangunan seperti pembangunan perumahan yang sedang berlangsung yang potensi merubah fungsi resapan menjadi daerah terbangun pada daerah hulu, belum terealisasinya pelebaran Sungai seperti Sungai Ampal dan masih adanya sungai dan drainase pada bagian hilirnya yang belum berfungsi dengan baik karena ditumbuhi gulma dan terdapatnya sedimen yang menutup sebagian luas penampangnya dengan perincian sebagai berikut :