LAHAN DAN HUTAN KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2013 II. 2 Perubahan peruntukan tersebut masih dalam koridor peraturan tentang penataan ruang dan masih dalam konsep 52 sebagai kawasan tidak terbangun ruang terbuka hijau dan 48 sebagai kawasan terbangun. Konversi tersebut terbesar yaitu seluas 1,930.30 Ha yang merupakan konversi peruntukan kawasan hutan menjadi kawasan permukiman. Berdasarkan pengamatan dan analisa tutupan lahan hutan di Kota Balikpapan mengalami kerusakan seluas 66 Ha yang disebabkan oleh kebakaran hutan 30 Ha, ladang berpindah 21 Ha, dan perambahan hutan 15 Ha. Kejadian ini diakibatkan karena permasalahansengketa lahan antar masyarakat sehingga mereka secara sepihak menegaskan batas lahan kepemilikan mereka dengan cara membakar hutan, berladang ataupun dengan cara merambah hutan dengan cara mengurug lahan tersebut, sesuai Tabel SD-9 Buku Data SLHD. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa, pengertian tanah adalah salah satu komponen lahan, berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lahan adalah suatu wilayah daratan yang ciri-cirinya merangkum semua tanda pengenal biosfer, atmosfer, tanah, geologi, timbulan relief, hidrologi, populasi tumbuhan, dan hewan, serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan masa kini, yang bersifat mantap atau mendaur. Dalam peraturan ini juga terlampir kriteria baku kerusakan tanah menjadi 3 tiga dasar yaitu di lahan kering akibat erosi air, lahan kering dan lahan basah. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Balikpapan tahun 1994 yang diterbitkan oleh Puslitbang Geologi, Wilayah Kota Balikpapan termasuk dalam cekungan Pasir dengan formasi penyusun dari muda ke tua adalah: Alluvium, Lapisan batubara, Formasi Kampungbaru Miosen Atas, Formasi Balikpapan Miosen Tengah dan Formasi Pulubalang Miosen Bawah. Formasi Pulubalang terdiri dari perselingan batulempung, batupasir dengan sisipan batu gamping mengandung Foram. Formasi Balikpapan tersusun oleh batupasir, lempung, kadang-kadang terdapat sisipan napal dan batu gamping. Formasi Kampungbaru terdiri dari pasir, lempung dengan sisipan batubara mengandung Foraminifera kecil. Batuan termuda adalah endapan Alluvial yang terdiri dari kerikil, pasisr, lempung dan lumpur yang tersebar di sepanjang pantai dan Teluk Balikpapan Laporan akhir SID dan Amdal Bendungan Sungai Wain Kota Balikpapan, 2006. Kualitas tanah Kota Balikpapan dibahas berdasar kedalaman tanah, tekstur tanah, drainase dan tingkat erosi. Dari RTRW Kota Balikpapan, persentase penyebaran kedalaman tanah soil di Kota Balikpapan dikelompokkan menjadi 3 tiga kelas, yaitu : 1. Kedalaman efektif 30 cm – 60 cm sebesar 50 2. Kedalaman efektif 60 cm – 90 cm dan 30 cm meliputi 10 3. Kedalaman efektif 90 cm sebesar 40 LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2013 II. 3 Berdasarkan RTRW Kota Balikpapan, Jenis tanah yang ada di Kota Balikpapan terbagi menjadi 5 lima jenis yang diantaranya adalah aluvial, marin, fluvio marin, volkan, tektonik struktural. Adapun di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai masing-masing jenis tanah yang ada di Kota Balikpapan.

a. Tanah pada Group Aluvial

Berdasarkan bentuk tanah, satuan tanah ini merupakan dataran aluvial yang dominan 50-75, terjadi pada kelerengan 1-3 dengan bahan induk Aluvium. Karena bahan induknya adalah aluvium, maka corak dan sifatnya adalah : 4. Corak: - Tanpa solum - Warna kelabu - Tekstur: liat, pasir - Struktur: pejal - Konsistensi : Teguh lembab, plastic basah, keras kering di atas lapisan keras, kering juga dengan gley 5. Sifat - Kemasaman : aneka - Zat organik : kadar rendah - Daya adsorpsi: tinggi - Unsur hara : tergantung dari bahan induknya - Permeabilitas rendah - Kepekaan erosi besar, tetapi karena daerahnya datar tidak sampai lanjut tingkatnya - Pemakaian pada Padi sawah, palawija dan perikanan b. Tanah pada Group Marin Bentukan lahannya berupa dataran pasang surut lumpur, mempunyai kelerengan 1 dengan bahan induk aluvium. Jenis tanah ini umumnya terdapat disekitar Sungai Wain Besar dan Somber. Karena bahan induknya adalah aluvium maka jenis tanah ini setara dengan aluvium dengan ciri dan corak sebagaimana disebutkan di atas. c. Tanah pada Group Fluvio Marin Ada 2 jenis tanah pada group ini yaitu : 6. Bentukan lahannya berupa dataran estuarin sepanjang muara sungaipantai dengan kelerengan 1 dan bahan induk aluvium. Tanah ini umumnya terdapat di kanan kiri sepanjang Sungai Manggar Besar. 7. Bentukan lahannya berupa dataran fluvio marin dengan kelerengan 1 dan bahan induknya adalah aluvium. Jenis tanah ini terdapat di sepanjang pantai yang menghadap Selat Makassar. Karena bahan induknya adalah alluvium, maka corak dan sifatnya sama dengan tanah pada Group Alluvium .

d. Tanah pada Group Volkan

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2013 II. 4 Bentukan lahannya berupa bahan induk volkan. Tanah pada group vulkan setara dengan regosol. Tanah ini berada di pantai di Balikpapan Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun corak, sifat dan penyebarannya sebagai berikut: 8. Corak - Solum tipis hingga tebal - Warna kelabu hingga kuning - Tekstur: pasir, kadar liat 40 - Struktur: tanpa atau berbutir tunggal - Konsistensi : gembur 9. Sifat - Kemasaman : aneka - Zat organik : rendah - Daya adsorpsi : rendah - Unsur hara : aneka - Permeabilitas : tinggi - Kepekaan erosi besar 10. Penyebaran : Daerah pasir sepanjang pantai

e. Tanah pada Group Tektonik Struktural

Pada tanah group tektonik, jenis tanah di bagi menjadi menjadi 5 jenis, yaitu : a. Bentukan lahannya berupa dataran tektonik berombak agak tertoreh dengan bentuk relief berombak berkisar antara 3-8 dan bahan induknya batuliat dan batupasir. Lokasi penyebarannya adalah di pusat kota tepatnya Kecamatan Balikpapan Selatan, tengah dan Barat yang berbatasan langsung dengan Teluk Balikpapan b. Bentukan lahannya berupa dataran tektonik bergelombang, agak tertoreh dan relief bergelombang berkisar antara 8-15. Bahan induk batu liat dan batu gamping. Penyebarannya meliputi Kecamatan Balikpapan Utara tepatnya didaerah Semarang, Tepo dan Girijoang, maupun daerah Karangjoang. c. Bentukan lahannya berupa dataran bergelombang cukup tertoreh dengan relief bergelombang 15-30 dan bahan induknya berupa batuliat dan batupasir. Penyebarannya disekitar Bangunreksa, Karanjoang dan Manggar. d. Bentukan lahannya berupa dataran tektonik bergelombang cukup tertoreh dengan relief berbukit kecil 15-30 dengan bahan induk batuliat dan batupasir. Penyebarannya terutama di kecamatan Balikpapan barat dan sebagian kecil di Balikpapan Utara. e. Bentukan lahannya berupa perbukitan paralel lipatan, sangat tertoreh dengan relief berbukit 15-30 dan bahan induknya berupa batuliat, batupasir dan batugamping. Penyebarannya di karangjoang Km 15.