Kajian Teori PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) Tentang Menulis | Karya Tulis Ilmiah

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

a. Pengertian Menulis Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis adalah sebagai bentuk komunikasi tidak langsung yang bermediakan tulisan. Menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca Tarigan, 1993: 21. Lebih lanjut, Semi, Atar 1990: 47 mengutarakan bahwa menulis sebagai tindakan pemindahan pikiran atau perasaan dalam bentuk lambing-lambang bahasa. Hal ini tidak lain dari upaya pemindahan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan dengan menggunakan lambing- lambang atau grafem. The Liang Gie 2002: 3 menyamakan pengertian menulis dengan mengarang. Diungkapkan bahwa menulis arti pertamanya ialah membuat huruf, angka, nama, suatu tanda kebahasaan apa pun dengan sesuatu alat tulis pada suatu halaman tertentu. Kini dalam pengertiannya yang luas, menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti sama dengan mengarang. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Sebuah tulisan dikatakan berhasil apabila tulisan tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Segala ide dan pesan yang disampaikan dipahami secara baik oleh pembacanya, tafsiran pembaca sama dengan maksud penulis. Berdasar pada beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, secara umum dapat dikemukakan bahwa menulis adalah aktivitas melahirkan pikiran dan perasaan lewat tulisan secara tertib dan tertata sehingga dipahami oleh pembaca. b. Penilaian Pembelajaran Menulis Penilaian merupakan komponen penting dalam kegiatan pembelajaran sehingga penilaian tidak mungkin dilepaskan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran secara umum. Dalam penilaian kemajuan siswa dapat dilihat sehingga memudahkan dalam menentukan langkah yang akan ditempuh. Penilaian adalah suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan Nurgyantoro, Burhan, 2001: 4. Kemampuan menulis adalah kemampuan mengemukakan idea tau gagasan dalam bentuk bahasa tulis. Kemampuan menulis dapat diukur melalui kemampuan mengungkapkan isi materi atau gagasan yang dikemukakan, kemampuan menyusun organisasi tulisan, kemampuan menggunakan gaya penulisan pilihan struktur dan kosakata, dan kemampuan menerapkan mekanisme tulisan ejaan. Disamping itu, pengukuran terhadap kemampuan menulis dapat diperkuat melalui penilaian terhadap kelengkapan cerita dan urutan pikiran. Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Nurgyantoro, Burhan, 2001: 307-308. Penilaian dengan model tersebut ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 1: Penilaian Keterampilan Menulis No Aspek Penilaian Skor Kriteria 1. Isi 27-31 22-26 Sangat baik-Sempurna padat informasi, substansif, pengembangan tesis tuntas, dan relevan dengan permasalahan dan tuntas. 17-21 13-16 Cukup Baik-Baik informasi cukup, substansi cukup, pengembangan tesis terbatas, dan relevan dengan masalah tetapi tidak lengkap. Sedang-Cukup informasi terbatas, substansif kurang, pengembangan tesis tidak cukup dan permasalahan tidak cukup. Sangat-Kurang tidak berisi, tidak ada substansi, tidak ada pengembangan tesis dan tidak ada permasalahan. 2. Organisasi 18-22 14-17 10-13 7-9 Sangat Baik-Sempurna ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat tertata dengan baik dan urutan logis dan kohesif. Cukup Baik-Baik kurang lancar, kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, dan urutan logis tetapi tidak lengkap. Sedang Cukup tidak lancer, gagasan kacau, terpotong-potong, urutan dan pengembangan tidak logis. Sangat Kurang tidak komunikatif, tidak terorganisir dan tidak layak dinilai. 3. Kosakata 18-21 14-17 10-13 7-9 Sangat Baik-Sempurna pilihan kata dan ungkapan tepat, dan menguasai pembentukan kata. Cukup Baik-Baik pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tetap tetapi tidak menggangu. Sedang-Cukup terdapat kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna. Sangat Kurang pemanfaatan potensi kata asal- asalan, pengetauhan tentang kosakata rendah dan tidak layak dinilai. 4. Pengembangan Bahasa 22-26 18-21 11-17 5-10 Sangat Baik Sempurna konstruksi kompleks tetapi efektif dan hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan. Cukup Baik-Baik konstruksi kalimat dan makna membingungkan atau kabur. Sedang-Cukup terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat dan makna membingungkan atau kabur. Sangat-Kurang tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif dan tak layak nilai. c. Metode Field Trip Berkunjung Ke Lingkungan Sekitar Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas UU Sunarsih. Dalam teori pembelajaran banyak hal yang disinggung tentang penggunaan berbagai metode dan sumber belajar. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan dapat menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yng cinta lingkungan. Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan metode pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman sisw akan membekas dalam ingatannya. Buah dari poses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akn bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat di aplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi pembelajaran dengan pendekatan lingkungan. Karli Yuliartiningsih dalam UU Suniarsih menyatakan bahwa model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan merupakan pendekatan pembelajaran yang baru, melainkan sudah dan terkenal dan populer, hanya saja sering terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Salah satu perwujudan pendekatan lingkungan adalah melalui metode berkunjung ke lingkungan sekitar yaitu kunjungan ke lingkungan sekitar. Dengan melakukan kunjungan disekitar siswa, siswa dapat menggali berbagai sumber belajar. Lingkungan sekitar kaya akan sumber belajar yang esensial dalam pembelajaran. Konsep–konsep lingkungan sekitar dapat dengan mudah di kuasai oleh siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Terkait dengan kegiatan menulis, apabila siswa diajak berkunjung ke lingkungan sekitar, siswa dapat melihat secara nyata melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dengan demikian, siswa dapat terinspirasi atau dapat melakukan pemetaan konsep tentang suatu objek untuk kemudian dikembangkan dalam bentuk tulisan. Siswa dapat menuliskan penggambaran suatu objek secara lebih jelas dan terperinci. Dengan demikian, tampak sekali bahwa pembelajaran menulis berpusat pada diri siswa serta proses pembelajaran yang bermakna. Untuk sumber belajarnya siswa mengelola informasi didapat dari lingkungan. Tampak guru dalam kegiatan ini sebagai motivator sesuai dengan peran guru sebagai pelaku utama dalam pendidikan. Adapun langkah-langkah pembelajaran menulis dengan metode field trip berkunjung ke lingkungan sekitar dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pendahuluan a. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari menulis. b. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai jumlah siswa. 2. Inti Pembelajaran Di lapangan pembelajaran dilaksanakan di luar ruangan kelas, siswa diajak untuk berkunjung ke lingkungan sekitar. a. Siswa bersama kelompoknya melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu yang ada di lingkugan sekitar. b. Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan terkait dengan objek yang mereka amati. Di dalam kelas a. Siswa mendiskusikan hasil pengamatan tentang objek yang mereka amati dengan kelompoknya masing-masing. b. Siswa melaporkan hasil diskusi. 3. Penutup a. Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil pengamatan tentang objek yang mereka amati. b. Guru menugaskan siswa untuk membuat sebuah tulisan tentang pengalaman belajar mereka.

B. Kerangka Berpikir