5. Kriteria pengujian : jika , maka
ditolak dan diterima. Sebaliknya jika
, maka diterima dan
ditolak.
2.4 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan untuk pengujian regresi linier
berganda yang mencakup lebih dari dua variabel adalah untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau
diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka
akan ditentukan dengan rumus, yaitu:
∑
Keterangan: = Jumlah kuadrat regresi
Harga yang diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan masing-
masing variabel yang tinggal dalam regresi tersebut. Hal ini mengakibatkan variansi yang dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang
berpengaruh saja ataupun dengan kata lain hanya yang bersifat nyata.
2.5 Uji Korelasi
Analisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel bivariate correlation atau lebih dari 2 variabel multivariate correlation dalam
Universitas Sumatera Utara
suatu penelitian. Untuk menentukan seberapa besar hubungan antar variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien korelasi. Rumus
untuk koefisien regresi adalah:
∑ ∑
∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Adapun untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel terikat Y dan variabel bebas
yaitu : 1. Koefisien korelasi antara Y dan
∑ ∑
∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
2. Koefisien korelasi antara Y dengan
∑ ∑
∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
3. Koefisien korelasi antara Y dan
∑ ∑
∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Universitas Sumatera Utara
4. Koefisien korelasi antara Y dan
∑ ∑
∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
5. Koefisien korelasi antara Y dan
∑ ∑
∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah + ataupun minus - yang menunjukan arah korelasi. Makna dari sifat
korelasi adalah: 1. Tanda positif + pada koefisien korelasi menunjukan hubungan searah
atau koefisien positif. Artinya jika nilai suatu variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain juga mengalami kenaikan dan
demikian juga sebaliknya. 2. Tanda negatif - pada koefisien korelasi menunjukan hubungan yang
berlawanan arah atau korelasi negatif. Artinya jika nilai suatu variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain akan mengalami
penurunan dan demikian juga sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
Sifat korelasi akan menentukan arah korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokan sebagai berikut.
1. 0,00 - 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2. 0,21 - 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah.
3. 0,41 - 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat. 4. 0,71 - 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.
5. 0,91 - 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali. 6. 1 berarti korelasi sempurna.
2.6 Kesalahan Standart Estimasi