BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
Kolom Komposit composite coulom adalah struktur konstruksi yang bahan – bahannya terdiri dari dua jenis material yang berbeda sifatnya, yang
disatukan sedemikian rupa, sehingga bekerja sama memikul beban, dimana sebelum menyatu salah satu dari kedua bahan tersebut mampu memikul beban
tertentu. Konstruksi komposit baja – beton merupakan perpaduan antara baja
dengan beton, yang dibuat sedemikian rupa dengan memanfaatkan keunggulan masing – masing kedua jenis bahan tersebut, terutama dalam kemampuannya
dalam memikul gaya tarik dan gaya tekan. Struktur komposit baja dengan beton mempunyai beberapa keuntungan
bila dibandingkan dengan struktur baja saja, antara lain : 1.
Penghemat berat baja; 2.
Kekakuan lantai meningkat; 3.
Kapasitas pemikul beban meningkat. Secara umum telah diketahui bahwa baja adalah bahan yang sangat kuat
terhadap gaya tarik dan gaya tekan. Namun diketahui pula bahwa gaya tekan yang dapat dipikul baja sangat erat kaitannya dengan kelangsingan profil. Sebaliknya,
beton sangat kuat terhadap tekan dan sangat lemah terhadap gaya tarik, sehingga sangat ideal untuk memikul gaya tekan saja, baik akibat gaya normal atau akibat
momen lentur.
2.2. Sifat Bahan Baja
Baja adalah suatu bahan yang mempunyai homogenitas tinggi, hasil campuran dari besi, zat arang, mangaan, silikon dan tembaga. Kekuatan baja
tergantung dari besar kecilnya kadar karbon zat arang. Semakin besar kadar zat arangnya semakin besar pula tegangan patah dan regangannya, tetapi akan
mengurangi daktalitasnya keliatan bahan. Untuk menjamin daktalitasnya dari baja, maka persentase maksimum dari zat arang, posfor dan sulfur dibatasi.
Pembatasan komposisi maksimum dari campuran tersebut adalah : 1,7 zat arang c, 1,65 Mangaan Mn, 0,6 Silikon, 0,60 Tembaga Cu.
Berdasarkan persentase zat arang yang dikandung, baja dpat diklarifikasikan sebagai berikut :
1. Baja dengan persentase zat arang “rendah” low carbon steel
Yaitu lebih kecil dari 0,15 . 2.
Baja dengan persentase zat arang “ringan” mild carbon steel Yaitu antara 0,15 -0,29 .
3. Baja dengan persentase zat arang “sedang” medium carbon steel
Yaitu antara 0,30 -0,59 . 4.
Baja dengan persentase zat arang “tinngi” high carbon steel Yaitu antara 0,60 -1,70 .
Baja untuk struktur termasuk ke dalam baja lunak mild carbon steel, karena mempunyai daktilitas yang tinggi.
regangan daerah
elastis
tegangan fy
idealisasi
Gambar 2.1 Diagram Tegangan – Regangan Tulangan Baja
Sumber : Istimawan Dipohusodo, Struktur Beton Bertulang berdasarkan SK SNI T – 15 – 1991 – 03 Departemen Pekerjaan Umum RI, PT. Gramedia, Jakarta, 1994
Sifat fisik batang tulangan baja yang paling penting untuk digunakan dalam perhitungan perencanaan beton bertulang adalah tegangan leleh Fy dan
modulus elastisitas Es. Suatu diagram hubungan tegangan-regangan untuk batang baja tulangan dapat dilihat pada gambar 2.1. Tegangan leleh titik leleh
baja ditentukan melalui prosedur pengujian standar sesuai dengan SII 0136-84, dengan ketentuan bahwa tegangan leleh adalah tegangan baja pada saat mana
meningkatnya tegangan tidak disertai lagi dengan peningkatan regangannya. Di dalam perencanaan atau analisis beton bertulang umumnya nilai tegangan leleh
baja tulangan diketahui pada awal perhitungan. Disamping usaha standarisasi yang telah dilakukan oleh masing-masing
negara produsen baja, kebanyakan produsen baja tulangan beton pada dewasa ini masih beroirentasi pada spesifikasi teknis yang ditetapkan ASTM. Di Indonesia
produksi baja tulangan dan baja struktur telah diatur sesuai dengan Standar Industri Indonesia.
Tegangan – tegangan leleh dari bermacam – macam baja bangunan diperlihatkan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Harga Tegangan Leleh
Macam Baja Tegangan Leleh
Kgcm² Mpa
Baja 33 2000
200 Baja 37
2400 240
Baja 44 2800
280 Baja 52
3600 360
Sumber : Ir. Sunggono kh, Buku Teknik Sipil, Nova, 1984
Baja memiliki beberapa kelebihan sebagai bahan konstruksi, diantaranya adalah :
- Nilai kesatuan yang tinggi per satuan berat - Keseragaman bahan dan komposit bahan yang tidak terbatas
- Daktilitas yang tinggi - Mudah untuk diadakan pengembangan struktur
Baja juga memiliki beberapa kekurangan sebagai bahan konstruksi, diantaranya yaitu :
- Biaya perawatan besar - Biaya pengadaan anti api yang besar fire proofing cost
- Dibandingkan dengan kekuatannya, kemampuan baja melawan tekuk kecil.
Modulus Elastisitas Baja
Secara umum modulus elastisitas untuk semua baja yang bukan prategang dapat diambil Es = 29.000 ksi 200.000 Mpa.
Es = 29.000.000 psi = lbinc² Es = 2,1 x 10
6
kgcm²
2.3. Sifat Bahan Beton