Pengertian Bidan TINJAUAN PUSTAKA

ibu untuk menarik nafas dalam, perlahan serta rileks. Dengan lembut tapi mantap gerakkan tangan dengan memutar pada fundus uteri supaya uterus berkontraksi. Periksa plasenta dan selaputny untuk memastikan keduanya lengkap dan utuh, periksa plasenta sisi maternal yang melekat pada dinding uterus untuk memastikan bahwa semuanya lengkap dan utuh tidak ada bagian yang hilang. Pasangkan bagian-bagian plasenta yang robek atau terpisah untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang. Periksa plsenta sisi foetal yang menghadap ke bayi untuk memastikan tidak adanya kemungkinan lobus tambahan suksenturiata. Evaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya, periksa uterus setelah satu hingga dua menit untuk memastikan uterus berkontraksi, jika uterus masih belum berkontraksi baik, ulangi masase fundus uteri. Ajarkan ibu dan keluarganya cara melakukan masase uterus sehingga mampu untuk segera mengetahui jika uterus tidak berkontraksi baik. Periksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama satu jam pasca persalinan. Jika uterus tidak berkontraksi lakukan penatalaksanan atonia uteri JNPK, 2007: 130.

C. Pengertian Bidan

Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui oleh pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku, jika melakukan praktik yang bersangkutan harus mendaftar untuk mendapatkan izin praktik dari lembaga yang berwenang dalam melaksanakan praktik bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan pada : wanita hamil, bersalin, nifas, BBL, bayi dan balita Hidayat dan mufdlilah, 2009: 14. Universitas Sumatera Utara Bidan Indonesia adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang berlaku. Jika melakukan peraktek yang bersangkutan harus mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk peraktik Sujianti dan Susanti, 2009: 3. Bidan Praktek Swasta BPS adalah Bidan yang memiliki Surat ijin Praktek Bidan SIPB sesuai dengan persyaratan yang berlaku, dicatat register diberi izin secara syah dan legal untuk menjalankan praktek kebidanan mandiri Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, 2007: 11. Dalam menyelenggarakan praktiknya Bidan harus melihat hal-hal tersebut: 1. Bidan dalam menjalankan praktiknya harus: a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan 1 satu maksimal 5 lima tempat tidur c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap protap yang berlaku d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku 2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan Surat Izin Praktik Bidannya di ruang praktik atau tempat yang mudah dilihat Universitas Sumatera Utara 3. Bidan dalam prakteknya menyediakan lebih dari 5 lima tempat tidur, harus mempekerjakan tenaga bidan yang lain yang memiliki Surat Izin Praktek Bidan SIPB untuk membantu tugas pelayanannya 4. Bidan yang menjalankan praktek harus mempunyai peralatan minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus tersedia di tempat praktiknya 5. Peralatan yang wajib dimiliki dalam menjalankan pelayanan yang diberikan 6. Dalam menjalankan tugas, Bidan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan: a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan sesama bidan b. Mengikuti kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh oreganinasi profesi c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktik agar tetap siap dan berfungsi dengan baik Kepmenkes, 2002: 19-20. Terkait dengan pengertian bidan tersebut, ada beberapa istilah yang perlu disampaikan pengertiannya agar terjadi persamaan persepsi : 1. Kebidanan Midwifery Merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu multi disiplin yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen Universitas Sumatera Utara untuk dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa prakonsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir Hidayat dan Mufdlilah, 2009: 14. 2. Praktek Kebidanan Adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayananasuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen aktif kebidanan Sujianti dan Susanti, 2009: 3. 3. Pelayanan Kebidanan Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat Soepardan, 2008: 4. 4. Asuhan Kebidanan Asauhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhanmasalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana Hidayat dan Mufdlilah, 2009: 14. 5. Paradigma Kebidanan Universitas Sumatera Utara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke- 3, paradigma adalah kerangka berpikir. Paradigma Kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusiawanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan Soepardan, 2008: 27.

D. Program Bidan Delima