Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dewasa ini telah mendorong untuk berusaha memajukan industri yang mandiri dalam rangka mewujudkan Era Industrial. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, danatau barang jadi dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri UU.No 5 Tahun 1984. Kesehatan kerja Occupational Health sebagai suatu aspek atau unsur keselamatan yang erat berkaitan dengan lingkungan kerja dan pekerjaan, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja Tarwaka, 2008. Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan kedokteran yang mempelajari bagaimana melakukan usaha promotif, kuratif dan rehabilitatif, terhadap terjadinya penyakitgangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan, lingkungan kerja dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh faktor lain. Dengan tujuan agar pekerja memperoleh derajat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial. Penyakit akibat kerja Occupational Disease ditetapkan berdasarkan karakteristik penyebab dan lamanya paparan yang terjadi. Bila proses terjadinya cepat atau mendadakkecelakaan disebut akut. Dengan demikian, penyakit akibat kerja commit to user 2 adalah penyakit yang murni ditimbulkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja Tarwaka, 2008 Pekerjaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi dan berperan dalam perkembangan berbagai penyakit menyebar ke berbagai arah yang berlainan. Penyakit yang timbul dikenal sebagai penyakit hubungan kerja Work Related Disease. Pada penyakit hubungan kerja, faktor-faktor pekerjaan berinteraksi dengan faktor-faktor lain sehingga dapat menimbulkan penyakit, dan kerapkali faktor-faktor pekerjaanlah yang mempunyai peranan penting. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan salah satunya adalah potensi bahaya kimia yaitu suatu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini yang dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui cara : Inhalation melalui jalan pernafasan, Ingestion melalui mulut saluran pencernaan atau skin Contact melalui kulit. Terjadinya pengaruh potensi bahaya kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas,uap, asap dan lain-lain,daya racun bahan toksisitas, dan cara masuk kedalam tubuh Tarwaka, 2008 Gangguan-gangguan pada kesehatan dan daya kerja akibat berbagai faktor dalam pekerjaan bisa di hindarkan, asal saja pekerja dan pimpinan perusahaan ada kemauan baik untuk mencegahnya. Tentu perundangan- undangan tidak akan ada faedahnya, apabila pimpinan perusahaan tidak melaksanakan ketetapapan-ketetapan perundang-undangan itu, juga apabila commit to user 3 para pekerja tidak mengambil peranan penting dalam menghindarkan gangguan-gangguan tersebut. Cara mencegah gangguan tersebut adalah dengan cara sebstitusi, ventilasi umum, ventilasi keluar setempat local exhauster, isolasi, alat pelindung diri, pemeriksaan kesehatan berkalaulangan, penerangan sebelum kerja, pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kepada pekerja secara kontinyu Suma’mur, 1996. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi kesehatan tenaga kerja mutlak di perlukan agar karyawan dapat terlindungi dari dampak negatif dalam melaksanakan pekerjaan. Kesehatan merupakan hak dasar asasi manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia SDM. Kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat pekerja memiliki korelasi terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu perlu di pelihara dan di tingkatkan kualitas sehingga pada akhirnya dapat memberikan sumbangan nyata dalam meningkatkan daya saing bangsa Depkes RI, 2003. Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut disebabkan oleh agen infeksius, ditularkan dari manusia ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, pilek, sesak napas, mengi, atau kesulitan bernapas WHO, 2007. commit to user 4 PT. X adalah sektor industri yang bergerak di bidang manufacture yang mempunyai tugas membuat boiler, yang dalam pengerjaannya sudah menggunakan peralatan yang modern, tetapi masih melibatkan para pekerja dalam pengerjaannya. Salah satunya adalah proses pengelasan, proses pengelasan pasti akan menimbulkan bahaya bagi pekerja maupun orang yang berada dilingkungan kerja, karena pada proses pengelasan akan menghasilkan uap yang mengandung NO 2, NO, yang mempunyai dampak negatif bagi kesehatan. Oleh sebab itu perlu diadakannya penelitian terhadap pengaruh paparan uap welding terhadap risiko kesehatan pekerja PT. X. Selain itu ingin mengetahui dampak dari paparan uap tersebut terhadap pekerja yang melakukan pengelasan dan penelitian ini melibatkan 30 orang sebagai sampel. Dari uraian latar belakang diatas telah diambil judul “Evaluasi Paparan Uap Welding Pada Resiko Kesehatan Pekerja PT. X Surabaya” B. Rumusan Masalah Perumusan masalah sebagai berikut ”Bagaimana dampak paparan uap welding terhadap risiko terjadinya ISPA di PT. X Surabaya”.

C. Tujuan Penelian