Remidial dan Pengayaan Teknik Penilaian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Negeri 1 Jetis Mata Pelajaran : Sosiologi KelasSemester : XI IPS 2 Ganjil Materi pokok : Kelompok Sosial dalam Masyarakat Alokasi Waktu : 1x 2 JP 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsive, pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 3.1 Memahami tinjauan sosiologi dalam mengkaji pengelompokkan sosial dalam masyarakat 4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan diskusi tentang pengelompokkan sosial dengan menggunakan tinjauan sosiologi

C. Indikator Pencapaian Kompetisi

1. Mendeskripsikan proses perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multicultural 2. Menganalisis berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multicultural dengan kajian sosiologis

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan proses perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multicultural 2. Siswa mampu menganalisis berbagai kelompok sosial dalam masyarakat multicultural dengan kajian sosiologis

E. Materi Pembelajaran  Materi regular

Proses perkembangan berbagai kelompok sosial Dinamika kelompok sosial tidak lepas dari perkembangan kelompok sosial dari kelompok yang sederhana menjadi kelompok yang kompleks. Perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat dimulai dari kelompok sosial yang paling homogeny dan sederhana yaitu kelompok kekerabatan, yang kemudian berkembang menjadi kelompok sosial yang kompleks yaitu masyarkat perkotaan. 1. Kelompok Kekerabatan Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga inti keluarga batih terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya yang belum menikah. Menurut Soerjono Soekanto, kemungkinan mengubah tradisi kebudayaan yang telah dipelihara secara turun temurun memang sulit, tetapi melalui proses inovasi yang dliakukan secara bertahap, perubahan-perubahan dalam kelompok kekerabtan dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama. 2. Kelompok Okupasional Pada perkembangan selanjutnya, spesifikasi semakin berkembang lebih khusus lagi, munculnya berbagai industri menuntut para pekerja bertanggung jawab pada satu unsure tertentu saja sehingga para pekerja semakin ahli dalam bidang tertentu dan kurang mampu mengerjakan pekerjaan lainnya. Ketika masyarakat semakin maju, spesifikasi dikembangkan secara ilmiah melalui lembaga-lembaga pendidikan tertentu sehingga menghasilkan orang-orang yang ahli dalam ilmu-ilmu tertentu. Oleh sebab itu, muncullah kelompk-kelompok profesi kelompok okupasional yang terdiri dari kalangan professional yang memiliki etika profesi. 3. Kelompok Volunter Berkembangnya komunikasi secara luas dan cepat menyebabkan tidak ada satu masyarakat pun yang benar-benar tertutup terhadap dunia luar. Akibatnya, heterogenitas masyarakat semakin luas. Dengan semakin berkembangnya suatu masyarakat, maka tidak semua kebutuhan para anggota masyarakat terpenuhi. Oleh karena itu, muncullah kelompok- kelompok volunteer. Kelompok volunteer terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama, tetapi tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya. Kelompok volunteer tersebut memenuhi kebutuhan- kebutuhan para anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum. Kelompok volunteer dapat berkembang