57
tertentu, sehingga diharapkan hasil dari proses belajar mengajar dapat menghasilkan output yang lebih baik.
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan
Dari hasil observasi yang dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian, nilai rata-rata mata pelajaran baterai siswa kelas X dalam
kurun waktu lima tahun hanya mencapai 67,7 atau dapat dikatakan belum memenuhi KKM pada nilai 75. Rata-rata nilai tersebut sudah dibantu
dengan nilai tugas, ulangan harian, dan lain sebagainya. Selain itu pada proses observasi juga didapat hasil nilai UKP siswa kelas XII khususnya
kelistrikan yang masih jauh dari harapan. Dari beberapa kelas XII yang ada dengan rata-rata jumlah siswa 25 per kelasnya, hampir setengah dari
jumlah siswa
gagal dalam
uji kelistrikan.
Hal-hal tersebut
mengindikasikan bahwa penguasaandaya serap siswa dalam mata pelajaran kelistrikan masih kurang.
Secara singkat, hasil observasi yang dilakukan pada guru mata pelajaran sistem kelistrikan adalah sebagai berikut:
a. Input siswa yang kurang baik. b. Masih rendahnya minat belajar siswa.
c. Tidak baiknya pembentukan suasana belajar yang baik agar siswa nyaman dalam proses pembelajaran.
d. Kurang baiknya penataan ruang belajar.
58
e. Nilai sistem kelistrikan pada kelas X TKR dari beberapa semester yang belum memenuhi KKM.
f. Belum tepatnya penerapan metode belajar yang digunakan. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh pada studi
pendahuluan, direncanakan suatu tindakan berupa pengembangan model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang ada. Model
pembelajaran yang dimaksudkan adalah metode pembelajaran resitasi.
2. Paparan Data Siklus 1
a. Kelas Eksperimen 1 Perencanaan
Dalam studi pendahuluan peneliti menemukan beberapa masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran baterai.
Masalah-masalah yang muncul adalah sulitnya berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar, sulit membuat siswa aktif
dalam proses pembelajaran, dan ruang kelas yang tidak kondusif untuk dilakukannya proses belajar mengajar. Pada siklus ini
dilakukan satu kali tatap muka teori yaitu 5 x 45 menit, dan materi yang disampaikan adalah menguji baterai. Pembahasan ditekankan
pada dasar-dasar kelistrikan dan juga langkah-langkah pengujian baterai.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode resitasi yang menuntut siswa memaksimalkan waktu belajarnya
dengan cara memberi tugas tambahan berupa merangkum materi
59
yang telah dijelaskan dengan kata-kata sendiri di dalam alokasi waktu belajar yang ditentukan pada mata pelajaran tersebut.
Tindakan yang dilakukan dalam siklus satu merupakan penerapan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu sebelum dan
sesudah materi disampaikan siswa mengerjakan soal untuk menguji kemampuan awal dan kemampuan setelah dilakukan tindakan. Alat
bantu yang digunakan oleh guru adalah laptop, proyektor, dan papan tulis.
2 Pelaksanaan Pada tindakan satu mata pelajaran baterai dilakukan di kelas
teori X TKR 3 pada tanggal 11 September 2012 dimulai dari 10.30 - 14.15 5 x 45 menit. Jumlah siswa yang masuk 36 siswa dari
jumlah total 39 siswa. Materi yang diajarkan adalah menguji baterai.
Pada awal pelajaran guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan berdoa, presensi, menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan disampaikan, dan memberikan apersepsi kepada siswa sesuai materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru
memberikan soal pretest kepada siswa untuk menguji kemampuan awal sebelum diberikan materi, dan siswa mengerjakan soal pada
selembar kertas selama 25 menit. Setelah selesai mengerjakan, lembar jawaban dikumpulkan kepada guru. Selanjutnya guru
menyampaikan metode pembelajaran resitasi yang akan