Tujuan Pendidikan Kejuruan Deskripsi Teori 1. Pendidikan Kejuruan
14
Untuk mengembangkan ketiga lingkup yang telah dijelaskan di atas maka di dalam pendidikan kejuruan dibuat beberapa cara belajar
yaitu belajar secara formal, non formal, dan informal Helmut Nolker dan Schoenfeldt, 1983: 124.
1 Belajar formal Belajar formal hanya didapat oleh para siswa di dalam sekolah
yang diberikan oleh guru di kelas maupun di ruang praktik. 2 Belajar non formal
Belajar non formal adalah tindakan belajar yang dilakukan siswa selama di luar sekolah seperti contoh pengetahuan didapat dari
bengkel, buku, maupun majalah. 3 Belajar informal
Belajar informal didapat oleh siswa melalui cara seperti contohnya mendengarkan orang bercerita. Belajar informal dapat terjadi baik
di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Sekolah Menengah Kejuruan SMK sudah menerapkan
berbagai carapola penyampaian materi dan pengetahuan kepada siswanya dengan berbagai cara agar siswa tidak hanya dapat
menguasai materi-materi yang bersifat teori saja tetapi juga dapat mengimplementasikannya langsung pada benda kerja dengan cara
membuat bengkel pengajaranlaboratorium pengajaran yang berada di sekolah yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat mewakili
suasana di industri yang berfungsi sebagai ruang praktik siswa setelah
15
mendapat teori di kelas sehingga siswa dapat lebih paham dalam penguasaan materi dan tidak mudah lupa karena dengan terjadinya
kegiatan praktik maka secara tidak langsung materi yang diajarkan akan termemori oleh siswa.
Selain itu sekolah kejuruan juga mengadakan kunjungan industri dan praktik industri yang bertujuan agar siswa dapat
mendapatkan wawasan dari luar sekolah baik pengalaman bekerja di industri, informasi-informasi perkembangan di industri, tata cara
bekerja dan lain sebagainya. Menurut Helmut Nolker dan Schoenfeldt 1983: 114 terdapat pengalaman-pengalaman yang diperoleh siswa
setelah melakukan kunjungan industri dan praktik industri yang dijelaskan dengan bagan di bawah ini.
Gambar 1. Bidang Lingkup Widyawisata Ke Pabrik Helmut Nolker dan Schoenfeldt, 1983: 114