orang lain untuk dikelola dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh hasil dari pengelolahan tersebut dibagi antara kedua belah pihak, sedangkan
kerugian ditanggung oleh pemilik harta shahibul maal tidak ada kelalaian dari mudharib.
55
Dalam mekanisme operasional reksa dana syariah terdapat dua akad yang selalu digunakan yaitu: Wakalah dan Mudharabah dari penjelasan di atas dari dua akad inilah
cara perusahaan untuk memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan investasi diperusahaan ini.
3. Jenis-jenis reksa dana
Setiap orang yang hendak berinvestasi harus mengetahui jenis reksa dana apa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan investasi. Khususnya mengenai konstruksi portofolio
reksa dana, karakteristik potensi keuntungan serta resiko yang mungkin terjadi. Dari sisi OJK, reksadana di Indonesia dibagi dalam 4 jenis kategori, beberapa katagori tersebut
antara lain:
56
a Reksadana Saham.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas saham. Efek
saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham
memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya.
b Reksadana Campuran.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori
reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan
tetap namun lebih kecil dari reksadana saham. c
Reksadana Pendapatan Tetap. Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurang-
kurangnya 80 dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return
55
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah,Jakarta: Kencana , 2009, h.169
56
Nurul Huda, dkk, LembagaKeuangan Islam, Jakarta: Kencana, 2010, h. 254-256
bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham.
d Reksadana Pasar Uang.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 80 pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI,
deposito. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.
e Reksadana Index
Reksadana Index adalah reksadana yang isinya adalah sebagian besar dari index tertentu tidak semua, yang penting merefleksikan index tersebut dan dikelola
secara pasif, artinya tidak melakukan jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption, oleh karenanya reksadana index biasanya keuntungan dan
kerugiannya sejalan dengan index tersebut jika ada selisih, biasanya selisihnya kecil. Jika reksadana tersebut diperjualbelikan di bursa, maka disebut Exchange
Traded Fund ETF dan harganya berfluktuasi tiap detiknya, sehingga sebenarnya mirip saham. Keduanya, baik reksadana index maupun ETF disebut pengelolaaan
dana index dan di Amerika Serikat pada tahun 2013, mencakup 18,4 dari seluruh pengelolaan dana bersama mutual funds.
57
Jenis reksa dana syariah antara lain: a
Reksa Dana Syariah Pasar Uang; b
Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap; c
Reksa Dana Syariah Saham; d
Reksa Dana Syariah Campuran; e
Reksa Dana Syariah Terproteksi; f
Reksa Dana Syariah Indeks; g
Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri; h
Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk; i
Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa; dan
j Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas.
58
57
www.https:id.wikipedia.orgwikiWikipedia:Perihal Investment Company Fact Book 2014
58
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, Tentang Penerbitan dan persyaratan Reksadana Syariah, Nomor 19 POJK.042015, Pasal 3
4. Manfaat Berinvetasi di Reksadana
Secara singkat reksa dana memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada investor antara lain:
a. Akses kepada instrumen-instrumen investasi yang sulit dilakukan sendiri,
seperti saham, obligasi dan instrumen lainnya b.
Pengelolaan investasi yang profesional oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh bank kustodian
c. Diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena keterbatasan dana.
Namun, hal ini dapat dilakukan oleh reksa dana melalui dukungan dana dari sekian banyak investor yang berkumpul dalam satu wadah
d. Hasil investasi dari reksa dana bukan merukana objek pajak. Selain itu,
pendapatan instrumen investasi tertentu, saat ini kupon dari obligasi bukan merupakan objek pajak bagi reksa dana sehingga investor reksa dana pun dapat
turut memanfaatkannya e.
Likuiditas yang tinggi karena unit penyertaan satuan investasi reksa dana dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui manajer investasi
f. Dana investasi yang dubutuhkan relatif kecil, dengan dana mulai RP. 200.000
sudah dapat berinvestasi dengan perolehan manfaat di atas.
5. Lembaga Fasilitator Reksa dana
a. Otoritas Jasa Keuangan - OJK
Pada tanggal 31 Desember 2013Pengawasan Perbankan beralih dari BI kepada OJK dan dimulainya operasionalisasi Kantor OJK secara penuh di seluruh Indonesia. OJK
Menjadi lembaga profesional dlm pengaturan dan pengawasan Sektor Jasa Keuangan yang terintegrasi, guna mewujudkan pasar keuangan yang dalam financial market deepening
dan inklusif, serta terdepan dalam sistem perlindungan konsumen keuangan dan masyarakat, mendukung terciptanya sistem keuangan yang stabil dan berkelanjutan.
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam Sektor Jasa Keuangan:
i. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
ii. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil; dan iii.
Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat