4. Manfaat Berinvetasi di Reksadana
Secara singkat reksa dana memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada investor antara lain:
a. Akses kepada instrumen-instrumen investasi yang sulit dilakukan sendiri,
seperti saham, obligasi dan instrumen lainnya b.
Pengelolaan investasi yang profesional oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman serta administrasi investasi yang dilakukan oleh bank kustodian
c. Diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena keterbatasan dana.
Namun, hal ini dapat dilakukan oleh reksa dana melalui dukungan dana dari sekian banyak investor yang berkumpul dalam satu wadah
d. Hasil investasi dari reksa dana bukan merukana objek pajak. Selain itu,
pendapatan instrumen investasi tertentu, saat ini kupon dari obligasi bukan merupakan objek pajak bagi reksa dana sehingga investor reksa dana pun dapat
turut memanfaatkannya e.
Likuiditas yang tinggi karena unit penyertaan satuan investasi reksa dana dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui manajer investasi
f. Dana investasi yang dubutuhkan relatif kecil, dengan dana mulai RP. 200.000
sudah dapat berinvestasi dengan perolehan manfaat di atas.
5. Lembaga Fasilitator Reksa dana
a. Otoritas Jasa Keuangan - OJK
Pada tanggal 31 Desember 2013Pengawasan Perbankan beralih dari BI kepada OJK dan dimulainya operasionalisasi Kantor OJK secara penuh di seluruh Indonesia. OJK
Menjadi lembaga profesional dlm pengaturan dan pengawasan Sektor Jasa Keuangan yang terintegrasi, guna mewujudkan pasar keuangan yang dalam financial market deepening
dan inklusif, serta terdepan dalam sistem perlindungan konsumen keuangan dan masyarakat, mendukung terciptanya sistem keuangan yang stabil dan berkelanjutan.
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam Sektor Jasa Keuangan:
i. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
ii. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil; dan iii.
Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam Sektor Jasa Keuangan
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: 1
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan; 2
Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan 3
Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
59
b. Pengelola investasi
Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Bapepam-LK sebagai manajer investasi. Perusahaan pengelola reksa dana dapat terbentuk:
1 Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT yang
khusus menangani reksadana, selain dua devisi yang lain yakni perantara pedagang efek broker dealer dan penjaminan emisi.
2 Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen
Investasi PMI atau Manager Investasi MI. c.
Bank Kustodian Bank kustodian berwenang dan bertanggung jawab dalam menyimpan, dan
menadministrasikan kakayaan, baik dalam pencatatan serta pembayaran atau penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang telah dibuat dengan manajer investasi.
d. Notaris
Notaris berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi baik pendirian-pendirian maupun pembubaran dan menyaksikan pengesahan dokumen kontrak
investasi pada tahap persiapan pada perikatan lainya. e.
Konsultan Hukum Konsultan Hukum, bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan
pendapat segi hukum legal opinion tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten. f.
Akuntan Publik Akuntan Publik yang disahkan oleh BPKP, bertugas antara lain melakukan
pemeriksaan atas laporan keuangan dan memberikan pendapatanya, memeriksa pembukuan, apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan ketentuan OJK
serta memberi petunjuk pelaksana cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan g.
Agen Penjual
59
http:www.ojk.go.ididberita-dan-kegiatanpublikasiDocumentsPageslaporan-kinerja-ojk- 2015FA_Laporan20kinerjaOJK2015rev070116_II.PDF