Jenis-jenis reksa dana TESIS AZIZATUR RAHMAH 91214043370 (PASCA EKNI REG 14)

OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam Sektor Jasa Keuangan OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap: 1 Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan; 2 Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan 3 Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. 59 b. Pengelola investasi Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Bapepam-LK sebagai manajer investasi. Perusahaan pengelola reksa dana dapat terbentuk: 1 Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT yang khusus menangani reksadana, selain dua devisi yang lain yakni perantara pedagang efek broker dealer dan penjaminan emisi. 2 Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen Investasi PMI atau Manager Investasi MI. c. Bank Kustodian Bank kustodian berwenang dan bertanggung jawab dalam menyimpan, dan menadministrasikan kakayaan, baik dalam pencatatan serta pembayaran atau penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang telah dibuat dengan manajer investasi. d. Notaris Notaris berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi baik pendirian-pendirian maupun pembubaran dan menyaksikan pengesahan dokumen kontrak investasi pada tahap persiapan pada perikatan lainya. e. Konsultan Hukum Konsultan Hukum, bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat segi hukum legal opinion tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten. f. Akuntan Publik Akuntan Publik yang disahkan oleh BPKP, bertugas antara lain melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan dan memberikan pendapatanya, memeriksa pembukuan, apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan ketentuan OJK serta memberi petunjuk pelaksana cara-cara pembukuan yang baik apabila diperlukan g. Agen Penjual 59 http:www.ojk.go.ididberita-dan-kegiatanpublikasiDocumentsPageslaporan-kinerja-ojk- 2015FA_Laporan20kinerjaOJK2015rev070116_II.PDF Agen Penjual adalah pihak yang menjualkan produk-produk yang dikelola oleh manager investasi kepada nasabah baik perorangan maupun badan hukum. 60

6. Bentuk Hukum Reksa dana

Bersadarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 8 ayat 1, bentuk hukum reksa dana di indonesia ada dua yakni reksa dana berbentuk perseroan terbatas PT.Reksa dana dan reksa dana berbentuk kontrak Investasi KIK; Badan hukum perseroan PT merupakan badan hukum tersendiri yang didirikan melakukan kegiatan reksa dana. Sebagaimana halnya suatu badan hukum PT , maka reksa dana yang berbentuk perseroan memiliki satu anggaran dasar, pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan tersendiri dan kewajiban. Kontrak Investasi Kolektif KIK pada prinsipnya bukanlah badan hukum tersendiri. Reksa dana melakukan kegiatannya berdasarkan kontrak yang dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian

7. Klasifikasi Reksa dana

Reksa dana dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain dari: a bentuk, b sifat, c portofolio investasi, d tujuan investasi, e berdasarkan hukum. 61 a. Berdasarkan Bentuk 1 Reksa dana Berbentuk Perseroan Corporate Type perusahaan penerbit reksa dana bentuk ini menghimpun dana dengan menjual saham, kemudian dana dari hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal. 2 Reksa dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif contractual Type merupakan kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan UP, dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif sedangkan bank kustodian berwenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. b. Berdasarkan Sifat 1 Reksa dana Bersifat Tertutup Closed-End Fundmerupakan suatu bentuk reksa dana yang investor pemegang unit penyertaannya tidak dapat menjual kembali unit penyertaan tersebut kepada manajer investasi 60 Tan, Bisnis, h. 38. 61 Darmadji dkk, Pasar Modal di Indonesia Jakarta: Selemba Empat, 2006, h. 115-231 2 Reksa dana Bersifat Terbuka Open-End Fund merupakan reksa dana yang pemegang unit penyertaannya dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimiliki setiap saat diinginkan langsung kepada manajer investasi. c. Berdasarkan Portofolio Investasi 1 Reksa dana Pasar Uang reksa dana jenis ini menekankan pada upaya menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal dengan membentuk protofolio yang terdiversifikasi pada berbagai instrumen jangka pendek, seperti Sertifikat Bank Indonesia SBI, Surat Berharga Pasar Uang SBPU, dan lain-lain. 2 Reksa dana Pendapatan Tetap dikonsentrasikan pada berbagai tipe obligasi yang dikelompokkan menjadi obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi pemerintah daerah Municipal bond 3 Reksa dana Saham, reksa dana ini mengalokasikan lebih dari 80 persen dananya pada efek yang bersifat ekuitas saham, terutama saham biasa common stock. 4 Reksa dana Campuran membentuk diversifikasi portofolio dengan mengombinasikan pengalokasian aset pada saham, sekuritas pendapatan tetap, dan efek pasar uang. d. Berdasarkan Tujuan Investasi 1 Growth Fund jenis ini menekankan pada upaya mengejar pertumbuhan nilai dana, sehingga biasanya reksa dana ini mengalokasikan dananya pada saham 2 Income Fund jenis ini menekankan upaya mendapatkan pendapatan yang tetap, sehingga reksa dana jenis ini mengalokasikan dananya pada obligasi atau surat utang 3 Safety Fund janis ini lebih mengutamakan keamanan daripada pertumbuhan. Pengalokasian dananya ditemptkan pada instrumen di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, dan surat utang jangka pendek. e. Berdasarkan Hukum Karena penelitian ini ingin membandingkan kinerja reksadana konvensional dengan reksa dana konvensional maka penulis menambahkan teori pengklasifikasian reksa dana berdasarkan hukum terbagi atas: 1 Reksa dana Konvensional merupakan suatu instrumen reksa dana yang keberadaannya tidak berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah atau syariat islam. Unsur-unsur yang dikandung oleh reksa dana konvensional yang tidak sesuai dengan syariat islam antara lain dalam segi akad, operasi, investasi, transaksi dan pembagian keuntungannya.