Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X
110
Proglotid dengan banyak
sel telur Telur
Kista Larva
Skoleks Mulut pengisap
sucker Kait
atau larva II secara partenogenesis perkembangan menjadi individu baru tanpa dibuahi. Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Kemudian, serkaria
akan keluar dari tubuh siput dan menempel di rerumputan membentuk metaserkaria kista yang mampu hidup beberapa bulan. Jika termakan
kambing atau ternak, kista akan pecah dan larva masuk ke usus. Setelah itu larva menembus usus menuju hati, kemudian tumbuh dan berkembang biak
menghasilkan telur.
Anggota kelas Trematoda lainnya adalah Schistosoma, Chlonorchis sinensis, Fasciliopsis buski
, dan Parahonimus westermani. Semuanya merupakan parasit dan memiliki inang tetap maupun sementara.
c. Kelas Cestoda Cacing Pita
Cestoda atau cacing pita merupakan cacing berbentuk pipih yang hidup parasit. Di kepala cacing pita terdapat kait yang mengait pada usus organisme
inang. Tidak seperti cacing lainnya, cacing pita memiliki tubuh yang terbagi- bagi menjadi beberapa bagian yang disebut proglotid. Cacing pita terus
membuat proglotid-proglotid baru di belakang kepalanya. Proglotid adalah calon individu baru, sama dengan satu individu yang utuh. Cacing pita
bervariasi dalam hal panjang dan banyaknya proglotid. Beberapa cacing pita memiliki ribuan proglotid.
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1995
Gambar 6.11
Siklus hidup aenia solium
.
Siklus hidup cacing pita mirip dengan cacing pipih Gambar 6.11. Mereka
melibatkan satu, dua, atau tiga organisme inang. Beberapa cacing pita pada manusia dapat ditularkan melalui daging babi atau daging sapi yang
terinfeksi atau tidak dimasak dengan baik. Daging-daging tersebut mengandung larva cacing pita.
Contoh cacing pita yang biasa dikenal adalah Taenia solium dan Taenia saginata
. Larva Taenia solium hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata
hidup di tubuh sapi.
4. Filum Nematoda
Nematoda merupakan cacing silindris tidak bersegmen, memiliki rongga
tubuh triploblastik pseudocoelom, dan hidup bebas maupun parasitik. Cacing Nematoda disebut juga cacing gilig. Dapat ditemukan pada perairan,
tanah basah, jaringan tumbuhan, dan jaringan hewan atau manusia. Memiliki sistem pencernaan sempurna dan cairan tubuh pada coelom yang berfungsi
sebagai sistem peredaran darah.
• Metaserkaria
• Mirasidium
• Partenogenesis
• Proglotid
• Sporokis
Kata Kunci
Di Unduh dari : Bukupaket.com
Kingdom Animalia
111
Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Reproduksi dilakukan secara seksual dan terjadi di dalam tubuh internal. Zigot yang
dihasilkan pada hampir semua spesies tahan terhadap kondisi buruk. Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang Ascaris lumbricoides Gambar
6.12, cacing tambang Ancylostoma duodenale, cacing kremi Oxyuris vermicularis
, dan cacing filaria Wuchereria bancrofti.
mulut lubang
genital Vagina
Uterus
Usus Anus
Ovarium
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1995
Gambar 6.12
Struktur cacing Ascar is
lumbr icoides .
Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35 cm ini memiliki
warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200
ribu telur dalam satu kali pengeluaran.
Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil.
Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga
tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit ascariasis.
Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia. Cacing filaria Wuchereria bancrofti hidup di pembuluh
darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah elephantiasis Gambar 6.13. Cacing ini
disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.
5. Filum Annelida