Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X
118
c. Kelas Myriapoda
Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani, yakni myria artinya banyak dan podos artinya kaki. Myriapoda adalah hewan dengan banyak kaki. Bagian
tubuh Myriapoda hanya dapat dibedakan atas kepala dan tubuh. Tubuhnya panjang seperti cacing dan bersegmen. Di bagian kepala terdapat sepasang
antena dan mulut bertaring. Pada tiap segmen terdapat satu hingga dua pasang kaki.
Myriapoda dikelompokkan atas Ordo Diplopoda dan Ordo Chilopoda. Diplopoda memiliki dua pasang kaki pada setiap ruas dan berantena pendek.
Contohnya, kaki seribu Lulus sp. Gambar 6.24a. Adapun Chilopoda hanya memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas dan berantena panjang. Contohnya
kelabang Scutigera sp. Gambar 6.24b. Beberapa ahli telah mengklasifikasikan Diplopoda dan Chilipoda menjadi kelas tersendiri karena perbedaannya
tersebut.
d. Kelas Insecta
Insecta meliputi dua per tiga seluruh jumlah hewan-hewan. Anggota kelas Insecta yang telah diketahui namanya, berjumlah lebih dari 700.000
spesies. Dari jumlah tersebut yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah kelompok Coleoptera.
Pada umumnya, serangga hidup di tanah dan memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan biologis di tanah. Serangga ada yang merugikan
dan ada yang menguntungkan. Serangga yang merugikan antara lain serangga yang bersifat hama, vektor penyakit malaria, Trypanosoma sp., dan filariasis,
dan parasit pada organisme lain. Sementara itu, serangga yang menguntungkan adalah serangga yang membantu penyerbukan pada tanaman, predator hama,
dan serangga yang ikut ambil bagian dalam siklus materi di alam. Dapatkah Anda menyebutkan contoh-contoh serangga tersebut?
Ciri-ciri dari serangga antara lain sebagai berikut. 1
Tubuhnya terbagi menjadi kepala, dada, dan abdomen. 2
Memiliki tiga pasang kaki. 3
Tubuhnya dilindungi oleh kulit keras dari kitin yang berfungsi sebagai eksoskeleton.
4 Kepala terdiri atas bagian mulut, antena, mata majemuk, dan mata
tunggal. Larva, pada umumnya bermata tunggal dan antena pada larva nimpa tereduksi atau menjadi lebih kecil. Antena berfungsi sebagai
reseptor kimia dan mekanik.
5 Umumnya memiliki sayap.
6 Bernapas menggunakan trakea.
Perhatikan Gambar 6.25.
Sumber: Biological Science
, 1986; www.wikipedia.org
Gambar 6.24
a Diplopoda, yakni Lulus
sp. dan b Chilopoda, yakni
Scutiger a sp.
a
b
Gambar 6.25
Belalang dan bagian-bagian tubuhnya.
Tokoh Biologi
Sumber:
Concise Encyclopedia ature
, 1994
Rene Antoine Reaumur 1626-1697
Ia adalah seorang naturalis dan ahli fisika. Ia melakukan
penelitian mendalam terhadap invertebrata, terutama
serangga. Antena
Sayap depan Membran
timpanum Sayap
belakang
Spirakel Alat
peraba
Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran
, 1995
Di Unduh dari : Bukupaket.com
Kingdom Animalia
119
Sungut pada serangga memiliki beberapa bentuk dan fungsi, di antaranya sebagai alat untuk menusuk dan mengisap, misalnya pada nyamuk; sebagai
alat untuk menjilat, misalnya pada lalat; sebagai alat untuk menggigit atau menggunting, misalnya pada belalang; dan sebagai alat mengisap, misalnya
pada kupu-kupu.
Dada atau toraks pada serangga dibagi menjadi protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Sebelah lateral toraks disebut pleura, sebelah ventral toraks
disebut sternum. Seranggga memiliki dua pasang spirakel stigmata pada mesotoraks dan metatoraks. Namun, pada larva serangga hanya terdapat
satu pasang spirakel pada toraks. Serangga memiliki anggota gerak berupa kaki pada setiap segmen toraks dan memiliki sayap yang terletak di antara
mesotoraks dan metatoraks.
Berdasarkan metamorfosisnya, Insecta digolongkan menjadi
ametamorfosis ametabola, metamorfosis tidak sempurna hemimetabola, dan metamorfosis sempurna holometabola. Pada kelompok Insecta
ametamorfosis, bentuk tubuh larva hingga dewasa tidak berbeda, contohnya kutu buku Lepisma. Bentuk tubuh kelompok metamorfosis tidak sempurna
mengalami sedikit perubahan, yaitu saat tubuhnya mengalami molting pergantian kulit dan bersayap, contohnya capung. Insecta yang mengalami
metamorfosis sempurna mengalami perubahan bentuk tubuh pada tiap fasenya, yaitu telur
larva kepompong pupa
imago dewasa.
Contohnya pada kupu-kupu dan lalat. Perhatikan Gambar 6.26.
Telur Nimfa
Dewasa Telur
Larva
Pupa Dewasa
Sumber: Heath Biology
, 1985
Gambar 6.26
Proses metamorfosis pada serangga.
a Metamorfosis tidak sempurna dan
b metamorfosis sempurna.
i mana per bedaannya?
Berdasarkan sayapnya, serangga dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu serangga tidak bersayap Apterygota dan serangga bersayap Pterygota. Kelompok Apterygota merupakan serangga primitif, kecil, dan
pada umumnya hidup di tanah. Contoh serangga Apterygota adalah kutu buku Lepisma saccharina. Sementara itu, kelompok Pterygota adalah
serangga bersayap. Meskipun demikian, terdapat juga kelompok Pterygota yang sayapnya rudimen atau tereduksi sama sekali, misalnya pada serangga
yang bersifat parasit. Contoh serangga bersayap adalah lalat Musca domestica dan capung. Berikut ini Tabel 6.1 menjelaskan beberapa ordo dari Insecta.
b a
• Ametamorfosis
• Eksoskeleton
• Metamorfosis tidak
sempurna •
Metamorfosis sempurna •
Molting
Kata Kunci
Di Unduh dari : Bukupaket.com
Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X
120
Tabel 6.1 Beberapa Ordo Insecta Ciri-Ciri
Anoplura Coleoptera
Diptera Hemiptera
Hymenoptera
Lepidoptera Odonata
Orthoptera
Ordo
Tidak bersayap; mulut menusuk dan mengisap; tubuh pipih, kecil, mata tereduksi; metamorfosis
tidak sempurna; memiliki insang spesifik Dua pasang sayap, sayap perisai dan sayap selaput;
mulut mengigit dan menggunyah; metamorfosis sempurna.
Sepasang sayap; mulut mengisap, menusuk, dan atau menjilat; metamorfosis sempurna.
Dua pasang sayap, depan dan belakang tidak sama; mulut menusuk dan mengisap; metamorfosis tidak
sempurna. Dua pasang sayap selaput; kepala bergerak bebas;
mata berkembang biak; mulut mengunyah dan mengisap; menyengat; metamorfosis sempurna;
banyak spesies hidup berkelompok Dua pasang sayap; tubuh berambut; lidah panjang
untuk mengisap; metamorfosis sempurna Dua pasang sayap; mulut menggigit; metamorfosis
tidak sempurna Dua pasang sayap, sayap depan lebih tebal, sempit,
dan kuat; mulut menggigit dan mengunyah pada dewasa.
Kutu rambut manusia Pediculus humanus Kumbang tanduk Clalcosoma atlas, kepik,
kunang-kunang Lalat rumah Musca domestica, nyamuk
Culex sp. Kutu busuk, walang sangit
Semut Oecophyla sp., lebah madu Apis indica
, tawon Kupu-kupu, ngengat, Bombyx mori
penghasil sutera Capung
Jangkrik, belalang, belalang sembah, kecoa
Contoh
Serangga Tanah
Tujuan Mengamati berbagai serangga tanah
Alat dan Bahan Botol selai, sekop kecil, batu kecil, batu pipih atau ubin, kaca pembesar, buku
petunjuk lapangan tentang serangga, kain jala, dan karet gelang.
Langkah Kerja 1.
Buatlah lubang di halaman rumah yang rimbun atau di sekitar sekolah Anda jika diizinkan. Lubang dibuat sebesar botol selai yang dimiliki.
2. Simpan botol selai dalam lubang. Masukkan daun segar dan berukuran kecil
dalam botol sebagai umpan. 3.
Letakkan empat buah batu sama besar di sekeliling lubang. Simpan batu pipih atau ubin di atas batu kecil sehingga menutupi lubang. Diamkan botol
tersebut semalaman. 4.
Keesokan harinya, angkat botol, lalu tutup botol dengan kain jala yang diikat karet gelang. Amati semua serangga yang kamu menggunakan kaca pembesar.
Jenis serangga apa saja yang Anda dapatkan? Gunakan buku identifikasi atau buku petunjuk lapangan, jika kesulitan mengidentifikasi serangga yang didapat.
5. Tuliskan hasilnya dalam tabel berikut.
Kegiatan 6.1
Nama Hewan No.
1 2
... Kecoa
Jumlah Kaki Jumlah Sayap
Ciri Lain
Sumber: Biology
; 1998
6. Setelah selesai pengamatan Anda, jangan lupa untuk melepaskan kembali
serangga yang tertangkap di tempat Anda mendapatkannya.
Di Unduh dari : Bukupaket.com
Kingdom Animalia
121
7. Diskusikan bersama kelompok Anda hasil percobaan ini. Buatlah
keimpulannya dan presentasikan di depan kelas.
Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1.
Berapakah serangga yang Anda peroleh? 2.
Jenis serangga apa yang paling banyak Anda peroleh?
9. Filum Chordata