8
2. Sains sebagai metode
Metode sains merupakan suatu proses yang terus berubah. Terdiri dari sejumlah kegiatan, baik mental, maupun manual, termasuk di dalamnya
adalah observasi,
eksperimentasi, klasifikasi,
pengukuran, dan
sebagainya dan tidak jarang melibatkan teori-teori hipotesis serta hukum- hukum.
3. Sains sebagai kumpulan pengetahuan
Sains dipandang sebagai tubuh dari suatu pengetahuan karena mangacu pada kumpulan berbagai konsep sains yang sangat luas pengetahuannya
dan terus berkembang. Pengetahuan tersebut berupa fakta, konsep, teori, dan generalisasi yang menjelaskan tentang alam.
4. Sains sebagai faktor pengembang produksi
5. Sains sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan dan
sikap. Sains dipandang pada nilai yang melekat di dalamnya, sehingga akan menghasilkan sikap-sikap ilmiah yang dimiliki oleh para saintis.
Termasuk dialamnya
nilai kejujuran,
keingintahuan, tanggungjawab,
kedislipinan, dan keterbukaan.
C. Proses Sains
Definisi sains sebagai proses dapat diartikan sebagai metode untuk memperoleh
pengetahuan. Dalam
masing-masing metode
dapat dikembangkan kemampuan dasar bekerja ilmiah yang diperuntukkan pada
9
jenjang pendidikan dasar dan menengah yang merupakan penjabaran dari metode ilmiah. Nuryani, 1998: 28
Metode ilmiah merupakan langkah atau tahap yang teratur dan sistematis yang digunakan dalam memecahkan suatu masalah ilmiah. Metode
tersebut berawal dari adanya permasalahan yang diperoleh dari pengamatan terhadap gejala-gejala fenomena yang terjadi pada suatu objek pengamatan.
Menurut Carin and Sund 1989: 17 proses sains meliputi: 1.
Mengobservasi Kegiatan mengobservasi lingkungan sekitar mengenai berbagai objek dan
fenomena alam menggunakan panca indra yaitu penglihatan misalnya menentukan warna, pendengaran misalnya mendengarkan kicauan
burung, perabaan merasakan kasar halusnya suatu objek, penciuman misalnya membedakan rasa manis dan asin. Melalui observasi yang
dilakukan baik yang bersifat kualitatif maupun yang bersifat kuantitatif akan menghasilkan suatu data dan informasi. Data atau informasi ini
selanjutnya seperti menanyakan, memikirkan lebih lanjut, menafsirkan, menguraikan dan meneliti kembali. Dalam observasi tercakup beberapa
kegiatan seperti menghitung, mengukur, maupun mengklasifikasikan Carrin and Sund, 1989: 68-69
10
2. Merumuskan Persoalan
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan diyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan
dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
3. Menyusun Hipotesis
Menyusun hipotesis merupakan salah satu keterampilan yang sangat mendasar dalam kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang
beralaskan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Pemikiran-pemikiran untuk membuat hipotesis dapat bersumber dari
pengamatan, eksperimen, demonstrasi, pengalaman sehari-hari maupun membaca buku.
4. Perencanaan Penelitian
Sebelum melakukan eksperimen, perlu adanya perencanaan eksperimen karena tanpa perencanaan bisa terjadi pemborosan waktu, tenaga dan
biaya serta hasilnya mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam merencanakan perlu adanya penentuan alat dan bahan yang
digunakan, objek yang akan ditelti faktor atau variabel yang perlu diperhatikan, kriteria keberhasilan, langkah kerja, serta bagaimana
mencatat dan mengolah data untuk menarik simpulan.
11
5. Melaksanakan Percobaan
Kegiatan eksperimen
merupakan kegiatan
pengujian hipotesis
bereksperimen bagi siswa berarti mereka terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan kegiatan untuk memecahkan
masalah.
6. Interpretasi Data
Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen atau penelitian sederhana disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, grafik, histogram atau diagram. Data tersebut barulah dapat ditafsirkan atau diinterpretasikan.
7. Prediksi
Peramalan atau prediksi berdasarkan observasi, pengukuran, atau penelitian yang memperlihatkan kecenderungan gejala tertentu yang
terjadi. Prediksi dapat dilakukan berdasarkan pengetahuan, pengalaman atau data yang dikumpulkan, dengan kata lain kemampuan memprediksi
adalah ketrampilan untuk memperkirakan gejala yang terjadi berdasarkan kecenderunganpola yang berhubungan dengan data yang diperoleh.
12
8. Simpulan Inferensi
Data yang telah terhimpun kemudian dibuat simpulan sementara ini bukanlah kesimpulan akhir dari suatu penyelidikan, sehingga masih
dibutuhkan data pendukung lain untuk memperkuat dugaan sementara.
9. Komunikasi
Pengomunikasian hasil penelitian dapat berupa paper, karya tulis ilmiah, komunikasi lisan misalnya menceritakan hasil observasi. Ketrampilan ini
merupakan suatu kebutuhan yang hakiki bagi siswa untuk menyampaikan apa
yang mereka
ketahui kepada
orang lain,
dalam rangka
pengembangan aktualisasi
diri maupun
pengembangan ilmu
pengetahuan.
Proses sains tersebut sejalan dengan Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 Tentang Standar proses menyatakan bahwa proses pembelajaran harus
mengandung lima pengalaman belajar pokok yaitu: a.
Mengamati b.
Menanya c.
Mengumpulkan informasi d.
Mengasosiasi e.
Mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai
kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
13
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya.
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar,
menyimak, melihat tanpa atau dengan alat
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasi
eksperimen -
Melakukan eksperimen -
Membaca sumber lain selain buku teks
- Mengamati
objekkejadianaktivitas -
Wawancara dengan nara sumber
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,
sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai
cara yang
dipelajari,
14
mengembangkan kebiasaan
belajar dan
belajar sepanjang hayat. Mengasosiasikan
mengolah informasi Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan eksperimen mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi
yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan .
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya
Mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas,
15
dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
D. Kurikulum 2013