15
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi pilihan utama penyedia jasa pertambangan. b.
Misi Perusahaan Untuk mencapai visi itu PT. Cipta Kridatama melakukan beberapa misi, yaitu:
1 Menyajikan unjuk kerja yang melebihi harapan Pelanggan dalam kinerja,
kehandalan dan kualitas sehingga terjalin aliansi jangka panjang. 2
Menghasilkan pertumbuhan dan profitabilitas bisnis sesuai harapan pemegang saham.
3 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
4 Mengembangkan karyawan sehingga perusahaan menjadi pilihan mereka.
5 Berperan aktif dalam pembangunan masyarakat untuk menjadi warga
korporasi yang baik. 6
Membangun hubungan yang langgeng dengan pemasok. 7
Menciptakan efisiensi biaya melalui penggunaan teknologi inovatif dan sistem pengembangan manajemen yang berkesinambungan.
B. Proses Produksi
Secara umum kegiatan pertambangan dilihat secara operasional adalah pemindahan tanah dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mendapatkan batubara
pada kedalaman tertentu. Untuk pelaksanaan operasional kegiatan pertambangan tersebut menggunakan alat-alat berat dan dump truk. Adapun tahapan-tahapan dalam
proses produksi adalah sebagai berikut:
16
1. Land Clearing Land Clearing
merupakan tahap awal sebelum dilakukan proses penambangan dengan melakukan pembersihan area dari pepohonan dan semak
belukar yang telah diketahui mengandung batubara. Alat yang sering digunakan dalam proses land clearing adalah bulldozer untuk daerah yang relatif datar dan
excavator untuk daerah yang curam atau terjal.
2. Stripping Stripping
merupakan tahapan pengupasan lapisan tanah. Ada dua cara berdasarkan jenis material. Adapun dua cara itu adalah sebagai berikut:
a. Top
Soil Removal Bagian atas humus yang sering disebut top soil dipindahkan langsung ke
area stock soil tempat penimbunan sementarapenyimpanan top soil atau langsung di disposal yang telah siap di reklamasi. Top Soil ini bisa dimanfaatkan sebagai
penyubur tanah dalam kegiatan reklamasi penghijauan kembali setelah dilakukan penambangan. Proses ini biasanya menggunakan bulldozer dan excavator.
b. Overburden Removal
Pemindahan OB overburden ke disposal pembuangan akhir overburden dilakukan dengan dua cara :
1 Ripping
, dilakukan apabila struktur material OB yang agak keras dan mempunyai ketebalan 1-3 meter. Pengerjaannya menggunakan bulldozer yang
dilengkapi dengan ripper di belakangnya untuk menghancurkan lapisan yang keras.
17
2 Blasting
atau peledakan, proses peledakan ini menggunakan bahan peledak yang berasal dari campuran Amonium, Nitrat, Fuel dan Oli ANFO Blasting
digunakan apabila didapat struktur tanah yang berbatu sehingga lapisannya sangat keras yang tidak bisa dihancurkan hanya dengan ripping dan
mempunyai ketebalan lebih dari 3 meter. Material overburden yang sudah di blasting
kemudian di angkut dengan mengg Dengan blasting akan dapat hasil yang banyak serta waktu yang lebih singkat sehingga mennghemat biaya
produksi. Waktu untuk melaksanakan blasting pun hanya pada jam-jam istirahat.
4. Loading Setelah hasil penggaruan tersebut terkumpul maka selanjutnya dilakukan
loading yaitu kegiatan mengangkat hasil penggarukan tadi untuk dimasukkan ke
dalam dump truck. Alat yang sering digunakan adalah excavator dan shovel untuk loading over burden
, sedangkan untuk loading batubara menggunakan excavator. 5.
Hauling Hauling
merupakan proses pengangkutan baik over burden ataupun top soil tanah penutup ke disposal. Pengangkutan top soil dan over burden ke disposal
menggunakan dump truk. Untuk pengangkutan batubara ke stockpile juga menggunakan dump truk, sedangkan pengangkutan batubara ke crushing plant
mengunakan trailer.
18
6. Dumping Dumping
merupakan proses menurunkan muatan hauling di stockpile Sedangkan untuk tanah penutup topsoil dan overburden di disposal. Kemudian
batubara dibawa menuju dumping bin dengan menggunakan trailer dan dump truck yang selanjutnya dibawa ke port site dengan belt conveyor.
7. Spreading
Spreading merupakan proses perataan top soil setelah diturunkan ke disposal
dengan menggunakan bull dozer, kegiatan ini juga merupakan salah satu tahap reklamasi. Bagan alir di lampiran 2.
8. Maintenance Disamping tahapan-tahapan proses produksi diatas juga tidak kalah
pentingnya terdapat kegiatan yang bersifat maintenance perawatan yang berupa road maintenance
perawatan jalan di daerah pit saja dengan mengunakan grader untuk pengeringan tanah serta water spraying penyiraman jalan dengan water truck.
9. Tempat-tempat lainya Adapun tempat-tempat untuk kegiatan yang lain adalah sebagai berikut:
1. Workshop Workshop
merupakan bengkel untuk perbaikan atau reparasi alat-alat berat. 2. Warehouse atau gudang
Warehouse fungsinya merupakan tempat untuk menerima, menyimpan,
mengeluarkan dan mendistribusikan barang untuk semua keperluan dengan aman, mudah, akurat untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
19
C. Faktor Bahaya dan Potensi Bahaya