19
C. Faktor Bahaya dan Potensi Bahaya
1. Faktor Bahaya
Jenis faktor bahaya yang ada pada penambangan batubara di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya adalah:
a. Faktor Fisik
1 Penerangan
Penerangan untuk pekerjaan di kantor maupun di tambang menggunakan dua sumber penerangan yaitu penerangan alami dan penerangan buatan. Pada
pertambangan batubara yang menjadi konsentrasi adalah penerangan yang diterima operator alat berat di lokasi pertambangan pada malam hari. Untuk penerangan pada
siang hari operator alat berat mendapat penerangan secara alami dari sinar matahari. Sedangkan untuk penerangan dimalam hari menggunakan lampu fluorisensi untuk
memenuhi kebutuhan penerangan di area tambang. Selain pada area tambang, beberapa tempat lain yang juga memerlukan
penerangan seperti; area office, workshop dan klinik. Karena beberapa tempat tersebut dilakukan pekerjaan yang juga membutuhkan ketelitian yang tinggi sehingga
penerangan yang cukup sangat diperlukan. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan pengukuran
intensitas penerangan pada tahun 2009. Pengukuran dilakukan hanya area kerja office
. Untuk area selain office belum dilakukan pengukuran penerangan di tempat kerja. Hasil dari pengukuran pada area office PT. Cipta Kridatama site Mahakam
20
Sumber Jaya masih berada di kantor Dinas Balai K3 Samarinda, selaku pihak yang melakukan pengukuran tersebut.
Pekerjaan yang dilakukan di kantor merupakan pekerjaan yang dilakukan pada pagi sampai sore hari yang mendapat penerangan campuran yaitu alami dan
buatan. Pekerjaan yang dilakukan di kantor adalah aktivitas menulis dan berdiskusi dengan penerangan buatan menggunakan lampu TL sebagai sumber cahaya.
2 Kebisingan
Kebisingan pada aktivitas pertambangan berasal dari banyak sumber, baik dari suara alat yang digunakan pada penambangan, aktivitas pengeboran atau drilling,
mesin genset, akivitas di workshop misalnya; kegiatan pengelasan, bunyi alat pembersih pipa, penggerindaan dan sebagainya. Untuk dapat meminimalisir dampak
dari kebisingan di tempat kerja PT. Cipta Kridatam site Mahakam Sumber Jaya telah pengukuran intensitas kebisingan dan melakukan tindakan pengendalian terhadap
dampak dari kebisingan. Pengukuran intensitas kebisingan yang telah dilakukan oleh PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya belum dilakukan secara rutin dan menyeluruh karena baru dilakukan pengukuran pada satu lokasi yaitu di area workshop di tahun
2008. Sedangkan untuk tahun 2009 sudah dilakukan pengukuran kebisingan di area tambang. Akan tetapi hasil pengukuran tersebut masih berada di kantor dinas balai
K3 Samarinda.
21
Hasil pengukuran intensitas kebisingan yang dilakukan Dinas Balai K3 Samarinda untuk area workshop di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya
pada 15 April 2008 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil pengukuran kebisingan
Lokasi Waktu
Intensitas dBA
STDNAB dBA
Penilaian Keterangan
Area Workshop
10.15 WITA
65,1-81,0 85
NAB Pada saat
pengukuran tidak banyak kegiatan
Sumber: Balai K3 Samarinda, 2008 Dalam mengendalikan kebisingan PT Cipta Kridatama site Mahakam Sumber
jaya menggunakan beberapa metode. Metode pengendalian bising tersebut antara lain:
a Memasang rambu peringatan, larangan dan perintah agar karyawan menyadari
perlunya perilaku aman dalam bekerja di tempat yang terpapar bising. b
Alat perlindungan pada pendengaran terdiri dari ear plug atau ear muff. c
Menggunakan peredam pada alat-alat dan ruangan. d
Pengaturan tata letak ruang dan mengunakan penyekat ruangan. 3
Iklim Kerja Tenaga kerja yang terlibat dalam usaha penambangan ini tidak terpapar
panas yang dihasilkan oleh alat pada proses produksi, melainkan dari panas alami yaitu dari matahari dan hanya dialami oleh beberapa karyawan yang memiliki stasiun
22
kerja di area pertambangan dan area di luar office. Untuk mencegah dampak dari iklim kerja yang berlebih, PT. Cipta Kridatama telah melakukan pengukuran dan
tindakan pengendalian terhadap iklim kerja. Akan tetapi pengukuran belum dilakukan disemua area kerja. Pengukuran baru dilakukan di satu area kerja yaitu area
workshop .
Hasil dari pengkuran yang dilakukan Dinas Balai K3 Samarinda untuk iklim kerja di area workshop PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya pada 15
April 2008 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Pengukuran iklim kerja
Lokasi Waktu ISBB Out
door
o
C Beban
Kerja NAB
o
C Keterangan
Work Shop
10.25 WITA
24,8 Sedang
28,0 Curah hujan,
Dinding terbuka, Tenaga kerja
disediakan minum.
Sumber: Balai K3 Samarinda, 2008 Pengukuran belum dilaksanakan secara rutin dan menyeluruh di semua area
kerja. Tindakan pengendalian yang telah dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya untuk mencagah atau meminimalisir dampak dari iklim kerja
di tempat kerja dengan menyediakan air minum yang cukup di semua area kerja dan menyediakan pakaian kerja yang bahannya dingin atau menyerap keringat.
Sedangkan untuk di dalam ruangan kantor maupun kabin unit telah tersedia AC Air Conditioner
yang dapat di suhunya dapat di atur sesuai dengan kebutuhan.
23
4 Getaran
Kegiatan penambangan batu bara dengan berbagai aktivitas yang dilakukan dapat menimbulkan getaran vibration. Getaran yang terdapat di PT. Cipta
Kridatama site Mahakam Sumber Jaya berasal dari pergerakan mesin-mesin, unit alat berat, crane, alat angkat angkut, maupun aktivitas blasting dan sebagainya.
Sumber getaran tersebut dapat menyebabkan getaran baik getaran seluruh badan maupun getaran pada lengan. Misalnya untuk getaran seluruh tubuh dapat
dirasakan pada operator kendaraan atau peralatan berat dan operator mesin. Sedangkan untuk getaran pada lengan contohnya pada operator mesin gerinda, mesin
bor dan gergaji listrik. PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya belum melakukan
pengukuran getaran di area kerja secara rutin dan menyeluruh. Dan baru melakukan pengukuran getaran pada bulan Desember tahun 2009. Tetapi data hasil pengukuran
getaran ketika laporan ini ditulis, masih berada di Dinas Balai K3 Samarinda yang melakukan pengukuran getran tersebut.
Meskipun demikian PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan upaya pengendalian yang diwujudkan dengan kelengkapan alat peredam
yang terdapat pada jok, pijakan kaki dan pegangan lengan yang pada unit-unit; crane, alat angkat angkut dan peralatan lainnya.
24
b. Faktor Kimia
1 Debu
Faktor bahaya yang berasal dari debu menjadi faktor bahaya yang utama dan mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen karena dampak yang ditimbulkan
dari debu yang terdapat di area kerja sangat dirasakan oleh setiap karyawan yang stasiun kerjanya berada di lokasi penambangan maupun karyawan yang tidak terlibat
langsung dalam kegiatan penambangan selama mereka berada dalam lokasi penambangan yang terdapat banyak sekali debu. Debu ini berasal dari kegiatan
penambangan dan dari aktivitas lalu lintas tambang. Pengukuran faktor kimia yang sudah dilakukan. Tetapi pelaksanannya belum
rutin dan menyeluruh. Pada tahun 2008, Dinas Balai K3 Samarinda telah melakukan pengukuran dengan parameter kadar debu dan gas-gas SO
2,
CO dan NO
2
di satu lokasi yaitu area workshop di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya. Hasil
dari pengukuran tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil pengukuran kualitas udara kimia
Parameter Lokasi
Waktu SO
2
NO
2
CO Debu
mgm
3
Ket. mgm
3
Ppm mgm
3
Ppm mgm
3
Ppm Workshop
10.10 WITA 0,0038
- 0,0022
- 2,6991
- 0,1289
kondisi cuaca hujan
Kec. Angin 0,66-3,33
mdt
NAB 5,2
2 5,6
3 29
25 10
SE. Menaker No 011997
Sumber: Balai K3 Samarinda, 2008
25
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan tindakan pengendalian untuk mencagah atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari
kadar debu yang berlebih di area kerja diantaranya adalah penyemprotan atau penyiraman pada lokasi yang berpotensi menimbulkan banyak debu dengan bantuan
water truck yang dilakukan secara rutin dan menyediakan alat pelindung diri berupa
masker untuk dipakai oleh semua pekerja pada saat bekerja di area kerja yang memiliki kadar debu yang berlebih.
2 Bahan-bahan Kimia lain
Jenis bahan kimia yang banyak digunakan di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Suber Jaya selain dari debu, berwujud gas misalnya; nitrogen, oksigen,
acytelen serta bahan kimia cair yaitu berupa bahan bakar diesel, cat, solvent oli,
freon dan campuran hidrolik. Bahan kimia dalam bentuk semi cair yaitu grease atau gemuk. Cara penanggulangan terhadap penggunaan bahan-bahan kimia tersebut PT.
Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya agar agar seluruh tenaga kerja tidak terjadi penyakit akibat kerja adalah sebagai berikut;
a Tersedianya Material Safety Data Sheet MSDS di semua tempat penyimpanan
bahan-bahan kimia yang diletakkan di luar sehingga mudah terlihat dan terbaca oleh semua pekerja.
b Tersedianya tempat penyimpanan khusus untuk bahan berbahaya dan beracun
B3 yang tidak mudah terbakar. c
Tersedianya tempat penampungan sementara TPS untuk bahan-bahan kimia yang sudah mendapatkan ijin dari dinas lingkungan hidup.
26
c. Faktor Fisiologis
Penambangan batubara di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dalam proses produksinya mempekerjakan karyawan cukup banyak dengan ditunjang
alat-alat yang berteknologi canggih. Oleh karena itu keserasian mesin dengan manusia bisa menjadi faktor bahaya yang akan berakibat pada sikap kerja dan
produktivitas. Namun karena sebagian besar alat kerja yang digunakan bisa disesuaikan dengan operator menjadikan faktor bahaya fisiologis ini tidak menjadi
masalah yang mempengaruhi kinerja karyawan. Misalnya semua kursi kerja yang ada di office maupun tempat duduk yang terdapat di semua unit kerja bisa diatur tinggi
rendahnya ataupun arah putarannya yang disesuaikan dengan kenyamanan pengguna. d.
Faktor Mental Psikologis Lokasi operasi penambangan batubara di PT. Cipta Kridatama Site
Mahakam Sumber Jaya yang berada jauh dari lokasi Office dan workshop dapat menyebabkan suasana kerja menjadi faktor bahaya yang berdampak pada mental
psikologis karyawannya seperti; stress kerja, kurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi serta kejenuhan akan pekerjaan.
Untuk menanggulangi hal tersebut perusahaan memberikan hari libur satu hari dalam 7 hari kerja kerja dan memberlakukan sistem kerja cuti pada karyawannya
yaitu untuk level supervisor ke atas 2 minngu setelah 2 bulan kerja sedangkan untuk level supervisor
ke bawah mendapatkan waktu cuti 2 minggu setelah 4 bulan kerja. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk refreshing agar karyawan bisa beristirahat dari
27
pekerjaannya. Selain itu juga, dapat berkumpul dengan keluarga dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.
2. Potensi Bahaya
a. Peledakan
Potensi bahaya peledakan yang terdapat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya bersumber dari gudang penyimpanan bahan peledak dan aktivitas
peledakan di tambang. Keduanya mengakibatkan keadaan bahaya yang sama besarnya bagi tenaga kerja, unit kerja maupun penduduk sekitar yang berada di
pemukiman dekat dengan area tambang. Selain itu potensi bahaya peledakan juga bisa berasal dari tabung bertekanan yang ada di unit kerja atau di area warehouse dan
workshop .
Oleh karena itu, penanggulangan bahaya peledakan menjadi konsentrasi yang selalu ditekankan pada semua karyawan atau visitor di awal sebelum memasuki area
tambang. Upaya yang dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya untuk mencegah terjadinya potensi peledakan diantaranya adalah; pelarangan
untuk merokok di area peledakan dan di sekitar gudang penyimpanan bahan peledak, inspeksi yang dilakukan di gudang penyimpanan bahan peledak dan area peledakan di
tambang, tersedianya alat pemadam api ringan dan hydrant di area gudang penyimpanan bahan peledak, pemasangan rambu peringatan dan pelarangan serta
kewajiban terkait kegiatan yang dilakukan di sekitar area gudang penyimpanan bahan peledak dan sebagai informasi yang harus diketahui oleh semua orang yang ingin
28
masuk di area gudang penyimpanan bahan peledak dan telah dibuat tanggul di sekitar area gudang penyimpanan bahan peledak.
b. Kebakaran
Potensi bahaya kebakaran yang terdapat di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya dapat terjadi pada saat kegiatan pengelasan di workshop
ataupun di tambang pada unit yang rusak, debu batu bara yang masuk pada bagian unit excavator, kegiatan merokok di area tambang, bahan berbahaya dan beracun
B3 dan limbah domestik dan limbah B3 yang ada di Tempat Penampungan Sementara TPS di area workshop dan area warehouse.
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya tanggap dalam masalah penangulangan bahaya kebakaran baik dari segi penyediaan alat pemadam kebakaran
maupun dari segi sumber daya manusianya yaitu dengan mengadakan training, inspeksi, tersedianya alat pemadam api ringan di semua tempat dan semua unit kerja
dan tersedianya prosedur tanggap darurat serta telah dibentuknya tim gawat darurat untuk kebakaran oleh PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya.
c. Terjatuh, Terbentur, Terpotong dan Terpeleset
Kegiatan pengangkutan batubara dengan menggunakan dump truck yang berukuran besar membuat operator memiliki keterbatasan untuk melihat pekerja lain
yang berada dekat dengan alat tersebut, selain itu aktivitas blasting juga mempunyai pengruh besar terhadap potensi bahaya tertimpa material.
Beberapa kegiatan perbaikan unit atau mesin di workshop. Misalnya; menggerinda, memukul dan lain-lain dapat berpotensi terpukul, terjatuh, terbentur,
29
terpeleset, terjepit, terpotong dan kejatuhan benda atau material dan sebagainya. Untuk menanggulangi hal tersebut di PT. Cipta Kridatama telah membuat standar dan
prosedur kerja yang sudah di ketahui oleh semua tenaga kerja termasuk kewajiban memakai alat pelindung diri yang sesuai pekerjaannya pada saat melakukan
pekerjaan. d.
Kecelakaan Lalu-lintas Tambang Aktivitas pertambangan yang menggunakan banyak sekali alat bantu
membutuhkan konsentrasi dan kapasitas operator yang tinggi, potensi kecelakaan yang terjadi sering disebabkan karena faktor kondisi lingkungan dan alam serta faktor
manusia. Contohnya faktor kondisi lingkungan dan alam yang bisa menyebabkan potensi kecelakaan adalah kondisi jalan di tambang yang licin dan berlumpur serta
udara yang berkabut tebal sehingga menghalani atau mengurangi pandangan penegndara mobil sarana ataupun unit kerja.
PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya telah melakukan tindakan pengendalian terhadap potensi kecelakaan di area kerja tambang dengan berbagai
usaha baik dari terpasangnya rambu-rambu keselamatan maupun dengan memberlakukan standar-standar keselamatan unit atau sarana dan bagi karyawan
seperti kewajiban menggunakan safety belt, membunyikan klakson ketika ingin menyalakan mesin, ketika ingin maju ataupun mundur serta memasang lampu rotary,
memasang serta melakukan pelaksanaan pemeriksaan harian P2H sebelum mengoperasikan unit.
30
e. Longsor
Penambangan terbuka dengan membuka lahan dari penebangan hutan menyebabkan besarnya kemungkinan berpotensi terjadi longsor. Apalagi desain plan
tambang yang membentuk kemiringan yang relatif curam. Pada musim hujan kemungkinan berpotensi terjadinya longsor akan lebih besar. Akibat dari kurangnya
pohon-pohon penahan erosi. Oleh karena itu pihak manajemen mengambil kebijakan untuk memberlakukan standar kemiringan tidak kurang dari 25. Dan pemberlakuan
peraturan untuk tidak melakukan operasi penambangan ketika hujan. f.
Bahaya Akibat Listrik Kecelakaan fatal akibat bahaya listrik dapat terjadi sewaktu-waktu. Arus
pendek consleting kabel listrik atau peralatan dapat menimbulkan potensi sengatan listrik. Disamping itu juga dapat terkena petir pada saat hujan yang pada akhirnya
terjadi kontak singkat dengan saluran listrik yang masih beraliran listrik dapat mengakibatkan kebakaran atau peledakan.
Sumber dari bahaya listrik yang ada di PT. Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya berasal dari pemasangan instalasi listrik yang belum sesuai standar
PUIL 2000. Karena pemasangan instalasi listrik di area kerja PT. Cipta Kridatama site
Mahakam Sumber Jaya belum dilakukan oleh ahli K3 listrik. Sedangkan untuk pemasangan penangkal petir hanya terdapat di area office saja. Untuk area yang lain
seperti workshop dan warehouse belum terpasang. Penangkal petir yang telah
31
terpasang di area office belum pernah dilakukan pengecekan ulang oleh ahli K3 listrik secara rutin.
g. Bekerja di Ketinggian
Bekerja di ketinggian dapat mengakibatkan terjatuh. Jenis kegiatan kerja di ketinggian di PT. Cipta Kridatama antara lain bekerja dengan menggunakan tangga,
di atas atap, tangki penyimpanan, tiang, pengelasan dan penggerindaan di atas unit yang besar dan sebagainya.
Untuk mengendalikan potensi bahaya ini, PT Cipta Kridatama site Mahakam Sumber Jaya mempunyai program perlindungan dengan mengenakan alat
perlindungan atau body harness untuk pekerjaan di suatu ketinggian atau bila ada kemungkinan terjatuh. Sedangkan untuk melakukan pekerjaan pada ketinggian yang
lebih dari 1,8 meter, harus mendapatkan ijin kerja di ketinggian terlebih dahulu oleh pengawas.
D. Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan